RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 20 April 2016

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - AKU HARUS MELANGKAH


# AKU HARUS MELANGKAH #

Wahai mentari,
Sinar mu menerangi pagi,
Namun mengapa kau sembunyi,
Atau tak ingin menghiasi hari,
Bersama mendung yang menyelimuti,

Di mana kicau mu burung burung,
Kenapa tak ku dengar kau benyanyi,
Atau engkau enggan bersenandung,
Untuk menghibur pagi yang tak cerah ini.

Aku telah bangun dari mimpi mimpi,
Terjaga dari pejaman kelopak mata,
Dan melang kah untuk menepati janji,
Demi kebutuhan hidup di dunia,
Sebelum tubuh ini lemah dan akhir nya mati,
Kembali kepada tuhan yang maha kuasa.

Aku masih menanti mu mentari,
Aku masih menanti burung burung berkicau,
Untuk merangi dan menghibur langkah kaki ku ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 07:04:2016




# TIADA YANG INGIN SENDIRI #

Aku ingin bersama bintang2,
Terbuai di dalam kelam,
Terdiam bersama bayang bayang,
Bila ku dapat ingat masa yang silam,
Untuk mencari kasih dan sayang,
Yang membuat ku terpuruk di gelapnya malam.

Langkah ku tak jua ku temui,
Walau terus mencari dan mencari,
Apakah itu impian tak pasti,
Atau hanya sekedar mimpi mimpi,
Yang kan terus menemani,
Hingga ku dapat nikmati pejaman mata ku ini.

Malam ini ku ingin bertanya,
Tentang hidup yang ku rasa,
Dan aku tak tau jawaban di minta,
Atau hanya menjadi sekedar duga,
Yang kan membuat penuh prasangka,
Dalam mengenal arti sebenar nya cinta.

Jalan ini masih panjang untuk ku lakui,
Bukan hanya sekedar malam ini,
Atau esok hari,
Yang kan pasti terus menanti,
Bersama selimut embun embun pagi,
Dalam menyambut hadir nya mentari,
Melepas kan sunyi dan sepi malam yang ku lalui.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 03:04:2016




# AKU BUKAN PEMIMPI MALAM #


Ahh,,
aku cukup resah,
semua yang ku tadah,
di simpang jalan patah,
tapi aku ta tak gegabah,
hanya tertinggal dan tak menyerah tabah.

malam ini,
siapa yang sembunyi,
mimpi yang ku nanti,
tak jelas pasti,
malam ini,
aku masih sendiri.

Pungguk tetap merindukan rembulan,
ini jalan yang ku lalui,
tiada janji yang dapat abadi kawan,
mimpi semalam ku jua tak pasti,
mungkin kah ku tagih lagi,
dan ini langgkah yang ku jalani.

maaf kasih dan sayang,
aku tak mampu,
indah yang nama nya bintang,
hanya menambah rindu,
tapi mungkin kah aku dapat bertandang,
menemui impian yang mungkin tak pasti,
hingga nant masih ku nanti.

By ; LUmbang KAyung
Tanjung Balai 31;03;2016





# SEMANGKIN PUSING #


Pusing,,,
Pikiran bagai baling baling,
Rambut ku jadi keriting,
Tapi jangan dulu gunting,
Aku lagi pusing,
Memikirkan rambut yang jadi keriting.

Semua bisa bicara,
Hanya bla bla,
Lalu katanya setia,
Sebenar nya dusta,
Lelucon belaka,
Seperti sudah biasa saja.

Itu ini salah,
Pikiran ku kian memarah,
Terasa bagai rendah,
Tapi tak mudah,
Mungkin menang atau kalah,
Jadi serba salah.

Aku sebenarnya mengerti,
Namun tak dapat ku pahami,
Siapa yang ber janji,
Siapa yang tersakiti,
Lalu dapat sekedar rejeki,
Dan ingkar lagi,
Seperti mimpi mimpi.

Akh,,,,
Sudah lah,
Aku kian pusing,
Dan rambut ku bertambah keriting.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 12:04:2016





# MENGAPA TERJADI BERULANG KALI #


Ingin ku berdiri,
Lalu berlari,
Bau busuk di sana sini,
Tapi sudah biasa terjadi,
Bahkan berulang ulang kali,
Menjadi kan ku kencing berdiri,
Di negri ku sendiri.

Tapi ada tanya,
Di balik singgasana,
Di balik derita,
Dan entah siapa yang tertawa,
Siapa pula menderita,
Semua itu bagai di balik sandiwara.

Mana keluguan itu,
Katanya itu sudah lama berlalu,
Tapi masih tetap tertipu,
Lalu kenapa diam membisu,
Dengan sejuta beban rasa malu,
Tertidur pulas di dalam kelambu.

Jika sudah lumrah terjadi,
Mengapa terus menyakiti,
Bahkan berulang ulang kali,
Hingga saat ini aku tak mengerti,
Rasa sakit terus menggerogoti,
Dalam kemunafikan orang orang terhormat di negri ku ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 13:04:2016





# SALAH KAH AKU #


Salah kah aku,
Bila menjauh dari mu,
Salah kah aku,
Bila ingin melupa kan mu,
Aku tak ingin lagi terbelenggu rindu,
Oleh karena jarak dan waktu.

Ku tahu ini bukan salah mu,
Ini salah ku,
Yang tak bisa memberi apa yang kamu,
Seperti dia yang dapat memberi apa yang kau mau.

Aku tahu,
Aku memang tak pantas untuk mu,
Tak pantas menyemai cinta mu,
Juga tak dapat memberikan kebahagiaan untuk mu.

Biar ku lebur semua lamunan,.
Impian tak kan menjadi kenyataan,
Dan aku ingin sendirian,
Menyibak semua kenangan,
Yang belum dapat ku tepis kan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 13:04:2016





# MIMPI YANG KUNANTI #


Malam ini,
Ku coba membuang rasa malu,
Tapi aku bagai bermimpi,
Untuk bisa memberi kebahagian buat mu.

Malam terasa panjang di lalui,
Sedang pagi belum memberi arti,
Dan siapalah diri ku ini,
Yang hanya diam di dalam gelab dan sepi.

Bulan telah hilang,
Bukan karena berselimutkan awan,
Dan aku bagai terbang melayang,
Di setiab reruntuhan impian.

Samudra tak dapat ku lalui,
Hidup hanya sebatas di mampu,
Dan aku hanya dapat bermimpi,
Dari semua yang masih ku rindu.

Terima kasih kawan,
Kau telah melebur kesunyian,
Hanya ada sebuah harapan,
Semoga kita kelak dapat di pertemukan tuhan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 11:04:2016





# KEMARAU HATI #


Rasa ini telah mengering,
Debu debu terbang,
Di hati ada bimbang,
Saat mata ini memandang.

Bunga bunga telah layu,
Tak mekar seperti dahulu,
Dan hujan yang ku tunggu,
Tak ingin membasahi ku.

Kemarau kian menyiksa dahaga,
Tak terlihat lagi senyuman sempurna,
Yang dulu menawan menghiasi rupa,
Di antara canda canda ceria.

Kupu kupu entah kemana kini,
Mungkin sembunyi dari panas mentari,
Atau bunga telah layu tak mewangi,
Hingga kupu kupu tak lagi terbang menari.

Redalah kau kemarau,
Basahi lah sang hujan,
Biar bunga di hati tak lagi layu,
Bersama kupu kupu yang menghiasi taman,
Taman dari sebuah impian ku.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 09:04:2016





# BUNGA KEMUNING #


Kemuning,,,
Kuntum mungil bagai melati,
Engkau dulu begitu di puji,
Hiasi taman indah mewangi,
Kehormatan bagi mempelai putri.
Kemuning,,,
Kini engkau entah kemana,
Kini engkau tak lagi di puja,
Tak ubah akhlak wanita,
Yang kian memudar peradapan nya.

Kemuning,,,
Engkau tak lagi ku temui,
Tak dapat ku cium lagi harum mewangi,
Hadir lah engkau kembali,
Hiasi bumi pertiwi ini.

Kemuning,,,
Aku menanti,
Di sini,
Dalam impian hati,
Yang masih menemani rasa ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 09:04:2016





# KE EGOAN #

Ingin ku lepas,
Panas membara di dalam dada,
Dan aku terhimbas,
Ambisi yang mulai menyala,
Bagai di angkasa bebas,
Terbang mencapai ketinggian murka.

Tersendak dengan kenyataan,
Mengkejar hampa ke khilapan,
Diam aku menyulam ke salahan,
Yang datang dari keraguan.

Sungai sungai masih mengalir,
Sang angin masih membelai raga ini,
Dan aku coba berpikir,
Mungkin kah ku dapat berlari,
Dari kesalahan yang terus mengkejar,
Dari semua mimpi mimpi.

Terima kasih ke egoan,
Kau bagai tuhan setiap kesalahan,
Namun masih ada bahagianya kemuliaan,
Menemani iman yang di ridukan sebenar nya Tuhan.




# BUNGA DI TAMAN #

Bunga indah di taman,
Harum mewangi berduri,
Kini hati telah tertawan,
Namun niat tak dapat tercapai.

Bunga berduri menawan,
Lukai tangan yang menggapai,
Kini tinggal seberkas angan,
Mengenang bunga sepanjang hari.

Bunga indah mekar terjaga,
Di siram oleh tangan yang punya,
Bagai mana hendak ku memilikinya,
Taman ku tak indah juga tak sempurna.

Bunga berduri bunga pujaan,
Indah menawan tak dapat di lupa,
Biar hanya menjadi kenangan,
Namun melahirkan cinta di dalam dada.

Bunga di taman bunga lamunan,
Harum mewangi indah rupawan,
Biarpun hanya sekedar impian,
Ku berharap bunga rupawan tidak terabai kan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 20:04:2016





# PETEMUAN YANG DI NANTI #

Selamat pagi mentari,
Kau penerang hati ini,
Hilangkan sepi,
Hadir kan warna warni,
Bersama embun embun pagi,
Secerah hati ini.

Kini baru dapat ku rasa,
Apa yang selama ini ku damba,
Hilang rasa kecewa,
Bila bertatapan mata,
Dan aku terpesona,
Walau sekejab saja.
Aku yang tergoda,
Bagai gila,
Karena aku suka,
Karena aku cinta,
Aku sayang dia,
Selama nya.

Terima kasih tuhan,
Kau kembali kan Dia impian,
Yang telah lama berjauhan,
Membuat ku mabuk dalam kerinduan,
di dalam kehampaan,
Menanti cahaya rembulan,
Yang kini kembali engkau pertemukan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 20:04:2016





# PERTEMUAN MEMBAWA CINTA #


Ku ingat kisah lama,
Di saat bermain bersama,
Penuh canda dan tawa,
Tiada rasa curiga,
Juga cemburu buta,
Yang tiadak ada alasan nya,
Hingga kita tumbuh menjadi remaja.

Waktu itu telah berlalu,
Kita terpisah jarak dan waktu,
Kadang ada rasa rindu,
Ingin kembali bersama mu,
Namun keinginan tak semudah itu,
Dan aku hanya dapat menunggu.

Namun tiada di sangka,
Kita dapat berjumpa,
Di usia yang sudah dewasa,
Melahir kan sesuatu di dalam dada,
Mungkin karena ku ingat kisah lama,
Atau kau yang tumbuh begitu jelita,
Hingga mengundang rasa cinta.

Kau kini bagai matahari,
Menyinari indahnya pagi,
Yang membuat hati ku ini,
Tak ingin berpisah lagi,
Hingga nanti,
Kita bersama kisah cinta abadi.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 19:04:2016





# KU YAKIN MASIH ADA KAMU KAWAN #


Tuan yang berdasi,
Masih dapat ku kagumi,
Tuan yang berbaju besi,
Mungkin aku masih berani,
Mumpung sebelum ku mati,
Berulang kembali terjadi,
Walau tampa ada teman yang menemani,
Dalam perjalanan hidup ku ini.

Mimpi ku masih bermimpi,
Rasa apa yang di alami,
Kurasa cukup menyakiti,
Tapi kamu masih tak percaya diri,
Hingga malam sepenuh nya mereka miliki,
Atau kah selamanya ini sampai nanti.

Aku juga tak dapat memahami,
Namun akan ku lalui,
Hingga nanti kau pun tak mengerti,
Siapa diri ini,
Yang diam dalam sepi,
Sendiri tiada yang menemani.

Selamat malam kawan,
Aku dan kamu tak sendirian,
Dalam menghadapi malam,
Menghadapi rembulan,
Yang kian meresahkan,
Dari setiap keresahan kawan,,,,.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 18:04:2016





# PANTUN TAK MENYAMBUNG #


Di sana gunung,
Di sini panci,
Hati ku bingung,
Lagi bermimpi.

Buah mangga di makan srigala,
Anaj ayam mandi di kali,
Salah sedikit sudah biasa,
Salah banyak ulangi lagi,

Naik kuda menuju muara,
Memetik bunga pakai senapang,
Sudah lama rasa nya tidak berjumpa,
Jangan lah diri datang bertandang.

Ada semut ada gulai,
Naik kereta api kepekan raya,
Kalau lah tujuan telah tercapai.
Beli roti di makan bersama sama.

Pohon bambu beranak rebung,
Rebung bermiang gatal rasanya,
Memang lah pantun ku tidak bersambung,
Jangan lah marah tapi boleh tertawa.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 17:04:2016





# BIARKAN SAJA #


Aku ingin tertawa,
Selagi ku bisa tertawa,
Aku ingin bicara,
Selagi ku bisa bicara.

Aku ingin bernyanyi,
Selagi ku bisa bernyanyi,
Aku ingin menari,
Selagi ku bisa menari.

Jika kamu tak suka mendengar nya,
Tutup saja kamu punya telinga,
Jika kamu tak ingin melihat nya,
Anggap saja mata mu buta,
Walau ku tak tau siapa kamu sebenarnya,
Yang sembunyi di antara mereka.

Ini hak yang ku miliki,
Tidak menyakiti,
Juga tidak membuat mu rugi,
Tapi kenapa iri,
Dengan langkah ku sendiri.

Kamu bukan tuhan,
Seenak nya saja memberi hukuman,
Kepada siapa yang membuat mu tak senang,
Lalu kenyang di dalam kebencian.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 18:04:2016




# TER IRIS KEMBALI #


Teriris lagi,
Luka yang pernah kau goreskan,
Berdarah kembali,
Perih nya coba ku tahan,
Hingga sampai nanti,
Aku hilang bersama keheningan,
Membawa luka yang telah kau beri.

Entah bagai mana rasanya,
Hidup bagai tersiksa,
Ingin ku melepas amarah di dada,
Tapi aku tidak berdaya,
Ya,,, mungkin karena sayang dan cinta,
Atau karena janji seiya sekata.

Ya tuhan,,,
Dapat kah aku bertahan,
Tolong beri ku lagi kesabaran,
Untuk menjaga sebuah kesetiaan,
Menjaga sebuah ikatan,
Di dalam membina kehidupan,
Yang kian bertambah perih ku rasa kan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 17:04:2016





# SEBENAR NYA TIDAK TAKUT #


Aku salut,
Tapi bukan takut,
Ahhhh besarabut,
Gaji 50000 pun aku ikut,
Tapi jangan ribut,
Masih banyak takut jadi sakit perut,
Karena perjalanan hidup masih berlanjut,
Hingga di jemput sang maut.

By : LUmbang KAyung
Tanjung balai 16:04:2016





# DALAM KEGELAPAN #


Ak menatap gelap,
Di jalan licin berbatu,
Terkadan aku tersilap,
Dalam setiap langkah kaki ku.

Sesekali aku terjatuh,
Lalu bangkit lagi,
Menggores luka yang belum sembuh,
Tapi sepertinya aku tak perduli,
Walau sering terdengar nafas mengeluh,
Namun aku masih bersama kegelapan ini.

Aku tak tau,
Bagai mana aku harus pergi,
Meninggal kan masa lalu,
Yang terus menghantui,
Yang membuat ku kian ragu,
Dari sertiap cahaya yang menerangi.

Aku masih dalam kegelapan,
Kian tersesat di setiap simpang jalan,
Demi sebuah tujuan,
Tujuan yang belum dapat ku temukan,
Walau aku kini kian kelelahan,
Di dalam ke bimbangan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 15:04:2016





# JANGAN LAGI #


Lucu sungguh si anak kelinci,
Hendak memakan salak berduri,
Kalau lah sudah senang di hati,
Tak mungkin ada rasanya benci.

Burung berkicau di pagi hari,
Hinggap sekejap di dahan mangga,
Sudah baik jangan sakiti lagi,
Nanti bisa membawa bencana.

Manis sungguh buah rambutan,
Di makan oleh anak melayu,
Jikala sudah maaf di berikan,
Jangan lagi hidup mengganggu.

Sudah sudah jangan teruskan,
Jika di terus kan membawa petaka,
Jangan suka mencari kesalahan,
Nanti merusak iman di dada.

Tajam sungguh sembilu bambu,
Membuat luka pergelang tangan,
Jika ingin menambah ilmu,
Cari yang benar dari kesalahan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 14:04:2016





# INI AKU BUKAN KAMU #

Senyap kau melukai,
Tapi bagiku tak berarti,
Namun ku coba untuk memahami,
Apa yang engkau kehendaki,
Pada diri ini.

Sudah berulang kali,
Ini terjadi,
Di saat aku pergi,
Di saat ku langkah kan kaki,
Kau mencari,
Tak ubah nya se orang pencuri,
Yang sok berani,
Tapi sebenar nya banci.

Di belakang ku,
Aku tiada arti nya bagi mu,
Di depan ku,
Kau tersenyum memilu,
Tiada ada rasa malu,
Di dalam pikiran mu.

Sebenar nya aku tak tau,
Siapa diri mu,
Mungkin sekelompok orang orang itu,
Orang orang bodoh lugu dan dungu,
Yang ingin mengajari ku,
Dari segala yang ku mau,
Seakan diri ini adalah kamu.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 14:04:2016




# SEBATAS KE SANGGUPAN #


Aku yang di sini,
Ingin terus berlari,
Hingga aku lelah sendiri,
Lalu aku berdiri,
Menatap ilusi,
Yang jauh di ballik mimpi.

Dapat kah ku menerus kan,
Impian yang ada di pikiran,
Dan jiwa ku lelah dalam kebimbangan,
Menatap sang awan,
Yang jauh dari pandangan,
Pandangan kehidupan.

Ku tau taman mgijau,
Indah memukau,
Di situ ada tarian kupu kupu,
Menemani bunga bunga yang tak layu,
Mungkin kah aku mampu,
Melintasi gunung gunung dan laut yang biru.

Ini yang ku mampu,
Itu yang dapat ku lukakan,
Namun bukan untuk menunggu,
Aku masih berjalan perlahan lahan,
Menuju indah nya taman hati mu,
Hingga nanti perjalanan ini tak dapat lagi ku terus kan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 23:04:2016





# DALAM GELAB MALAM #

Di gelap nya malam,
Aku kesepian,
Lalu ku tatap kelam,
Bersama dingin yang ku rasakan,
Seakan akan menikam,
Merobek di dalam keheningan.

Ingin ku gapai seberkas cahaya,
Jauh di sudut pandangan,
Namun apa daya,
Semua dalam kehampaan,
Dan aku tak juga dapat rasakan asmara,
Dalam menepis keheningan.

Aku ingin bernyanyi,
Tinggal kan sepi,
Lupakan dingin nya hari,
Biar keringat membasahi,
Dan lelah memanjakan mata ini,
Lalu resah pun terhenti.

Malam,
Sebenar nya aku tak ingin sendiri,
Diam di dalam kelam,
Terpuruk merenungi hari hari,
Lalu tenggelam,
Bersama impian yang tak juga ku miliki.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 22:04:2016





# HABIS GELAP TIMBULLAH TERANG DAN GELAB KEMBALI #


Di sana sini,
Terdengar puja dan puji,
Buat seorang putri,
Pengharum nama negri,
Hingga di sebut ibu pertiwi,
Se indah melati.

Dari gelab ia menjelma,
Membawa hak kepada wanita,
Bukan sekedar menjadi ibu rumah tangga,
Wanita juga harus kokoh dan perkasa,
Untuk nusantara,
Tanah air Indonesia.

Kini jalan telah terang,
Semua dapat menari,
Berlari dan berdendang,
Dengan alunan suara hati,
Hingga mentari pung datang,
Memberi cahaya sepanjang hari.

Ibu kita Kartini,
Dapat kah kau melihat kini,
Apa yang terjadi kepada generasi,
Di klap malam dan diskotik mereka menari dan bernyanyi,
Hanya pakai byk mini,
Mereka pun menjual harga diri,
Hingga habis gelab timbul terang dan gelap kembali.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 21:04:2016




# DALAM HAMPA #


Setelah sekian lama,
Aku tak mampu berkata kata,
Mencoba ungkap kan sebuah rasa,
Dalam mencari makna,
Tentang dilema cerita cinta,
Yang telah lama bermanja.

Hari ini,
Ku coba ulangi lagi,
Walau sekedar menghibur diri,
Luah kan semua hasrat di hati,
Yang lama tenggelam dalam sepi,
Diam dalam menghitung hari hari.

Masih dapat ku rasa panas nya mentari,
Masih ku rasa dingin nya malam,
Namun semua bagai tak berarti,
Hanya berselimut kan kelam dalam diam,
Dalam mencari yang belum dapat ku miliki,
Lalu terpuruk di remang malam temaram.

Ibarat kan kata kata,
Aku tak bersuara,
Ibarat kan mata,
Aku bagai buta,
Lalu ku ku coba untuk meraba,
Namun aku tak jua dapat merasa.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 23:05:2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar