Kamis, 21 Juni 2018
Kumpulan Puisi Genoveva Manohara - PENANTIAN ABADI
PENANTIAN ABADI
Kau yang disini mengisi sunyi
Berikan seni tersendiri padaku
Aku mengingat mu sebegitu agung
Dari sosok-sosok lain dilelakon ku
Kau arti kegundahan ku
Aku begitu mencintaimu
Dan rindu hadirmu disini
Aku menunggu mu
Aku menjaga hati dan rasaku
Hanya untuk mu
Ku jadikan hidup ku
Sebagai penantian abadi bagi mu
Meski semua tanpa arti
Dan tak mungkin lagi
DIY, 2018621
(Genoveva)
RESAH
Malam ini ku daki sendiri
Dari sekian lapis rasa sepi
Bergelayut pada langit-langit hati
Berbagai bentuk resah mendera
Bintang ku pandang tak lagi berparas ayu
Hampa menggulung seluruh hasrat
Yang pernah ku miliki
Adalah ujud kelelahan diri
Akan rasa yang seharusnya telah ku akhiri
DIY, 2018620
(Genoveva)
PUPUS
Malam ini aku hanya terjaga
Sulit untuk ku pejamkan mata
Menutup benak dari suara-suara sengau
Yang riuh kuasai telingaku
Suara itu adalah kata hati sendiri
Nan berteriak coba menolak pesonamu
Yang pernah kuasai nuansa ku
Ketika ku makin kelu
Diam-diam rindu hadir menyusup kalbu
Lalu melukis indah dalam lamunan
Dan temukan kau disana
Dengan kesan tak terlupakan
Sesal menghilangkan
bergantang-gantang air mataku
Ku biarkan hati luka
Ku biarkan anganku sesat
di belantara fakta morgana
Cinta kalahkan nurani
Tanpa sedikitpun nyali
DIY, 2018620
*Genoveva*
SURAT UNTUK NDA
Nda
Ketika ku tulis surat ini,
Aku tengah melangkah dalam lukaku, dalam kesedihanku.
Meski ku tahu langkahku sudah demikian letih, sudah begitu lelah.
Namun aku tetap ingin melangkah jauh meninggalkan semua yang pernah begitu berkesan dalam hidupku, meninggalkan seribu kenangan yang pernah ku sulam disini.
Nda
Aku melangkah pergi dengan membawa luka hati, tanpa ku tahu siapa sebenarnya yang melukaiku. Diriku sendiri atau siapa? Aku tak tahu itu !
Yang jelas luka ini merejam jauh ke dalam hatiku yang paling dalam, menggores nyeri, menyayat, hingga pedih sekali aku merasakannya.
Nda
Apa yang ku tulis adalah yang sebenarnya.
Dalam langkah hidupku yang penuh dosa ini, ku akui pernah ada dusta, pernah ada kemunafikan.
Sejak aku bertemu kamu, baru kali ini kata-kataku demikian bersih dan jujur. Sikapku pun apa adanya. Aku tak akan lagi menutupi dengan topeng yang begitu memuakkan hati nuraniku.
Aku bisa menemukan diriku sendiri !
Aneh nampaknya, tapi itulah kenyataannya. Baru kali ini aku menemukan keadaanku yang sebenarnya, yang selama ini ku tutupi dengan kepalsuan yang memuakkan.
Nda
Ada nyeri, luka juga gelisah yang tak mungkin kau tahu, sulit sembuh.
Dan itulah yang membuat semangat hidupku bagai terbang, itulah yang mendorong ku untuk melangkah jauh, meninggalkan kenangan manis dan pahit kisah hidupku. Dan biarlah ku rajut serpihan-serpihan luka dalam kesendirianku.
DIY, 2018618
Yang berbahagia dalam merajut serpihan-serpihan luka. (Genoveva)
SEPI
Mendung membuka tersibak
Menguak langit tampakkan cahaya rembulan
Yang tengah bersembunyi
Dalam kegelapan memancar redup
Tatap mu merangkap ku
Dalam arti yang tak ku mengerti
Kau merengkuh ku dalam pelukkan
Keheningan beku antara kita
Hatiku hatimu diam
Menggigil dan rapuh
Mengapa kesendirian masih saja ku rasa
Meski telah kau dekap aku begitu erat
Aku pasrah dengan segala resah yang kita alami
Mata membara membakar hati kusam
Dan menetes sendu didada mu
Ku sandarkan beban
Kau belai kekalutan
Dalam ketidakberdayaan
Ingin ku lepas dari mu
DIY, 2018618
*Genoveva*
---------------------------------------
Oh Tuhan ...
Telah ku telan ganjalan hidup tanpa bebatuan
Ku beri kebebasan burung untuk berkicau
Semaunya
Semerdunya
Sesukanya
Ku harap dengan begitu akan terbatas ucap
Namun
Semakin terperangkap
Terjerembab
Terpelanting
Tanpa ucap teriak ampun
DIY, 2018616
*Genoveva*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar