Rabu, 11 Juli 2018
Kumpulan Puisi Nimas - SAJAK PAGI UNTUK KAMILA
Kutitipkan Cerita Pada Kata Ingin
Karya : Nimas Sayu Dara
Banyak kata yang ingin kurangkai menjadi cerita
Tapi ia hanya menjadi aksara
Yang tertimbun koma
Banyak hal dan harapan
Yang ingin kutulis pada lembar kehidupan
Tentangmu, Tuan
Tapi ia tersekat di ujung pena tanpa tinta
Cerita tinggal perihal tanpa ulasan
Hanya ingin yang tertinggal di palung hati
Hening, mengendap bersama butir mimpi dan sisa rindu kemarin
Lampung, 28 Juni 2018
#SyairSenja
#KidungSenja
Sajak Pagi Untuk Kamila
(Nimas Sayu Dara)
Ka ....
Pagi ini embun berguguran
Biasnya berkilau dalam cumbuan mentari
Hangat menyentuh sukma, Ka
Lihatlah beningnya
Seperti jernih kasih yang kau semai di pelataran hatinya
Meski kini hampir layu dan urung bersemi
Sudahi Ka
Jika cinta hanya menuai luka
Ikhaskan pergi andai nyeri menggurit hati
Usaikan dengan rela meski berurai air mata
Jangan risau, Ka
Jalan hidup masih panjang
Cerita cinta tak hanya ada bersamanya
Lihatlah embun itu
Meski matahari selalu memudarkan sejuknya
Ia tetap setia menyapa semesta
Lampung, 24 Juni 2018
#SyairSenja
#KidungSenja
Hujan Juni
(Nimas Sayu Dara)
Di rintik Juni yang bersembunyi
Kuncup urung bersemi
Kelopak enggan mekar kini
Helai daun melayang perlahan mencumbu rerumputan
Adakah rinai yang lebih nyeri dari rinai di bulan Juni?
Di sembunyikannnya tetes kepedihan pada tangkai dan dahan
Di leburkannya semua kerinduan pada genangan hanya pada pucuk dedaunan
Tak ada keluh dalam kecewanya
Karena kerinduan yang tak sampai pada semesta
Hanya halimun yang turun perlahan memeluk hening perbukitan
Luruh bersama embun dan setangkup asa semu di ujung rindu
Lampung, 24 Juni 2018
#SyairSenja
#KidungSenja
Rindu Lagi
(Nimas Sayu Dara)
Pada hitungan nafasku, selalu ada doa untukmu
Mengalir,
Menyatu pada pembuluh darahku
Menjalari tiap-tiap dinding hati
Hingga bayangmu bagai bumerang yang terus saja kembali pulang
Meski kadang aku mengusirnya jauh dari pikiran
Tiap waktu
Aku selalu mengamatimu
Senantiasa membaca goresan aksaramu di beranda
Kau tau mengapa?
Karena aku telah terpanah asmara
Lihat genangan darahnya
Ia adalah rindu yang tak kenal waktu
Terus mengetuk hati dan angan
Untuk mempersunting bayangmu dalam mimpi-mimpiku
Teruslah di situ
Menari anggun dengan Pena rindu
Aku, Akan jadi pembaca setia
Yang takkan berlalu sebelum engkau jatuh nyaman dalam pelukanku
Lampung, 24 Juli 2018
#SayuDara
-------------------------------
Selalu ada doa untukmu wahai insan yang kini jauh di mata
Biarlah kutitipkan hangat rinduku lewat sinar mentari pagi
Agar jiwamu tak menggigil karena sunyi
Dan kubisikkan kidung asmaraku lewat gemerisik dedaunan
Agar selalu kau dengar, melodinya tak pernah terhenti oleh waktu
Biarkan saja semesta cemburu ketika kutuliskan birunya rinduku ini pada cakrawala
Aku tak perduli
Yang kumau, jangan lagi beranjak pergi dari hati
Meskipun saat ini hanya kata yang bercerita
Semoga esok Sang pemilik semesta mengamanahkan kita untuk saling menjaga jiwa dan raga, selamanya
Pesanku, jaga diri baik" di sana, sampai tiba waktu mempertemukan kita dalam cinta
Lampung, 24 Juli 2018
#SayuDara
Ketika Luka
(Nimas Sayu Dara)
Perlahan, aku akan pergi
Bersama butiran embun yang mulai memudar diam-diam
Bukan karena bosan
Tapi aku telah lelah memperjuangkan
Pelan-pelan akan aku tinggalkan
Segenap rasa yang sempat kupertaruhkan dengan banyak tangisan
Dengan banyak cerita kerinduan yang memprihatinkan
Aku pergi
Bukan karena hati telah penuh kebencian
Tetapi jiwa yang tak kuasa lagi bersekutu dengan kepedihan
Selamat tinggal
Aku pergi tanpa tinggalkan pesan
Mungkin akan terasa sangat menyakitkan
Tapi percayalah
Semua akan baik-baik saja sampai saat kita bisa saling melupakan
Lampung, 24 Juli 2018
#SayuDara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar