Sabtu, 07 Oktober 2017
Kumpulan Puisi Gagah Rianto - CINTA LELAKI BIASA
Cinta lelaki biasa
Karya Gagah Rianto
Ku bina cita demi cinta
Ku rakit asa atas rasa yang tercipta
Ku susun kata demi kata
Menjadikannya bait puisi sederhana
Kau harus paham
Tentang apa yang ingin kusampaikan
Yang aku perlukan sebuah jawaban
Dari beribu pertanyaan yang telah ku lontarkan
Beri aku kata
Walau luka tak mengapa
Agar tak ada lagi bimbang yang meraja
Di dalam hati yang resah tak terkata
Teruntuk perempuan yang jauh disana
Terpisah jarak dan waktu
Tuk bersua susah sungguh
Ada cinta lelaki sederhana disini
Ku harap kau mau tuk menghargai
18 September pukul 21:01 • Melaka, Malacca, Malaysia
Kenangan yang mengabu
Karya Gagah Rianto
Senyumku hilang
Bersama senja yang tenggelam di telan malam
Kini aku meraba dalam kegelapan
Namun pekatnya malam tak kuhiraukan
Sebab
Masih ada bintang-bintang di angkasa
Dan rembulan yang menemaniku bercerita mengenang kisah kita yang tak seberapa
Tentang kamu dan aku
Yang tak pernah menjadi kita
Tentang perjuanganku
Yang tak mampu membuatmu luluh
Tentang kegagalanku yang tak mampu melawan sang waktu
Tuk memberikan kepastian cinta yang telah kita janji dan impikan bersama
Aku akui kekalahanku
Dan dinginnya angin malam menerpa jiwa yang resah
Tak lagi ada kehangatan kasih sayang darimu
Saat rindu datang mengganas
Aku hanya bisa merasakannya dengan hati yang teramat panas
Kurelakan rindu membakar kenangan
Menjadikannya debu-debu yang mengabu
Berhamburan
Agar tak ada lagi pilu yang tersisa di kalbu
Biarlah semua berlalu
Sembilu yang dulu kujadikan masa lalu
Melaka,malaysia senin,18 september/22:01
Aku benci
Karya: Gagah Rianto
Aku benci kesunyian
Sebab kesendirian selalu mengingatkan aku pada perpisahan
Aku benci malam
Karena selalu saja menghadirkan dirimu yang kejam
Pada kenangan kita yang gelap nan suram
Aku benci rindu
Yang datang tanpa permisi
Sedangkan kau si penghuni hati
Telah pun lama pergi
Tak kembali
Aku benci kedatangan mentari
Di kala sapaan selamat pagimu
Tak lagi ku dapati
Yang selalu menyemangati diri
Tuk memulai hari
Aku benci diriku
Si lelaki dungu
Yang masih saja tak mampu melupakanmu
Menghapus kisah kita yang rapuh
Aku benci bait-bait ini
Kau selalu menjadi inspirasi
Untukku menulis dengan lirih
Pada puisi yang aku rangkai sendiri
Dulu,dimasa lalu
Saat perjuangan tak mampu melawan kepastian
Aku hanya bisa menghambakan diri pada jarak
Dikoyak sang waktu
Hatiku rapuh
Menangis bersama rindu
Terasa menyesakkan
Kesakitan dalam kesepian
Yang ada hanya aku dan bayanganmu
Yang semu
Yang di usir tetap tak mau berlalu
Menetap di sudut hati
Sedang aku masih ragu pada hatiku
Yang tak ingin melupakanmu
Masih menyimpan harap padamu
Yang selalu merindukan dirimu yang dulu
Saat kita bisa saling menemukan
Yang ku tahu
Di masa lalu
Kau juga begitu
Ada kala kau datang di malam-malamku
Dengan sendu
Kau katakan rindu padaku
Tapi nyatanya tidak seperti itu
Kadang aku beranggapan ini hanya mimpi
Dan berharap aku bisa terbangun dan membuka mata yang lesu ini
Tetap saja
Yang ku dapati
Kau memang sudah tidak ada disini
Sudah seperti inilah adanya
Tinggallah aku dan kenangan
Menyaksikanmu dari kejauhan
Yang telah bahagia bersama cerita barumu
Itu yang kulihat
Semoga kebahagianmu kekal ke penghujung hayatmu
Itu do'aku
Untukmu yang tak sempat kumiliki
Sang pecinta
Hai sang pengagum
Bagaimana usaha kau hari ini?
Apakah kau telah mampu membuat si dia luluh
Atau hanya kehampaan yang kau terima
Wahai sang pecinta
Masih adakah harapan itu
Apakah kau masih mampu berjuang
Atau kau lelah
Jangan paksakan cintamu
Karena cinta tak harus memiliki
Jika kau tak mampu tuk bertahan
Lepaskan saja
Namun jika masih ada cinta di hatimu
Bersabarlah
Mungkin dia yang kau puja butuh waktu untuk membuka pintu hatinya
Mungkin masih tersisa luka di dalam hatinya
Atas kisah kelam masa lalunya
Atas perih yang di alaminya
Atas pedih yang dia terima
Cobalah tuk bersabar
Sedikit saja
Menunggu tidak ada salahnya
Bukan begitu?
Menunggu tidak selamanya membosankan
Apalagi menunggu orang yang kau cinta
Jangan pernah menyerah tuk memberikan ketulusan
Jika kau telah berusaha
Pasrahkan segalanya dalam do'a
Doa itu kuat
Doa itu hebat
========================
Berjalan di gelap keheningan
Barisan cemara gagah tegap berdiri
Melangkah tak henti cari peraduan
Angkuh ratusan cemara masih mengawasi
Peri hati peri cantikku
Harusnya kau disisiku
Aku ingin menjagamu
Dari sorot tajam sang malam
Dari lolongan yang tak terlihat
Namun yang terjadi kini berbeda
Kau terlihat berjalan di depan
Sedang aku semakin jauh tertinggal
Kau beriringan dengan siapa yang telah kukenal
Dan entah siapa yang sedang bersamaku
Angkuh cemara semakin menjadi
Menghujaniku dengan ribuan maki
Asa yang di abaikan malam
Keheningan yang tak berpihak
Peri hatiku telah berpunya
-------------------------------------------------------
Untukmu yang jauh disana
Asal dari segala puisi yang tercipta
Ketika dulu kita masih berbagi cerita
Hanya ada kau aku dan cinta
Hingga rindu turut serta dalam kisah kita
Dan kini menjadi kenangan
Ini puisi untukmu
Aku hanya rindu kamu
Melalui kata-kata sederhana ini
Ingin ku utarakan luahan hati
Yang tak mampu terucap oleh bibir ini
Untukmu yang memilih melepaskan diriku
Bagaimana kabar hatimu ?
Sudahkah kau dapatkan kebahagiaan?
Adakah yang mampu mencintaimu lebih dariku?
Adakah dia lebih mengerti dari pada aku?
Ada atau tidak ada?
Ah,sudahlah
-------------------
Keheningan yang terselamatkan
Dari huru hara kemunafikan
Dalam hati beristighfar
Di lidah terucap syukur
Doa-doa yang telah kulantuntan ke jagad semesta
Disetiap sujud aku meminta
Agar hati di kuatkan dari berbagai macam rintangan
Kisah yang sedang di arungi
Memaksa diri mencari pegangan kehidupan
Tetap rendah hati
Ikhlas karena sang pemilik hati
Untuk meraih ridho sang Ilahi
Yang menciptakan langit dan bumi
Aku berserah diri
Peri hatiku peri cantikku
Senyummu telah membuatku luluh
Layaknya sebuah angin
Sepoimu telah mampu menyejukkanku
Bahkan rimbunan dedaunan pohon tempatku berteduh tak mampu mengalahkan semelirnya dirimu
Setiap hembusannya menghadirkan rindu
Tampa sedar aku terlelap di pembaringanku
Oh peri hati peri cantikku
Tak hanya angin
Aku harap kau juga mampu menjadi api
Yang menghangatkan jiwaku
Ketika dinginnya hidup membekukan semangatku
Jangan biarkan aku mati kedinginan
Jadilah kau seperti yang aku mau
Sederhana yang memiliki beribu makna
Engkaulah angin yang sejuk
Hangat bagaikan kasihnya sang mentari
------------------------------------
Kesabaranku berbuah manis
Kehadiranmu layaknya pemberian jagad semesta
Atas doa-doa yang telah kupanjatkan dimalam yang sunyi
Teruntuk perempuan yang jauh disana
Ada cinta lelaki sederhana disini
Aku harap kau mau menghargai
Aku jatuh hati
Pada sosok yang begitu asing untuk aku kenal
Yang sangat jauh sekali untuk aku tuju
Pertemuan yang tak pernah terduga
Membuatku terpaksa membuka pintu yang lama telah terkunci
Rasa yang telah tersusun rapi di sudut hati
Kini bangkit kembali
Dan memaksa diri mencoba tuk belajar menerima kisah baru
Akan ku coba mengarungi lautan cinta lagi
Walau aku tahu
Lautan begitu luas
Dalam sekali
Bisa saja aku tenggelam ke dasarnya
Yang dingin
Yang gelap
Namun aku akan berusaha untuk tetap tenang di permukaannya
Tak peduli pada ombak membumbung tinggi menghantam
Tak kuhiraukan badai menerjang
Bahtera cintaku akan tetap berlayar
Semoga kau bersedia menemaniku bertualang
Melintasi samudra yang luas
Menuju pulau idaman
Yaitu
Surga yang kita dambakan
Karya
GAGAH RIANTO
Janji semesta
-------------------------------------------
Di persimpangan kisah kita yang rapuh
Dulu
Seharusnya aku genggam erat tanganmu
Mestinya tak ku lepaskan kau
Sebab yang ada hanya penyesalan
Di hidupku
Jangankan tuk melangkah
Merangkak pun kaki tak mampu
Dalam jiwa yang cedera
Ku atur langkah
Membawa kepingan kisah kita
Ku jadikan petunjuk arah
Agar aku tak tersesat lagi
Dan terjebak pada cinta yang salah
Luka di hati
Biar ku rawat sendiri
Dengan tertatih
Aku melanjutkan perjalanan ini
Mencari cinta yang abadi
Aku tak akan melupakanmu
Namun tak mau ku mengingatmu
Lagi..
Surat kecil untuk sang mantan
Karya gagah rianto
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar