Senin, 07 Desember 2015
Kumpulan Puisi Zack Lee Aulia - SAJAK BISU
Sajak Bisu
Siapa aku ?
Aku adalah pertanyaanmu
Dimana diriku ?
Diriku ada bersama dirimu
Dimana tempatku ?
Aku ada dan bersemayam dalam hatimu
Meskipun aku adalah kebencian itu
Siapa yang mengertiku ?
Yang mengertiku adalah waktu
Lantas apa artiku untukmu ?
Artimu adalah lembaran tentang esok
Yang hanya bisa diterjemahkan sang waktu
Karna meskipun berlalu
Waktu tak pernah meninggalkanmu
Walaupun suatu ketika kau dihentikan waktu
Bekasi 28 november 2015
MAHARASA
Aku tak tau dimana tempatnya
Dan dimana aku harus menempatkanya
Yang aku tau engkau begitu istemewa
Tapi aku tak mungkin memajangnya sebagai sebuah karya
Sebab terkadang akupun takut untuk kehilangannya
Karna dia selalu ada
Dan bahkan ketika aku seolah tiada
Dia
Sejuta bahasa yang tak sempat kujadikan prosa
Dia
Sebuah puisi jiwa
Yang ketika kubaca
Aku menjadi tau, aku masih manusia
Yang masih miliki genangan air mata
Dan lemah menyanjung puja
Gombong 1 desember 2015
LUKA
Tak usah mengajaku berdebat apa itu luka
Sebab
Aku tlah mengecapnya, bahkan mungkin sebelum engkau merasakanya
Tak perlu juga ber'argumen apa itu kecewa
Dan merasa seolah olah engkau berada dipihak yang paling terluka
Karna apa ?
Kita sama, baik yang dikecewakan ataopun yang membuat kecewa
Karna masing masing diantara kita harus berkubang dalam himpitan peasaan dan bahkan lara
Walaupun diantara kita mungkin merasa paling terluka
Namun yang sebenarnya
Kita tengah dipermainkan oleh perasaan kita
Karna dalam hidup hanya ada bahagia dan terluka
Tak mengenal setengahnya
Cililitan 30 november 2015
LUPA
Kenangan kita kini tlah dewasa
Dia tak pernah bertanya siapa yang yang dikenangnya
Apalagi berfikir siapa yang kan bersama dan menjagamu selanjutnya
Mungkin dalam benaknya pernah terbersit tanya
Adakah kau kini bahagia
Tapi bahagia itu menurutmu sebuah cita cita
Bagiku
Bahagiaku adalah ketika aku menikmatinya
Bukan hanya kemarin beserta masalalunya
Yang hanya menjadikan esok menjadi luka
Bekasi 29 november 2015
BERANDA SENJA
Dan masih saja aku bercerita kepada diam
Karna hanya dialah yang bisa rasakan apa yang kurasa
Tanpa sedikitpun ada dusta
Meski aku tak pernah menceritakan kejujujuran padanya
Ia tau kapan aku dihimpit luka
Dan dia faham apakah bahagiaku yg sesungguhnya
Dan bahkan ketika aku memilih bungkam
Ia tak pernah bertanya mengapa aku mendiamkanya
Sebab ketika ada bahasa yang coba aku uraikan sebagai sebuah cerita
Ia tak memahami artikulasi jujur dalam kejujuran yang coba aku ceritakan padanya
Bukan karna dia tak percaya
Tapi karna aku pernah membohonginya
Kebumen 06 desember 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar