siapa ngerti jodoh
aku takut kau tersesat di penjara kata
cerita lama biarkan menjadi legenda.
mengapa mesti jodoh jika
surtik tersesat di lorong kota
dan parjok termenung di serambi desa
sedang masih kudengar bisik senja kala
mengendap di dinding-dinding kota
rupanya burung-burung itu ngerti dukaku
duka lama yang tersesat di pucuk stupa
sepekan kemudian kau bagi itu rindu dengan
daun teh yang menggantung di bibir gelas..
by wira ara sudibyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar