Jumat, 03 Oktober 2014
Kumpulan Puisi Topan Kejora - DAYUNG PATAH
DAYUNG PATAH (I)
Selemparan parah dekat serak kecipak air
Mengusik asin dan tawar pesona kembara
Ke tepian hala, bagai dodoi beratus tahun
Berai ketika gurindam menggoda pantun
Selaksa dayung patah tertibak mantra
Tatkala kita mengepangnya dalam syair
-------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@september_2014.
DAYUNG PATAH (II)
pada jejak yang kutinggalkan di riak
dalam tamasya waktu aku tak tampak
mengombakkan simfoni: pasang dan surut
jarak kelu mengapungkan takut
pernah berkaca saat cuaca teduh
sementara debaranmu jauh beribu jauh
melantunkan denyut maknawi: nabi dan sufi
lirih tersedu keinginan suci
sedang berbagai kemungkinan jawaban
tampak membusuk saat mencecah daratan
disalak seloka dan gurindam : dayung patah
mengepung hatimu bertabuh engah
----------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@september_2014.
DAYUNG PATAH (III)
Maafkanlah bilaku tak sempurna melukismu
Tapi kesedihan ini telah pun purna
Menjurai sampai: kutahu asinnya airmata
Juga makna temaram bulan di keningmu Ibu
Dan sungai yang mengalirkan waktu
Tak cukup untukku mengapungkan indahmu
Di sini, doa bungsu terpanggang matahari
Hingga dayung patah: diluluri gerimis pagi
--------------------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@september_2014.
BUNTAT EMBUN
*geliga embun.
Lahir di kemurnian
Seri pengasih sekalian alam
Dialah pemanis awal berkurun
Yang menenggelamkan duka dunia
Lalu mengikat kasih
Untuk tidak saling memiliki
Memerangi jasad yang rakus
Dengan peluh airmata purba!
“Lantas siapa gerangan
Yang tak tertawan?”
Bila hadirnya selalu saja
Menawan
Tawar, tawarlah seribu nyeri
Di masnawi yang sejukkan hati
-----------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@tuahsakti_2014.
TUAH SAKTI
inayah
disepuh
bayu selayang
jadi kesebatian
seri gunung
dan pantai
lengkapi
mimpi
di bumi
nafas budi
mengundang
ciuman panjang
mengokang
berpasang
riang
amsal warna
dukacita
masyech
-------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@buntatembun_2014.
Yuk "memed" dan sobat RPS, cekidoooooooot.... moga berkenan..
GASAL
Dinda oh dinda
Datangku dari entah
Tapi matamu mau saja ditatah
Mungkin sebab bau mawar di tangan rummi
Menjadi renyai pelangi beralas mimpi
Kemudian berkait debar pikat
Lalu pecah renung digilir ganjil
Dinda oh dinda
Mimpi adalah permainan hati
Bersama serombongan riuh ilusi
Boleh jadi marka
Sebentang rahasia kebesaran-Nya
Pada keinginanmu meremas purnama
Hingga berharap teguh sepanjang saujana
Dinda oh dinda
Andaipun berai mengapa menampung geram
Sampai talkin waktu datang membungkam
Dalam kebat benang putih atau hitam
Dan menambat pulang bagi kepergian
Adakah sendawamu di sana, duh dinda?
Menyempil di antara cahaya ganjil-Nya
--------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri;
Borneo – Indonesia,
@hurun_ien_2014.
Assalamualaikum.... mana Mr.Memed ni ya? Ini, mau tumpang posting puisi lagi... Ai, apalah saya ini... segala kekurangan jua milik saya. Moga teman-teman RPS berkenan...
PEGAGA
Ketika semarak liar menebarkan cinta,
maka kaubeli takdir untuk tiada.
Duhai, kata sayang menjadi pasrah,
dan waktu cuma jadi bangkai angka
boleh jadi tuah, khasiat menjual dirinya
lalu semua kenangan muncrat menganga.
Coba kautulis sajak berdentingan cahaya
bak mantera: “jadi maka jadilah!”
Bukan kata kosong semata.
Mari kuajak kau tamasya ke semesta luka,
menyambangi apa itu sepi, nyeri dan ngeri!
Menyakiti diri, tapi bukan diri sendiri,
kita selami doa dan airmata.
Apa yang patut dijaga, mesti dibela
sampai tubuhmu rontok tiada berdaya.
Ketahui, untuk apa lelaki dan perempuan,
langit bumi, gelap terang ada:
“agar kau mengerti.”
---------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@cecahberulam_2014.
Assalamualaikum... mana bang memed ni? ini, nitip satu lagi puisi sederhana. Moga sahabat RPS berkenan...
RAJAWALI
Ada runcing berkilatan
mata menujah berkelindan
menunjukkan kau bukan kebanyakan
demikian tuah Tuhan buat kalian
Dulu guruku berkisah, rajawali belumsakti
jika tidak melepaskan simpul mati
sampai masanya cengkeram siap melukai
dengan rentang sayap bebas menari
dari tebing tinggi. Duhai penyemat maknawi
lihatlah kedalam diri sendiri!
Tapi biarlah, jika ada mempersenda
bahwa naga lebih tinggi kasta
lebih digdaya! Serupa semburan api
dari moncongmu yang membakar cuaca.
Sementara biarlah kupeluk gigil
bak rajawali yang terluka.
---------------------------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@tanjungbajau_2014.
SELFIE
Suka-suka di lensa menganga. Basa-basi
Sekedar belajar memahami tanda. Ulah sendiri
---------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@narsis_2014.
JALA
Saujana pada keinginan
Umpan pengalaman – keberuntungan
Jerih kau tuturkan
Di kebisuan.
----------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@ikhtiar_2014.
KUCING YANG HILANG KETAJAMAN PENCIUMAN
Bukan pura-pura, dia hilang ketajaman penciuman
hingga sering lupa jalan pulang
Berhari-hari tuannya bimbang dalam penantian
karena kucing itu tak kunjung datang
siang malam, santapan untuknya pun tak berkurang
memang, tak terdengar dan terlihat kelebat
serta tabiat manjanya beberapa hari ini
Aku yakin, betapa sang pemilik pasti susah hati
perihal yang menimpa peliharaan jinaknya itu
yang konon memang handal menakut-nakuti
atau menangkap kecoa, cicak dan tikus
Mahluk yang memiliki mata lebih jernih serta tajam
daripada tuannya itu memiliki warna belang tiga
seperti jenis lokal lainnya; dia bukan kucing rumahan
suka memanjat pohon atau biasa terlihat di atas bumbungan
susah memang dibedakan jika tengah membaur
di pasar bersama kucing-kucing liar
Binatang kesayangan seorang nabi kata nenekku
jika demikian, kucing hatinya pasti suci murni
dan barangsiapa memperlakukannya dengan baik
mungkin kelak mendapat ganjaran wangi surgawi
entahlah, guruku pernah berkata:
apapun perbuatan bakal mendapat balasan serupa
pada waktunya
Ah, tentang kucing yang jarang pulang atau hilang
bukanlah hal aneh dan hangat untuk diperbincangkan
bukankah semua perkara dunia bisa saja lenyap pada waktunya
seperti gelap terang, bahkan sekalipun tentang kesetiaan
saat maut bertandang dari arah tak disangka-sangka
niscaya terkuaklah segala rahasia meliputinya
Hari ini, kudapati wajah tuannya girang bukan kepalang
sambil mengelus belangtiga manjanya itu di beranda
tapi, belaiannya tak sedikitpun menoleh ikan suguhan tuan
--------------------------
Topan Wahyudi Asri,
Borneo – Indonesia;
@mulaijemu_2014.
TIGA BAGIAN BUATMU
Setelah syahadatku
berkah buatmu: Ibu, Ibu, Ibu!
-------------------------
TWA, 221214;
Borneo – Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terima kasih "memed" yang baik, sebab memahatkan karyaku di ruang indahmu ini.. >_<
BalasHapusSajak ini layak di tempatkan di sini, bang....
BalasHapus