Seperti dimuktabarkan kisah dari masa-masa lampau, ia menjelma menjadi telaga tempat bermuaranya air mata, menjadi samudra tempat bergenagnya cinta, ialah tempat menuju dan pulang, gadis abu-abu. dewi kamarati yang hidup kembali, (pengendara langit)
"Bagian April"
(Pengendara Langit, 29 april 2016)
Aku selalu bertanya pada april yang hampir usai
Adakah rindu didadanya?
Sebelum jalan sumatera melupakan kenangan yang dibasuh pilu
Antara kisaran, antara pakam, antara medan melintas jejak- jejak kita yang hampir hilang karna debu orang-orang yang singgah hamya untuk pergi
Seringkali pendatang yang bolak-balik di jalanan ini menawarkan haru
Tapi tak ada yang lebih haru melebihi kenangan april kita kemarin
Sebab april sangat tau bahwa tak ada yang lebih pahit dari kehilangan, tak ada yang lebih manis dari pertemuan,
Aku selalu bertanya pada april yang hampir usai
Kau namai apa pertemuan kami kemarin?
Sebuah kebetulan kah? Atau sesingkat memejamkan mata, lalu abadi menjadi kisah?
ah, sudahlah
kau sebut apaun itu, bukankah kami masih punya kesempatan sebentuk senyum berkulum harapan,
tak ada yang harus disesali pada bagian april kali ini, sebab pertemuan dan perpisahan hanyalah hulu dan hilir yang menjadi satu sungai yang pada akhirnya akan jua bermuara pada kenangan.
Sebaiknya mari kita simpan kenangan ini pada tempat yang paling bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar