# UNTUK APA #
Untuk apa kau bersekolah,
jika hanya membuat kan Parah,
Negarara ini kian Susah,
Hingga tak ada lagi Ramah Tamah,
Hanya mengundang rasa Resah.
Untuk apa kau Sembunyi,
Jika hanya bertanya tentang diri,
Yang kadang ku tak mengerti,
Bicara tentang Elegi Pagi,
Hari ini atau Esok nanti.
Aku bertanya?,.,
Untuk apa kau Berkata,
jika hanya mengundang Bencana,
Di Negara ku Tercinta Indonesia,
Yang berlambangkan Pacasila,
Jika semua hanya membawa Bencana.
Aku tak tau sampai Mana,
Hingga kau bagai menjadi Arjuna,
Dari Mereka yang Mencari Sorga,
Dari Dera Hati yang Terluka,
Tersiksa karena hilanganya Bahagia.
Doa ku dalam Usahaku,
Kadang ku tak tau siapa Kamu,
Yang hanya Membuat selalu Ragu,
Bersama Janji mu yang ku Rindu,
Bukan Menjadi Doa yang ku ingat dalam Duka ku.
By : Lumbang KAyung ( T Balai 06:01:2o14 )
----------------------
# DUKA LARA KESEORANGAN #
Siapa lah diri ku ini,
Kadang tak dapat untuk menikmati,
Indah dan Cerahnya Hari2,
Bersama Kebahagiaan yang ku Nanti,
Di dalam Hening Sepinya Hati ini.
Ke mana lagi ku Melangkah,
Pada siapa lagi ku bertanya,
Dari semua rasa Resah,
Yang Coba Menepis semua Lara,
Duka Lara yang kini kian Parah.
Tak ingin ku hanyut di sebatas Angan,
Menatap Maya dalam Kesorangan,
Hening Bisu ku bersama Lamunan,
Bahkan Impianpun tak Kesampaian,
Yang Hanya menjadi sebuah kerinduan.
Syair dan Pantunku di dalam Sepi,
Mengukir Kesunyian Hari demi Hari,
Meneguk Hasrat Takdirnya Diri,
Yang kutelan bersama Mimpi2,
Mimpi2 Asa yang lama menemani.
Kini ku tak dapat Lari dan Sembunyi,
Dari ketiadaan hidup ku ini,
Menjalani Takdir yang di tentukan Illahi,
Hingga nanti tertutup Mata ku ini,
Dan Kembali ke pangkuan Illahi Robbi.
By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 08:01:2014 )
--------------------
# SEMBILU NUSANTARA #
Tak usah lagi kau berkata kata,
Memberi harapan bagaikan Dewa,
Karena Dustamu telah lama ku Rasa,
Halalkan semua apa yang kau suka,
Yang akhirnya hanya menjadi Bencana.
Buka saja Baju Putihmu itu,
Biar dapat ku lihat Busuknya Hatimu,
Untuk menjadi Bukti kepada ku,
Yang akan menyayat nyayat Dadamu,
Karena aku adalah Sembilu.
Sembilu ini tak takut Patah dan Mati,
Walaupun kini kau telah menyakiti,
Masih ada Garuda ku yang Sakti,
Yang menjaga kesatuan Ibu Pertiwi,
Dari semua angkara yang kau beri.
Ku yakin aku tak sendiri,
Masih banyak lagi pembela Negri ini,
Yang membuat engkau tak dapat lagi menghasuti,
Di antara Jiwa2 yang sebenarnya Suci,
Hingga akhirnya engkau tak dapat lagi Sembunyi.
Wahai Garuda ku yang perkasa,
Terbanglah tinggi di Angkasa,
Tatap tajam semua Angkara,
Di saat Wabah Teroris Merajalela,
Di atas tanah Persada Indonesia.
By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 10:01:2014 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar