Rabu, 13 April 2016
Kumpulan Puisi Urs Meliala - PASIR BERBISIK
Kemarau
Aku selalu bimbang bagaimana menguapkan telaga aksaramu, hingga menjadi awan yang mengundang hujan agar basah kering kerinduanku
#insan terpilih#
Syal usang
Masih saja gigil ini menusuk
Hingga paksa ingsutku di tepian pagi
Sedangkan syal biru kemarin
Kini tinggal robekan usang
Beranjakku tak bisa jauh
Rerimbun perdu naungi mimpiku
FnNf.06-04-2016
Pasir
Berbisik pada alur debur ombak kiranya sudi sampaikan kecup pada bibir pantai, sebab pasir kian cemburu
FnNf.02-04-2016
Hayal
Menyaksikan kepedihan asa yang merangkak di tebing-tebing tandus hayal
Ia berpeluh darah amarah kepada kenyata'an
Kaki dan tangan rapuh itu kian nestapa merambati dinding terjal
Kian lusuh dan compang-camping baju tekadnya
Kemudian petir sang takdir hadang langkahnya yang fakir
Hempaskan belulang sadarnya ke alam nyata
Lalu hujan yang lama mengeram tetaskan butiran kristal, kuyupkan seluruh rongga dadanya
Dalam lelah ia pasrah, bertangan basah memunguti butiran kerinduan
FnNf.02-04-2016
Gerimis
Pada gerimis tengah hari, terpapar
ribu rona rumit tergilas hari
Kemana payung rajut pasrah dulu, mengapa
hendak kau usir pula siang
Setelah pagi yang mematahkan sayap
Hendakkah membakar senja
Sedang jingga itu tabungan
Pergilah kesaung bakti
Hidupi hidup hingga mati, bukan karena
gerimis ini rambu jalan petaka
FnNf, 11-04-2016
Menengadahlah
Menengadahlah, dengan hati diubun-ubun mu
Niscaya bumi selebar tapak kakimu
Menengadahlah? dengan hati diubun-ubun mu
Hingga mati jasad berkalang nafsu
Menengadahlah, dengan hati diubun-ubun mu
Maka surga dan neraka pun milikmu
Menengadahlah, dengan hati diubun-ubun mu
Kenali sang arif sejatimu
FnNf.15-04-2016
Air
Mengalir diarus landai
Terhempas dicurug terjal
Menampar pipi tebing berlumut
Dan berebut kamar dirongga tepian
Hanya sekedar berputar
Memelintir dedaunan yang turut hanyut
Berdendang dipelukan kerikil
Sesekali melumat pasir mengambang
Hening rebah dimuara
Berselimut bakau dan nyanyian camar
Lalu menyatu kediri ombak, mengecup pasir pantai yang memutih kulit kerang
Apakah ia bermetamorfosa pada ujud yang sama?
FnNf.14-04-2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar