Rabu, 02 Januari 2019
Kumpulan Puisi Julinar Sinaga - HILANG DI TERPA BADAI
Album puisi #BidaraJingga2018
HILANG DI TERPA BADAI
By: Julinar Sinaga #Juliet
Bersama malam
papaku hilang diterpa badai
Tak lagi terbujur kaku
tubuh membeku, hilang
menjadi bangkai dilautan
Jeritan anak sang pangeran
mati terdiam tangis dikenang
gemuruh ombak riuh menerjang
angin kencang kapal tenggelam
Karang runtuh terkikis
ketika laut memangsa ditepis
menjerit lantang gemuruh tangis
badai membentang ditelan habis
Jika papa meninggal nama
laut samudra terhempas menerpa
bunga bunga cinta mengenangnya
kenangan ada tersimpan jua
kenangan itu mati belantara
kusam ditepi tak bernyawa lagi
#JeritanAnakPantai
Tg.Balai, 231218
18.27 wib
BERITA LARA
By: Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Segenap hatiku
Luluh lantak
mendengar kabarmu
di pembaringan
terkulai layu
Semangatlah..
Wahai pengasih rindu
kuatkan jiwamu
bersama doa-doa ku
meminta
di penghujung waktu
bersama senyum tangisku
memuja
Tuhan menyediakan takdir
karena Kau dan Aku
mampu untuk bertahan
di pemusiman kisi- kisi RINDU
Pemuja sunyi, 181018
Medan city, 02.02 wib
PERCIKAN RINDU
By: Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Mendung yang kau tabur
tak merintikkan hujan
ketika tersembunyi
di pemusiman pagi
Namun meredupkan
ketika ku terdiam
di pemusiman Rindu,
menantang hujan
begitu lebat
sedang senyumku
tak lagi membujuk rayu
dalam percikan rindu
yang tak jua redup
meredakan tangisku
#MentengIndah Selasa, 221018/11.58 wib
BIDARA SUNYI
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Ketika kau mentiadakanku
Ku tetap tersenyum
membezukmu
di purnama kelabu
Bukankah remember itu
Kau bagai perindu sunyi
menantangku ..
lalu merayuku ..
di atas puing-puing
Menara Rindu..
Nyanyian sunyi,
medan 110818 /14.00
TERLENA DI CAHAYA
BULAN SEPAROH JIWA
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Lengah aku
diperjalanan panjang
terdiam seketika
tak berkutik seribu bahasa
ntah dimana pemberhentiannya
Di remang-remang
malam
kereta melaju tua
malam gelap gulita
rembulan separoh
terpotong terbelah dua
tak terlihat senyum cerah
sang adinda
Menguning warna
bajumu berliris kemuning raya
Separoh cahaya melirik jua
dalam kereta menepis malam
Dan terdiam seribu kata
mengapa malam ?
membiarkannya terlena
terdiam seribu kata
di bulan separoh tak
bernama
Minggu 050119/21.59, medan
SEPERTI PAGI BERLAPIS SALJU
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Dingin mencekam dipagian hujan
terbujur kaku aku diam membeku
Seperti pagi berlapiskan salju
dinding atap basah menadah
hujan membentang langit kelabu
Aku merayumu dikebekuan rindu
Bibir- bibir ini terasa kaku
mengalir urat nadi disekujur tubuh
tulang- tulang tangan kaki membeku
tak terhiraukan lagi kabut kelabu
merayu langit biru tertutup awan hitam
seisi bumi ini menjadi beku
Selimut salju merayu tubuh ini
dinginnya pagi tak menghangat lagi
karena aku merayumu diantara
kebekuan - kebekuan rindu
seperti pagi berlapiskan salju
Telaga sunyi, Medan, jumat 111018
BUMI BERPIJAK DI KAKI LANGITMU
By :Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
KAU lah mataram sunyi
yang senantiasa hadir
dikalimat rindu
memikatku di pegunungan
cinta
mereda rupa bertakhta jiwa
Seisi jagad raya tahu
Piawaimu sedang menggelora
dalam keAgungan
Sang Maha Kuasa
Cintaku padaMu Ya Robb..
mengurai Qolbu
di mu'zijat cinta
mencari dan menyebut
namaMu
sepanjang masa
Izinkan aku menghadirkan
kembali
mengisi alam jagad raya ini
menapak bumi
berdiri di pegunungan kaki
langitMu
Menjemput kemuliaanMu
dalam hadirku
bumi berpijak di kaki langitMu
Maha Rindu :030119/10.14
Sumatera utara
SAJAK BUNIAN
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Terperangkap di hening sunyi
nyaris kuterjerat di pekat malam
mata ini menari- nari terperangah
dalam diam
Andai humoris terlintas menyapa
singgah bertatap muka
bukankah cermin memantau
saat ketawa , bayangnya diam
seribu bahasa
Jangan jerat aku di bunian sunyimu
hiburlah aku, seperti kau lerai dalam
membuzuk rayu memikat sepi
Seandainya waktu menyempatkan kita
duduk di beranda malam
masih kusediakan senyum untukmu
pengisi tabir pengikat kebisuan.
Talawi sunyi, 040119/07.54
JANUARI MEMBIRU,
DIPASIR PUTIH PANTAI 2019
By: Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Antara langit dan lautku
dipantai pasir putih membiru
aku menunggu cintamu
memanggilku
diperhempasan ombak
samudera pantai
Seberang lautan biru
rinduku, rindumu
menyatu menakar langit
ketika kita berpiawai rindu
ada sepi dalam tangis
Rindu yang tak pernah habis
kharisma yang tak pernah pergi
karena kekuatan cinta
dan rindu memanggil kita
bersatu laut dan langitku
Tuhan menyapa kita
dalam waktu dan rencana
Dipantai pasir putih
waktuku tak pernah usam
dan aku tahu
kau akan datang menjemput
rinduku
tiada berakhir dalam misteri
cinta
seribu satu malam
menjemput rindu
berkepanjangan
Sumatera utara 03-01-19/11.42 wib
#PantaiPasirPutih
Rising Star • 9 Januari pukul 15.40
KEPADA ADIK ANGKATKU
Dr Thica Reny 😭😭
Doaku mengiringi kepergianmu berpulang keRahmatullah..
Selamat jalan untukmu selamanya 😭🙏🥀
Catatan sepenggal namamu #DrThicaReny
By : kakanda Julinar Sinaga
Mungkin saat ini aku masih terdiam, seribu bahasa tak terlontarkan, kata sekilaspun tak terucapkan.
Aku mencarimu, tapi tak kutemukan.
Yang senantiasa mengkabarkan rindu dimalam hari dan membangunkan pagi di subuh buta, saat kakanda masih diperantauan di Jakarta.
Dunia tak seindah daun kelor, tapi facebook mempertemukan kita diberanda, lewat kata dan dunia maya, masih kakanda ingat kita dipertemukan juga akhirnya, dalam sebuah kasih dan sayang, yang kau seorang Dokter, memerlukan tuntunan dan perhatian.
Kita ketemu di rindu masa, akhirnya lokasi Manado ke Jakarta di tempuh untuk berbagi kisah dan kasih diperantauan..
Banyak hal yang kita temukan saat itu, adikku
sayang.
Kau seperti bidadari peri, senyum dan bicaramu bermalaikat hati, tulus dan suci ,dan kakandamu ini tetap merumpunkan hati dikejauhan, memperhatikanmu bersama princesmu..
Keluh kesah kita senantiasa mengabadikan cinta dan sayang dalam sebuah kerinduan..
Kakanda pamit balik ke Medan saat itu.
Namun bathinmu tidak kuat jika ku jauh darimu,
kesedihanmu kesedihanku,
Sedang aku rindu anak,bapak,emak sekeluarga.
dan kamu hanya bersama princes kecilmu, dan senantiasa tak luput selalu mendoakan mama dan papamu di surga.
Thica Reny, mana suara senyummu sayang?
Kenapa tak kudengar lagi penghibur malamku?
Kenapa tak kau bangunkan lagi dari tidur pulasku ?
Sunyi yang kurasakan, hingga aku terdiam 😭 terbangun dari mimpi malam, mendengar kabarmu yang kujeritkan dalam doa berkepanjangan..
Ada sentuhan kalbumu yang membuatku tangguh, untuk kita menjadi wanita kuat atas kata- kata nasehat yang tersampaikan.
Ada sekilas doa yang ku jama'ahkan padamu.
Adindaku Dr thica Reny !
Maafkan kakandamu, yang tak dapat membezukmu kemaren lalu.
Aku masih ingat penyampaianmu...
Kakanda, rindu aku ingin pulang menatapmu.
Aku tak mampu membendung tangis di siang ini, mengubur hati yang membisu.
Yang terbayang pesan-pesanmu adalah amanah jiwa memanjatkan doa-doa.
Ya Allah..aku tak kuat merangkai kata saat ini.
Leukimia, telah merenggut nyawanya .
Dadaku masih sesak dalam tangisan rindu.
Adikku , Dr bidadari Thica Reny !!
Seiring doa dan tangisku, mengurai senyum salam kerinduan dikejauhan,
Hanya ada mimpi yang kutemukan nanti, membangunkanku kembali atas tidur panjangmu yang tak dapat lagi kita ketemu untuk selamanya..
Selamat jalan adikku sayang 😭🥀😭
Doaku menyertaimu..
Allahumma Ya Robby Ya Robbal'alamin
Ya Rohman Ya Rohhiiim...
Catatan hati
Buat Dr Thica Reny
(🥀❤Manado❤🥀)
Rabu 090119 / 15.26 wib
Salam : Kakandamu
Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
ROMEO DAN JULIET
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Masihkah tertinggal senyummu
ketika malam berpesan waktu
dalam sejarah Cinta dan hidupku
Penuh duri dan ranjau
kau titip hadirmu bersamaku
dalam kesabaran membentang rindu
Masihkah tertinggal waktumu
memaparkan kisah sejarah cinta
beralkisah mengarungi dunia jiwa
saat tangisan dalam sepi
nyanyian sunyi kau nikmati
lewat cerita-cerita kemaren lalu
yang masih terpenggal rindu
Kutitip waktu untukmu
dibisikan nada-nada rindu
bias senyum hadirmu dihariku
dalam kharisma jiwa menyatu
cerita kita terpaparkan sudah
menenggelamkan cinta bersejarah
Sejarah cinta di Medan Kota
memaparkan kita di sana
Perjalanan indah beralkisah
Kembali pergi meninggalkannya
Medan Kota 250718/ 15.40 wib
" SELIMUT KABUT "
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Pernahkah kau tahu
secuil janji berikrar di sini
menyampaikan pesanmu
yang masih tersimpan
di puncak gunung mahameru
di awan tebal selimut kabut kelabu
Aku bertepi bersemboyan janji
menunggu tanpa kehadiranmu lagi
seakan fanaku masih menerawang kini
kisi kisi kenangan rindu bertapak surya
di tengah sepoi- sepoinya angin kehijauan
menenggelamkan jiwa raga membara
Pernahkah kau tahu
Saat itu puncak kehijauan menerpa hujan
kita berpapasan di langit membeku
berlalu terbang singgah ke negeri awan
memegang erat terjun payung membentang
Kita damai berpeluh rindu saling berpegangan
Tapi, semuanya hilang di tepis misteri
bayangan itu tidak terlihat lagi
kenangan itu menjadi puing- puing kelabu
hanya singgah sebatas ilusi mati
sedang aku hanya menatapmu
di ujung kabut Selimut Rindu
Puncak mahameru , 030118/14.47
TERJEREMBAB DI REL
KHATULISTIWA
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Aku terjerembab di hamparan
kasihmu
terjatuh dan terbangun di muara
rel-rel lintasan khatulistiwa
Sedang manusia dan manusia
tak peduli, tak menghiraukanku
saat sepi menelantar rindu
menyatu
Tuhan masih membatas jarak
Tuhan pasti tau jalan kita
bertemu
bukan ku hanyut menyanjung
kisah
cinta Rama dan shinta
Sedang aku mengisahkan rindu
rindu bermuara di ujung kalbu
perjalanan kisah Romeo dan
Juliet
Ketika ku terbelantara sunyi
membezuk rayu rindumu
bagaikan remuk redam hati
membeku
menanti kabarmu di ujung
waktu
dalam sepimu jua di sana
bak dahaga laksamana jiwa
membahana sukma
Sukma yang kau tabur
menyemai,
membelenggu di tengah
samudera
sedang ombak masih menakar
laut
di pengasingan rindu terpaku
Bukan ku ratap tangisan sunyi
sepenggal naungan hati
membuaiku
terjerembab di muara hatimu
meratap sunyi di buai rindu
Bukan ku melaknat cinta
di lalap cerita maharmu
berfenomena
Tapi aku terjerembab di rel-rel
sebuah khatulistiwa
Jemputlah rinduku kembali
Sebab aku tak bertuan di sini
Medan Sumut City
Lapangan merdeka
Minggu, 041118
"SIMBA"
SI PENYAKSI CINTA BERTUAN ROMEO
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Simba ..
andai kau dengar suaraku
masih bernafaskah rinduku
sedang rindu dibawa pergi
mati rindu bersama tuan kasihmu
Simba..
Kaulah pengasih cinta
menyanjung dirahim rindu
dua berkasih
Romeo Juliet bertasbih
dan seketika jua
Kau penyaksi bisu
menyaksikan pelihara rindu
penantian seberang membujuk rayu
menghantar krmbali dipenghujung kalbu
Simba,
seandainya Tuanmu pergi
Aku berpamit cinta dalam sejenak
jangan kau sunyi meninggalkan suri
lembutnya halus si bulu anggoramu
memancar kuning berpaut cahya
menghantar sepiku di prahara rindu
Pelangi jingga
Sebab kami masih menapak langit
Tak tahu Tuan menunggu
sampai kapanpun itu
dan aku akan mengukir mimpi
yang masih terpenggal menyimpan
namamu
untuk kita bertemu dipenghujung waktu
Simba, senyumku untukmu
Sampaikan pada Tuanmu
#MahaRindu
Sabtu 221218 /11.50 wib
#JULIET
SEPERTI MU'ZIJAT SURI
EDELWEIS MENGABADI
By :Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Asmara Cinta yang kau taburkan
bersyair mendendang Rindu
di kediaman tumpukan taman
Edelweis
Saat bukit- bukit pegunungan
mengisahkan kita diperbukitan
cinta
memeluk kerinduan taman suri
sejagat jiwa cinta mengabadi
Senyum penikmat menderai lara
tak kan mati ditelan usia senja
kala cinta menyembunyikan kata
dan kini
kau pergi meraut rona-rona zaman
dikediaman negeri paman syam
mengebut kota menata usia
sepenggal kata menitip sebuah
nama
Bukankah syairmu merindukan
malam
masih menakar langit dalam
hunusan doa membukit
menakar waktu, kita beranjak
menumpuk rindu selangit
menakar sukma disanjung syair
cinta menjua
Resah menyapamu dalam diam
dan kau membisik dikebisuan
malam
menyapaku dipenghujung mimpi
seperti mu'zijat suri
seperti dikerinduan taman
syurgawi
Edelweis mu masih kugenggam
menanti hadirmu dikerinduan
mencekam
berpulang waktu menuju penghias
siang dan malam
#MengisahkanCintaDalamSuri
selasa, 111218/08.48 wib
SEBUTIR CABAI PEDASNYA TUAN
Karya : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Jangan kau cabir aku
dalam cangkarmu
karena bibirku merangkas
sebutir cabai nan pedas
Cukup kau tahu tuan
sebutir cabai beranak pinak jika ditelan
pedas yang kau makan
kau muntahkan dilorong-lorong bumi
tetap tumbuh menabur biji jutawan
Semai yang kau tanam
pupuk yang kau tuai
tanpa keringat tumbuh kering kerontang
tanpa kebasahan lalu membusuk tertelan
ulat ulat menjilir malam
Cukup kau tahu tuan
sebutir cabai merangsang amarah
jika tak kau tanam ditanah gambus
akan mati di ilalang pinggiran tepi
terhunus
Magelang, 180118/14.00
Album puisi #MengenangWafatnyaAyah1988_2019
#SangAyah_AlmArujiNongahSinaga
PERKENALKAN
LELAKI PERTAMA ITU ADALAH AYAHKU
Perkenalkan
Lelaki pertama itu adalah ayahku
Cinta pertama untuk ku.
Kamu tahu bagaimana dia menjagaku?
Kamu tahu bagaimana dia mengajariku
tentang banyak hal?
Wajar.
Jika ayah khawatir tentangku.
tentang anak nya yang masih menjadi tanggung jawabnya.
Wajar.
Jika ayah memarahiku.
karena aku adalah seorang wanita yang sangat rawan jika ditinggal sendirian.
Wajar.
Jika ayah sedih karenaku.
Sebab, aku adalah seseorang yang di akhirat kelak mengurangi atau justru menambah hisabnya.
Aku sayang ayahku.
Yang tadinya dia masih bisa menyaksikan diriku tumbuh berkembang.
Yang masih bisa merawatku tanpa pamrih selain ibu.
Yang membanting tulang tuk membiayai kebutuhan serta pendidikan anak-anaknya.
Yang mencari nafkah tuk kelanjutan hidup keluarganya.
Kini, semuanya menjadi kenangan.
Antara aku dan ayah.
Lelaki itu pergi meninggalkanku.
Karena Allah lebih menyayanginya.
Ayah?
Mengapa engkau begitu cepat meninggalkanku?
Ayah pernah berjanji.
Untuk bangkit dan segera menemaniku di hari esok.
Tapi? Nyatanya ayah justru mengingkarinya.
Apakah ayah tak ingin melihat anakmu kelak sukses dan disandingkan dengan laki-laki lain selain dirimu?
Entah itu pilihan ibu, ataukah dari diriku sendiri?
Ayah, kadang aku berbicara di dalam do’a.
Agar bertemu denganmu walau dalam mimpi.
Meskipun, disaat aku terbangun air mata tak dapat ku bendung.
Namun aku merasa rindu ku terbayarkan setelahnya.
Ayah.
Maafkan aku jika pernah membuatmu kecewa.
Yang tak bisa menjaga nama b
Aku tak akan membuatmu meneteskanaikmu.
Namun, aku berjanji. air mata di alam sana karena aku adalah anakmu yang senantiasa mendoakanmu.
#SentuhanJiwa
#SqngMahaCinta
#DoakuPadaSangAyah
Maha Rindu,/Medan, 080119/04.25 wib
Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Untuk kamu, Yang sempat hadir.
" ROMEO "
Apa kabar Romeo..?
Sudah lama kita tak jumpa.
Jangankan berjumpa, saling sapa pun sudah tidak. Aku maklumi itu semua. Aku menghargai kehidupanmu, dan kau? entahlah masih peduli dengan hidupku atau tidak.
Mungkin kamu akan bertanya,
kenapa aku menulis ini semua?
Jika kau mengira, karena aku ingin mencuri perhatianmu tentu tidak. Untuk apa. Lalu jika kau mengira, aku ingin mendramatisir keadaan itupun tidak. Sama sekali tidak.
Aku menulis semua ini hanya karena rindu.
Tak pernahkah kau merasakannya juga?
Aku harap kau sempat merindukanku walau hanya semalam. Setidaknya kau mengingat bagaimana aku tertawa lalu menangis. Setidaknya kau mengingat bagaimana susahnya berusaha dan mudahnya menyerah.
Cinta kita hanyalah cinta lambang keabadian. Cinta yang tumbuh dibawah atap kampus
Cinta yang terus tumbuh hanya karena memandang dari jauh.
Cinta yang terus tumbuh ketika kita bertukar sapa dalam senyum.
Cinta yang terus tumbuh karena pipiku merona setiap kali mendengar namamu.
Manis. Aku masih bisa merasakannya walaupun hanya sedikit mengingatnya.
Aku masih ingat betapa lucunya saat pertama kali aku melihatmu. Kita terlihat canggung.
saat ketemu 21 juli 2018. Lalu saling tersenyum sesudahnya.
Aku hanya bisa bersembunyi wajah dibalik kerudungku.Lalu kau tegur sapa, berpaling gemetar saat kita berjabat tangan, senyum anak medan.
Kau tidak tahu, seberapa banyak aku tersenyum saat itu..
Aku tidak peduli, apakah aku cinta pertamamu atau bukan. Aku menyimpan memori dalam hidupmu atau tidak. Yang aku tahu aku merasakannya. Cukup aku.
Kau juga bukan kekasih pertamaku atau kedua. Tapi percayalah. Kau membuatku mengenal banyak hal untuk pertama kalinya. Kau membuat aku belajar untuk pertama kalinya.
Kau orang pertama yang membuatku merasa berharga dan merasa dihargai. Kau membuat aku merasa bahwa aku adalah seseorang yang patut diperjuangkan. Wanita tangguh yang harus kuat, tabah dan tegar menjalani hidup.
Untuk kamu, yang sempat hadir Romeo !
Maaf aku sempat membuatmu muak.
Dengan sikapku yang kekanak-kanakan.
Yang sering mengeluh, yang sering berdrama dengan segala masalah.
Kau selalu mengingatkanku. Dan lagi, aku terlambat menyadarinya.
Aku tau aku salah, tapi siapa yang peduli saat itu.
Yang aku tau hanya, cinta itu menyakitkan ketika kamu pergi. Itu saja. Bodoh? Iya.
Sangat bodoh. Kadang aku pun hanya tertawa bila mengingatnya.
Perjalanan kita amat sangat lucu ternyata.
Perjalanan kita masih panjang. Berproses pada alam yang masih menata dan meniti kehidupan
Aku ingat, kita memulai dengan cara yang salah. Entah aku, atau kamu. Tapi aku tak ingin menyalahkan siapapun, karena untuk masalah perasaan semua orang akan merasa benar. Meskipun penuh kebohongan dan ketidakpedulian. Cukup aku saja yang tau maksud semuanya.
Perjalanan memang kadang membuat aku terbang lalu jatuh. Dan kamu telah menjadi perjalananku. Hidup kadang terasa manis seperti gula yang aku beli di taman hiburan, tapi ada masanya terasa pahit sama seperti aku yg tidak sengaja menyesap ampas kopi. Dan kamu telah menjadi keduanya di saat yang bersamaan. Sekali lagi, terimakasih. Untuk pernah hadir lalu pergi. Dan untuk sempat memulai lalu mengakhiri.
Untuk kamu, yang sempat hadir Romeo !
Aku tadi bilang bahwa aku merindukanmu,
tapi setelah aku menulis ini semua aku tak lagi merasakannya.
Aku sedang tersenyum, percayalah.
Aku bahagia. Tak perlu aku yang merindukanmu lagi.
Tugasku sudah cukup. Tugasku kini pergi lalu menghilang. Untuk tak saling mengenal akan lebih baik, mungkin?
Hahaha aku hanya bercanda.
Aku tidak kekanak kanakan lagi. Aku hanya berharap aku dan kamu baik baik saja.
Kita bahagia bersama, di jalan yang berbeda.
Dan harapan terakhirku adalah suatu saat aku dapat bertemu kamu, dengan senyuman.
Tak ada lagi kecanggungan. Lalu berbincang dalam cara canda tawa kedewasaan.
Semua akan menjadi indah pada waktunya.
Aku hanya bisa mendoakanmu dari jarak jauh.
Dan itu cukup buatku bahagia mendoakanmu selalu agar kau tetap tersenyum dan bahagia disana. Hanya satu kusampaikan padamu ,
Jika beritamu sakit, mohon hubungi dan kabari aku. Karena aku turut merasakan bagaimana sakitnya rintihan badan diperantauan.
Aku bisa tersenyum setelah kamu membuat aku menangis.
Rinduku hanya mengingat sepenggal namamu
yang selalu hadir didalam mimpi, dan saat ketika nanti kita dipertemukan kembali dalam mencapai impian,
ketika kita masih punya harapan untuk dapat dipertemukan dalam waktu yang ditentukan.
Itu karena Allah yang menentukan segala cara kehendak-NYA.
Untuk kamu. Yang sempat hadir.
Aku merasa cukup. Dan aku pergi.
Terima kasih buat catatan kita 2018
Izinkan salamku pergi 2019 menanti esok dipenghujung waktu
#TulisanKisahRomanZamanNow2019
#Tentang_ROMEOdanJULIET
#PenulisTidakAkanPernahBerakhir
#CeritaTertinggal2018
Salam anak medan
Rabu 271218, 09.13 wib
Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar