Kamis, 10 Juli 2014
Kumpulan Puisi Hadi Ad Dhaif - ALASAN MANA YANG KU PAKAI
TERASA DI PENJARA
di sini aku terkekang
rindu senyum kalian
aku harap akan datang
walau dalam angan
sebagai pelipur lara kali ini saja
nyamuk-nyamuk liar tak berpikir
menganguku tuk mengingatmu di jiwa
ini baitku yang mewakili kebosananku setengah sadar
ALASAN YANG MANA HARUSKU PAKAI''
Ku jelaskan lewat diksiku
karena lisanku terlalu kaku
kau sanggah aku
atas nama setiamu
lirih
sedih
perih
sebabku tak tau mantra dan diksi yang manaku pakai tuk membuatmu percaya wahai kasih
DI SINI ADA TUHAN
kau jelaskan tentang tuhan
namun kau tak memahami bahasa tuhan
kau katakan tuhan ada disini
padahal tuhan tak terikat dimensi
kau ilustrasikan tuhan menjadi patung,binatang,hingga pohon-pohon untuk menafikan kebodohanmu
padahal tuhan bukan perumpamaan,
lagi-lagi kau cari tuhan
lewat,asap kemeyan,persembahan hingga mantra mantra nenek moyong, yang kau anggap benar
padahal tuhan ada di sini.
MENGECUP BIBIR PANTAI BERSAMA SENJA
Senja 6 agustus 2014 di bibir pantai,mendengar nyanyian ombak bersama senja yang tua.mengingatkan masa kecil dulu setiap lebaran tiba kita melepas sorak disini,namun kini kita lekas dewasa,seiring senja di bibir pantai pedamekan.yang lepas bak cita-cita kita yang tepiy tak tergapai indra..
Inilah sajak yang tak beraturan hanya untuk mengingat masa lalu yang sempat pupus#AD-DHAIF
TANYAKU
KAU DENDANGKAN PERSATUAN
NAMUN KATAMU TAK BISA KAU PEGANG
KAU CIPTAKAN PERDAMAIAN
NAMUN KAU JUA YG HILANG
ADAKAH KAU TAU
ADAKAH KAU RASA
KAU TAK MAU TAU APA YG KAMI MAU
KAU TAK MENGERTI APA YG ADA DI ASA
BIYARKAN TANYA INI MENJADI HARAP DI HATI
-edisi 2013-
NYAYIAN PAGI UNTUK SANG KEKASIH
cerita pada sang pagi
Betapa indahnya kuasa tuhan
Yang tak sempat di utarakan
Dalam catatanya
Aku bersimpuh di bawah kaki langit penuh haru
Dengan doa yang sedu
Tuhan jadikakanlah dia pendamping
Dalam hidupku
Inilah nyanyian pagi dalam hati untuk kekasihku di hari yang fitrah ini
Pagi lebaran,06.23.senin,28,07.2014
NYANYIAN PAGI
(L.LOMBOK.02/08/2014.07:55)
Mentari pagi membisikan intuisi pada hati
Tuk menikmati balutan alam yang masih berselimutkan embun
Ku yakinkan diri bersama pagi pasti damai
Hingga jejakku menyapa senyum sang pantai yang anggun
Ku peluk ombak dengan penuh rindu
Ku tatap di kejauhan sana mentari masih enggan menyapa bumi
Nyayian pagi yang merdu
Membawa aku dalam buaain yang tak bisaku mengerti
Tuhan terimakasihku atas nikmatmu
(taka ada air mata yang abadi)
=hadi LOMBOK=
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar