Senin, 27 Oktober 2014
Kumpulan Puisi A.J. Bella - BELUM HABIS
BELUM HABIS
Kuantar
Pada pagi
Yang menyelimuti sunyi
Menggapai mimpi
Menulis aksara alam
Mengeja aksara kalam
Membaca di setiap tutur kata
Bahasa rindu
Menjadi rangkaian satu;
Kini tubuhku
Tergeletat
Pada jalan yang berdebu
Di ujung
Segala resah
Belum habis
Membungkus
Raga yang teramat lemah
Untuk pagi dan sunyiku
A.j. Bella
Oktober 2014
RASA SAKITMU
Tentang kecewa
Pada janji
Mengguncang bumi
Di belahan istana
Anak kecil masih lapar
Pengemis masih terlunta
Gelandangan dan pelacur
Hanya bersetubuh dengan kata.
Biarkan mereka mati;
Jika aku tidak bisa berbuat banyak untuk mereka.
Rasa sakitmu
Untuk mereka
Hanya ilu
Bukan rasa yang mereka rasakan.
Di belahan istana
Kini kursi telah terisi
Dan janji telah menunggu di gerbang mimpi.
A.J.Bella Sedayu Sukma
Oktober 2014
ONLY TIME AND LONELY WITHOUT YOURSELF
01:23am .......
02:28am ..................
02:33am ...........................
02:33am ..........................................
02:42am ...................................................
02:45am ..........................................
02:50am ............................
02:55am .......
02:58am ..................
03:33am ...........................
03:33am ..........................................
03:42am ...................................................
03:45am ..........................................
03:50am ............................
04:23am .......
04:28am ..................
04:33am ...........................
04:33am ..........................................
04:42am ...................................................
04:45am ..........................................
04:50am ............................
04:55am .......
04:58am ..................
04:33am ...........................
04:33am ..........................................
04:42am ...................................................
04:45am ..........................................
04:50am ............................
A.J.Bella
Oktober 2014
Selasa, 21 Oktober 2014
Kumpulan Tembang kata Rudi Tambuti Sitorus - ANGAN
Didalam angan2 ku menatap kedepan.
Terlintas di pandangan ku sesuatu yang sangat indah dan menawan.
Tapi sungguh sayang keindahan itu terlihat abu-abu.
Tergetar hati ini ingin mencapai kesana, dengan tekat sepenuh hati apapun yang akan terjadi aku harus bisa dan sampai kesana. APAPUN HALANGAN DAN RINTANGAN AKU HARUS KESANA DAN MENGGAPAINYA...!!!
--------------------------------------
Ad yg bertanya apa itu seni, dan mengapa aq tidak pandai melukis, atau kesenian yg lainnya...???
Bagi ku seni itu adalah hasil dari sebuah pemikiran...
Jd, tdk ad satu orang pun yg di dunia ini tidak pandai berseni...
Krn seni ini ad di setiap tetesan darah yang mengalir di dalam tubuh.
Cuma saja, seni ini emang harus sering untuk di latih... ALA BISA, KARENA BIASA...
--------------------------
3 hal yang menjadi alur jalan dan pedoman hidup ku...
1. Lihat kedepan
2. Lihat keatas
3. Lihat kebawah...
Oleh : Rudi Tabuti Sitorus
Tanjungbalai, Sumatera Utara
MENGAPA ADA PERBEDAAN
Mengapa ada perbedaan di kehidupan ini..????
Ada yang putih, dan ada pula yang hitam.
Ada pria dan ad wanita.
Ada suku batak, suku jawa, dan suku2 lainnya.
Ad yang miskin dan ada pula yang kaya.
Ada yang berkuasa dan ada pula rakyat jelata.
Tapi tahukah kita semua, atas perbedaan-perbedaan itulah yang dapat menyatukan kita..
Seperti semboyan negara indonesia tercinta.
BHINEKA TUNGGAL IKA
Berbeda-beda namun tetap satu jua..
------------------------------
Jadikanlah SESUATU itu SESUATU...
Krn, apabila SESUATU itu terhenti, maka SESUATU itu lah yg akan memberikan dorongan untuk maju kembali...
-----------------------------
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Pada zaman sekarang, pemuda bukan lagi di tuntut untuk memperjuangkan sumpah pemuda tersebut, melainkan pemuda di tuntut untuk mengisi apa yang telah si perjuangkan oleh para pemuda pada zaman itu..
Salah satu nya adalah melalui SENI..
Salah satu wadah atau tempatnya tak lain adalah RUANG PEKERJA SENI.. tumpahkan lah semua bakat- bakat yang kita miliki.
Sehingga kita dapat ikut berperan dalam mengisi atas lahirnya SUMPAH PEMUDA tersebut.
Oleh : RUDI R. SITORUS
* KEGAGALAN *
Aku pernah berlari untuk mengejar anganku, namun aku terjatuh...
Aku pernah bermimpi menggapai matahari, namun apa daya aku terbangun,....
Aku pernah mengejar pelangi, namun apa mau dikata letak pelangi itu entah dimana....
“Kegagalan memang batu sandungan yang cukup menyakitkan, tapi bukan juga hal yang dapat menghapus keberhasilan"
Jadikan lah kegagalan sebagai tameng untuk kita melangkah maju kedepan, sehingga kesuksesan dimasa yang akan datang berada di genggaman tangan kota.....
Oleh : Rudi Tabuti Sitorus
Tanjungbalai, Sumatera Utara
---------------------
Kalau tuan dan nona hendak pergi
Ketahui lah dulu dimana tempat nya
Kalau tuan dan nona mempunyai jiwa seni
Ruang Pekerja Seni lah wadah nya..
Anak- anak bermain berlari
Jatuh ketanah, tergores lah kakinya
Siapa yang tidak kenal dengan Ruang Pekerja Seni
Ahmed El Hasby lah Presidennya
Anak dara tersipu malu
Tersipu malu karena dirayu
Tuan dan nona, Inilah karyaku
Mana karyamu...???
Oleh : RUDI ROSSANDI SITORUS
REMBULAN MALAM
Sang mentari....
Sembunyi di indah nya pantai
Di halangi oleh tingginya gunung- gunung.
Maka, gelap lah alam semesta ni....
Terbitlah sang rembulan....
Rembulan malam yang sangat menawan..
Pancaran sinar sang rembulan menambah- syahdunya suasana malam...
Angin malam pun terasa menusuk ke rongga yang paling dalam...
Suasana hening tiada lagi terasa mencekam...
Wahai sang rembulan malam...
Akan kah kau tau apa yang saat ini kurasakan???
Semoga kita berjumpa lagi di kesempatan yang mendatang...
By : RUDI ROSSANDI SITORUS
Sabtu, 18 Oktober 2014
Kumpulan Tembang Kata Dede Andriani - KITA DAN IBADAH
apa lagi yg sbnarnya kau tunggu?
apa menunggu waktu?
kenapa?
ada apa denganmu?
apa kau trauma?
apakah bosan?
bagaimana kau bisa meyakinkan seorang insan dgan sikap mu yg tak transparan
apa?
apa yg sbnarnya kau tunggu?
----------------------------------------
hati ini sedang menuju jalan kebaikan
insyallah...
-------------------------------------
kita bahkan tdk tau ap yg akan trjdi di masa dpan kita
masa muda dgn kekonyolan???
udah gk zaman nya lagi deh kayak ny
skarang nie masa nya ank muda yang mnambah ilmu...
bkan nya mnambah malu
skrg nie masa nya anak muda yg bahagiain org tua
bkan nyusahin orang tua
skrg nie masa nya ank muda yg beribadah
bkan ber kilah...
hmm... yukkk lah guys..
mencari amal di masa muda
Allah lebih sayang pada ank muda yg rajin beribadah...
Oleh : Dede Andriani
----------------------------------
senyum tak berarti bahagia
sedih tak berarti duka
sampai kapan hidup mu pnuh dgn sandiwara?
hidup dgn fatamorgana?
Oleh : Dede Andriani
Jumat, 17 Oktober 2014
Kumpulan Tembang Kata Ichal Amri : SKETSA MENDUNG DI LANGIT DUKA
'Boleh kusimpan mendung ini?'
'Untuk apa?'
Untuk meletakkan perasaan-perasaan yang tak punya tujuan.
------------------------------------
kucinta kakimu, karena langkahnya melintasi bumi, menembus angin melewati air, hingga akhirnya: menemukan aku
-----------------------
mari berbincang tentang waktu,
atau usia hujan.
sebab esok dan seterusnya.
aku akan mencintaimu
lebih lama dari mereka.
-------------------------------------------
Telusurilah tubuh rapuhku, kau akan menemukan padang savana,
merdu rerumputan,
juga kincir angin,
dalam bayangan
---------------------------------------------
entah kematianku atau kematianmu
yang datang lebih dulu,
cinta akan tetap hidup setelah itu
---------------------------
Kita adalah kebahagiaan yang Tuhan ciptakan namun tertunda.
Aku begitu ingin mencintaimu dengan sangat-sangat istimewa, Tapi, Tuhan menyederhanakannya.
Percayalah, pada saatnya nanti "kembali" adalah pilihan kita satu-satunya
-----------------------------
Ceritamu yang di bab mana yang tak kusediakan telinga dan pundakku ? Bahkan jika itu cerita tentangmu dan dia, aku hanya bisa tersenyum dan berpura-pura ikut bahagia.
Rindu itu sesederhana ketika kamu menunda makan untuk menunggu kabarku jika aku sudah makan.
^^GAPURA^^
sebuah gapura di ujung jalan ini,
menyimpan kecemasan kita.
Sesuatu akan terlepas, seperti balon yg ditakdirkan untuk pecah
kubayangkan,
Bayanganmu memanjang ke arah gapura.
tempat segalanya pernah tiba,
untuk menjadi tiada.
Oleh : Ichal Amri
Tanjungbalai, Sumatera Utara
Jumat, 03 Oktober 2014
Kumpulan Puisi Selendang Dayu - JEJAK CAMAR
JEJAK CAMAR
Senja kembali perkasa,
cahaya perlahan mengeping sirna,
sementara tangan-tangan malam mulai menjemput,
hapuskan sgala lintas kepakan camar.
Jarak yg bergulir...
mungkin jg terguling,
disela siang dan malam,
yg ikrarkan tak pernah berujung,
....mungkin tak bosan!
....atau memang enggan untk beralasan.
Salahkah jika ingin menatap?
hanya menatap yg tak beratap,
diluar bayang yg menjemukan,
disaat malam yg merejam,....kejam,...
tak lg terukir jejak-jejak sang camar,
yg biasa singgah atau sekedar melintas,
dilintas awal yg tak terlintas,
ditarian atap tak beratap,...
....sang camar tak lg berjejak!
-Selendang Dayu-
JEJAK SIBUNGA SEPATU PUTIH
separuh langkah sibunga sepatu putih,
menapaki jejak-jejak berduri,
walau perih dan letih kedua kaki,
serta mencakar cabik kedalam nurani,
namun sibunga putih,...tetap tak peduli,..!
...ini hanyalah biasan setitik cahaya,
dari tengadah menadah kepada Illaahi,
tolehlah sejenak walau dipandang mimpi,...bahkah benci..!
"cahaya suci datang dari nurani,dalam dekapan ibu sejati,...didalam lindungan sang illaahirrobbi,dari semua onak atau duri"
nurani berisi kasih,
nurani berisi sayang,
yg menjelma menjadi sentausa,
nurani tak berisi cinta,
nurani hanya terbalut cinta,
yang menjelma menjadi luka,
untuk apa menjejak duri,
bila sejati tlah diketahui,
perih dan letih sirna dan pergi,
wahai sibunga sepatu putih,
ini hanya biasan kecil,
dari cahaya yg kau cari,
...maka kembalilah pada nurani yg tetap suci..!
salaam,
-Selendang Dayu-
SURAT SUDAH DILIPAT
Terkata sangka diadudomba,
dari jiwa tak merdeka,
terbuai serakah didalam pongah,
dari manusia menjadi entah,
hati tak lagi menjadi,
naga tak lagi berkata,
sesal menyatu bual,
hasrat jadi pengikat,
hidup menjadi bayang,
tubuh menjadi lumpuh,
bangkai hidup didalam bingkai,
...sebab ikrar hanyalah koar,
malang nasibmu kawan,
sebab surat sudah dilipat!
salaam,
-Selendang Dayu-
- TI-TIK –
Setitik amarah menutup titik,
setitik titik yang tertitik,
titik titik yang menggelitik,
rintik rintik mulai menjentik,
sedetik, tetapkan titik.
salaam,
-Selendang Dayu-
-TITIAN RINDU-
pongahku kepada waktu,
bayang diri tak menjadi tentu,
jengahku kepada hari,
biakkan hasrat yg tak perduli,
ini menjadi duri,
tatkala mata menatap diri,
hatiku janganlah mati,!
janjiku kuikrar kembali,
ditautan mimpi kembali suci,
resah membalut hati,
siksa mengikat diri,
padamu kembali wahai Illaahi,
tak ada tempat berpegang abadi,
kuatkan iman dalam meniti,
tak ingin siksa membungkus diri,
takpun hendak lukai hati,
sujudku satu Illaahi Rabbi,
lewat syair sunyi dalam puisi,
sujudku harap maujudmu,
hanya satu dalam berpadu,
kuatkan iman dalam kalbuku,
hamba yang bersimpuh didalam rindu,
memohon ampunanMu yg Maha kurindu.
salaam,
-Selendang Dayu-
KADANG2 SALAH,HAMBA MOHON PETUNJUK-MU
takbirMu alurkan rindu,
sibakkan 7 dan banyak pintu,
aku yg terjaga,
dari peluh yang berjelaga,
dahagakupun serasa sirna,
dari diri yang pasti kan nista,
hingga kupercik banyak mutiara bahagia,
sebab dunia yg pasti tak syurga,
langkah terbelok arah,
lelah coba gairah,
kupasrah takkan menyerah,
dari hidup yg kadang salah,
slalu mencoba untuk berbenah,
sebab lelah didalam lumrah,
hati yg terlena,
dari nurani yg ter,-dilupa,
dari bius sang durjana,
dari dunia bermata 3,
bangkai yg bergetar,
mencoba berdiri dan bertegar,
Engkau yang Maha Besar!
tumbuhkan diri untuk berpilar,
sembah ampunMu,...Allaaaahuakbar!
salaam,
Selendang Dayu
ANGKA YANG BERUCAP
sudah kuhitung yg tak terhitung,
rupa nyata didepan mata,
telah kusentuh bayang-bayang,
hingga angka tak lagi berkata,
bersama angka teman berkata,
dalam saktinya bercerita,
angka 0 alaskan rupa,
angka 1 tetap menyatu,
angka ke 2 tetap bersama,
angka 3 rupa-nya nyata,
angka 4 mulai bersinar,
angka 5 ingin bahagia,
angka 6 sayang membentang,
angka 7 tersakiti,
angka 8 mulai berdiri,
angka 9 raja dijumlah,
angka 0 tak dapat dihitung
nb.
pencarian angka sembilan:
1+3+5+7=16
=1+6=7
2+4+6+8=20
=2+0=2
jumlahkan kedua hasil penjumlahan=7+2=9
lalu kalikanlah angka 9 dengan jumlah berapapun yg diinginkan,
contoh:2x9=18
=1+8=9 dan seterusnya.
Maka tetap berjumlah 9,
...Maka 9 adalah "RAJA DIJUMLAH"
...slamat mencoba!
salaam berkarya,
By.-Selendan Dayu-
- WAKTU YANG BERLALU –
Aku tak ingin menghitung waktu,
walau bayang kerap menghantu,
sesakkan kalbu yg mulai menjemu,
hanyalah ingin bersisi waktu,
agar hantu tak menjadi batu,
harapan diri tetap bersatu,
dalam sujudku kepadaMu.
air itu,...
pun matahari itu,...
terhempas bayu yang menipu,
kuharap sujud bersisi waktu,
dibatas akhir yg membisu,
dibatas syair yg mengalir,
dibatas akhir yg terlahir,
dibatas akhir yg tak berakhir,
salaam,
-Selendang Dayu-
-TINTA PUTIH-
Ada yg terlipat disurat itu,
hingga kata berbeda makna,
ada yg tak terlihat disitu,
yg tampak tak beralenea,
Kertas putih itu,..!
ku ulang dengan tulisan rapih,
agar jelas smua alenea,
koma,juga tanda baca yang lainnya,
Kertas putih,
alas yang putih
tinta putih,
hati putih,
Membuka sanubari...!
Mula-i janji,
sejati...!
salaam,
- Selendang Dayu -
-DiNAMIKA SELARASNYA DINAMIKA-
diam tak melukai,...
hening dipelukan benin,
mata tak percaya mayapada,
denyut diraga terkata sama,
aku,taklah berpunya,
hamba juga adalah mereka,
aku dia rupanya kita,
dia kita rupanya mereka,
tak bicara,
tak bersuara,
tak ada surga dalam dada,
tak nyanapun segera tiba,
lewati masa-masanya rasa,
dinamika menjadi surga!
salaam selaras,
-Selendang Dayu-
-SELOKA CAWAN BERBATAS MERAH-
gaung seloka dibatas merah,
getarkan cawan-cawan sejarah,
merah tak bergetah,
tumpah lalu punah,
seloka batas berganti jenaka,
dalam rupa tabiatnya manusia,
pandai berkisah halalkan siksa,
dikelebatan bayangan suka,
tak sulit,
tak juga siksa,
jika itu rupa adanya,
jalinlah kata dalam bicara,
tautkan batas yang merupa,
ini juga gaung seloka,
tak ada reka tak pula sandiwara,
batas merah tetap berguna,
tautkan diri dalam saudara,
dunia juga bicara,
dunia nyata dalam rupanya,
dunia didalam cawan manusia,
dunia pun tetap berkata...
aku hanyalah sementara!
salaam selaras,
-Selendang Dayu-
-SELENDANG WARNA-
selendang laras dinamika rupa,
selaras damai berjalin kasih,
berbeda fikir indahnya makna,
direlung kasih dinamika yang meronna bunga,
selaras berjalin selendang jiwa,
dirupa fikir salah bermakna,
selendang laras menjalin warna,
dirupa bunga warna ceria,
selendang laras taklah meluka,
selaras fahami keadaannya...
salaam selaras,
-Selendang Dayu-
- KELANA –
ketika nopember melayang bayang,
pembatas merah akankah kau tiba,
anganan sukma diam beraga,
dalam kepangan atma yang terbelah,
lemah rasa,atma dan raga,...
nopember haru mulai menyaru,
ada pilu,ada juga rindu,
mungkinkah ini pembatas jemu?
tak tau, tapi ku tak ragu,
sekalipun bayang tak pantas semu,
jalan panjang tak menjadi simpang,
disejadah nafas semua kubentang,
smua pialang,juga sang malang,
agar berlari menahtah bintang,
ini hanya dibalik kisi,
kisi bersisi lembaran jati,
awal tertetes,akhir terbelah,
seonggok jiwa dalam kelana,
tak guna tau atau berkata,
kelana jati menjadi dinamika...
salaam selaras,
-Selendang Dayu-
-BUNGANYA BUNGA-
Tak ada bunga yang tak rupa,
Rupa bunga tetaplah indah,
bunga berganti dimakan masa,
bunga gugur penyubur tanah,
walau bunga termakan usia,
rupa dunia hanyalah raga,
akhlak mulia tetap belia,
dalam syurga yang sebenarnya...
-salam selaras,
Selendang Dayu
-2 SISI MENGIRING WAKTU-
menampi yang bisa,
walau hanya yang biasa,
membasuh para naga durjana,
merasuki dalamnya kepala,
hingga sampai kenegri cina,
bintang sejati tetap setia, yang menunggu diatasnya,
gundah gulana teman tertawa,
sebab bersisi riang gembira,
sekalipun waktu yang bergulir,
dengan tetap tak mau tau ......dan khawatir,
nyata indahnya,
indah nyatanya,
didalam dunia tetap berdua,
tetap berdua didalam dunia,
berjalan bersisian,
dari sakit ingatkan sehat,
dari sehat ingatkan sakit,
dari sedih ingatkan senang,
dari senang ingatkan sedih,
tak ada gundah didalam gembira,
tak ada gembira didalam gundah,
takkan ingat ketika lupa,
takkan lupa ketika ingat,
2 sisi tetaplah bersama...
basuh diri dari naga2 durjana,
yang membuat lena tetaplah menyiksa,
hingga selaras bersisian...
kamu-aku,
kita-mereka,
...semua tetaplah bersaudara!
(persembahan kepada Indonesia baru-saudara sebangsa manusia dan setanah air didunia)
-salaam selaras,
Selendang Dayu
CERMIN DIRI
Naga durjana tak sedikitpun sakti,
walau mampu menyembur api,
juga alam atau rajawali yang katanya sakti,
Semua hanyalah cerminan diri,
yang harus mampu kita lewati,
dalam kelana sebagai makhluk insani,
Wahai kelana maknawi!
buat apa menyembur api,
jika ego menyesatkan diri,
apalagi berkata sebagai rajawali,
sebab kita hanyalah makhluk insani,
dalam guliran waktu berbenah diri,
bukan naga sakti ataupun rajawali sakti,
tak ada saling melukai,
apalagi menyakiti,
juga tak ada kebanggaan diri...
salaam dinamika selaras,
-Selendang Dayu-
-SECARIK LUSUH PENJEMPUT RINDU-
malam ini,...
hanya bait yang kubisa,
demi masa sudahi luka,
dengan sedikit getir yang khawatir,
sebisanya bisa dari yang ku bisa,
teruntuk mawar dibatas merah,
tentang sedih gugurnya bunga...
gugur bunga usahlah luka,
gugur bunga tegarkan sukma,
gugur bunga lengkapi diri,
gugur bunga kuatkan mimpi,
gugur bunga kuatkan hati,...
gugur bunga bangkitkan diri,...
...sebab....
gugur bunga,....
kembalinya ketaman hati!
...dahulu kutitip secarik lusuh,
bila ingin menjemput rindu,
panjatkan doa secarik lusuh,
bertemulah bunga ditaman hati,
duhai bunga janganlah bersedih!
tautlah hati pada Illaahi,
jika rindu bunga dihati,
songsonglah bunga didalam diri,
yang mengendara lalukan mimpi...
(teruntukmu sobat diujung bayang)
-salaam,
Selendang Dayu
" D I A "
Dia pernah ada,...!
didalam rentang panjang yang gulita,
bermata merah penuh amarah,
berbatang tubuh yang penuh luka,
bak singa raja dimata,
tak perduli penguasa ataupun dewa...
Membabi buta...!
gila!...meng-hina...!
tumbuh bersama fatwa kecewa...
menghinakan suri juga tauladan,
...diatas udara yang tak bersaudara...
...kini senja mulai meminang,
usai cerita singa belantan,
merah berganti berwarna tanah,
tak kuasa,lagi mendewa,
tubuh yang luka tandakan hina,
rupa kecewa rupanya makna,
raja dimata berjejak sesal,
membabi buta tinggallah meraba,
mencoba rajut rias tauladan,
nikmati udara satu yang bersaudara!
dalam nista tak berdayanya...
...sebab Dia telah tiada...!
-salaam selaras,
Selendang Dayu
"AKU" YANG MEMBATU
Hening,..!
Bening,....menyimpuh...!
satu...!
....yang berkisah dibalik kisah,
tentang jiwa2 tak lagi melemah...
pudar...
menyirna...
jiwa-jiwa setadi lemah,
sukma yang terbelah mulai berpadu...
ada rindu,
ada suka,
dirasa bahagia yang kian meraga...
Alhamdulillaahiwasyukurillaah...!
....Namun,...berkisah pula setelahnya!
rumput bergoyang menjadi batu,
dirasa tegak menggagah langit,
dalam jubahnya naif bertegak,
dirasa buih kuasai samudra,
embun tertutup ke-Aku-an,
menjadi batu yang menipu...
...apakah diri akan tertipu...?
haha...tertipu diri yang meng-AKU,
-salaam selaras,
Selendang Dayu
DOGMA DOGMA SENGSARA
Diwajah pertiwi
Pemuda masih ketawa ketiwi
Menari sesuka hati
Bercanda sampai lupa diri
Akhirnya mereka mati
Di telanjangi di negeri sendiri
Negeri kaya
Tapi rakyatnya tak percaya
Korupsi lebih baik binasa
Dari pada janji
Tak pernah terbukti
Sampai ajal menggrogoti
Dogma negeri kaya
Membuat anak lupa
Malas menimba harta
Meminta dan meminta
Oh....bangsa
Dimana akhir cerita
Anak cucu pemuda
semakin sengsara
Kini hanya mimpi
Untuk mensyukuri nikmat Illahi
Pasrah tapi takan menyerah
Negeri kaya akan terus ada dalam dada
Sampai pemuda menaklukan dunia.
Den Bagus Lucas Atmadja
Kolong Kata_28 Oktober 2014
-DIAM BERKELAM-
Berjuta bait dalam diam,
kau suguh berkemasan pilu,
...dalam diammu....
direntang jala,arung lautmu,
kau patri mati sendiri bungkammu...
Haru dipercintaanmu,
dalam hidup sesalkan rindu,
Hidup laju taklah bayangan,
masa silam eratkan pegangan,
jika silam jadi anganan,
akhirnya mimpi sirnakan zaman,
Duhai hati yang mengharu,
didalam jiwa yang mengelu,
usah sesal rindu yang lalu,
mata nyata hidup melaju,
usah mengharu dalam bungkammu,
nyanyikan tembang terangnya malam...
mari beriang akhirkan zaman...!
-salaam,
Selendang Dayu
- Rindu Menjadi Layu –
Ini hanya setitik gugah,
wahai insan yang menahan rindu,
mengapa raga jadi penahan rasa,
jika rindu ingin bertemu,
usah sakiti mata dan juga sukma,
mata menyembab sukma tercecah,
terhadang gengsi,pun takut yang meraga,
tak menyalah jika hati kau buat gembira,
...ucapkan sapa dengan aksara,
dia hanya menunggu kata...
bukan bungkaman dalam cerita,
bukan tarian didalam sukma...
....Tegas sedih dimata itu...
....terlihat rindu dari matamu!
bendera putih....buanglah jauh...!
tak ada gengsi... yang senangkan hati...
(buat juara penahan rindu)
-salaam selaras,
Selendang Dayu
- IRAMANYA ALAM SEMESTA Dan JAGAT RAYA –
Hari ini laut tak sbebiru biasanya,
mungkin karna angin yang menguak laut, membuncahkan seluruh isinya hingga keruh,
juga mengencangkan dinding2 langit yang mulai merasa dalam gigil dan jenuhnya,
disaluran2 serta jalanan yang terhadang,
hingga lemah melambat,
mungkin disinilah letak perannya api sejati yang menghangatkan dalam suamnya yang memang nikmat,
juga cahaya yang bukan bias dari api,namun sejatinya kebenaran,...
....sejatinya sumber pengetahuan,dari api,air,angin juga tanahnya yang menopang air...
agar semua kembali selaras dalam penyatuan dan kesuburannya...
-salam selaras,
Selendang Dayu
TAK BERSAMA DUNIA
Apa cerita dunia hari ini?
seharian aku tak bersama mata,
tak juga bersama telinga,
seharian penuh,aku hanyut didalam air,
hanya sesekali menyembul,
namun angin telah lama pula menunggu,
seketika ia langsung membalutku,melelapkanku,
dengan belaian2 syurgawinya,...
terkadang aku merasa nyaman...!
karna tak tau dunia...
Aku tak tau cerita dunia hari ini!
karna aku tak bersama mata,...
aku tak bersama telinga,... sedang rasa dalam kembara,
....mengembara dalam dimensi yang hampa,
....tak bernyawa!
aku tak lupa..!
tapi aku tak tau dunia hari ini...
sebab nyaman diruang hampa..!
...
nyawa hanya sebuah cerita,
cerita dunia menuju syurga...
kembara indah berkah Yang Maha Kuasa,
jangan pernah berputus asa,
ini hanya kelana maya,
ketika terbuai nikmat dalam pelukanNYA...!
-salaam,
Selendang Dayu
- HITAM KOPI SELENDANG DAYU –
Kembali kureguk nikmat kopi hitam-ku,
bersandar dipinggiran trotoar lusuh,
trotoar lusuh tepian laut...
...penuh dengan sunyi,
bising-ku hanyalah damai...
yaa....setidaknya cawan2 merah itu mulai menjauh...
hanyut sendiri dibahteranya.
bahtera merah yang siratkan darah,
sebab dayung yang me-merah bara...
Maaf tuan!
maafkan pula puan...!
aku pelayan tuan dan puan...!
biar aku rehat sejenak !
biar kujemput matahariku,
biarkan kujaga cawan yang putih,
agar embun tetap mengisi,
...agar waktu tak lagi membunuh,
...Aku,....
ditepiku....
pinggiran trotoar dan kopi hitamku...!
salaam damai selaras,
-Selendang Dayu-
Kumpulan Puisi Yusaku Kudo - PEJUANG CINTA
KUPILIH DIRINYA (Y) KARNA DIRIMU (S)
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Kemana dan dimana..
Ku mencari sebidang pundak ku bersandar
Ku menagis dalam kesendirian
Album biru di tanganku
Penuh dgan kenangan,berdebu dan usang.
Bidukku kian mengundang
Namun,tetes rintik di atapku membasahi peraduan senja yang tertinggal olehmu.
Daengarlah ayah..
Degarlah!!
Bahagiakah engkau disana dgan deritaku dan ibuku?
Engkau tinggalkan.
Ku mencarimu!!!menantimu
hadirmu..
Masa itu ku nanti,di saat bibirmu bicara..
Inikah anakku?.
Maafku meninggalkanmu..
Lihatlah..disana ayah
Anak2 yang bahagia dgan ayahnya
Hari yang berganti..
Semakin rindu aku padamu
Tanpa sekatapun ku degar suaramu
Dari lahirku kau meninggalkanku
Kini...
Mengutus sang malaikat
Dirinya
Sosoknyaa
Penawar kerinduanku..
Ayah
Aku tau kasih sayangnya,aku kenal dirinya..
Kuharap hadirnya tanpa hadirmu
Maaf bilaku memilih dirinya..
Kupilih dia karna dirimu
SUARA..
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Masih sendiri..
Dalam merenungi hari yang kian berganti
Masih tanpamu..selalu tanpamu.
Meraih bintang tangan ini tak sampai..bulan di sudut malam menemaniku
Disini..
Dan masih tanpa dirimu!
Disini..dibumi ini tempatku berpijak
Kumerenung menagis menyimpan sejuta kenang tentangmu.
Suara....
Apakah masih ku dengar?
Suara...
Bisakah engkau mendengarku?
Apa kabar kekasihku
Esok hari yang ku songsong
Akankah dia masih bersamaku?
Dihatinya ku menunggu dan masih bertahan.
Suara..
Panggillah dia untukku
Suara..
Bisikkan aku disini dan masih bertahan..
PEJUANG CINTA!!!!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Dalam memburu cinta
Hai kawan..
Jaganlah cuma bermain kata-kata
Semua percuma..
Pecuma tiada akan bermakna
Jika dirimu di sini berdiam diri
Ini saatnya kawan dikau
Menemukan dan mendapatkan
Wanitamu...bidadarimu
Ini kawan...
Masa dimana saatnya katakan cinta
Duduk bukan sifat pejuang cinta.
Jangan di tunggu.
Jagan terlalu lama
Dan jangan lama-lama
Katakanlah...
Wahai pejuang ucapkanlah
apa!..siapa dirimu yang sesungguhnya
Jangan terlalu lama..
Memendam cinta sakit di jiwa
Lepaskan...
Busur itu bukan untuk di kenang
Panah itu bukan untuk menyakiti
Panah cinta musti kau lepas
Padanya...hatinya
Bagian itulah yang kamu perlukan
Pejuang cinta
Masihkan engkau berdiam..?
Memainkan sandiwara kata?
Gombal...!!!
AKU DAN AYAH !!!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Engkaulah do'a di setiap nafasku
menjagaku didalm hidupku
Mengajrkan diriku
Selalu..jadi yang terbaik
Inginmu
Engkau tak merasakan pegal dlam bahumu.
Tak merasa lelah untukku
Sebagai topangan hidup anakmu
Memberikanku kebahagian
Yang terindah bagiku
Ayah..
Diriku ini hanya memanggilmu..
Ayah..!!!
Disaat gelap datang
Disaat ku kehilangan arah pulang
Diriku hanya mengingat dirimu..
Ayah..!!!
Di saat diriku sudah jauh darimu
Jauh dari dekapmu
Dan jagamu..
Bahagiaku kadang deritamu
Ku ingat jasamu ayah
Budi baktiku padamu
Tak ku buat diirmu kecewa
Aku hanya memanggilmu..
Ayah!!!
Bila diriku rindu..
Bila aku terbuntu..
Aku hanya mengingatmu..
Ayah.!!!
Di kala mata ini mulai menutup
Ku ingin hadirmu di mimpiku!!
SABDA DALAM DO'A DAN NAMA
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Tahta tiada dalam rasa cinta
Rindu...
akan memanggilmu kembali
Dalam setiap jiwa,
sesungguhnyatelah bersumpah
Setiaku hanya padamu
Bilakah adanya cinta dalam jiwa
Harum wewangian alam semesta puspa nestapa!
Segala gundah nan di rasa
Hanyah dia
Hanya dirinya
Kukan memuja sungguh kepadanya.
Sesaat ketika cinta itu memanggilmu
Dia..
Mempertemukanmu..
Cinta telah memanggil..
Hangatkan nafasku
Cinta telah memanggil..
Tersandungnya kerinduan
Rindu...rindu..padamu
Rindu...rindu..suaramu
Kupanggil namamu dalam sabda do'a ku
Melayang di langitmu
Mengepak sayap malaikat
Seakan tenggelap dalam lautan kasih dan cintamu
Namamu dalam sabda do'aku
Kalbu yang dlam rindu
Meleburkan rasa,asa jadi satu
Tarian bidadari teriring syahdunya
Sabda dalam do'a
Rindu...rindu..
Rindu namamu dan dirimu
BERSAMA DALAM CINTA
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Dalam separuh langkah saat ini
Membawa malangnya jiwa
Bagaikan keringnya ketandusan dunia.
Tersaksinya,
Hidupku tiada cinta
Ku kehilangan,arah tumpuan
Mencari hati akan cinta ini
Sampai ku menemukan kasih sejati
Jalan ini begitu panjang
Walau tanpa letihku
Ku menantimu, mencarimu
Sosok seorng pemberi cinta.
Kini...
Ku menemukan dirimu
Disaat langkah ini mulai rapuh
Di saat keputus asaan merajamku
Rasa lelah..
Kebosanan
Menunggu segenggap cinta darimu
Dan..
Ku sudah bersama
Tak kulepas..merangkul jiwa yang hampir mati
Hingga masa itu datang
Padaku...
Padamu...
Kita bersama untuk selamanya..
MENGAPA…!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Mengapaa?
Hari ini begitu mendung
Dimanakah matahari yang bersembunyi
Mengapaa?
Ada bintang dan bulan di siang hari
Memberi pertanda yang sngat tak ku duga.
Mengapaa?
Angin bernyanyi,menggetarkan hati ini
Suara siapa di jujung sana yang membuatku tak bisa tertidur
Kenapa dan mengapa hati ini bergetar?
Kedatangan siapakah yang ku tunggu
Tarian dedaunan mengajakku
Membisikkan nada nada suara
Mengapaa?
Riak tiu sama derasnya debaran ombak di dadaku. Mengatakan bahwa ada seseorng yang akan menghampiriku
Mengapaa?
Jarak ini sangat amat jauh
Sehingga begitu susahku menggapainya
Mengapaaa?
Dan mengapaa?.
BIDADARI KERINDUAN !
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
merenung sang anak
Dalam gelapnya tertatih di kelamnya kabut.
Tiada menyangka begini akhir dari cerita..
Dirimu yang menjadi bintang
Kini tertutup awan mendung di ujung mata.
Engkau yang jdi inspirasiku
Kini tertunduk membelakangiku..
Tanpa melihatku
Tanpa mendengarku
Kupanggil dirimu dalam mimpiku
Dalam peraduan sepi
Sebelum lelap kantukku mengajakku
Foto potretmu ku peluk..
Kubisikkan nama kiranya kau hadir
Kubawa bersama lelapku di kepiluan.
Kemana..? Entah dimana
Siapa dan pada siapa ku bertanya
Malaikat enggan memberi jawab
Pada anak pesakitan
Nina bobo ohh nina bobo
Buaian balada anak kecil
Mencoba menghibur diri..
Namun,tiada luput dr ingat dan bayang wajahmu,getar suaramu
Hilang di tiup angin penari
Tak kutau kabarmu!
Tak kudegar tentangmu!
Lagi..dan kembali
Do'aku masih bersamamu..
Renunganku kian dalam,jauh melayang
Seakan kerinduan hati menggrogoti sekujur tubuh
Derai hujan di bantalku
Bersama lelapnya tidurku
Berharap ku bangun esok hari
Engkau duduk di sampingku!
Dirimu!!
Takkan hilang di hatiku.
KASIHKU DAN SAHABATKU !
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Menyesal...
Ya..rasa sesal ku kembali
Di kota mati jiwa yang mati
Mati akan rasa, cinta,kasih
Penuh airmata.
Kenyataan itu pahit..
Kutanam kasih untukmu
Kusemai pedihnya luka hati
kau dustai kesetiaan yang ku titip padamu..
Bukankah sumpah telah kau lontar?!
Bukankah janji sudah kau ikatkan?!
Yang kau ucap dari bibirmu
Menunggu ku kembali
Sungguh syang dirimu berdusta
Engkau yang ku cintai
Terlena dibuai dlam pelukan sahabatku.
Kasih..?
Untuk apaa diriku kembali?
hanya untuk sbuah luka pilu
Menyaksikanmu di pelukan orng lain.
Mencumbu bulan dlam tubuhmu
Kini ku kembali
Kubawa luka bersama air mata
Kota ini takkan ku kenang lagii
Diri ini bagai sebtang pohon mati
Rapuh..hancur jatuh kebumi
Dgan kekejaman cintanya.
Sesal..
MENUNGGU !!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Bidadariku..
Lagu ini ku dendangkan
Syahdu suara..
Gemulai tarian gelombag
Penghapus rindu yang hening di kesunyian..merelakanku pergi
Pupuskan keraguan dalam hati
Walau pulau memisah waktu lamaku untuk bersua
Kasih...kujauh di seberang
Yakinlah dan yainkan setiaku padamu
Kutanam berjuta kesetiaan..
Jagan pernah menyiram debu di kesorean.
Kasihku bukan tuk di tangisi
Simpanlah airmatamu
Untuk pertemuan di ujung waktu
Bidadariku..
Di sana kau menanti untukku
Kau tau ku slalu rindu
Suatu saat,masa pasti kembali
Untukmu slamanya
Hari hari yang ku lalui
Gelisah ku rindu
Trus...dan terus ku menunggu
Menunggumu
Untukku...
KUTITIP PERTIWIKU !!!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Ku titip pertiwiku
Sejenak ku melangkah
Membawa lantunan syair kehidupan
Balada-balada ke egoisan
Kemunafikan..
Kini...
Wahay saudara muda
Banggakah kamu melihat pertiwimu
Kehancuran oleh tanganmu
Amanah...
Dan titipan itu
Akankah kau abaikan
Atau hanya tinggal titipan.?
Ku titip pertiwiku
Yang menggawangi indahnya hidupku
Olehmu dan di tanganmu
ku sematkan amanahku..
Air mata sudah cukup terlihat
Olehku dri sedihnya pertiwiku..
Pertiwiku..
Hiduplah seribu tahun..
Untuk anak cucuku!
MURKAMU PERTIWIKU !!!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Kembali..
Langit di bumi pertiwiku
Berduka..
Sedihh..
Tangisan pertiwi begitu menyesakkan..
Awan mengepul menutupi belahan pertiwiku..
Kobaran amarah naga merah
Meluluh lantahkan..menyelimuti tanah darahku..
Apakah ini hukuman?.
Karma?
Buat kami hambamu yang tidak ingat padamu?
Letusan gegunungan....
kekeringan yang berkepanjangan..
Banjir yang seakan menghapus dosa2 ummatmu..
Kembali....dan kembali
Engkau beri ujian kehidupan
Demi kesadaran para insan ciptamu
Tapi..apakah kami bersyukur?
Ampuni kami
Jiwa jiwa yang salah
Jgan hukum kami dengan tetesan air mata.
Karna sesunggunya ke khufuran kami
Murkamu yang maha dahsyat
Sdah cukup air mata di pertiwiku.
Padamu..
Tak kuasanya kami
Murkamu di pertiwiku
Pintaku dan mohonku..
TANGISAN LILIN
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Engkau bulan purnama
Diri ini mengumbara dalam belantara kasih
Beri sinar dalam langkahku
Juahkan kekeliruan dalam jalanku
Purnamaa
Cukup jelasku memandang
Besar karunia padamu
Ku ibarat bintang kecil terselimuti awan kelam dlam pekatnya malam.
Umpama Tangisan lilin
Yang membakar jasad sendiri
Menyulut jalanan berduri..
Dan akhirnya ku hancur sendiri
Jadi abu yang tiada arti
Oleh rindu
Degan seberkas cahayamu
Kau datang memberi terang di hidupku
Hingga ku mampu menantang,
Menghapi dunia
Ohkkkk..bulan purnama
Beri terangmu,jagan pergi,
Pergi meninggalkanku sediri
menyusuri liku-liku jalan ini
syahdu kasihmu,..
naungan persinggahanku
Pigur dan sosokmu
jadikan semangat dlam hidupku
Pancaran sinarmu
Kenyamanan jiwaku..
Sinaran abadi...
Sinaran kasihmu..
#(tentang sosok pigur ayaah)
RINDU YANG BERHARAP
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Duduk bersila pinggiran senja Tiada terasa gelap pun jatuh diujung malam
menuju taman embun yang dingin. sang matahari pergi mencipta sepi.
Meninggalkan sejuta kenang di masamu
Kini..
Hari hariku yang dulu bersamu
Pergi disapu riaknya gelombang di pantai
Pupus oleh awan berarak,meninggalkan bekas rindu,harap padamu
Dan kini..
Tiada lagi kesempataNku bersamamu
Dalm menemaniku di ujung usiaku
Dingin malam memelukku
Sunyi,bulan enggan memberi sinar
Dalam ayunan langkahku
Sesekali mengagetkan tubuh yang rapuh.
Malam kian menjauh..
Larut...kian larut
Namun,kumasih disini menunggumu
LAMBAIAN TANGAN SAHABAT !
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Dalam untai kembang serumpun
Ku pahat suatu nama,takkan terpisah..
Namun,takdirku berkata..
Untai kata ku lepas!
Mengurai air mata ke ihklasan
Di tuntun kerinduan ku antar dirimu kembali!
Ku pasti merindu!
Sedih!!!?
Iyaa...sedih
perpisahan!?
Smua insan pasti merasakan.
Slamat jalan truntuk bagimu
Karibku..
Ku kenang dikau walau tiada lg bersama.
Lembayung mengiris!
Sepio menyisir urai ujung di rambutku.
Lambai tangan seorng karib
Mengiris kalbu dalam kepergianmu
Tak kuasa,menahan hujan bercucur
Sekian lama dalm kebersamaan,
Dirimu kini jauh di sana.
Karib..
Bersamamu ku tuntun do'a
Bahagia,..sesampai bahteramu di sana.
Tak lupa..dan takkan ku lupa
Mengenangmu,bulan kan sempurna
Bersamamu,alam bercerita
Sahabat karibku!
Suratmu
Disini ku tunggu!!
DEMI MASA…!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Demi masa...
Aku bukan budakmu
Tubuhku bukan tempatmu memuja
Tubuhku bukan untuk kau siksa,
Dera..
Sesungguhnya..
Jiwa,hatiku sakit
Demi masa..
Kau gelar keserakahan
Kau iming-iming kesenangan
Membaringkan tilam nafsu dunia
Demi kepuasan,kau korbankan
Jiwa jiwa suci
Jalan yang kau bawa, menapaki jejak ke maksiatan.
Jauh dari kesadaran.
Menyambangi jiwa jiwa setan.
Murkaa!!!
Demi masa...
Aku bukan budakmu
Yang hidup di bawah ke fakiran dan ke khafiranmu.
Demi masa...
Sesungguhnya untuk kau bertaubat
Datang padaNYA
Mohonkan ampunnya..
HUJAN DAN RINDU !!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Hujan turun,
basahi jengkal tubuhku.
Temani sepi kesendirian
Rindu yang menggundah.
Ku panggil dalm pilu tak bersuara
Ku Ingatmu dan
semua kenaNgmu
Seperti mimpi..sekilas kau menghilang..
Kini...
Ku jalani hidup dlam kesendirian
Ayah...
Andai waktu berganti..
Jgan kau pergii tinggalkanku,
Pintaku pada tuhanku.
Sekrang dan lusa,
Hanya ku dapat mengenangmu
Untukku sendiri
Tiada lagi cerita,
Sepi yang ku landa tanpamu.
Hujan ini,
Derai di mataku
Detak ini,
Suara jantungku..
Memanggilmu...
AYAH !!!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Dulu...
Begitu besar satu harapmu
Hadirku di duniamu..
Dulu...
Tangisku kau nanti di rumahmu
Dalm pangkuanmu kau buai
Tubuh kecil mungil lemah.
Ini anakku!
Sabdamu...
Tiada ku mengenal
Tiadaku merasa..
Begitu cepat waktumu bagiku.
Kau tinggal..
Bayi kecil lemah menangis..
Kegamangan tanpamu..
Ayah di hari hariku...
Belum puasku..dirimu
Ku panggil "Ayah".
Saat kau pergi
Pergii selamanya.!!
Ayah...
CELOTEHKU !
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Senja adalh luka...
Indah,begitu menghanyutkan
Namun,sesaat..
Hilang,redup meninggalkan kerinduan...
Menjemput malam membuai mimpi mimpi duniawi..
Wahay insan merana
Lelapkan tidurmu dalm mimpi indahmu..
Esok fajar akan mengajakmu
Becanda bersama dunia
Menjajak ketidak adilan hidup.
Pada siapa bepegang,ku tak tau.
Ahkkkkk.....terasa hambar.
Ada rasa bila tiada cinta.
Ada cinta bila tiada rasa.
Bilakah,
Ku berhenti bermimPi?..
Ahkkkkkkkkk
Adilkah bagiku?..
Miris hatiku!
Dalm celoteh kehidupan..
________and_______
CINTA YANG HILANG !!
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Jendela di kesunyian malam
Enggan tertutup melarutkanku dlm lamunan mimpi semalam.
Melihatmu,mempertontonkan kemesraan,cumbuan cinta semusim.
Ku terbantinG..
Ku gundah...
Pada siapa..? Dengan siapa kamu semalam.
Rintik gemerlam bintang.
Kau tabur benih ke sengsaraan,
Kecemburuan..
Dan kemarahan..
Ketakutan asramaku menghilang.
Ditelan gelapnya malam,reruntuhan hancurnya kesetiaan.
Mimpipun pulang..
Bersama cinta yang telah hilang!!
KEMBALIKAN TUHAN
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Tuhan...
Tunjuki jalanmu..
Dalam cinta,hidup dan bahagia
Dalam kesendirian..
Ku tak kuasa begitu ku tak sanggup
Coba,dera kerinduan..
Menggoda jiwa tuk menangis..
Kasih yang kau beri...
Cinta yang kau suguhi..
Kini...pergi ntah dimana.
Sungguh dia yang ku cinta.
Sungguh dia yang ku sayang.
Dalam hidup bagiku ber arti.
Ku memohon..
Meminta..hanya padamu.
Kembalikan padaku..
Kembalikan padaku..
Dalam keutuhan kasihnya.
Tuhan..
Tunjukkan rimba ku bertemu
Tunjukkan jalan dimana ku mengikuti
Relakanku bahagia
Relakanku bersamanya.
Walau semenit,namun itulah bahagiaku..
Pulangkan!
Kembalikan!
Olehmu dia padaku!..
CINTA, RINDU DAN RAHASIA
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Insan...dunia
Pernahkan dikau bermimpi?
Seketika untuk di tempatku?
Dlam keberadaanku?..
Membayangkan pahit sbuah rindu.
Ntah siapa yang tahu..
Mungkin tuhan...
Mungkin juga dirimu!
Mungkin...
Jua kau merasakan..
Hidup yang di tinggal rindu.
Tak mampu ku terpa,
Tiada naluri...
Tiada pertimbangan.
Hening malam membangunkan.
Jiawa menguatkan
Dalam kepayahan.
Andai jujur kau pahami
Rasa ini...
Hati ini...
Adalah dirimu.
Dan tiadaku menjauhi.
Jalananku masih panjang
Membawakan peran hidup tuk di pandang.
Ku putuskan..
Barbagi...
Dan tak memberi..
Untuk rahasia..
Slama hidup dalam cinta..
Kekuasaanku tak mampu,
Menghalangnya..
Cinta bertulangkan dusta..
Kawan..
Kisah ini masih panjang..
Rahasia dunia..
Menghujatku!...
Berat...
Insan...dunia
Pernahkah dikau mimpikan?
Banyak cerita cinta
Namun palsu...
SERMILA...
By:A.M Rizal ASril(yusaku kudo)
Ku terima selebaran cintamu.
Undangan di pestamu.
Yang kau tulis berwarna merah.
bersama kata terakhirmu!
"Jangan harapkan diriku"
Hancur bersama derai hujan
Di ujung mataku!
SHERMILAAAAAAA!!!!
Tiada kumenduga!
Akhir cintaku redup bersama
Senja di langit
Angin termurung dalm kelam cinta.
Taburan bintang..
Melebihi kasih di hati
Kita lalui di bawah kaki langit
Cibir dan caci dunia
Mereka cemburu.
Namun,berakhir bersama undanganmu.
Pasir membentang luas
Melebihi kenangan sayang
Melupakan! Tak semudah itu.
Siiksa dlam batin..
Merana..
Shermila kau putus cintaku
Dlm sebuah tinta merah!
HAROK MANIH MADU !
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Den tanam bungo cinto
Tlah den samai rindu malam nan sunyi.
Den tintang rusuahnyo hati,
Dek nyanyian rindu.
adakah bilo namuah paduli?
Dari hati tlah tumbuah bungo cinto
Layua dek cahyo mentari pagi
Usahlah diak!
Usahlah mungkia jo janji
Denai ka tetap surang diri!
Sayang!
Dek harok jo palarai rindu
Bak cando luko nan di baluik bidadari.
Tapi apo?..
Padiahnyo luko cando sambilu
Bansaik,ka taserok badan derita cinto.
Den baharok manih jo manih nyo madu.
Manga racun cinto ka dapek.
Racun cinto ka denai minum.
Kejam adiak!
Kejam!
SELAGI KAU SETIA
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Kasih..
Melupakan masalalu itu sulit.
Memulai hidup baru dganmu
Dambaan smua insan,sepertiku
Selagi setia,ku cukup setia
Berusaha memahamimu
Ku mencoba..ku setia selagi kau tak berpura..
Sepenuh hati dalm raga janjiku
Dirimu takkan ku persiakan.
Lautan tak bertepi,
Gunung yang tinggi,
Cinta yang tulus sebenarnya.
Beri manusia putus asa..ku tak merana!
satu pintaku! Kasih
Jgan lg mengulang,
Ceritakan masa Lalumu itu
Tak mau ku dengar.
Karna,ku juga pernah melalui,
Bermain cinta di kecewa.
Bilakah kuturut rasa itu.
Rusak hidupku!
Mulakan hidup baru dgnku
Cinta dan mimpi yang baru
Janjiku separuh jiwaku
Dikau tak ku persia
Percayalah kasih!!
AKHIR DESEMBER !
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Akhir Desember..
Memahat cinta,dalam keHeningan
Bisikan Angin menjadi
Saksi kerahasiaan cinta..
Di Atas Masa dan Rasa,
Dalam amukan Laut Kidung.
Ku bermunajat atasmu..
Kemurungan..
BerWajah Murung.
Mengikat Kealfaan Malam,
Bak senandung laut luas..
Menelanku di bumi tuhanku
Menaburiku Bebauan
Bunga Mawar.
Akhir Desember
Menjadi Kerinduan akhir
Sebelum ku temukan kembali
Dirmu di jantung hatiku!
Perjuanganku..
Pertemuanku..
Disana!.
Asamaraku berakhir
Padamu..
Di hujung rinduku!..
KE ALFAAN MALAM.
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Dearai rintik..
Gemersing nyiiur terpaan angin sepoi malm..
Kesunyian..menemani kepakuanku
Sosok yang ku damba!!
Menjelmalah pada rintik malm ini.
Mengisi kekosongan..
Gelatik yang mengenang diam-diam,pada tangkai camar.
Menidurkan,gelap dri cahaya bulan.
Sosok yang ku damba!
ku masih terduduk manis
Di saat senja menggodaku dari peraduan..
Mengiintip malaikat malm..
Menyuruhku beranjak..
Namun,diamku untuk mengeNangmu..
Disini..
Hatiku..
Dan senja dunia..
Ngiang suaramu dikala itu..
Seakan bercanda dalm otakku..
Nyanyian,tawamu..
Mengajak jantungku menari bersamamu.
Bersamamu..ku titip rindu di awan merah merona..
Kennangaku!
Ada jeda,dalam rindu.
Yang sengaja aku lupakan kehamgataNnya..
Esok masih kembali!..
KASIH DI HUJUNG RINDU
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Degup jantung menyeruku
Dalam kejauhan deganmu
Kekuasaan menunggku tiadaku mampu.
Rasanya ini semakiin menderuku.
Ke bosanan kah dirimu padaku!
Apakah waktumu yang kian jemu?
Adakah namaku di benakmu?
Yang seperti namamu ku tulis
Dalam hatiku.
Telah membelengguku
Desis meNcumbuku..
Kian merayu..
Memeluk mengikat jiwaku..
Dalam penghujung rinduku.
Kasih...
Kemana dulu layar yang sudah kau kibarkan?
Tiadakah kau tau sirpihan di hati..
Suatu saat ku bawa pergi
Kini...
Kau gulung kembali layar..
Dalm ke tidak mampuanku..
kau biarkanku..
Sendiri..
Dihujung rindu ini..
Ku ingin memelukmu..
Bertemu dirimu...
IBU, KUTEMUI AYAH BERPULANG DIJANTUNGMU
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Aku pernah mengingat..
Aku pernah melihat..
masa itu,.masa sajak tarian
Tarian anak jalanan,lincah
Jadi sorot tajam di matamu ibu.
Kupangdil dirimu,
Sesak dalam kekosongan
Mengingatkanku..
Pada ayahku ibu..
Kau bilang,dirinya sama sepertiku
Kau bilang,wajahnya reingkarnasi dri wajahku.
Ya...pada jantung-jantung yang jengah.
Aku melihat...
Ribuan kegundahan..
Kecemasan..
Yang tersembunyi darimu ibu..
Cermin matamu mengisahkan gagahnya dirinya.
Mengenang kisah beramanya..
Di degup jantungmu ibu..getar !!!
Detak jantung ayahku!
Ibu....
Yang ku tau pagi...
Jagamu dri tidurmu..
Memenuhi smua kebutuhanku..
Mengantrkanku di ujung perjuanganku.
Melindungiku..
Menjagaku..
Dalam kesendirianmu..
Yatimku kau perjuangkan untuk dewasaku,
Namun, aku masih temukan AYAH
Pada sosokmu...IBU..
Trimakasihku!
MAAFKU, SELAMAT JALAN AYAH
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Pohon kemuning berpelepah
Akan segera ku tanam.
Suatu saat,kelak!
Jadi peneduh bagimu.
Meskipun seberkas jasa.
Teduh,bersemayam di sini.
Biarkan diri ini ayah.
Tafakur,bila rindu padamu.
Ku ingin kau tau.
Aku sangat kehilangan,
Walu itu tak terucapkan.
Bagian semangatku kau bawa.
Ucap santunmu nasehatmu adalah warisanku.
Petuah begitu sederhana.
Ku catat,ku simpan di jiwa
Mencoba menjalankan cita2mu.
Sesalku...
Tiada dapatku menungguimu.
Saat-saat terakhirmu.
Namun,tak kecewaku
Mendgar kau pergi degan senyum di bibirmu..rona keikhlasan di wajahmu.
Ku bangga jd anakmu!
Ayah...
Aku berjaji dlam hatiku
Kusalu kirimkan bekal do'a untukmu.
Setiap sujudku,engkau hadir terbayang.
Kau slalu bersamaku.
Bimbing diri ini ayah.
Walau dari sana.dimna tempatmu kekal abadi.
Sesungguhnya..
Ku menangis sangatlah begitu lama
Ku pendam,di depanmu..
Biar dirimu pergi dengan bangga.
Ketenangan.
Walau sejujurnya dalam diri.
Belum puasku memanggilmu"ayah".
Baktiku padamu belum kau tau.
Kuyakin maafmu padaku.
Hujan yang turun.mengucur deras.
Basahi bUmi pusaramu.
Tabahku..dan engkau sudah sampai disana..
Maafku ayah atas ke luputanku.
Padami kami anakmu.
Dgan sinaran sorga.
Teriring do'a selamt jalan,
Padamu..!!
Ayah tercinta.
SAMANJAK AYAH TIADO
By:A.M Rizal Asril(yusaku kudo)
Ayah ampunkan denai yah
Hamtabaeh ayah jo suratan
Kini...
Ayah bajalan ya oi..
Hilang bakraso samangat diri
Ayah tiggakan den.
Yahh...
Tinggal pusaro nan den tangisi
Sasalan hati di puncak kebisuan
Aia mato ndakkan kunjuang habih
Manganang dirimuu.
Barek langkah yah.
Bilo tiado ayah di sisi den..
Mandeh ka di tingga juo..
Padam paloto,kami nak bakawan.
Kamano ka denai kadukan yah.
Bila hati ka rindu.
Ayahhh...oi ayahh
Kamano kini ka denai cari.
Paubek rindu di hati.
Gamang langkah nak bajalan.
Di kegelapan..kejamnyo dunia
Rindupun hati yah!
Kamao denai kadukan.
Jamuah lah juo.
Walu di dalam mimpi.
Tiado kata,siang jo malam
Ayah ka denai rindu.
Datanglah ayah..
Datanglah...
Walau di dalam rasian..
Liek anakmu...
Liek la ayah..
Manangih surang diri.!
Kumpulan Puisi Topan Kejora - DAYUNG PATAH
DAYUNG PATAH (I)
Selemparan parah dekat serak kecipak air
Mengusik asin dan tawar pesona kembara
Ke tepian hala, bagai dodoi beratus tahun
Berai ketika gurindam menggoda pantun
Selaksa dayung patah tertibak mantra
Tatkala kita mengepangnya dalam syair
-------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@september_2014.
DAYUNG PATAH (II)
pada jejak yang kutinggalkan di riak
dalam tamasya waktu aku tak tampak
mengombakkan simfoni: pasang dan surut
jarak kelu mengapungkan takut
pernah berkaca saat cuaca teduh
sementara debaranmu jauh beribu jauh
melantunkan denyut maknawi: nabi dan sufi
lirih tersedu keinginan suci
sedang berbagai kemungkinan jawaban
tampak membusuk saat mencecah daratan
disalak seloka dan gurindam : dayung patah
mengepung hatimu bertabuh engah
----------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@september_2014.
DAYUNG PATAH (III)
Maafkanlah bilaku tak sempurna melukismu
Tapi kesedihan ini telah pun purna
Menjurai sampai: kutahu asinnya airmata
Juga makna temaram bulan di keningmu Ibu
Dan sungai yang mengalirkan waktu
Tak cukup untukku mengapungkan indahmu
Di sini, doa bungsu terpanggang matahari
Hingga dayung patah: diluluri gerimis pagi
--------------------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@september_2014.
BUNTAT EMBUN
*geliga embun.
Lahir di kemurnian
Seri pengasih sekalian alam
Dialah pemanis awal berkurun
Yang menenggelamkan duka dunia
Lalu mengikat kasih
Untuk tidak saling memiliki
Memerangi jasad yang rakus
Dengan peluh airmata purba!
“Lantas siapa gerangan
Yang tak tertawan?”
Bila hadirnya selalu saja
Menawan
Tawar, tawarlah seribu nyeri
Di masnawi yang sejukkan hati
-----------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@tuahsakti_2014.
TUAH SAKTI
inayah
disepuh
bayu selayang
jadi kesebatian
seri gunung
dan pantai
lengkapi
mimpi
di bumi
nafas budi
mengundang
ciuman panjang
mengokang
berpasang
riang
amsal warna
dukacita
masyech
-------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@buntatembun_2014.
Yuk "memed" dan sobat RPS, cekidoooooooot.... moga berkenan..
GASAL
Dinda oh dinda
Datangku dari entah
Tapi matamu mau saja ditatah
Mungkin sebab bau mawar di tangan rummi
Menjadi renyai pelangi beralas mimpi
Kemudian berkait debar pikat
Lalu pecah renung digilir ganjil
Dinda oh dinda
Mimpi adalah permainan hati
Bersama serombongan riuh ilusi
Boleh jadi marka
Sebentang rahasia kebesaran-Nya
Pada keinginanmu meremas purnama
Hingga berharap teguh sepanjang saujana
Dinda oh dinda
Andaipun berai mengapa menampung geram
Sampai talkin waktu datang membungkam
Dalam kebat benang putih atau hitam
Dan menambat pulang bagi kepergian
Adakah sendawamu di sana, duh dinda?
Menyempil di antara cahaya ganjil-Nya
--------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri;
Borneo – Indonesia,
@hurun_ien_2014.
Assalamualaikum.... mana Mr.Memed ni ya? Ini, mau tumpang posting puisi lagi... Ai, apalah saya ini... segala kekurangan jua milik saya. Moga teman-teman RPS berkenan...
PEGAGA
Ketika semarak liar menebarkan cinta,
maka kaubeli takdir untuk tiada.
Duhai, kata sayang menjadi pasrah,
dan waktu cuma jadi bangkai angka
boleh jadi tuah, khasiat menjual dirinya
lalu semua kenangan muncrat menganga.
Coba kautulis sajak berdentingan cahaya
bak mantera: “jadi maka jadilah!”
Bukan kata kosong semata.
Mari kuajak kau tamasya ke semesta luka,
menyambangi apa itu sepi, nyeri dan ngeri!
Menyakiti diri, tapi bukan diri sendiri,
kita selami doa dan airmata.
Apa yang patut dijaga, mesti dibela
sampai tubuhmu rontok tiada berdaya.
Ketahui, untuk apa lelaki dan perempuan,
langit bumi, gelap terang ada:
“agar kau mengerti.”
---------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@cecahberulam_2014.
Assalamualaikum... mana bang memed ni? ini, nitip satu lagi puisi sederhana. Moga sahabat RPS berkenan...
RAJAWALI
Ada runcing berkilatan
mata menujah berkelindan
menunjukkan kau bukan kebanyakan
demikian tuah Tuhan buat kalian
Dulu guruku berkisah, rajawali belumsakti
jika tidak melepaskan simpul mati
sampai masanya cengkeram siap melukai
dengan rentang sayap bebas menari
dari tebing tinggi. Duhai penyemat maknawi
lihatlah kedalam diri sendiri!
Tapi biarlah, jika ada mempersenda
bahwa naga lebih tinggi kasta
lebih digdaya! Serupa semburan api
dari moncongmu yang membakar cuaca.
Sementara biarlah kupeluk gigil
bak rajawali yang terluka.
---------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@tanjungbajau_2014.
SELFIE
Suka-suka di lensa menganga. Basa-basi
Sekedar belajar memahami tanda. Ulah sendiri
---------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@narsis_2014.
JALA
Saujana pada keinginan
Umpan pengalaman – keberuntungan
Jerih kau tuturkan
Di kebisuan.
----------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@ikhtiar_2014.
KUCING YANG HILANG KETAJAMAN PENCIUMAN
Bukan pura-pura, dia hilang ketajaman penciuman
hingga sering lupa jalan pulang
Berhari-hari tuannya bimbang dalam penantian
karena kucing itu tak kunjung datang
siang malam, santapan untuknya pun tak berkurang
memang, tak terdengar dan terlihat kelebat
serta tabiat manjanya beberapa hari ini
Aku yakin, betapa sang pemilik pasti susah hati
perihal yang menimpa peliharaan jinaknya itu
yang konon memang handal menakut-nakuti
atau menangkap kecoa, cicak dan tikus
Mahluk yang memiliki mata lebih jernih serta tajam
daripada tuannya itu memiliki warna belang tiga
seperti jenis lokal lainnya; dia bukan kucing rumahan
suka memanjat pohon atau biasa terlihat di atas bumbungan
susah memang dibedakan jika tengah membaur
di pasar bersama kucing-kucing liar
Binatang kesayangan seorang nabi kata nenekku
jika demikian, kucing hatinya pasti suci murni
dan barangsiapa memperlakukannya dengan baik
mungkin kelak mendapat ganjaran wangi surgawi
entahlah, guruku pernah berkata:
apapun perbuatan bakal mendapat balasan serupa
pada waktunya
Ah, tentang kucing yang jarang pulang atau hilang
bukanlah hal aneh dan hangat untuk diperbincangkan
bukankah semua perkara dunia bisa saja lenyap pada waktunya
seperti gelap terang, bahkan sekalipun tentang kesetiaan
saat maut bertandang dari arah tak disangka-sangka
niscaya terkuaklah segala rahasia meliputinya
Hari ini, kudapati wajah tuannya girang bukan kepalang
sambil mengelus belangtiga manjanya itu di beranda
tapi, belaiannya tak sedikitpun menoleh ikan suguhan tuan
--------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@mulaijemu_2014.
TIGA BAGIAN BUATMU
Setelah syahadatku
berkah buatmu: Ibu, Ibu, Ibu!
-------------------------
TWA, 221214;
Borneo – Indonesia.
Kumpulan Puisi Den Bagus Lucas Atmadja - LANGIT OKTOBER
UNTUKMU PAK
Hak pilih di cabut
Tapi aku senang
Tak buang waktu
Untuk mengotori pemilu
Dosa, lima tahun
Akan hilang
Pilihan bijak
Akan jelas terarah
Asal jangan di salah gunakan
Bertubi aku kenyang
Demokrasi tak seperti
Yang kita harapkan
Kotor! Kotor pak!
Banyak curang
Banyak kepentingan
Aku pilih Tak Langsung
_____________
Den Bagus Lucas Atmadja
28 September 2014
LANGIT OKTOBER
Di bawah langit siang bulan oktober
Wajah dustra masih menyelimuti luka
Rakyat masih bicara lirih
Tentang wakil yang baru di lantik
Di atap senayan
Ada harapan
Meski secuil yang di dapat
____
Den Bagus Lucas Atmadja
01 Oktober 2014
CELURUT
Celurut anak tikus
Baru masuk rumah rakyat
Senang dan girang
Mengendus cela
Cela nafsu
Nafsu bengis
Di lumbung kita menabung
Di gunung kita menanam
Di sini kita di rampok
Di rampok celurut
_______
Den Bagus Lucas Atmadja
02 Oktober 2014
KORENG
Dendang cakar mengaung
Taring tumpul terpaku sakit
Membalut tubuh
Sakit bukan kepalang
Teriak lestari!
(den)
UNTUKMU PAK
Hak pilih di cabut
Tapi aku senang
Tak buang waktu
Untuk mengotori pemilu
Dosa, lima tahun
Akan hilang
Pilihan bijak
Akan jelas terarah
Asal jangan di salah gunakan
Bertubi aku kenyang
Demokrasi tak seperti
Yang kita harapkan
Kotor! Kotor pak!
Banyak curang
Banyak kepentingan
Aku pilih Tak Langsung
_____________
Den Bagus Lucas Atmadja
28 September 2014
HORMAT MEMBISU
sekian lama aku terkurung dalam kerangkeng besi, suaraku tak lagi lantang dan renyah. ingin kembali bersajak, ada yang sembunyi di balik manis bidadari untuk aku agar aku biar aku. DIAM!
aku tak bisa diam, ini benar, mana salahmu Tuhanku saja tak menghukum lantang suaraku.
ah! peduli! aparat
di bayar pajak senang, aku yang menncari dari akal dan keringat sendiri masih lebih bijak, mungkin!
____
DBLA 'salam santun kawan DUMAY'
bisu MERDEDA
NONG GADIS
ada titip cinta untukmu
Dari abang bajo
Nong gadis
Cintanya abang bajo
Sampai tak terkira
Terimalah dia
lelaki yang baik untukmu
Jangan kau tolak
Belum tentu besok
Cintanya abang bajo untukmu
_____
Den Bagus Lucas Atmadja
03 10 14
DI LORONG LANGIT OKTOBER
gadis jalan mengemis
yang ibunya juga pengemis
wajah terpaksa
wajah tanpa dosa
haknya di rampas
pejabat, yang dia pilih
dengan sebungkus nasi
air mata
nyanyian jiwa
air mata melepas duka
gadis kecil dan ibunya
hidup dari keterasingan
di jalan, di lorong langit oktobrer
mereka cerminan bobbroknya moral demokrasi, pancasila lebih berarti
selama meskin
di rampas haknya
jiwanya akan mati
terkurung jauh pada kemewahan
demokrasi hanya milik segelintir orang, pancasila adalah milik kita.
kita adalah rakyat Indonesia
____
Den Bagus Lucas Atmadja
Selasa Siang 07:10;2014
SEBUAH ARUS SEPI
Dalam
Dahaga rasaku
Keheningan menyambutku
Membawaku tenggelam jauh
Kedasar yang aku tak tau kemana
Ini
Melebihi angin
Yang memutar kencang
Baling-baling nelayan di bibir pantai
Aku terbawah jauh
Dalam sang waktu
Yang tak lagi
Aku rasakan sepinya
Malam tanpa suara alam
____
Den Bagus Lucas Atmadja
Selasa Malam 06:10;14
SELAMAT MALAM
Selamat malam kotaku
Kau tulis puisi tanpaku tau
Oleh gadis, cinta dan hatiku
Dia menyapa dengan kata saying
Aku merinding
Bulu berdiri
Seolah
Kau istriku yang minta jatah nasi
Selamat malam cinta
aku jauh darimu
Seperti bahasa muda
I miss U
____
Den Bagus Lucas Atmadja
malam selasa 06:10;14
BAYANG-BAYANG
coba kau hitung
berapa kali kau peluk bibirku
dan berbisik; aku sayang padamu
malam telah lama menanti gelap
tapi hanya dalam hitungan angka
dua belas putaran, malam datang.
aku, mencoba mencicipi cinta
yang lain namun tak bisa
karena cinta tak bisa di jala
aku hitung dari sepuluh
namun terasa seperempat abad
aku mencintaimu
bayang-bayang
kau peluk aku
kau tatap aku
kau inginkan aku
bayang-bayang
dirimu ada di sepanjang langkah
langkah yang sengaja salah
agar kau tau; aku sayang kamu
______
Den Bagus Lucas Atmadja
Selasa Malam 07:10;2014
SAAT AKU ADALAH DIA
aku yang ada
dan pernah bersama
saat aku adalah dia
untuk membuka
siapa aku siapa kamu
kurangkai
sebuah cerita
di atas batas waktu
untuku pahami siapa kamu
ternyata dirimu sulit
untukku lupa
kau yang terindah
yang pernah singgah
dalam hati
saat aku adalah dia
semoga tak ada batas di antara kita
meski hati tak mudah terbaca
setidaknya dirimu telah mewarnai hari dalam hidupku
saat aku adalah dia
aku mencoba berkaca
pada jarak rindu
dirimu lebih dari yang kumau
dari cinta yang sederhana
cinta yang tanpa kata
engkaulah bunga
meski tak lagi wangi
saat aku adalah dia
aku mencintaimu
______
08 Oktober 2014
Den Bagus Lucas Atmadja
EMAK
dalam sorot matamu
tersimpan harapan pada pertiwi
saat kursi di rebutkan
saling sikut saling licik hal biasa
yang terjadi pada rumah rakyat
emak, sederhanamu cerminan bahagia hidup yang emak jalani
air mataku tumpah untukmu
luntur segala ambisi dunia
oleh jiwa sepertimu
kuantar doa untumu
untuk kemuliaan sisa hidup
semoga esok mentari
setia menghangatkan jiwa
memberi senyum pada pertiwi
tercurah segala rasa dan harap yang indah
untukmu emak.
08 Oktober 2014
Den Bagus Lucas Atmadja
SEMANGAT PEMUDA
Sumpah Pemuda
Telah tumbuh
Dalam dada
Sanubari makna
Sumpah Pemuda
Pahlawan telah
Gugur di medan laga
Memperjuangkan kita
Sumpah Pemuda
Ini hari telah berganti
Bukan koaran mulut
Yang tiada arti
Pahlawan telah tumbuh
Pada diri
Untuk apa
Untuk kita
Namun
Semangat telah luntur
Tersekat ambisi
Saat kursi
Telah kau raih
Den Bagus Lucas Atmadja
28 Oktober 2014
YANG DILANDA CINTA
Kau bicara cinta
Kau agungkan cinta
Kau selalu ingat akan cinta
Tapi selalu lupa cinta dariNYA
Kau lebih senang
mengumbar cinta pada beranda
Daripada mengumbar cinta dariNYA
Mengembara pada sepi untuk melampiaskan nafsu
Seolah Tuhan tidak tau
Dimana letak sahwatmu
Kau yang selalu ingin orang tau
Bagai kata yang sempura
Dalam meramu bahasa manja
Engkau menampar malam siang dan rona jingga warna cinta
saat lupa pada noda
Memohon pada Sang pencipta rasa
Untuk sempurnakan cinta
Malukah dirimu !
Yang tak punya malu bercumbu
Memohon saat terjatuh dalam lembah nista tertawa dengan kalimat lupa
Tuhan maha penyayang
Tapi apakah terus terulang
Hingga ragamu tersisa tulang
Sadarlah cinta
Hidup adalah kalimat cinta
Untukmu rangkul sebagai Tahta
Di setiap nafas berbicara.
________
DEN BAGUS LUCAS ATMADJA
03 JUNI 2014 DEPOK,PONDOK DUTA 1
DISEBUT PEMUAS
Setelah sekian lama diam
Pada tempat mengais uang
Dari receh sampai gepok
Kini kembali bertukar barang
Menjadi pintar, melebihi aib
Berserah di lorong-lorong
Pinggir jalan, sampai kontrakan
Demi mereka, atas nama perutnya
Segala cara takan berhenti
Jiwa-jiwa militan, para pemuas
Walau nampak kotor
Di mata orang-orang suci
Mereka takan mengeluh pada TuhanNYa
Den Bagus Lucas Atmadja
29 November 2014
OPINI KECIL
Dari warung
Dari gubug
Dari ujung
Dari sampai bingung
Tete keluyuran
Siang malam
Pagi malam
Malam-malam
Sampai kelaparan
Dari pagi
Dari siang
Dari petang
Dari malam
Dari busung lapar
Sampai kekenyangan
Tete di umbar keluyuran
Opini kecil
Untuk bermimpi
Sampai lupa diri
Den Bagus Lucas Atmadja
28 November 2014
JAKARTA 1998
gugup gemita syahdu alam raya
mengambang membelenggu
kaku berkutur penuh lantang
tanah basah berlumur jiwa satria
tak mampu angan tanpa sadar
mengangkat carang bersarang pada telak, suaranya hilang.
bersama
ranting-ranting basah bernada sumbang
setegang onat menancap dahang
sahajanya karma bertopeng arang
terangkatnya muna pada jiwa ketahta
semak gersang mati di tanah lungka.
entah kemana arah angin membawahnya
kini hanya nama dan kisah, tercatat dalam lembar buram masa kelam.
___
Den Bagus Lucas Atmadja
Ladang Sampah ( pt-qw-wpqr)
BUKAN KEHENDAK MENJUAL DIRI
Karya : Den Bagus Lucas Atmadja
Jika tak ada lagi
Jangan salahkan
Jika liar dan mengambil suami orang
Karena negara sudah tak peduli.
Hanya
Janji
Janji
Dan janji
Sampai kami muak
Dengan janji dan dibiarkan begitu saja.
Bukan kehendak menjual diri
Tapi karena desakan ekonomi.
Anak kami makan
Perut kami makan
Tak ada lagi alasan
Membuang kami
Dari ladang sampah.
Jika anak-anak kami mati
Karena tak ada lagi tempat
Tuk jual diri
Demi seupa nasi.
Dimana hati nurani
Yang katanya beradab
Jika kami terus begini
Mengotori NKRI.
Mungkin
Jika kami mati
Bersama do'a suci
Masalah kami selesai terkubur bersama mimpi.
Mimpi kami
Ingin mencari Halal
Tuk menghidupi anak-anak kami.
____
Den Bagus Lucas Atmadja
Ladang Sampah 09 November '14
TAK PERNAH ADA
Kadang aku seperti angin
Bahkan seperti iblis
Yang datang pergi dan berlalu
Atau kadang tak bisa disamakan dengan kalimat manja dan kakunya lidah.
Saat percaya
Ada satu titik untuk menilai cinta
Dari rupa tampang dan segala bentuk
Pada akhirnya tenggelamkan duka
Karena aku tak pernah ada untuk semua itu.
Yang aku tau
Aku bukan pengagum rupa.
__
Den Bagus Lucas Atmadja
Ladang Sampah 05 Desember '14
Kumpulan Tembang Kata Youthma All Qausha Aruan - SEPINTAS INGAT
sepintas ingat......
keadaan tak ubah kayak SUKU BAR-BAR
masih pake cara keroyokan dan terhitung buas dalam tindakan
(kita tak kesiangan tapi serasa harapan negeri terbawa senja)
----------------------------
----->>---- kalo bukan karena CINTA, tak lah sekuat ini ku halau jenuh n lelah
keringat asam asin di tubuh
kurasa manis dioles kalian
kering hitam n lebam
bak goresan indah lukisan berharga tiada tara
kalian lah
tegak tegar ku
melangkah n menatap
----------------------------
.....aku smakin berjarak dengan pertiga malam
waktu....
berulang menyeretku larut
akan....
sering tersudahi oleh enggan
bimbang ku terhanyut
"digulung kalut dan carut marut"
pecah dan terpisah lagi.....
-----------------------
dahulu
pernah ada direnung
yang suatu waktu
kan semarak sekeliling ini
disana sini tawa bahagia
kamu dan kita bergandeng sapa
kini
semua masih tertunggu
diriuh rendah jerit sorak penjatah lumbung dan tengadah piring ransum
# dia terhenyak lelah
Oleh : Youthma All Qausha Aruan
Kisaran, Sumatera Utara
KEMANA SOLUSI
dipergantian waktu
ku nikmati remang
tuntunkan diri si Hamba Sahaya menatap tak berbatas berkukuh di nurani dalam
terang ini sepandang jiwa
gelap pula melangkah kaki
pergantian waktu
dari mentari menuju bintang
sejalan PLN PADAM
di kumandang AZAN
# bergulir panjang
tak berjalan keluar.....
--youth@nzara 03sep2014--
kota kisaran berisik & aman
BEGITULAH
banyaknya jadi bergeser terbawa arus hingga tak sadari sebatas mana tindakan agar tak melampaui yang tersedia
menjaga yang didalam diri bukanlah mudah, namun tak pula terukur simpul akan sulit
teduh adalah bagian penting mengawali sikap maupun tindak, agar membara tak ikut membakar di santunan cinta
walau dengan merah merona miliki warna yang sama.......
# jauh ku raba malam
tersentuh hujan
redakan marak
tawarkan sesal ku disekitar gelap
--youth@nzara 04okt2014--
TABIR KUSUT
kan
kutelanjangi sejak malam ini
pandangan aku tak ingin lagi kau halang
gerakan aku tidak akan lagi kau hadang
tak perlu berlama lama aku biarkan tawar mu
karena waktu pun belum pernah setuju menunggu aku
itu memang aku
tapi aku tak mau lagi seperti itu
# namun ke aku an itu...
"itu bukan aku"
KUSIMAK
keberanian ilustrasi mu
tak merentang hamparan
tekad dan langkah"
tak sekuat mimpi2 mu....
ketika itu hingga kemaren hanyalah ngelindur panjang......
"bergandengan dengan ku"
ajak ku tuk kita coba
andai kelak mengukir bukti
jadikan percaya itu ada dijiwa kita yang bernuansa usang berkabut
**youth@nzara 11okt2014
umbut2 kisaran timur
-----------------------
riuh rendah
raung entah hardik
uap kepulan debu
diserakan sampah sesak
ada
bak bayangan
di gumulan sosok sosok samar
tak jelas dan sungguh ramai tanpa ramah
"ku tanya aku ke aku"
anjing manusia
ataukan
manusia anjing
# kelebat gerak2 itu ??
**youth@nzara 11okt2014
umbut2 kisaran timur
------------------
entah sejak kapan
gumam ku datang
entah karena apa
resah ku terundang
entah kenapa ini mengapa
entah ini berarti apa
aku tak tau rasa yang mana
ku bolak balik jawab dan tanya
ku coba eratkan simpul tapi entah tuk jeratkan apa
inikah aku ?
ataukah.....
ini kaldu rasa negeri ?
aku masih dari sejumlah orang-orang bingung
# kisaran rasa ku lengang
07nov2014
(kata kosong ku
............sembari sapa RPS)
---------------------------------
jemari bayu malam
membelai lelah ku lembut
lembabkan ubun
terkuas embun larut
rambut sebahu melenggang letih
hampiri bangku plastik tuk bertengger lengah
menyapa ku
jijingkan se titip salam
perangahkan ke lupa lalai nun jauh tertinggal
berLINANG MATA TUA
antara BAHAGIA dan SESAL
kiranya boneka indah ini
BENIH tumpah dicurahan SEMERBAK WANGI CINTA BERLALU
SADAR KU TERSANDAR
gemetar ku mendekap BUAH CINTA
KU DENGAR.......
prilaku kejam
pendatang haram
ketika itu porak porandakan indah negeri
jerit dan desah berbaur satu
retak memecah lukai kita saudara
dikerumunan Rakyat, benih Penghianat lahir berkembang
siapa nikmati hasil
jerih tulus Pemersatu Bangsa ?
Perjuangan ini masih dan lagi
Duhai PAHLAWAN
kita juga diancaman Panglima Talam Pecundang
harus erat kita bergandeng saying
"SELAMAT HARI PAHLAWAN"
10nov
Karya : Youthma All Qausha Aruan
Kisaran,Suamtera Utara
SENJA KU TAK RABUN
jika lenggok gemulai mu mengukir rentak harmonisasi
kabut dibola mata tua ku
tersapu hasrat entah kemana
walau kita kini di senja hari
15nov2014
aku dan waktu ada kamu
di kota kisaran
---------------------------
heran dan terkejut
tak lagi.......
tubuh kami yang kecil
kami coba agar mengecil lagi
elakkan tiap tetes kecil
dari lobang kecil luruh hujan
istana kami
menempah cinta dan bahagia
nikmati Syukur
dengan Sujut serta dengkur
hempasan angin
menggoncang dinding lapuk
istana sejuk tanpa penyejuk
menambah seru malam kami
kancing pintu jendela
cukup kursi dan meja
lantai pun mulai basah
tapi tak dari air mata
-----------------
teringat SEDIH nya si ANAK PAR HUTA2 ketika itu
ternyata jadi beruntung
BIARLAH.....
kawan2 Kuliahnya naek
JAGUAR
PANTHER
KIJANG
KUDA dan lain2
karena.....
Si JANGGUAL "tak perlu pening2" lagi mikiri BBM Naik Harga
karena
BABI kiriman Amang cukup Makan Lompong dan Bubur Pedas sejuta Rasa untuk KENDERAAN ke KAMPUS
"Mauliate Amang,...
ho do na toho nian"
HORASSS...... !!!
PROTES, KRITIK atau SEMACAM ITU
>>> karena KEBIJAKAN
pake BAJAK, PIJAK, POJOK, PAJAK dan sebagainya
tentu ada yang "tidak keberatan" karena BAGI BAGI "ringan & jelas"
# walau TAU SAMA TAU
tapi anu nya gak ketauan
BAIK pun
KEBERATAN selalu ADA
"DIA ADA"
terenyuh ku hingga
senyum pun aku tak elak
terpana tatap ku
miliki semua dia genggam
andaikan tak terlalu jauh mahkota pilihannya dikepala
silakrama dan kata indah
dia semburkan sanjung bersenandung
itulah DIA
si pemilik penyapu yang enggan menyapa
dan aku yang selalu harus sungkem langkah tunduk ditegak dada busungnya
- kisaran laku
26nov2014 19.15
Youth@nzara
"SAPA KU"
melintas jajar berlapis
------------------
kisaran rasa
sabtu dini hari
-----------------
gerigi keras dan tajam
menghunus ku dari belakang dengan waktu
berlari dan terus melaju
lelah bukan alasan
diam pun tak mungkin
ngos ngosan ku
berlomba tanpa aturan
Ooh........
Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - MENEPIS IMPIAN
Luaskanlah pandangan kita seluas kehidupan yang kita mampu, supaya kita bisa tau sebesar apa keimanan di diri kita dalam menjalani kehidupan.
By : LUmbang KAyung
# MENEPIS IMPIAN #
Di seberang Lautan,
Ada sebuah Impian,
Itu takkan kesampain,
Hanya sebatas Angan,
Menanti Sinar Rembulan.
Tak kan ku terjang Gelombang,
Tak kan ku hantam tajamnya Karang,
Tebing tebing yang Menjulang,
Itu pasti menghadang,
Yang menjadi keterbatasan yang menantang,
Indahnya Pantaimu di Malam ini,
Kilau Cahaya yang mewarnai,
Di antara Bintang Bintang yang menyinari,
Menyentuh Lukanya sekeping Hati,
Yang menanti lahirnya Cinta nan Suci.
Namun yang ku mampu,
Ucap kan Selamat Malam untuk mu,
Nan jauh di seberang Lautan Biru,
Yang mengundang hadirnya Gelora Rindu,
Di saat Hasrat ku ingin Bertemu.
By : LUmbang KAyung (Asahan 28:09:2014)
------------------------------------
Ingin aku bertanya kepada kamu,
yang kini telah duduk di singgasana,
Apakah kamu orang yang kaya?,
Yang kutanya bukanlah Harta mu,
Tetapi Hati mu.
LUmbang KAyung (28:09:2014)
# LAMUNAN #
Hembusan Bayu,
Lembut membelai Tubuhku,
Yang bagaikan Kaku,
Berirama Dendang Kelabu,
Merajuk menatap Langit nan Biru.
Hempasan Gelombang,
Hantam Bebatuan Karang,
Di antara Camar yang Terbang,
Angan ku terbang di Angan Angan,
Bersama Hati nan Bimbang.
Kadang Hati meminta,
Kadang Hati Meronta,
Tentang Cinta,
Tentang Kekasih yang mendusta,
Kala Impian telah Menjelma.
Ku Diam Membisu,
Menatap Bayang Anganku,
Di dalam Lamunan Lamunan Kelabu,
Tendang Impian yang ku Tunggu,
Setelah dirinya melepaskan Pelukan Cinta ku.
By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 28:09:2014)
# AKU MASIH TERBAYANG #
Di sini,
Coba ku ulang kembali,
Bintang2 yang menemani,
Rembulan yang menyinari,
Ku terbuai tubuh indah mewangi.
Masih ku ingat Senyum manis mu,
Bersama lembutnya suara mu,
Yang berbisik merdu di Telinga ku,
Meminta ku menjaga kesetiaan Cinta selalu,
Di dalam setiab ruang Kalbu.
Bagai mimpi2 indah yang menemani,
Bagai Bayangan yang menggoda,
Aku terbakar Bara Asmara,
Api Cinta yang menyala2,
Di saat Gelora merayu ku di Dada.
Kini ku kabarkan Mentari Pagi,
Di antara Bukit2 nan tinggi,
Dan embun2 yang menyelimuti,
Ku lukiskan Indahnya Pelangi,
Untuk menyambut bangun mu di pagi ini.
SELAMAT PAGI SAYANG
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 24:08:2014)
# SELAMAT JALAN SAYANG #
Selamat jalan,
Dirimu kini tinggal kenangan,
Hanya sebait pesan,
Yang tak dapat ku lupakan,
Hingga Tuhan kembali mempertemukan.
Hanya Doa,
Dalam derita,
Yang membebani jiwa,
Setelah engkau tiada,
Kembali kepangkuan yang Maha Kuasa.
Andai kau dapat lihat Air Mata ini,
Andai kau dapat dengar Ratapan Hati,
Mungkin engkau kan menangisi,
Kepergian mu di hari ini,
Yang meninggal kan ku sendiri.
Selamat jalan Sayang ku,
Aku menangis untuk mu.
Setelah lelah ku menunggu,
Engkau tersenyum kepada ku,
Namun diri mu kini terbaring kaku.
Berikan aku petunjukmu Tuhan,
Agar aku jauh dari kesilapan,
Yang meratapi kepergian,
Dirinya yang engkau titipkan,
Hingga kembali ke Alam Sorga yang engkau janjikan.
By : LUmbang KAyung (Air Joman 22:09:2014)
# MIMPI #
Mimpi,,
Kau menemukan ku kembali,
Bersama dia yang telah pergi,
Dia yang sangat ku kasihi,
Menemani ku yang terlelab sendiri.
Tak ingin ku mengakhiri,
Tak igin rasanya ku terjaga kembali,
Bersama Mimpi Mimpi,
Bersama Kekasih yang telah pergi,
Kembali kepangkuan Illahi.
Namun Pagi menyambut Mentari,
Mimpi2 pun kini telah kembali,
Meninggalkan kekecewaan Hati,
Bersama kepedihan ini,
Yang tak mungkin dapat ku Akhiri.
Bagaikan Mentari tertutup Awan,
Bagaikan Pungguk merindukan Rembulan,
Yang hanya meninggalkan harapan,
Harapan yang tak mungkin terwujutkan,
Di dalam menjalani Kehidupan.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 23:09:2014)
# TAK SEMPURNA #
Inilah hidup,
Menempuh perjalanan,
Menepis semua masalah,
Semampu ku,
Sebisa ku berbuat,
Kadang sendiri,
Kadang sempoyongan,
Kadang di dalam Lamunan,
Mencari Bahagia,
Mencari indah dunia,
Dan mencari Sorga,
Dalam setiab kerinduan,
Dari sadar dan kesilapan,
Karena aku Manusia biasa,
Yang tak munkin menjadi yang Sempurna.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 25:09:2014)
--------------------------
Jangan engkau teteskan Air Mata mu di sebelah Telapak Tangan seseorang, tapi biarkanlah Air Mata mu menetes di kedua Telapak Tangan Orang Orang.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 30:09:2014)
# LELAH #
Ku lalui curahan Hujan,
Juga panas yang membakar Kulit Ari,
Di antara Embun 2,
Malam aku menanti Pagi,
Menghela Napas dari setiab Kebosanan.
Kadang di luasnya Lautan,
Di Antara Celah Bebatuan Karang,
Ku Labuhkan juga Harpan,
Hanya demi rasa Cinta dan Sayang,
Seperti Janji yang pernah Terucapkan.
Namun Bintang2 tak tregapai,
Rembulan kian Enggan Menerangi,
Bersama setiab sisa2 Mimpi,
Yang kian Membunuh Harapan Pasti,
Demi menggapai keinginanmu di Hati.
Kini engkau rela pergi,
Bersama dia yang dapat meberi,
Semua apa yang kau ingini,
Setelah ku terlelab di kelelahan ini,
Dalam menjaga ikatan Cinta yang kita Miliki.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 02:10:2014)
# BENCI JADI RINDU #
Bila ku ingat kamu,
Tak sedikitpun ada Rindu,
Yang menemani sepiku,
Mengusik Malam2 Kelabu,
Dalam Hening ku yang Bisu.
Entah mengapa ini bisa terjadi,
Dirimu telah mengikat Hati,
Yang dulu ku Benci,
Dari kata hinaan yang kau beri,
Kala ku tabrak dirimu saat ku Berlari.
Semua menjadi cerita yang Lucu,
Di saat ku ingat kemarahan mu,
Di saat ku ingat ke Egoan mu,
Dirimu seakan seorang Sang Ratu,
Yang kan memberi Hukuman kepada ku.
Kini aku selalu teringat pada mu,
Yang datang menghiasi Rindu,
Di Malam2 Sepi ku,
Menjadi Lelucon dalam Hayal ku,
Bersama hadirnya Bayang2 diri mu.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 03:10:2014)
# TERGORESNYA IMPIAN #
Getar Gemuruh rasa,
Lumpuhkan Semangat di Jiwa,
Kala Hasrat kian Meronta,
Tenggelamkan Impian juga Pesona,
Bungkam Menatap tampa Bahasa.
Ku tatap Malam tampa Rembulan,
Kerlib Bintang2 tertutup Awan,
Tersimpan kenangan di dalam Kekecewaan,
Gemuruh di Dada enggan tersimpan,
Namun kehendak hati tak jua terwujutkan.
Ingin rasanya menangisi diri,
Meraba Cinta yang kini tersakiti,
Di antara Bayang2 menemani,
Ku Sapa Sepi di Kesendiria ini,
Mengenang Kekasih yang kini di lain Hati.
Mungkin Esok Malam kian Kelabu,
Mengingat indahnya Raut Wajah mu,
Yang kini telah melukai Hati ku,
Menggores Angan yang telah lama ku Rindu,
Kala Hasrat inginkan kau menjadi Istri ku.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 30:09:2014)
# CANTIK TETAPI GALAK #
Kala ku ingat pandangan ini,
Kau bagai Mawar berduri,
Mekar menghiasi Pagi,
Harum Mewangi,
Namun tajam Menusuki.
Kadang kau layaknya Serigala,
Melolong tinggalkan Senja,
Mencabik2 penuh Kata,
Begitu menyakiti Telinga,
Hingga Rasa ini begitu Hina.
Namun kau bagai Rembulan,
Menerangi kegelapan,
Kan menemani ksendirian,
Di setiab Getar yang ku rasakan,
Pelebur Api kerinduan.
Kau adalah bungaku,
Kau juga Rembulan ku,
Yang menghiasi hidup ku,
Menerangi Malam ku'
Tapi ku tak ingin kau menjadi Serigalaku.
By : LUmbang KAyung (Asahan 04:10:2014)
----o tersipu & sesal
aku tertunduk duduk di Kota Kisaran.......
# MENANTI ASA CINTA #
Sengat Mentari membakar Hari,
Ketandusan Gurun ku lalui,
Hingga tiada ku sadari,
Tubuh ku terkapar Merenungi,
Sebuah Impian yang hampir Mati.
Entah kemana lagi ku mencari,
Seteguk Air melepas Dahaga,
Biar terobati Hasrat di Hati,
Yang ku nanti di antara Doa doa,
Di dalam menjalani hidup ini.
Namun Hujan tak kunjung datang,
Kegelisahan ini pun Berdendang,
Merayu setiab Hasrat yang datang,
Membasuh Harapan yang hampir hilang,
Di dalam Pelukan Kasih Dan Sayang.
Lihat lah tubuh yang Terkapar ini,
Rasakan Lidah yang hampir Kaku,
Di dalam Jiwa yang bagai tak berarti lagi,
Yang Merintih di antara Sepi nan Bisu,
Dalam menanti Angan yang lama ku Cari.
By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 11:10:2014)
# DENDANG SANG PUNGGUK #
Di sini,
Ingin ku nikmati kembali,
Di saat engkau nenemani,
Mengisi kesendirian ini,
Tertawa dan bernyanyi.
Ingin ku nikmati kembali,
Di saat engkau nenemani,
Mengisi kesendirian ini,
Tertawa dan bernyanyi.
Yang tersisa hanya kenangan,
Tentang Bintang2,
Tentang Rembulan,
Tentang Indahnya tarian Kunang2,
Di saat Senar Gitar ini ku mainkan.
Tentang Bintang2,
Tentang Rembulan,
Tentang Indahnya tarian Kunang2,
Di saat Senar Gitar ini ku mainkan.
Ku coba dendangkan Lagu Cinta,
Tentang Cahaya Purnama,
Bersama Sang Pungguk yang menyapa,
Di saat itu kita bersama2,
Menanti Mentari Pagi Menjelma.
Tentang Cahaya Purnama,
Bersama Sang Pungguk yang menyapa,
Di saat itu kita bersama2,
Menanti Mentari Pagi Menjelma.
Sungguh tak dapat ku lupakan,
Kala Sang Bidadari menemani,
Dan Mata ini ku Pejamkan,
Lupakan Sang Pungguk yang bernyani,
Dalam menanti Hadirnya Rembulan.
Kala Sang Bidadari menemani,
Dan Mata ini ku Pejamkan,
Lupakan Sang Pungguk yang bernyani,
Dalam menanti Hadirnya Rembulan.
By : LUmbang Kayung (Tanjung Balai 10:10:2014)
# DI MANA UKIRAN CINTA KU #
Mendung yang menyelimuti,
Mentari pun tak nampak Berseri,
Bersama Senja yang menanti,
Coba memberi ku sebuah Arti,
Di dalam Kegelisahan ini.
Mentari pun tak nampak Berseri,
Bersama Senja yang menanti,
Coba memberi ku sebuah Arti,
Di dalam Kegelisahan ini.
Bagai kehilangan Lamunan,
Kesendirian kian Meresahkan,
Di dalam sebuah penantian,
Risau yang tak dapat tersembunyikan,
Aku kehilangan Impian.
Kesendirian kian Meresahkan,
Di dalam sebuah penantian,
Risau yang tak dapat tersembunyikan,
Aku kehilangan Impian.
Coba ku ukirkan sebait Kata,
Dari Resah ku yang Melanda,
Yang kini kian Menyiksa,
Dari untaian Nada2 Cinta,
Yang kian Lara di daslam Jiwa.
Dari Resah ku yang Melanda,
Yang kini kian Menyiksa,
Dari untaian Nada2 Cinta,
Yang kian Lara di daslam Jiwa.
Aku terhempas bernadakan Sendu,
Terpuruk di Lembah yang Berbatu,
Di antara Angan2 yang Merayu,
Ku keluhkan Hasrat kelangit nan Biru,
Berharab Cinta menghiasi hidup ku.
Terpuruk di Lembah yang Berbatu,
Di antara Angan2 yang Merayu,
Ku keluhkan Hasrat kelangit nan Biru,
Berharab Cinta menghiasi hidup ku.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 10:10:2014)
# MENANGISLAH DI PELUKAN KU #
Indahnya malam,
Ku mencari setiab Kecerahan,
Walau dalam diam,
Ku kubur semua ke bosanan,
Bagai Karang di Lautan nan dalam.
Kadang ku ingat kamu,
Yang penuh dengan Canda,
Menggoda rasa di Jiwa,
Namun Kebahagiaan mu untuk dirinya,
Buka untuk ku yang lama memendam Rasa.
Kini ku lihat Kepedihan Lara,
Dalam Jiwa yang lama ku Cinta,
Tampa sebait kata2,
Hanya Deraian Air Mata,
Menghiasi Wajah mu nan Jelita.
Kecewa mu telah menggores Lara ku,
Diam tampa ada tanya dari mu,
Membuat ku tak pernah tau siapa diri ku,
Yang kadang selalu Acuh padamu,
Walau dalam dia ku Mencintai mu,
Karena kamulah Bidadari di dalam Hidup ku.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 12:10:2014)
# SENANDUNG PAGI #
Indahnya Mentari Pagi,
Menambah keceriaan ini,
Dan aku ingin Berlari,
Mengejar Mimpi2,
Mimpi semalam yang telah pergi.
Camar2 yang terbang,
Di antara Perahu Nelayan yang pulang,
Lantang memecah Gelombang,
Dan Tawa Riang pun Berdendang,
Setelah Lelah di luas Lautan yang terbentang.
Perlahan tiupan Bayu,
Mengusik Rimbun Dedaunan,
Terdengar Mengalun begitu Syahdu,
Yang Menggema memanggil dari kejauhan,
Bagai kan Irama Buluh Perindu.
Tak ingin rasanya meninggal kan Pagi,
Yang memberi ku sebuah Arti,
Tentang Ombak dan Camar yang Bernyanyi,
Yang memberi Kebahagiaan Relung Hati,
Kebahagiaan yang di beri Illahi Robbi.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 14:10:2014)
# IBARAT KAN TEBU #
Tak ingin ku sendiri,
Setelah engkau pergi,
Hening Bisu nan Sunyi,
Bertemankan Sepi,
Di Malam2 panjang yang ku lalui.
Ku tau semua itu,
Tiada arti bagi mu,
Tiada rasa Rindu,
Dan tiada Malam2 Kelabu,
Yang menemani Hari2 mu.
Walau ku Sadari Kekecewaan ini,
Kesalahan panjang yang ku lalui,
Yang tak pernah lepas dari Relung Hati,
Walau sekejab kau menemani,
Jiwa yang hampir Mati ini.
Mungkin aku hanya Sebatang Tebu,
Sekedar pelepas Dahaga mu,
Lalu kau buang saja begitu.
Namun ku berharab Tunas yang baru,
Tumbuh di Taman Hati mu,
Dari potongan2 kecil yang kau buang itu.
By : LUmbang KAyung bersama Ahmed El Hasby.
( Tanjung Balai 14:10:2014 )
# BERHARAB KAN MIMPI INDAH #
Hari ini,
Terukir cerita Mimpi,
Tentang Mentari,
Bukit2 nan tinggi,
Bersama Warna Warni Pelangi.
Kicau Burung2,
Kupu2 di antara Kembang2,
Menari terbang melayang,
Namun Senja menjelang,
Rasa ini pun kembali Bimbang.
Malam tampa Rembulan,
Bintang2 tertutup Awan,
Aku pun hilang Keceriyaan,
Tampa tiada seorang Teman,
Yang menemani ku di dalam Kegelapan.
Mungkinkah Mimpi2 indah menanti,
Menemani ku di Malam ini,
Buat penawar Sunyi dan Sepi,
Yang kan mengudang Asa ku kembali,
Menyambut Mentari Pagi bersinar lagi.
By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 18:10:2014)
# KU INGIN MENGHAPUS LARA MU #
Butiran2 Bening mengalir,
Di antara kedua Kelopak Mata,
Yang membasahi sudut2 bibir,
Di wajah Ayu mu nan Jelita,
Dalam menyikab sebuah Takdir.
Nakhoda nya telah pergi,
Nakhoda nya tak lagi kembali,
Rana Lara pun kini membebani,
Jiwa merjerit tak lagi berarti,
Meratapi Senja yang kian sepi.
Tak ingin aku memandang,
Ada tangis yang tak ingin berhenti,
Dari Derita yang berdendang,
Bergema di Relung Hati,
Dalam Ratapan Batin mu yang panjang.
Ingin ku menghapus Air Mata mu,
Di dalam dekap peluk ku,
Agar engkau Tahu,
Hasrat Cinta ku Pada mu,
Yang telah lama membebani Hidup ku.
By LUmbang KAyung (Asahan 19:10:2014)
# SELAMAT TIDUR SAYANG #
Indahnya Cahaya Bintang,
Bertemankan Sinaran Rembulan,
Angan ku pun ikut melayang,
Melambung tinggi di atas Awan,
Bermain berdendang Riang.
Oh indanya Malam,
Di mana kau sembunyikan dirinya,
Ku ingin tenggelam bersama Pualam,
Larut di dalam Suka Cita,
Tinggalkn Hati yang Muram.
Sadar ku kini menjelma,
Embun2 kian menyelimuti,
Dan Hati ini pun bertanya,
Adakah dirinya bersama Malam ini,
Menyapa Malam di dalam Cahaya nya.
Tak ingin rasa Terpejam Mata ini,
Namun ku Untaikan Sebait Doa,
Semoga Mimpi2 Indah Malam ini,
Menemani Pejaman Mata nan Jelita,
Hingga nanti Pagi Menyambut Mentari.
By : LUmbang KAyung (Asahan 22:10:2014)
# SEBERKAS CAHAYA IMAN #
Musim2 yang Silih berganti,
Tehnologi Zaman semangkin tinggi,
Namun coba kita tanya Keimanan di Hati,
Adakah berpegang kepada Kitab2 Suci,
Atau Seberkas Cahaya yang hampir Mati.
Terasa hina kata tak bermakna,
Adakah Dusta menjadi Mulia,
Kala itu ke Egoan Meraja lela,
Membuat ke Sabaran tiada berguna,
Demi tujuan Halalkan segala cara.
Namun tak semua Manusia dapat sempurna
Menjalani Hidup di atas Dunia,
dalam mencapai Bahagia dan Rumah Tangga,
Yang menjadi pinta Rosul kepada Ummatnya,
Layaknya aku dia dan mereka.
Biarlah diri di pandang Nista,
Biar lah Mimpi tak kunjung tiba,
Namun janganlah hidup bergerlimang Dosa,
Kepada Illahi dan juga sesama Manusia,
Agar Kematian bukan untuk menjadi Terhina.
SELAMAT TAHUN BARU 1 SAWAL 1436 HIJRIAH
By : LUmbang KAyung (Asahan 25:10:2014)
# DI TENGAH GELOMBANG #
Basah sudah tubuh ini,
Di siram Hujan Senja Hari,
Dan aku masih di sini,
menatap Lautan yang tidak bertepi,
Membuat diri seakan tiada berarti.
Hilang seketika sebuah harapan,
di terpa Angin dan juga Gelombang,
Bagaikan Sabut di tengah Lautan,
Kadang terbentur di tajamnya Karang,
Yang hanya dapat berserah kepada Tuhan.
Andai Dermaga dapat menyapa,
Tak mungkin Jiwa rasa Meronta,
Di kala Malam mulai menjelma,
Tinggalkan Sinaran cahaya Senja,
Bersama Hujan yang tiada Reda.
Kepada Tuhan ku panjatkan Doa,
Berikan Hamba kekuatan Jiwa,
Dalam menjalani kehidupan Dunia,
Demi mencapai arti Bahagia,
Bersama dia yang menantiku di sana.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 27:10:2014)
# WALAU SESAAT SAJA #
Aku di sini,
Dengan waktu ku,
Memandangi,
jauh di situ,
Bersama kekaguman ku.
Ingin aku kesitu,
mengejar Bayang mu,
Melepas Rindu,
Hasrat di Jiwa ku,
Ke pada diri mu,
Biar lah,
Biarlah Wajah Manis tersenyum,
Walau Gundah,
Lamun ini tenggelam,
Ah,,.
Untuk apa aku Resah.
Sudah lah,,
Biar Waktu ini memandang mu,
Yang tak begitu jauh,
Dari pandangan ku,
Dan tak kan mungkin Lelah.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 29:10:2014)
# SUDAH TAKDIR #
Di mana ada Gula,
Di situ ada Semut,
Di sini aku Merana,
Yang lain jangan Ribut,
Apa lagi banyak Tertawa.
Bagai Air di daun Keladi,
Tertumpah tak meninggal kan bekas,
Begini lah Risaunya Hati,
Jikalau Ikatan Cinta terlepas,
Apa lagi dari Pagi belum Mandi.
Kapas di Tenum menjadi Benang,
Benang di Sulam menjadi Kain,
Sudah ya sudah aku berjuang,
Namun kenapa tak juga Kawin,
Hingga ku bagai kain sobek dan berlubang.
Di mana Bumi di pijak,
Di situ Langit di Junjung,
Namun Jiwa ini Berontak,
Langit di junjung tertutup Mendung,
Mungkin karena Nasib belum Berpihak,
Bagai Bebek pulang kekandang.
By : LUmbang KAyung (Asahan 29:10:2014)
# KEMBALI LAH KEPADA KU #
Di antara bintang2,
Kau cahaya penerang sepi,
Yang selalu ku pandang,
Dari setiab Hasrat ini,
Hingga Bayang diri mu menghilang.
Kini di Remang kota kau Tersenyum,
Sempoyongan di pinggir jalan,
Namun tangis mu di sepi Malam,
Meratap dalam kepedihan,
Merungi Harapan yang kian Kelam.
Entah kemana rasa hati mu,
Entah kemana tatapan mu,
Mungkin Malam tangisan pilu,
Memeluk jiwa mu yang semangkin Beku,
Setelah dirinya meninggalkan mu.
Kembali lah kepelukan ini,
Tinggalkan kenangan yang melukai mu,
Usah di ikut Raungan Hati,
Ada aku yang Memuja mu di dalam Rindu,
Yang akan ukirkan kebahagiaan hidup mu nanti.
By : LUmbang KAyung (Asahan 30:10:2014)
# RENTAN #
Rasa ini kian Rentan,
Di telan Kekecewaan,
Di cambuk kegelisahan,
Di urai kepedihan,
Terpuruk di lembab nya kebisuan.
Bersama Embun2 Malam,
Menanti cahaya Rembulam,
Kemerlab Bintang2 pun tenggelam,
Hilang di balik Awan,
Bersama malam yang kelam.
Ingin ku pergi,
Meninggalkan Mimpi2,
Mengobati luka ini,
Yang mendera perih nya Hati,
Setelah Cinta ini kau sakiti.
ijinkan aku berlalu,
Melepas cerita semu,
Yang membuat ku membisu
Di antara malam2 Kelam kelabu,
Kerena aku bukan Batu Loncatan mu.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 01:11:2014)
----------------------
Aku tak kan menangis, jikalau bukan karena kamu, dan dia yang dalam pederitaan. Tapi aku akan merasa Bersukur bila melihat kamu dan dia Bahagia. Karena Cinta dan Sayang bukan harus memiliki.
By : LUmbang KAyung bersama Ahmed El Hasby
Tanjung Balai 01:11:2014
# SALAM TERAKHIR #
Entah bagai mana,
Rasa mendera di jiwa,
Gelombang yang melanda,
Di tengah luasnya Samudra,
Hanya harapan ini yang tersisa.
Karang2 tajam yang mengancam,
Halilintar yang tak pernah peduli,
Aku tak ingin tenggelam,
Aku ingin kembali,
Menikmati hembusan desah Malam.
Gelombang telah melemparkan Perahu,
Menghantam tajam nya karang berbatu,
Namun Hujan pun membasahi ku,
Tersendak Nafas Perih ku,
Di tengah luas nya Laut Biru.
Di antara Tangisan dan Doa,
Aku minta kepada yang Maha Esa,
Andai ku tak dapat kembali ke Dermaga,
Ijin kan aku pergi untuk selamanya,
Dan Bahagiakan dirinya,
Bertanda kita pernah hidub Bahagia Bersama2.
By : LUmbang KAyung (Asahan 02:11:2014)
# DI MANA DIRI MU KINI #
Ingin ku kembali,
Di waktu Pagi,
Di Siang hari,
Senja yang Sepi,
Bersama Malam dan mimpi,
Dirimu menemani ku di sini.
Lelah ku mencari,
Terlelab ku menanti,
Namun tak jua ku temui,
Dimana diri mu kini,
Yang telah membuka pintu Hati ini.
Ku peluk Bayangan,
Ku gapai Kenangan,
Di ke seorangan,
Tampa Rembulan,
Ku tatab Bintang2 tertutub Awan.
Entah kepada siapa ku bertanya,
Entah kepada siapa ku meminta,
Ku ingin Bayang mu menjadi nyata,
Menemani diri ini yang larut di dalam Lara,
Bersama indahnya Cinta dan Asmara.
By : LUmbang KAyung (Asahan 03:11:2014)
---------------------------------------------
Andai aku Hanyut, aku Hanyut bersama Bayangan mu. Andai aku tenggelam, aku teggelam bersama kenangn mu.
Dan andai aku menghilang, itu tandanya aku telah terdampar di Pantai Kekecewaan. Semua itu karena aku terlalu Lelah mengarungi Samudra, dalam menjaga setiab Untaian Rantai Cinta yang telah ku Ukir untuk kita bersama.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 03:11:2014)
# SEANDAINYA KU MAMPU #
Aku bukan pembalut luka,
Aku bukan pelepas Dahaga,
Aku ini pemuja Cinta,
Yang terlahir Suci di atas Dunia,
Untuk setiab hidub Manusia.
Kan ku kabar kan Rembulan,
Untuk mengisi kekosongan,
Kan ku lukiskan Impian,
Yang menciptakan ke Bahagiaan,
Dalam Langkah setiab perjalanan.
Ku coba menggapai kan Embun Pagi,
Kala hari menyambut mentari,
Meninggal kan Malam2 sepi,
Dan mengobati Lara nya Hati,
Yang tak dapat Berdendang Lagi.
Namun ku juga Manusia biasa,
Tak akan lepas dari rasa kecewa,
Dalam menggapai Cinta,
Yang merindukan Gelora Asmara,
Karena aku juga ingin merasakan Bahagia.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 04:11:2014)
# SUDAHI #
Sudah,
Sudah lah,
Terserah,
Aku menyerah,
Aku Lelah.
Jangan Egois,
Jangan menangis,
Air mata nanti habis,
Hati mu ter Iris,
Pitnaha itu terlalu Sadis.
Sudah,
Sudahi lah,
Aku cukup tabah,
Meredam Marah,
Di Matamu aku begitu rendah.
Masih ku ingat lagi,
Tentang ikatan Janji,
Menjaga mu sepenuh Hati,
Hindari pertengkaran ini,
Hingga nanti,
Engkau akui kebenaran ini.
Ku tunggu rindu mu menyatu,
Aku Cinta Kamu ( I Love U )
By : LUmbang KAyung (Asahan 06:11:2014)
# REDALAH SANG HUJAN #
Hujan,
Kau sirami Gersangnya Bumi,
Kau basahi Rerumputan,
Namun Burung2 tak lagi bernyanyi,
Tak lagi di antara Awan2.
Hujan,
Di mana Mentari,
Apakah kan bersinar di balik Awan,
Menanti hadir nya pelangi,
Menghiasi tingginya Pegunungan.
Hujan,
Kenapa engkau tak Reda,
Biar ku tinggalkan kebosanan,
Dari Sepinya Rasa,
Yang kini kian melelahkan.
Hujan,
Reda lah,
Usah kau teruskan,
Tanah yang kan ku cangkul kini telah basah,
Dan biar kan ku bergelut Menimang Harapan.
By : LUmbang KAyung (Asahan 08:11:2014)
Langganan:
Postingan (Atom)