ORANG GILA
(Satu Amsal)
sampai kulukis wajah dan suaramu
umpama tak sampai di kata tak jejak di sunyi
julur-padat otak dan hati, tapi milikku kembali
malah meranggas tak terbilang waktu
apa bedanya kau dengan si fulan dan fulanah?
yang lupa diri, tak peduli sehasta dari kendali
makanya namamu tak di langit juga di bumi
bahkan tak mustahil pula serba melompong
pada yang membenci kau anggap entah
ada yang mengasihi dianggap sepah
tak muda, tak orangtua, tak punya warna
-----------------------------------------
Singkawang, Mei 2016.
SEPANJANG JALAN KENANGAN
dalam buntalan yang kupikul
ibu oh ibu wasiatmu semelayu
sepanjang tamasya waktu
kepada anjak usia langit kesumba
cakrawala menjadi bungkahan keturunan
dakulah sitawar sidingin yang mengeja rupa
pada perjanjian embun
dalam haru biru yang menggenang
tampaklah rautmu berlesung dendang
setiap kali aku terkenang
kau bilang ingatlah pada yang menang.
---------------------
Singkawang, Mei 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar