Rabu, 20 April 2016
Kumpulan Puisi Sugidi Ptayitno - TERKURUNG
EMPRIT
:sugidi prayitno
Sebelum magrib
Burung emprit singgah
Berjamaah bersama doa anak jalan
Kemudian aku diam di sampingnya
Kudengar bisik
" apalah kita, kita hanya emprit di luas tanpa batas, cukup kutemu makan sudah cukup."
______
Sugidi Prayitno
Rawa pasung 04 April 2016
TERKURUNG
:Sugidi Prayitno
Setelah datang ruang
Kenari bernyanyi riang
Menyambut musim disarang
Sendiri sendiri dan tenang
Semusim belum rubah
Hanya jendela tak berjubah
Meniadakan pintu dan celah
Pelan kenari mati berjedah
Sudahlah, kenari ibarat kita
Dia perlu bebas bersuara
Tanpa tanya dan rupa
Terkekang hanyalah cara
______
Sugidi Prayitno
Bekasi 03 April 2016
RITMIS
:Sugidi Prayitno
Sebelum kuterlelap
Kudekap bayangmu
Lalu kuisyaratkan rasa
Pada jarak semesta
Yang telah kubisik sajak rumi
Dalam pernyataan cinta
Bersabarlah, seperti bintang
Digema bias cahaya
Yang mendendangkan ketabahan
Meskipun berjarak waktu
Dan rindu terus bersemi
Di setiap musim berganti
____
Sugidi Prayitno
Bekasi 03 April 2016
BERJUTA SEMOGA
:sugidi p
Ik, jarak semakin menguatkan langkah untuk terus berjalan saling mengisi kekurang dan menyingkirkan lamat yang menempel erat pada landung.
Begitu juga kerinduan yang teramat dalam mengendap dalam dada. Sedang bulan terus berjalan diatas satu mimpi yang sama antara engkau dan aku untuk saling juang.
Disaat jarak dan waktu semakin dekat mengaamiini kerinduan, tetaplah kokoh ik, meski tak sekokoh karang yang dihantam ombak, setidaknya kokoh seperti doa-doa yang senantiasa terucap tanpa lelah.
Aku selalu merindukanmu dengan banyak doa dan berjuta semoga. Seperti itu cara menjagamu dan semoga kelak rindu bisa lebih dari sekedar peluk.
_______
Sugidi Prayitno
Bekasi 03 April 2016
BIMO DAN RIFQI
:sugidi p
Sekali waktu aku mengobrol di kolong kumuh rawa pasung dari sore sampai malam bersama bimo dan rifqi bocah mungil berbadan ceking.
Tiada tempat layak berteduh, tiada bapak ibu berkeluh, hanya Tuhan tempat segala gundah dan amarah:gumahnya dalam mata yang berair.
Kini hanya kita bertiga, aku, bimo dan rifqi manusia yang berjarak umur teramat jauh untuk kumengerti kisah pilu bercampur ilu.
Tak kuasa kutinggal berdua tanpaku dan mereka yang mengerti. Sebab perjalan ini harus kulanjut, hanya beberapa lembar uang dan nasi yang kutinggal. Semoga ada yang mampu lagi mengurai derai tangismu. Nanti esok atau lusa kan kudengar lagi kisahmu.
______
Sugidi Prayitno
Bekasi, Rawa Pasung 07 April 2016
TANAH LELUHUR
:sugidi p
Saat maja masih di hutan
Sebelum wijaya berkoar berontak
Sayap kekar patih mengepak tajam
Menghunus jejak belantara
Meratakan peradaban angkuh
Hingga darah tak lagi tercurah
Lalu aku ini siapa!
Berdiri angkuh di tanah darah!
Sedang tombak tak lagi kupegang
Hanya ilusi masa silam perjuangan
Yang meninabobokan keserakahan?
_______
Sugidi Prayitno
Bekasi 04 April 2016
SUJUD
Di ujung sujud malam yang sepi
Aku tertahan dalam derai air mata
_____
Sugidi Prayitno
Bekasi 04 April 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar