Kamis, 17 Juli 2014
Kumpulan Puisi Penyair Ruang Pekerja Seni - AIR MATA GAZA
=========PALESTINA========
Oleh :siamir marulafau
bumiku hancur
dilululantarkan manusia besi
tanahku setapak jadi rebutan
apa salah kami?
apa dosa kami?
hamba Allah jadi bangkai
...bergelimpahan
nyawa tak ada nilai
tak beradab, biadab
manusia bertangan besi
menyiksa
memukul,membakar jiwa kami
terselimutkan dendam kesumat
...dari masa ke masa
jiwa berkobar
berontak dalam dada
segenap umat senang tidak
...dalam pandangan
Tuhan marah
malaikat mengaminkan
israel bejat, keji
mengumpat dalam jiwa
sm/16072014
Medan,Sumatera Utara
SEDEKAH KAN LAH SEBAGIAN HARTA
MU WAHAI SAUDARAKU
Bumi menanggis meminta pertolongan
Doa untaian kata semoga cepat menjadi reda
engkau lah wahai.negri GAZA
Kau berjuang fissabbillillah dijalan nya
Saudara ku yang tercinta
Jangan kau bahagia diatas tanggisan saudaramu sendiri
Jangan kau berfoya foya berebut membeli busana untuk hari raya
Akan tetapi berikan lah sedikit hartamu untuk meringan kan beban mereka
Dia yang berjuang di jalan ALLAH
Lebih membutuh kan uluran tangan dan doa mu
Kau bisa,berhamburan uang berfoya foya
Tapi tidak kah sedikit dirimu merasa iba untuk mereka yang disana
Kain kafan yang mereka butuh kan
Tak akan cukup walo itu juta,an
yang mati sahid itu ratusan
Mari kita buka hati nurani kita
Buat apa baju baru,,,
Buat apa serba ada bila kita melihat disana menanggis iba akibat ulah kaum zionis israel
Mari kita sisihkan sebagian harta kita
Kita doakan sauadara seiman kita
Semoga ketabahan,iman dan taqwa yang mereka punya
Untuk trus memperyahan kan bumi nya yaitu GAZA PALESTINA
Kita ibarat bisa makan
Akan tetapi belum tentu sauadara kita makan
Kita bisa berkecukupan keluar masuk mall
belum tentu saudara kita bertahan hidup atau juga bisa menghembuskan nafas nya
Kapan saja senjata itu pasti ada
Mari lah wahai saudara ku kita lebih peka lagi
Riski itu datang nya dari ILLAHI ROBBI
Tak akan pernah surut dan mati
Karena kita tetap berusaha dan berdoa setiap hari
Pasti keajaiban akan datang memghampiri
Bantu lah dia walo itu sebesar butiran debu
doakan mereka supaya mendapat tempat yang layak nanti nya
Jangan kau kikir karena takut kehilangan hartamu
Sedekah kan lah buat mereka yang memerlukan uluran dari mu
Harapan dan doa ku semoga GAZA akan cepat berlalu
Sehingga kedamaian yang akan kau temui kembali di negri mu
BY SONIAA BERONICHA ITU AG
NDENOK PANDANREJO WAGIR NGALAM
15:07:2015
YA GAZA YA PALESTINA
Gemuruh suaramu kian terdengar menjerit kesakitan
Butiran peluru itu kian menghantam disekujur badan
Tiada pernah pandang dari segala usia
Engkau hembusan sejatamu demi sebuah angkara murka mu wahai kaum yahudi
Bumi palestina adalah bumi yang paling suci
semua orang tau akan itu semua
Sementara engkau wahai kaum yahudi
kau lempar kan ke egoisan mu hanya untuk kepentingan semata
Lihat lah jeritan si kecil yang tak berdosa
Lihat lah semua bergelimpangan akibat ulah mu yang durjana
Kau bumi hanggus kan negri palestina
Tanpa kau pandang bulu mereka itu siapa
Dimana kah hati nurani mu wahai sesama hamba nya
Dimana kah perasa,an mu ketika kau gencar kan sejata mu memembus seluruh tubuh nya
Kau begitu keci dan keci yang tiada mengenal arti dosa
Dia juga saudara mu jua karena semua dengan satu tujuan.yang sama
Ya ALLAH ya robbi berikan mereka surga tempat nya
Semua berlumuran darah mengharap iba
Kau hujat kan senjata mu ketika bulan suci tiba
Tanpa menyerah dia terus perjuangan kan bumi palestina
Ya GAZA kau sungguh mulia
Perjuangan sungguh tiada tara
Demi negri mu kau rela menahan haus dan dahaga
Ketika lawan mu terus menyerang kau sempatkan untuk memenuhi keqajiban nya
Subbannallah yang mulia ,,,
Angkat lah derejat nya para suhadaq yang gugur dimedan peperangan
Kau meraung menjerit ketika hembusan didada
Air mata ini tak kuasa untuk melihat nya
Sungguh kejam dan kejam itulah wahai kau kaum yahudi
Dirimu berjiwa manusia tpi hatimu kerdil bagai srigala
Kau porak poranda kan semua umat muslim yang disana
Bom nuklir kau ledakan sebagai simbol kau telah bangga
Damaikan lah ya ALLAH bumi palestina
Agar tidak lagi ada pertumpahan darah disana
Bayi anak kecil dari penjuru usia menanggis histeris karena senjata
Badan merinding melihat itu seperti mimpi belaka
YA ALLAH ,,,
Berikan lah yang terbaik untuk GAZA
Hentikan kan hujatan sejata dia yang tak berdosa
Sampai kapan kau akan menembuskan sejata sejata mu kepada nya
Ingat lah wahai para yahudi dia juga manusia seperti mu
Yang mempunyai akal pikiran seperti mu
Sadar kan lah para yahudi itu
Supaya tidak ada,lagi yang jadi korban nya
Betapa hati ini menanggis tak berdaya
Hanya doa yang bisa ku titip kan pada nya
Semoga perjuangan mu mendapat tempat terindah mat mu adalah mati sahid
Dan surga lah tempat yang tepat bagi mu ya saudarauku yang di GAZA
Tawakal iman kau tanfguhkan keyakinan mu untuk mempertahan kan bumi mu
Karena itu adalah amanat dari TUHAN MU
BY:SONIAA VERONICHA ITU AG
NDENOK. PANDANREJO WAGIR NGALAM
15:07:2014
# DAPATKAH PALESTINA KUMANDANGKAN TAKBIR #
Tak lagi Burungt2 berdendang,
Di antara rimbunan pohon,
Tak lagi anak2 Bermain,
Di dalam bangku sekolahnya,
Sedang Sang Imam menutup Mata,
Kala itu senjata Dazzal merengut Nyawanya.
Ku tuliskan kecewa yang ku rasa,
Kala sang bocah menagisi darah di Kepalanya,
Sedang Sang Ibu telah pun Binasa,
Di pelukan Suami yang tercinta.
Adakah ini azab di Bulan Mulia,
Atau Cobaan yang tiada Hentinya,
Duka pun terus Meraja Lela,
Di tanah Muslim Palestina,
Kala Jonis Israel Menghancurkan nya.
Banyak Ku Lihat Bintang di Angkasa,
Memancarkan Indah kerlib Cahayanya,
Sedang Binatang2 Buas memangsa,
di antara Darah2 Manusia,
Yang ingin memenuhi Ibadahnya.
Sebentar lagi Lebaran akan Tiba,
Kemana lagi mereka menemui Keluarga,
Sedangkan Rumah mereka telah Merata,
Makanan pun tak lagi Nikmat terasa,
Dan mungkin Kumandang Takbir tak lagi Menggema,
Di tanah Muslim Palestina.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 15:07:2014)
# DUKA MU PERIH KU PALESTINA #
Masih kah Tersisa Tangisan,
Mingkin tiada lagi Persaudaraan,
Atau Kebenaran Hilang di Pengasingan,
Yang terdengar Rintihan di Keramaian,
Yang begitu sangat Menyedihkan.
Tak Mungkin Tuli telinga kita,
Tak mungkin Buta mata di Alam nyata,
Kemana Pergi Rasanya Jiwa,
Di kala Jeritan2 Mengiba,
Sang Bocah Menangis di antara darah Ibunya.
Kini tak lagi Islam Bersuara,
Kembali membuka mata Dunia,
Yang hanya bisa Berduka dan Berdoa,
Kala Dazzal Meraja Lela,
Membinasakan Palestina di Jalur Gaza.
Entah kemana mereka akan Pergi,
Membawa diri yang Hampir Mati,
Sedang Sanak Saudara tiada Lagi,
Mimpipun tiada yang menemani,
Bagai tiada lagi jawaban Yang Pasti.
Aku disini dan dia yang di sana,
Mungkin kah Lagi Dapat bersama,
Bercerita dan Tertawa di alam Maya,
Tentang Rahamat Suci di Bulan yang Mulia.
Dan aku hanya bertanya pada Kecewa yang Melanda.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 15:07:2014)
RATAPAN DIJALUR GAZA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.
Di Gaza
selembar nyawa tak berharga
lebih murah dari aqua
Sengketa salah eja tafsir berbeda ditebus nyawa
jumawa penguasa kroni dajjal pertontonkan kebiadabannya
anak anak tergeletak dadanya remuk ditembus peluru
wanita tak berdaya meregang nyawa pecah kepala
para durjana bangga umumkan sekian nyawa direnggutnya
mesin pembunuh ciptaan manusia musnahkan sesama
duhai saudaraku hentikan menghakimi sesama
Darah mengalir ditubuh insan berwarna merah sama
warisan sejoli Maha Leluhur Adam dan Hawa
adalah Tulang rusuk dan pangkalnya
darah merah itu tercecer sia sia di Gaza
adalah darah kita semua
Untuk sesama insan Tuhan di Gaza
mari tundukkan kepala apapun agama kepercayaan nya
Tuhan ampunkan kebiadaban sesama insan ini
tolong hentikan pembantaian ini, amin
#Pondokbambuistanaku, Senin, 14/07/2014 = 09:39 wib
PRAY FOR GAZA
GAZA sekarang dikepung oleh zionis..Lbh
1000 tank baja & mobil barakud Israel di
tempatkan di Rafah.! Maka gaza kpn saja
bisa di bumihanguskan Zionis.Ismail
Haneiya PM Palestina menegaskan : " Kami
tdk meminta kalian berjihad bersama kami
mengangkat senjata.sebab siap siaga utk
mempertahankan tanah suci umat islam.
Kami hanya meminta doa kalian. Krn doa
senjata paling hebat yg tdk dimiliki kaum
kafir. Tolong sebarkan kpd umat islam di
seluruh dunia, kami saat ini Terkepung. Jika
ingin membantu, bantulah sesuai
kemampuan kalian. Jika menyebarkan
informasi saja tdk mampu kalian lakukan, apakah kalian siap di minta pertanggung jawaban oleh Allah di akhirat.? ".mari para saudaraku semua kita berdoa utk saudara kita di Palestina...
Ada seorang anak sekarat dan di tengah kata kata terakhirnya dia berkata "saya akan ceritakan semua ini kepada allah"
Oleh :
Zaadadha Milanisty Fourever
Tanjungbalai,Sumatera Utara
AMARAH PUISIKU TAK AKAN HANYA SAMPAI DISITU
Dalam ruh tangisku yang bermukim di lautan jabarullah
memuntahkan amarah bak lahar gunung yang membola api
membentangkan sayap kesumat ke langit tak bertepi
menangisi roda zaman yang terus mengunyah pilu
namun tak kudengar teriak dari bumiku
dan tak kusaksikan wasiat
dari mulut dan bibir imamku yang dulu memberi fatwa kepadaku
Apakah komat kamit yang sering kau contohkan kepadaku
hanya zikir picisan yang menjaga besar sorbanmu
Duh...anakku...duh dindaku..duh sibiran tulang sahabat senadiku
apakah silaturahmi ikatan jiwa kita sudah tidak mengkristal lagi
hingga lukamu menjadi andungmu sendiri
hingga ketika kau meregang nyawapun cukup menjadi tontonan di layar kacaku
kemana-kemana aku mencari memang yang kutemui hanyalah abu jahal belaka
entah dimana al faraby, al kindy
dan tersebunyi dimana saidina umarku kini
hoi malaikat penjaga firdaus
kuminta padamu sambut saudara terkasihku ini
bentangkan permadani sorga menerima mereka
sebab aku hanya seorang penyair
yang hanya bisa berdoa lewat sajak lukaku
gemetar tanganku bersama pena amarahku yang tak terkendali ini
adalah lautan jihad yang sedang bertamasya ke lathifatul Zat-Mu Ya Ilahy Robby
semoga sajakku adalah kenderaan para mujahidmu
untuk berbondong-bondong mengejar pintu sorga-Mu
Anak-anaku terkasih...selamat bertamasya menjumpai kekasih tercinta-MU
aku melihat ribuan malaikat tersenyum ramah menyambut kalian dipintu sorga kita
selamat jalan sayang
meski tangis dan air mata yang menganak pasang mengiringi kalian terbang
jangan abaikan...
sebab kami sudah terbiasa hanya mengkonsumsi hiba
dan tak lagi tinggal dirumah jihad di jalannya
Anak-anakku sayang......
amarah puisiku tidak akan sampai disitu....
Karya : TOK LAUT
Tanjungbalai,Sumatera Utara
'ISY 'AZIZAN AMUT SYAHIDAN
berapa sudah usia kita kawan..
berapa pula y telah terlewatkan ..
berapa dosa y kita perbuat..
berapa lagi sisa'y... ???
menangislah..
agar tangisan itu..
dapat mengingatkan kita..
pada hari hari mati..
an. Cucuran Darah Persaudaraan Alam Maya mengucapkan :
Slamat Malam Salam Persaudaraan 'N Salam Lemper...
Oleh : Qis PatRa
KAMI TAKKAN KALAH
berkurun sudah
tapi kami tak pernah kalah
walau kau kepung dari segala arah
dan kau ciptakan kiamat tak sudah
menggurah Gaza dengan darah
tak sedetikpun kami menyerah
burung-burung besimu boleh akrobat
lalu memburaikan mega dan cakrawala
dengan warna yang kau pinjam dari neraka
dan kaki-kaki bajamu juga boleh melesat
kemudian mendedahkan kengerian terhebat
mengundang decak pilu hingga tujuh penjuru
lantaran dunia yakin betapa biadabnya kamu
namun hingga puas armada perangmu
berpesta pora di Gaza yang luka bernanah
tak terbetik pun lolongan mereka menyerah
hingga atas nama kemanusiaan
kami pun berbondong-bondong turun ke jalan
sebagian berdoa sebagian menyalakan lilin
sambil menahan perih kami yang berpilin
untuk tiap tetes darah dan luka menganga
untuk tiap butir air mata dan nyawa tak berdosa
yang kau tebar di setiap jengkal Gaza
yang pada mereka engkau paksakan menyerah
tapi kembali kau salah!
sebab mereka memang tak kenal kalah
adakah masih engkau diteropongmu?
para raja diraja dan jenderal di singgasana
yang padaku mengaku adidaya
jika kalian memiliki rasa manusia
maka pejamkanlah matamu yang buta
dan dengarlah wahai dengarlah
buluh perindu ibu-ibu Gaza
melantunkan sepotong lagu di dagu
sambil meniupi ubun-ubun bayi yang tersisa
begini kiranya senandungnya:
“tidur-tidurlah wahai kemala
buah hati kebanggaan ayahanda
walau pun udara beku seketika
dan langit hitam terbelah dua
kemudian tanah rekah berubah merah
gagah gagahlah jangan menyerah
nyatalah kita pemilik Gaza yang syah
dan kita takkan pernah kalah”
***
TWA,
Kalimantan Barat,
Indonesia – Ramadhan ; 1435 H.
— di Kota Singkawang.
TUKIY EM SINGA DARI KANAAN MENANGIS
Ceritakan pada anak-anakmu kelak tentang, tragedi yang telah mengikis rongga nadi, menumpahkan ilu dan senyum para šyuhadā.
Apa lagi yang kita bisa beri.
Hanya bisa beristigasah lirih untuk mereka, tak ada yang benar jika mencari salah, tak ada yang salah jika mencari benar, semua benar salah, hanya milik Sang Skenario Hidup.
Atau kita mau mengkambing hitamkan situasi, tidak! Atau memang kita tak merasakan tragedi, tapi kita merasa perih! Hanya menerka dan menjadi pengamat kondisi, pura-pura sedih atau sedih sudah mendidih!
Ceritakan pada anak-anakmu
Tentang kelamnya langit Singa dari kanaan.
_______
Sugidi Prayitno (Ayit Ray)
2014/18Juli 22:30 Bekasi
DI GAZA,
CIPTAAN TERMULYA KEHILANGAN MAHKOTA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham
Ratap perih di Gaza terus mendidih,
kemanusiaan disapih,
bermilyard silang sengketa kompor api biru,
derita Gaza tetap nyata,
manusia ciptaan termulya kehilangan mahkota,
diperalat Dajjal penguasa neraka
kau, aku, kita berdiri dimana ?
Senjata kita adalah doa, insan disana dimampukan menjalaninya
Sang Khalik sedang menguji ummatNYA,
derita Gaza adalah nestapa kita ratapan dunia
siapapun bersengketa tak hak menghakiminya
Duh, Gusti Pangeran Welas asih ampuni dosa khianat kemanusiaan ini,
bukakan nurani kejernihan hati alirkan simpaty empaty insani
sudahi tragedi ini, kasihanilah kami Gusti
#Belantaraibukotasenjaberduka, Jumat, 25/07/2014 =16:36 wib
-------------------------------------------
Enam ratus orang lebih!
Mati berceceran darah
Langit kelam berasap ledakan bom dan Rudal. Tragedi tiada penyelesaian
Teriakan kalimat Allah, mengusung jenazah anak-anak, dan perempuan
Dengan kengerian yang mendalam, air mata jatuh pada dagu berbulu tebal seorang lelaki, sambil menandu terisak jenazah anak dan istrinya.
Anak bermata indah beralis tebal tubuhnya bersimbah darah, mencari Ibunya. Duka Gaza
Oleh : Dion Syaif Saen
LEBARANKAH DI TANAH DAN AWAN BERDARAH?
Satu Syawal kali ini bertakung sendu, adakah lebaran
di tanah dan awan berdarah?
Jelas terlihat kau mengetuk pintu bagi pemilik hati
dengan patah-patah ucapan dan sorot mata lembab
pun pada penaku yang tangkas mencari
kertas dan tinta.
Nampak olehku langitmu merah darah.
Dunia sedang dilanda kekalutan dan air mata
alam semesta merintih, tak terlihat dan terdengarkah?
sementara angin menggoncang-goncang jubahku
dan memelas.
Aku tak bisa acuh, kuyakin kau pun begitu.
Jika demikian adanya, mari kita berangkat malam nanti
lindap menembus kabut.
Akan lebih baik jika langkah kita dimamah rintik
agar tak meninggalkan jejak selamat jalan kepada mereka
yang tertidur pulas.
Satu Syawal kali ini bertakung sendu, adakah lebaran
di tanah dan awan berdarah?
Jelas terlihat perjalananmu beringsut di udara sengketa
menyepi dan terburai, terpampang jua
sekolah dan masjid dan rumahsakitmu diterjang sangsai
menciptakan amsal warna yang tak semestinya:
semerah saga.
Oh, jantungku berdebar!
-----------------------------------------------------------------
TWA,
Kalimantan Barat,
Indonesia – Ramadhan ; 1435 H.
— di Kota Singkawang.
SUATU PAGI DI GAZA SELEPAS HUJAN LETUSAN
Setelah hujan letusan meronda malam
langit kelabu turun dari mata air lebam
terdedah dendam berjuta siang malam,
takbir bergetar mengkafani jasad syuhada
mujahid muda menuliskan puisi di atasnya.
----------------------------------------------------------
TWA,
Kalimantan Barat,
Indonesia – Syawal; 1435 H.
BAHASA TANJUNG
kulihat di cermin beralun
langit membuka dadanya
tatkala semilir merebah
membelai wajah bertakung
mengayun julung-julung
yang khusuk menyulam
koyakan yang tercabik
oleh dendam kesumat
dan tak pernah berjarak
bagai tombak ombak
aduhai biduk jiwaku
berlayarlah sudah
di cermin compang-camping
menuju dermaga harubiru
pada bentangan langit-Mu
yang terburai nafsu hitam
sisa umat akhir zaman
sukmaku meluruh
dan air mata menyaru
benang berdebu dan kaku
berwarna hitam berkedam
lalu ikut menyulam buih payau
dan bila mungkin berharap
keramahan tawar mencurah
dari langit berparas rajuk
saban pagi dan petang
yang semakin renta
tak peduli aku
siapa pun engkau
dengar dan dengarlah
yang zalim harus disanggah
tak ada kata mengalah
jika saudara seaqidah diratah
maka itu kusentuh hatimu
dengan lidah dan muncung
julung-julung tanjung
yang terasah dan runcing
oleh kerisauan membatu
inilah tahun amarah membadai
tanpa ampun kita babak-belur
maka jahanamlah engkau
yang tak mengenal diri
pun nasib saudaramu sendiri
sebab telah ditandai merah
pada keningmu dan aku
------------------------------------
TWA,
Kalimantan Barat;
Indonesia – 2014.
— di Kota Singkawang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar