Minggu, 10 Desember 2017
Kumpulan Puisi Ade Saputra Sunankaligandu - DI ALENIA JEDA
♡ DI ALENIA JEDA ♡
Tereja aksara di raut rupa
Ada lara di bening sudut netra
Tergaris gerimis yang mengiris
Guratkan syair-syair tangis
Sejatinya, cinta adalah memberi
Memberi dengan berjuta arti
Lalu, mengapa harus ada duka
Ketika sang hamba tak lagi memuja
Sirnakan gulana di alenia jeda
Kubur dalam pusara di ujung rimba
Lalu, lukis jalanan elegi
Dengan warna warni hati berseri
Setiap kita adalah legenda
Punya arti di tiap helainya
Maka, indahnya saling berbagi
Agar puisi tak lagi rima sunyi
#DewaBumiRaflesia_28_11_17
♡ DELUSI ♡
Lafaskan kidung rindu di helai angin
Kepakkan sayap-sayap tuju awan
Hantar parade gundah gulana
Yang kejam merajam sahaya cinta
Senyap, merayapi pohon malam
Cumbu dedaun meski tak lagi ranum
Sedang gulita, tak jeda terbar angkara
Samarpun, purnama solek maya
Kulepas jua meski tak diukur
Panah yang nyaris bernanah
Busur yang usang tersungkur
Menembus gundah yang kian pongah
Beri aku, selarik cahaya lentera
Kan kubakar ladang benalu
Tuk kutanam bunga nirwana
Di hamparan sukma ragamu
#DewaBumiRaflesia_09_12_17
♡ LINTAS BATAS ♡
Gemulai binal sosok malam di pelukan
Lirih rintih bisik angin membasah
Reranting resah dentingkan dedaun
Bebait gegap gulana pecah membuncah
Angin, sapa arca tanpa koma dalam garis batas
Usai lolos menerobos barikade serdadu bisu
Lincah, lidah jamah tiap utas
Lebur dalam lelehan bulir yang dulu beku
Nyaring, lengking yang sempat tercekat
Gemakan ratap ranum di bilik harap
Secepat melesat lintasi oktap
Rintihpun letih di ruang bersekat
Angin, telanjangi paras maya gulita
Perkasa setubuhi rupa arca
Dalam hening sunyi titipan tanda
Diam, sunyi senyap tunai pinta
#DewaBumiRaflesia_06_12_17
♡ CATATAN HARI INI ♡
Minggu kelabu
Bergayut mendung hingga petang
Gerimis meringis tiada jemu
Mentaripun engan datang
Desember tak seceria lagu
Atau mungkin hanya di awal saja
Aku harap begitu
Cukup nopember saja gulana
#DewaBumiRaflesia_03_12_17
Santun senja tuk semua sahabatku
♡ SUDAHI GERIMIS INI ♡
Cintaku, rembulan jingga berselimut mega
Binarnyapun pudar di celah giris gerimis
Lalu sirna cahaya di ujung beranda
Jadikan malam tak berparas
Cintaku, mengapa rinai itu enggan jeda
Tumpahkan air telaga sudut netra
Basahi tiap inci bilik sanubari
Banjiri hati dengan tawarnya ambigu
Cintaku, aku yang kan mengecup tiap bulir itu
Hingga tiada lagi rupa benalu
Agar kau damai dalam dekap rindu
Rasakan belaian mesra di tiap helai waktu
Cintaku, jemari ini kan anyam asa
Dengan benang sutera sepanjang usia
Jadikan permadani di jejak elegi
Agar legenda bertinta saripati kasturi
#DewaBumiRaflesia_02_12_17
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar