RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 02 Januari 2019

Kumpulan Puisi Idrus Jungkat - AMARAH



AMARAH
"Idrus Jungkat"


Mendidih cairan kepala
Saat kornea menganga
Teriak Lelaki durja, pecahkan telinga

Darahku menggelagak
Kepal tangan menghentak

Tusukan belati masa lalu
kembali mengoyak waktu
dan kamu bukan penyembuh

Semoga asa menimang cinta
Mewujud dalam mantra

Laa ilaha illallah

( Jungkat 3 Januari 2018)





GAIRAH
"Idrus Jungkat"


Tenggelamku di peluk-Mu
Melepas rindu membuncah
Telanjanglah agar aku bergairah.

Bahagia yang ku harap
Derita tak ku ratap
Kuingin bersama-Mu
menertawai tatasurya.

Penjarakan aku
agar tak pergi dari-Mu

( Jungkat 3 Januari 2018 )





MAAF
" Idrus Jungkat"


Jika ada khilafku
Maaf kusembahkan
Ku tak bisa merangkai kata
luluhkan hati-Mu

Cukuplah embun mengikis amarah
agar tak benci menyemai jiwa

Andai ucapku sakiti rasa
Izinkan kusentuh dengan canda

Inginku menatap kembali
Tawa-Mu memecah sunyi
Mendengar sapa-Mu pada alam
Berbagi cinta dan kasih sayang

Umpama tingkahku menoreh luka
Berikan waktu mengobati
dengan air mata penyesalan
Kan kusarungkan pisauku
Kubiarkan bersemayam
hingga maut menjelang

Bila waktu berpihak
Hadirlah disisi walau sekejap
Dampingi jiwakusaat tubuh terbujur kaku

Cintaku tak pudar
meski amarah mengolah makar

(Jungkat 03 Januari 2018)





OPLET
"Idrus Jungkat"


Satusatu Oplet berangkat
Penumpang duduk merapat
Pasrah pada nahkoda
mengantar sampai tujuan, tiada aral di jalan

Pelan namun pasti
Oplet wara wiri
Berharap sesuap nasi
dari penumpang di pagi hari
Bersama karat membasahi bumi

Oplet berderit..
Karena beban dia menjerit
Terpaksa melawan sanggup
Berjuang menantang maut
Pada akhirnya semaput

Roda terus berputar
Suara Adzan menjelang fajar
Oplet mengadu sabar
Nahkoda berkelakar
"Allahuakbar"

( Terminal Jungkat 4 Januari 2018)





KAWAN
"Idrus Jungkat"


Tak tahu Lawan
Tak tahu Kawan
Siapa Lawan
Siapa Kawan
Kawan jadi Lawan
Lawan jadi Kawan
Kawan mungkin Lawan
Lawan jelas Lawan

Bisa jadi; Kawan Kawan
Lawan Lawan
Lawan Kawan
Kawan Lawan

La katakata Lawan
Al Pate Kawan

Wanca,Wanda,Wawan
Lawan atau Kawan?..
Ridwan,Marwan,Iwan
Kawan atau Lawan?..

Masa bodo!
Kawan atau Lawan
Kita tetap Kawan

#tok_dalang
27 Oktober 2018





GERBANG NERAKA
"Idrus Jungkat"


Hei! adakah kau kan berlutut?.
Pada jiwa yang hampir semaput.
Atau kau tetap angkuh?
Hingga lupa pada peluh.

Jika saja; langit itu menimpaku
Bisa jadi aku jadi bisa
menemukan sekeping hati, yang mengerti akan arti sebuah pengorbanan
.
Hei! adakah kau kan berkata?
Pada jiwa yang hampir patah.
Atau kau kan bertahan
Sampai lupa arti kesabaran

Andai bumi ini menelanku
Bisa jadi aku jadi bisa
Menemukan sepotong asa, yang mengerti akan arti sebuah perjuangan

Semoga.
.
#Tok_dalang
7 November 2018 .O1:56





Kalimantan
" Idrus Jungkat"


Di atas langit Kalimantan
Ku berharap pada awan
Segera mengantarku menggapai impian.

Di bawah langit Kalimantan
Ku berharap pada hutan
Segera menjemputku dengan damai
Bersama perahu-perahu sungai

Di atas langit Kalimantan
Kulihat Kapuas tersenyum
Pada kami yang melayang
Dengan teriaknya yang merdu
Segeralah terjun, berenang di atas perutku, kita melepas rindu

Cgk-Ptk 10:40 wib
20: November 2018





AL-BADRUN
"Idrus Jungkat '


Bangku itu membelai pundakku
Ditemani ribuan fikir dan zikir, antara jiwa-jiwa pasrah
Mega mengintip dari lubang jendela
Melambai dengan tangan putihnya
"Sampaikan salamku pada Muhammad kekasih Tuhan"
Hari ini ribuan tahun lalu,
tangisan pertamanya menggetarkan dunia.

Suara beradu di corong telinga
Deru mesin dan kata-kata
Dua bahasa yang satunya tak kumengerti
Merayu jiwa untuk patuh
Supaya selamat tiba di dermaga akhir

Alhamdulillah
Di atas Singa terbang
Aku ucapkan
" Selamat Ulang Tahun Rasul pilihan"

Lion 737 JT 0712 5B
20 November 2018
10:15 WIB





Tarian maut
"Idrus Jungkat"


Cakrawala di ufuk barat
Rendah lalu pergi
Teriak silih berganti
Alunkan suara melodi
Panggil dan terus memanggil
Memanggil tuk berdansa
Meliuk ikuti sabda
Menari turut irama
Syair baku jadi pandu
Waktu tak boleh lalu

Cakrawala di ufuk barat
Menghilang berganti malam
Lelap, pejam mata tengkurap
Sehari laku jadi buku
Memory jutaan tera
Tak mungkin terbuka
Hingga saat kan tiba

Sekretarisku
Sampaikan salam rinduku
Pada Dia yang peduli
Cinta, sayang ,tulus tiada pamrih
Kelak ingin ku berdua
Bercanda di taman bunga





EUFORIA
" Idrus Jungkat"


Pesta tahunan kalangan bawah
Rayaraya orang desa
Hilir mudik riang gembira
Pada beban sedikit lupa
Anak Isteri tertawa renyah.

Pesta rakyat adat budaya
Robo robo empunya nama
Kenang sejarah dahulu kala
Dg Manambon punya cerita
Pertama datang ke kota Mempawah
Pesta meriah rakyat jelata
Para petinggi ikut berbangga
Diatas panggung Tuan bertitah
Senyum angkuh berucap sabda
Paling benar seolah olah.

Sabdamu buatku muntah.

Tidakkah Tuan membuka mata?
Ribuan cela di alam desa
Gubuk reyot si miskin papah
Tak hirau Tuan pada mereka.

( Segedong 16 November 2017 )





SEMOGA
" Idrus Jungkat"


Pernah kulupa kalau Kau ada
Mengisi hariku setiap waktu.

Dengan belai-Mu kuberjalan
menjemput asa yang pergi
Terima kasih Kau kembali.

Yok ,kita berdansa
Geleng-gelang kepala.

Basahi bibirku, untuk terus menyebut nama-Mu, membelai wajah indah-Mu, mencium mesra dahi-Mu

Izinkan aku berdendang
Hingga jiwaku melayang

( Jungkat 4 Januari 2018 )





TARIAN ZIKIR
"Idrus Jungkat'


Di sajadah kubersimpuh
Mengharap cinta-Mu
Tak henti aku merayu
Mengajak Kau bercumbu, di tilam dinginnya subuh

Kasih..
Biarkan air meluruh
di kelopak mata batinku
Biarlah ku bersandar di pundak-Mu
Nikmati kedamaian dan ketenangan

Di paha-Mu kuberbaring
Desah tak pernah usai
Siang malam seiring
Sayang-Mu kasih kutuai
Kusimpan dan kusemai
Di ladang cinta yang luas

Kasih
Jangan berhenti menari
Bukakan jendela pagi
Mari kita berdendang
Nikmati jagadraya

S'moga kita bersanding
di Taman Jannatunna'im

( Jungkat 4 Januari 2018 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar