EMIMA
- Tuhan, aku baik-baik saja
Dalam luka jiwa ragaku
Masih kurasakan hangat peluk kasih-Mu
Engkau yang mencipta segala rasa
Maha Sempurna
- Berhijrah di moment paling indah
Di bulan paling mulia Ramadhan
Mari mulai gunakan busana-busana muslimah Untuk menyambutnya.
- Berkumpul bersama orang-orang yang baik Serasa berada di syurga bersama para bidadari
- Tak ada suara seindah lantunan ayat Al-Qur'an
Indah, menenangkan.
- Jangan tersesat meski sendiri
Teruslah berjalan menuju surgaNya.
- Nuansa pagi di Kintamani.
Tertutup embun bak kapas terapung
- Dalam lelahku bertahan memasung rasa demi cinta.
- Rinai senja mengguris kalbu, bangkitan luka lama.
- Bagiku Engkaulah cahaya, tiadaMu adalah gulita.
- Ketaatan akan terlihat di saat bersendirian.
- Menepis angan, hadirkan kenyataan .
- Rindu yang tabu adalah merindu kepada selainMu.
- Kesedihan tiada akhir, pergimu buatku tak berdaya.
- Bukan hal mudah mengukur keinginan orang.
kecuali sudah sejiwa.
- Tekad kuat, motivasi pemicu semangat keinginan terpendam.
- Ketaatan terlihat bagaimana lakumu tatkala kau sendirian.
- Indahnya kehidupan seindah hiasan ruang hatimu.
- "Astaghfirullah."
Sudah ditutup rapat, masih diambil juga ikanku.
"Iyalah Mah, kucing kan lebih pintar."
Sahut anakku.
- Cinta tak bersambut rasa, kutahan demimu juita.
- Kalau tak suka jangan paksakan.
Biarkan semua mengalir apa adanya.
Tanpa rekayasa
- Kalau tak mau dicubit, janganlah
mencubit.
- Sebaik-baik penyesalan adalah taubat
dan tidak mengulanginya.
- Alunan suara tilawah murotal sejuk kan
jiwa.
- Cerita hidup takkan terhapuskan
Abadi hingga tiba hisab Illahi nanti
- Terkadang salah langkah
Tak jarang salah ucap
Permata kau campak
Sampah kau jilat.
Jakarta, 3 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Setiap sesuatu sudah ada takdirnya.
Begitupun pertemuan dan perpisahan.
Seseorang mungkin saja hadir sekedar mampir
Atau untuk bersama selamanya
So, biasa sajalah....
Jakarta 23 November 2019
By Tati Kartini
EMIMA
Lega melepas beban rasa
Yang sekian lama menghimpit dada
Maaf ya, bukan aku tega
Aku memang tak cinta
Jakarta, 4 Desember 2019
EMIMA
Maaf harus aku akhiri
Tak ingin lebih jauh sakit hati
Aku mohon undur diri
Melepas ikatan pribadi
Atas nama perasaan cinta ini
Kita jalani lagi kehidupan sendiri
Jakarta, 4 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Pada akhirnya akan terkuak, nampak
Kebenaran kokoh, takkan berpihak
Biar sang waktu yang selesaikan
Setiap pertikaian yang tak berkesudahan
Aku jengah, lelah
Tak tahu bagaimana lagi harus menjelaskan
Jakarta, 4 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Begitu banyak waktu tersia
Dalam kenikmatanNya.
Jiwa melupa
Astaghfirullah
Jakarta, 5 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Kematian adalah sebaik baik takdirNya
Tunggulah aku di sana, di dalam surgaNya
Tempat di mana kerinduan haqiqi berpadu, menyatu
Tanpa ada lagi perpisahan yang menyedihkan
Jakarta, 17 Desember 2019
By Tati Kartini
EMIMA
Seberat apa luka menggenang bara
Menghijab rasa bahagia
Hingga hilang seluruh ceria
Milikilah hati sebening nirmala
Biarkan kilaunya terangi atma
Seakan ada surga di dunia
14 Desember 2019
By:Tati Kartini
EMIMA
Hidup bukan sekadar bilangan angka-angka
Tentang usia dan harta benda
Lebih kepada rasa jiwa
Bahagianya dunia fana hingga ke baqa
Jakarta, 11 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Tak selamanya kecewa berakhir nestapa.
Bahkan mungkin mereguk bahagia melebihi yang diminta.
Sabarlah menunggu waktunya tiba
Jakarta, 10 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Teringat masa lalu
Saat remaja, mulai belajar menulis
Mencoret meja atau dimana saja, tak beraturan
Membuat cerpen beberapa kata, tak dilanjutkan
Baru bisa begitu saja
Ah, lucunya....
Jakarta, 9 Desember 2019
Tati Kartini
EMIMA
Juni pun berlalu
Meninggalkan segenap pilu di hatiku
Teganya kamu menyakitiku
Jakarta, 30 Juni 2021
By : Tati Kartini
EMIMA
Januari yang dingin, sepi
Awali hariku sendiri
Mengeja kisah selama ini
Yang tiada arti
Selamat tinggal masa lalu
Bawalah cinta ini berlalu
Jakarta, 1 Januari 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Kala digdaya sebagai pujangga cinta
Kau lupa, aku perempuan yang kau sia-sia
Akhirnya kau terpenjara, mati tertikam puisimu sendiri.
Jakarta, 25 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Lima belas jum'at sudah
Kau pergi menghadapNya
Doa-doa dalam munajat kupanjatkan
Untuk mengobati kerinduan
Bahagialah disana, di dalam surgaNya
Al Fatihah ….
Jakarta, 9 Januari 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Ada rindu yang menggantung disukmaku
Terpatri hanya padamu
Nyalakan gelisah dan gundahku
Aku tak mampu menghapus bayangmu
Tulusmu adalah harmoni hatiku
Jakarta 7 Januari 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Tahukah kamu?
Sakit rasanya hati ini sayang …
Aku yang pergi, aku yang meratapi
Terasa berat sudut netra menahan
Butiran bening yang meleleh perlahan
Jakarta, 17 Januari 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Jangan ditanya seberapa sedihku
Sehancur apa aku tanpa dirimu
Aku tak mau, lama menunggu
Biarlah, ku ikhlaskan'mu
'Tuk berbahagia tanpa aku
Jakarta, 16 Januari 2020
EMIMA
Di benakku melihatmu, tertunduk berurai air mata
Sayang kau tak sendiri, aku pun menangisi perpisahan ini
Keputusan yang kuambil dengan berat hati
Maafkan aku kekasih
Jakarta, 16 Januari 2020
EMIMA
Cinta...
Rasa sayang ini berlebih
Aku tak mampu mengukur
Tanpamu hidupku hancur
Jakarta, 9 Februari 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Tidur nyenyaklah, kekasih
Dalam dekapan doa kerinduan
Bersama sebuah rasa yang menggantung di awan
Mencipta keindahan dalam rintik hujan
Tentang cinta dan air mata yang tertahan
Jakarta, 14 April 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Setelah sekian lama menggenggam derita
Memendam rasa kecewa karena cinta
Kini aku bangkit, membasuh sakit
Meninggalkan kenangan pahit yang paling menggigit
Melupakan segala dusta yang kau cipta
Biarlah ku berserah kepada Allah saja
Jakarta 14 Maret 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Jangan resahkan perpisahan dengan dunia Perasaan cinta yang kuat, merindu-Nya yang sangat
Akan mendinginkn panasnya neraka atas kuasa-Nya
Amin, InsyaAllah
Jakarta, 10 Mei 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Makna sebuah kata
Sulit menarik kembali kata yang terlontar
Bijaklah dalam bicara dan menuliskan kata
Agar tiada sesal di akhir usia
Jakarta, 10Mei 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Jangan biarkan hatimu menangisi urusan dunia
Ajari hati untuk meyakini urusan terpenting Adalah persiapan untuk akhiratmu
Jakarta, 10 Mei 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Malam Minggu fikiran buntu
Entah mengapa kenangan tentangmu kian membelenggu
Untuk apa mengingatmu?hanya menoreh sakit hatiku
Tidurlah saja banyak mimpi indah disana.
Bismika Allohumma ahya waamuut
Selamat tidur jiwa, lepaskan saja lara
Jakarta, 30 Januari 2022
By : Tati Kartini
EMIMA
Tiada kusangka aku dan kamu berjumpa kembali
Disini di tempat bicara hati ke hati
Begitu lama kita telah sama sama pergi
Tapi kekagumanku tak pernah mati
Tentang bagaimana syair katamu memuja Illahi Rabbi
Begitu indahnya menggetarkan hati
4 Januari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Kubiarkan saja bayangmu lenyap perlahan
Tak ingin lagi ku tahan
Bersama segenap pilu pun berlalu
Jangan lagi me.belenggu di hidupku
Kau tak lagi punya arti bagiku
Tanpamu lebih bahagia hidupku
Jakarta, 8 Februari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Ada kisah pujangga gila cinta
Seperti buaya darat kerjanya menjerat
Bergaya pamer muka di dunia maya
Bermodal poto editan padahal wajah aslinya jerawatan
Memangsa wanita menjual agamanya
Untuk menutupi kebejatannya
Jakarta, 13 Februari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Ibu, kenagan tentangmu menusuk jiwaku
Takan pernah kutemui lagi pengganti dirimu
Kerinduan membuncah, menyeruak
Rasanya ingin aku berteriak ...
Tapi suara telah serak, rasa pun mengerak
Tak kuasa beranjak dari kerinduan maha jarak ....
Jakarta, 13 Februari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Sesekali kau termangu sebagaimana aku
Kita takkan lagi bertemu
Seberapa pun ingin ku ingin mu
Jakarta, 12 Februari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Ketika rahsaku tiba
Menerima cinta ikhlas apa adanya
Di balut asa tersemoga kan
Teruslah bisikkan doa-doa
Memohon pengampunan dosa
Saat salah satu dari kita tiada
Jakarta, 14 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Tiba-tiba saja rasa ini datang mengingatkan
Sudah waktunya memikirkan tentang kehidupan mendatang
Sebagaimana yang di pesankan
Bila usia kita menginjak empat puluhan
Masih berkubang dalam kemaksiatan setan pun berujar
"Kasihan ..." seraya mengusap wajah kita
Jakarta, 11 Desember 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Lembut hadirmu menyentuh sukmaku
Sejuk terasa membelai jiwa
Walau tak jarang marahmu garang
Ya, kaulah sang bayu yang tunduk dalam perintah-Mu ....
Jakarta 2 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Ku lalui jalan penuh onak dan duri
Kudaki bukit terjal yang tinggi
Kureguk cinta kasih sejati, karunia Illahi Robbi
Tiada harapku kepada sesama manusia
Selain silaturahmi dan berbagi kebaikkan
"sebaik-baik umat adalah yang banyak memberikan manfaat."
Jakarta, 29 November 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Ketika rahsaku tiba
Menerima cinta ikhlas apa adanya
Di balut asa tersemoga kan
Teruslah bisikkan doa-doa
Memohon pengampunan dosa
Saat salah satu dari kita tiada
Jakarta, 14 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Tiba-tiba saja rasa ini datang mengingatkan
Sudah waktunya memikirkan tentang kehidupan mendatang
Sebagaimana yang di pesankan
Bila usia kita menginjak empat puluhan
Masih berkubang dalam kemaksiatan setan pun berujar
"Kasihan ..." seraya mengusap wajah kita
Jakarta, 11 Desember 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Lembut hadirmu menyentuh sukmaku
Sejuk terasa membelai jiwa
Walau tak jarang marahmu garang
Ya, kaulah sang bayu yang tunduk dalam perintah-Mu ....
Jakarta 2 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Ku lalui jalan penuh onak dan duri
Kudaki bukit terjal yang tinggi
Kureguk cinta kasih sejati, karunia Illahi Robbi
Tiada harapku kepada sesama manusia
Selain silaturahmi dan berbagi kebaikkan
"sebaik-baik umat adalah yang banyak memberikan manfaat."
Jakarta, 29 November 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Cinta kasih ini menghunjam
Bersemayam di palung hati, untukmu buah hati
Walau kini kau pergi jauh takkan kembali
Cinta kasih suci tetap bersemi mewangi
Menghiasi hari dan ruang sunyi.
Abadi takkan terganti ....
Jakarta, 21 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Jeritan hati dalam rindu yang kian gigil
Kepadamu kekasih aku memanggil
Peluklah aku duhai ....
Tak mudah melupakan segenap belai
Darimu yang setiap saat membuatku terbuai
Kini tinggal ku sendiri, lunglai
Jakarta, 22 Oktober 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Seandainya logika sejalan dengan rahsa. Pastilah takan pernah ada dilema.
Pada hati yang membenci.
Takkan pernah bisa melihat dan menerima kebaikan.
Seberapa banyak pun fakta membuktikan.
Lebih baik buta mata daripada buta hati.
Jakarta, 11 November 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Takkan pernah sendrian
Disaat semua orang meninggalkan
Ada Allah bersamaku selalu
Jakarta, 24 September
By Tati Kartini
EMIMA
Aku bersembunyi dari bilik rasa cinta
Cintaku dan cintamu
Biarkan cinta ini membeku
Tanpa akhir padu
Tak mungkin dua cinta menyatu di hatiku
Cintamu dan cintaku kepadaNya
Jakarta, 20 Oktober 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Ketika amarah membuncah
Seakan Rahwana bersemayam di dalam dada
Meluahkan rahsa kecewa
Berhamburan kata, jatuhlah marwah kita
Menyesal pun tiada guna
Hanya menambah luka jiwa
Jakarta, 12 Oktober 2020
By Tati Kartini
Setiap sesuatu sudah ada takdirnya.
Begitupun pertemuan dan perpisahan.
Seseorang mungkin saja hadir sekedar mampir
Atau untuk bersama selamanya
So, biasa sajalah....
Jakarta 23 November 2019
By Tati Kartini
EMIMA
Lega melepas beban rasa
Yang sekian lama menghimpit dada
Maaf ya, bukan aku tega
Aku memang tak cinta
Jakarta, 4 Desember 2019
EMIMA
Maaf harus aku akhiri
Tak ingin lebih jauh sakit hati
Aku mohon undur diri
Melepas ikatan pribadi
Atas nama perasaan cinta ini
Kita jalani lagi kehidupan sendiri
Jakarta, 4 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Pada akhirnya akan terkuak, nampak
Kebenaran kokoh, takkan berpihak
Biar sang waktu yang selesaikan
Setiap pertikaian yang tak berkesudahan
Aku jengah, lelah
Tak tahu bagaimana lagi harus menjelaskan
Jakarta, 4 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Begitu banyak waktu tersia
Dalam kenikmatanNya.
Jiwa melupa
Astaghfirullah
Jakarta, 5 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Kematian adalah sebaik baik takdirNya
Tunggulah aku di sana, di dalam surgaNya
Tempat di mana kerinduan haqiqi berpadu, menyatu
Tanpa ada lagi perpisahan yang menyedihkan
Jakarta, 17 Desember 2019
By Tati Kartini
EMIMA
Seberat apa luka menggenang bara
Menghijab rasa bahagia
Hingga hilang seluruh ceria
Milikilah hati sebening nirmala
Biarkan kilaunya terangi atma
Seakan ada surga di dunia
14 Desember 2019
By:Tati Kartini
EMIMA
Hidup bukan sekadar bilangan angka-angka
Tentang usia dan harta benda
Lebih kepada rasa jiwa
Bahagianya dunia fana hingga ke baqa
Jakarta, 11 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Tak selamanya kecewa berakhir nestapa.
Bahkan mungkin mereguk bahagia melebihi yang diminta.
Sabarlah menunggu waktunya tiba
Jakarta, 10 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Teringat masa lalu
Saat remaja, mulai belajar menulis
Mencoret meja atau dimana saja, tak beraturan
Membuat cerpen beberapa kata, tak dilanjutkan
Baru bisa begitu saja
Ah, lucunya....
Jakarta, 9 Desember 2019
Tati Kartini
EMIMA
Juni pun berlalu
Meninggalkan segenap pilu di hatiku
Teganya kamu menyakitiku
Jakarta, 30 Juni 2021
By : Tati Kartini
EMIMA
Januari yang dingin, sepi
Awali hariku sendiri
Mengeja kisah selama ini
Yang tiada arti
Selamat tinggal masa lalu
Bawalah cinta ini berlalu
Jakarta, 1 Januari 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Kala digdaya sebagai pujangga cinta
Kau lupa, aku perempuan yang kau sia-sia
Akhirnya kau terpenjara, mati tertikam puisimu sendiri.
Jakarta, 25 Desember 2019
By : Tati Kartini
EMIMA
Lima belas jum'at sudah
Kau pergi menghadapNya
Doa-doa dalam munajat kupanjatkan
Untuk mengobati kerinduan
Bahagialah disana, di dalam surgaNya
Al Fatihah ….
Jakarta, 9 Januari 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Ada rindu yang menggantung disukmaku
Terpatri hanya padamu
Nyalakan gelisah dan gundahku
Aku tak mampu menghapus bayangmu
Tulusmu adalah harmoni hatiku
Jakarta 7 Januari 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Tahukah kamu?
Sakit rasanya hati ini sayang …
Aku yang pergi, aku yang meratapi
Terasa berat sudut netra menahan
Butiran bening yang meleleh perlahan
Jakarta, 17 Januari 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Jangan ditanya seberapa sedihku
Sehancur apa aku tanpa dirimu
Aku tak mau, lama menunggu
Biarlah, ku ikhlaskan'mu
'Tuk berbahagia tanpa aku
Jakarta, 16 Januari 2020
EMIMA
Di benakku melihatmu, tertunduk berurai air mata
Sayang kau tak sendiri, aku pun menangisi perpisahan ini
Keputusan yang kuambil dengan berat hati
Maafkan aku kekasih
Jakarta, 16 Januari 2020
EMIMA
Cinta...
Rasa sayang ini berlebih
Aku tak mampu mengukur
Tanpamu hidupku hancur
Jakarta, 9 Februari 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Tidur nyenyaklah, kekasih
Dalam dekapan doa kerinduan
Bersama sebuah rasa yang menggantung di awan
Mencipta keindahan dalam rintik hujan
Tentang cinta dan air mata yang tertahan
Jakarta, 14 April 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Setelah sekian lama menggenggam derita
Memendam rasa kecewa karena cinta
Kini aku bangkit, membasuh sakit
Meninggalkan kenangan pahit yang paling menggigit
Melupakan segala dusta yang kau cipta
Biarlah ku berserah kepada Allah saja
Jakarta 14 Maret 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Jangan resahkan perpisahan dengan dunia Perasaan cinta yang kuat, merindu-Nya yang sangat
Akan mendinginkn panasnya neraka atas kuasa-Nya
Amin, InsyaAllah
Jakarta, 10 Mei 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Makna sebuah kata
Sulit menarik kembali kata yang terlontar
Bijaklah dalam bicara dan menuliskan kata
Agar tiada sesal di akhir usia
Jakarta, 10Mei 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Jangan biarkan hatimu menangisi urusan dunia
Ajari hati untuk meyakini urusan terpenting Adalah persiapan untuk akhiratmu
Jakarta, 10 Mei 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Malam Minggu fikiran buntu
Entah mengapa kenangan tentangmu kian membelenggu
Untuk apa mengingatmu?hanya menoreh sakit hatiku
Tidurlah saja banyak mimpi indah disana.
Bismika Allohumma ahya waamuut
Selamat tidur jiwa, lepaskan saja lara
Jakarta, 30 Januari 2022
By : Tati Kartini
EMIMA
Tiada kusangka aku dan kamu berjumpa kembali
Disini di tempat bicara hati ke hati
Begitu lama kita telah sama sama pergi
Tapi kekagumanku tak pernah mati
Tentang bagaimana syair katamu memuja Illahi Rabbi
Begitu indahnya menggetarkan hati
4 Januari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Kubiarkan saja bayangmu lenyap perlahan
Tak ingin lagi ku tahan
Bersama segenap pilu pun berlalu
Jangan lagi me.belenggu di hidupku
Kau tak lagi punya arti bagiku
Tanpamu lebih bahagia hidupku
Jakarta, 8 Februari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Ada kisah pujangga gila cinta
Seperti buaya darat kerjanya menjerat
Bergaya pamer muka di dunia maya
Bermodal poto editan padahal wajah aslinya jerawatan
Memangsa wanita menjual agamanya
Untuk menutupi kebejatannya
Jakarta, 13 Februari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Ibu, kenagan tentangmu menusuk jiwaku
Takan pernah kutemui lagi pengganti dirimu
Kerinduan membuncah, menyeruak
Rasanya ingin aku berteriak ...
Tapi suara telah serak, rasa pun mengerak
Tak kuasa beranjak dari kerinduan maha jarak ....
Jakarta, 13 Februari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Sesekali kau termangu sebagaimana aku
Kita takkan lagi bertemu
Seberapa pun ingin ku ingin mu
Jakarta, 12 Februari 2021
By Tati Kartini
EMIMA
Ketika rahsaku tiba
Menerima cinta ikhlas apa adanya
Di balut asa tersemoga kan
Teruslah bisikkan doa-doa
Memohon pengampunan dosa
Saat salah satu dari kita tiada
Jakarta, 14 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Tiba-tiba saja rasa ini datang mengingatkan
Sudah waktunya memikirkan tentang kehidupan mendatang
Sebagaimana yang di pesankan
Bila usia kita menginjak empat puluhan
Masih berkubang dalam kemaksiatan setan pun berujar
"Kasihan ..." seraya mengusap wajah kita
Jakarta, 11 Desember 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Lembut hadirmu menyentuh sukmaku
Sejuk terasa membelai jiwa
Walau tak jarang marahmu garang
Ya, kaulah sang bayu yang tunduk dalam perintah-Mu ....
Jakarta 2 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Ku lalui jalan penuh onak dan duri
Kudaki bukit terjal yang tinggi
Kureguk cinta kasih sejati, karunia Illahi Robbi
Tiada harapku kepada sesama manusia
Selain silaturahmi dan berbagi kebaikkan
"sebaik-baik umat adalah yang banyak memberikan manfaat."
Jakarta, 29 November 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Ketika rahsaku tiba
Menerima cinta ikhlas apa adanya
Di balut asa tersemoga kan
Teruslah bisikkan doa-doa
Memohon pengampunan dosa
Saat salah satu dari kita tiada
Jakarta, 14 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Tiba-tiba saja rasa ini datang mengingatkan
Sudah waktunya memikirkan tentang kehidupan mendatang
Sebagaimana yang di pesankan
Bila usia kita menginjak empat puluhan
Masih berkubang dalam kemaksiatan setan pun berujar
"Kasihan ..." seraya mengusap wajah kita
Jakarta, 11 Desember 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Lembut hadirmu menyentuh sukmaku
Sejuk terasa membelai jiwa
Walau tak jarang marahmu garang
Ya, kaulah sang bayu yang tunduk dalam perintah-Mu ....
Jakarta 2 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Ku lalui jalan penuh onak dan duri
Kudaki bukit terjal yang tinggi
Kureguk cinta kasih sejati, karunia Illahi Robbi
Tiada harapku kepada sesama manusia
Selain silaturahmi dan berbagi kebaikkan
"sebaik-baik umat adalah yang banyak memberikan manfaat."
Jakarta, 29 November 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Cinta kasih ini menghunjam
Bersemayam di palung hati, untukmu buah hati
Walau kini kau pergi jauh takkan kembali
Cinta kasih suci tetap bersemi mewangi
Menghiasi hari dan ruang sunyi.
Abadi takkan terganti ....
Jakarta, 21 Desember 2020
By : Tati Kartini
EMIMA
Jeritan hati dalam rindu yang kian gigil
Kepadamu kekasih aku memanggil
Peluklah aku duhai ....
Tak mudah melupakan segenap belai
Darimu yang setiap saat membuatku terbuai
Kini tinggal ku sendiri, lunglai
Jakarta, 22 Oktober 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Seandainya logika sejalan dengan rahsa. Pastilah takan pernah ada dilema.
Pada hati yang membenci.
Takkan pernah bisa melihat dan menerima kebaikan.
Seberapa banyak pun fakta membuktikan.
Lebih baik buta mata daripada buta hati.
Jakarta, 11 November 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Takkan pernah sendrian
Disaat semua orang meninggalkan
Ada Allah bersamaku selalu
Jakarta, 24 September
By Tati Kartini
EMIMA
Aku bersembunyi dari bilik rasa cinta
Cintaku dan cintamu
Biarkan cinta ini membeku
Tanpa akhir padu
Tak mungkin dua cinta menyatu di hatiku
Cintamu dan cintaku kepadaNya
Jakarta, 20 Oktober 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Ketika amarah membuncah
Seakan Rahwana bersemayam di dalam dada
Meluahkan rahsa kecewa
Berhamburan kata, jatuhlah marwah kita
Menyesal pun tiada guna
Hanya menambah luka jiwa
Jakarta, 12 Oktober 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Keindahan ciptaan Tuhan yang sering terlupakan
Melebur segenap rasa yang terkadang singgah
Sesungguhnya begitu banyak kita menerima berkah
Dari berbagai ciptaan Allah yang Maha Indah
Maka bersyukurlah
Hutan Pinus, 8 Oktober 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Kini kau menghilang
Takkan ku meradang
Adamu hanya mengukir bimbang
Membuatku tak tenang
Pergi lah sayang ….
Ketiadaanmu tetap kan ku kenang
Jakarta, 21 Oktober 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Dada ini bergemuruh
Diatas sajadah aku bersimpuh
Air mataku jatuh, luruh
Membasuh hati, teduh
Membakar jiwa, tangguh
Jakarta 1 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Udara dingin seakan menggigit
Persendian, tulang-tulang bederik
Menahan gigil memekik
Oh, mentari pagi, hangati kami
Dengan dengan sinar cahaya keindahan
Sebagai amanah dari penguasa alam
Jakarta, 1 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Ikuti saja alur jalan yang Allah tentukan
Jalani dengan penuh keikhlasan
Niscaya takkan ada penyesalan di kemudian
Allah maha mengetahui, kita tidak mengetahui
Jakarta, 1 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Wahai anakku ....
Jadilah pemuda sejati yang dicintai oleh Nabi.
Bukanlah yang berotot besi apalagi tukang selfi
Tapi pemuda yang anti maksiat.
Gemar membaca sholawat.
Dan tak pernah lupa mengerjakan sholat
Jakarta, 1 Agustus 2020
By Tati Kartini
Keindahan ciptaan Tuhan yang sering terlupakan
Melebur segenap rasa yang terkadang singgah
Sesungguhnya begitu banyak kita menerima berkah
Dari berbagai ciptaan Allah yang Maha Indah
Maka bersyukurlah
Hutan Pinus, 8 Oktober 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Kini kau menghilang
Takkan ku meradang
Adamu hanya mengukir bimbang
Membuatku tak tenang
Pergi lah sayang ….
Ketiadaanmu tetap kan ku kenang
Jakarta, 21 Oktober 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Dada ini bergemuruh
Diatas sajadah aku bersimpuh
Air mataku jatuh, luruh
Membasuh hati, teduh
Membakar jiwa, tangguh
Jakarta 1 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Udara dingin seakan menggigit
Persendian, tulang-tulang bederik
Menahan gigil memekik
Oh, mentari pagi, hangati kami
Dengan dengan sinar cahaya keindahan
Sebagai amanah dari penguasa alam
Jakarta, 1 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Ikuti saja alur jalan yang Allah tentukan
Jalani dengan penuh keikhlasan
Niscaya takkan ada penyesalan di kemudian
Allah maha mengetahui, kita tidak mengetahui
Jakarta, 1 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Wahai anakku ....
Jadilah pemuda sejati yang dicintai oleh Nabi.
Bukanlah yang berotot besi apalagi tukang selfi
Tapi pemuda yang anti maksiat.
Gemar membaca sholawat.
Dan tak pernah lupa mengerjakan sholat
Jakarta, 1 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Bintangku kian redup
Cahayamu tertutup kabut
Tamparan angin yang tiada lembut
Hingga kasihmu tercerabut
Selesaikan lah semua kemelut
Berharap hati pun kian lembut
Jakarta, 7Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Renyahnya ceria canda dan derai tawamu
Menggema di sisi ruang batinku
Kini semua tinggal kenangan
Setelah kau berlalu, meninggalkan
Aku yang hingga kini masih mengakrabi
Semua kisah indah tentang mu tetap abadi
Jakarta, 15 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Ikutilah keinginan hatimu
Biarkan cinta kita teronggok kering dan layu
Hilang rasa cinta yang dulu semanis madu
Kau biarkan merana tersebab ulahmu
Yang asyik dengan dunia barumu
Dan kini mengabaikan perasaanku
Jakarta, 26 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Tak kupungkiri
Aku mencintaimu sepenuh hati
Mengakar mengurat nadi
Bayangmu menyatu bersama aliran darah ku
Menghentak disetiap hembusan nafasku
Serasa ingin segera terbang menggapai bintang hatiku
Jakarta, 21 Juni 2020
By Tati Kartini
EMIMA RELIGI
Duhai yang Maha Menggenggam Hatiku
Beri hamba waktu untuk memperbaiki hidupku
Hatiku ber jelaga menahan derita cinta yang dusta
Mengabaikan lambaian tanganMu, memanggilku
Pada sajadah yang terhampar indah
Membasuh segala noktah dan hatiku pun basah ....
Jakarta, 4 April 2021
By Tati Kartini
EMIMA BERANTAI
1. Negeriku tengah terpuruk
Tatanan aturannya nyaris
ambruk.
2. Berakibat sangat buruk
Kebijakan maen seruduk
Tak perduli rakyat ngamuk
3. Banyak huru hara antara kita
Rakyat diadu domba
Ketentraman terancam musnah
4. Kasian anak cucu kita
Bila kita hanya diam saja
Berbuatlah sesuatu demi bangsa
Walaupun harus dihujat dan di cela.
5. Cintai, hormati para pahlawan kita
Yang telah berjuang demi bangsa dan negara
6. Bahkan mengorbankan nyawa
Demi Indonesia merdeka
Jakarta, 10 Agustus
By Tati Kartini
Selamat Jelang Hari Kemerdekaa Kita
HAIKU adalah puisi singkat yang terdiri dari 17 suku kata. Ditulis dalam tiga baris dengan pola 5-7-5 suku kata, dan haruslah mengandung dua hal ini: Kigo, dan Kireji. Meski ditulis dalam 3 baris namun haiku pada prinsipnya terdiri dari 2 bagian yang disejajarkan. Bagian terpanjang disebut Frase (12 suku kata) dan bagian terpendeknya disebut fragmen (5 suku kata). Keterpotongan 17 suku kata suara itu menjadi dua bagian yang mana masing-masing bagian adalah membentuk satu gambar dinamakan sebagai “Fungsi Kireji”. Kireji dalam haiku Jepang berupa huruf-huruf tertentu, yang dalam tradisi sastra Jepang mengandung makna tersendiri.
HAIKU
Sesejuk embun
Cinta menyentuh hati
Di pagi hari
SENRYU, bentuk puisi Jepang yang mirip Haiku untuk bersenang-senang. Senryu memiliki struktur fisik yang sama dengan haiku yaitu terdiri dari tiga baris dengan jumlah mora tiap barisnya masing-masing 5-7-5 (go-shichi-go). Namun, isi suatu senryu lebih ringan dan bahkan bisa saja lawakan.
SENRYU
Di taman syurga
Damai hati di dunia
Majelis dzikir
SENRYU
Subur menghibur
Perempuan dambaan
Suami beriman
SENRYU
Seperti mawar
Indah di pandang mata
Berduri pula
SENRYU
Merenda hari
Yang kian sunyi sepi
Takan terganti
SENRYU
Hiasan langitNya
Berwarna cerah indah
Di pagi hari
SENRYU
keindahannya
Suasana pantainya
Saat liburan
GOGYOSHI adalah puisi lima baris atau kalimat dengan ketentuan sebagai berikut:Tiap puisi diberi judul Judul ditulis dalam huruf kapital Tiap judul puisi terdiri dari 5 baris atau 5 kalimat. Tiap kalimat diusahakan kalimat pendek dan padat, dimulai dengan huruf kapital. Di akhir kalimat bisa diberi tanda titik (.), boleh juga tidak.
Gogyoshi
BAYANG
Oleh : Tati
Bayang ….
Aku tak tahu siapa dirimu
Hadirmu membuat aku mengingat kembali luka lukaku
Kau takkan tahu bagaimana malam malamku
Aku berteriak kesakitan, tanpa seorangpun mendengarkan
Jakarta, 24 September 2021
Gogyoshi
ALAM INDAH
By : Tati Kartini
Lembut hembusan bayu, pada daun riak mendayu
Suasana pagi nan indah berhias sinar surya keemasan
Kupu-kupu terbang, bergurau berlarian
Mencumbu bunga ditaman
Duh indahnya alam, ciptaanMu Tuhan ….
Jakarta, 4 Desember 2019
Gogyoshi
By : Tati Kartini
MARAH
Ada perasaan marah di dalam dada
Kutahan sekuat aku bisa
Hampir saja, jadi bahan permainan
Olok-olok laku tabu
Darimu
Jakarta, 4 Desember 2019
Gogyoshi
LEMBARAN BARU
By : Tati Kartini
Hari ini tanpa kamu
Memulai lembaran hidup yang baru
Kuikhlaskan kau pergi
Meski hati tercabik perih
Merintih
Jakarta, 16 Desember 2019
Gogyoshy
Judul : MENANTI SENYUM
Karya : Tati Kartini
Terpapar kisah memelas
Terkapar diantara gedung-gedung megah
Dibawah terik mentari
Sesosok jiwa yang lemah
Menanti seulas senyum ramah
Jakarta, 16 Desember 2019
Gogyoshi
Judul : MEMAHAMI CINTA
Oleh : Tati Kartini
Menguar rasa, sebening kaca
Fahami cinta mulia
Bukan sekadar kata-kata
Abrak pada jiwa yang mencinta
Adalah dengan membuktikannya
Jakarta, 9 Desember 2019
Gogyoshi
SAAT NAFAS TERHEMPAS
By : Tati Kartini
Ku untai kalimat thoyibah,di setiap tarikan nafasku singgah
Pada seuntai tasbih yang berulang terus tiada putus
La Ilaha Illallah …
Berharap jadi kalimat terakhir pada nafas yang terhempas
Saat butiran tasbihku terlepas ….
Jakarta, 9 Desember 2019
Gogyoshi
PERCUMA
By : Tati Kartini
Sedang sendiri sunyi
kupandangi langit kamar sepi
Berhamburan berjuta kenangan resahkan hati
Membaca aksara tanpa makna
Percuma
Jakarta, 9 Desember 2019
Gogyoshi
Judul: KENANGAN
By : Tati Kartini
Dikala rindu ... .
Aku bisa memandang fotomu
Saat hati terjeda ambigu
Cerita cinta bisa berlalu
Tapi kenangan tak bisa menipu
Jakarta, 27 Desember 2019
Gogyoshi
GERHANA
By : Tati Kartini
Cahaya redup berpendar, memudar
Seisi alam bertasbih, memuji dalam sunyi
Rembulan menutup mentari atas perintah Illahi
Bukan sekedar peristiwa alam, tapi juga ibrah
Pelajaran ….
Jakarta, 26 Desember 2019
By : Tati Kartini
Gogyoshi
Judul : JODOHKU
Oleh : Tati Kartini
Aku lelah menantikan sang bayu
Berharap datang menyapa, membelaiku
Ucapan selamat tinggal adalah keterpaksaan
Agar hati mau mengerti
Jodohku bukan kamu
Jakarta, 23 Desember 2019
Bintangku kian redup
Cahayamu tertutup kabut
Tamparan angin yang tiada lembut
Hingga kasihmu tercerabut
Selesaikan lah semua kemelut
Berharap hati pun kian lembut
Jakarta, 7Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Renyahnya ceria canda dan derai tawamu
Menggema di sisi ruang batinku
Kini semua tinggal kenangan
Setelah kau berlalu, meninggalkan
Aku yang hingga kini masih mengakrabi
Semua kisah indah tentang mu tetap abadi
Jakarta, 15 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Ikutilah keinginan hatimu
Biarkan cinta kita teronggok kering dan layu
Hilang rasa cinta yang dulu semanis madu
Kau biarkan merana tersebab ulahmu
Yang asyik dengan dunia barumu
Dan kini mengabaikan perasaanku
Jakarta, 26 Agustus 2020
By Tati Kartini
EMIMA
Tak kupungkiri
Aku mencintaimu sepenuh hati
Mengakar mengurat nadi
Bayangmu menyatu bersama aliran darah ku
Menghentak disetiap hembusan nafasku
Serasa ingin segera terbang menggapai bintang hatiku
Jakarta, 21 Juni 2020
By Tati Kartini
EMIMA RELIGI
Duhai yang Maha Menggenggam Hatiku
Beri hamba waktu untuk memperbaiki hidupku
Hatiku ber jelaga menahan derita cinta yang dusta
Mengabaikan lambaian tanganMu, memanggilku
Pada sajadah yang terhampar indah
Membasuh segala noktah dan hatiku pun basah ....
Jakarta, 4 April 2021
By Tati Kartini
EMIMA BERANTAI
1. Negeriku tengah terpuruk
Tatanan aturannya nyaris
ambruk.
2. Berakibat sangat buruk
Kebijakan maen seruduk
Tak perduli rakyat ngamuk
3. Banyak huru hara antara kita
Rakyat diadu domba
Ketentraman terancam musnah
4. Kasian anak cucu kita
Bila kita hanya diam saja
Berbuatlah sesuatu demi bangsa
Walaupun harus dihujat dan di cela.
5. Cintai, hormati para pahlawan kita
Yang telah berjuang demi bangsa dan negara
6. Bahkan mengorbankan nyawa
Demi Indonesia merdeka
Jakarta, 10 Agustus
By Tati Kartini
Selamat Jelang Hari Kemerdekaa Kita
HAIKU adalah puisi singkat yang terdiri dari 17 suku kata. Ditulis dalam tiga baris dengan pola 5-7-5 suku kata, dan haruslah mengandung dua hal ini: Kigo, dan Kireji. Meski ditulis dalam 3 baris namun haiku pada prinsipnya terdiri dari 2 bagian yang disejajarkan. Bagian terpanjang disebut Frase (12 suku kata) dan bagian terpendeknya disebut fragmen (5 suku kata). Keterpotongan 17 suku kata suara itu menjadi dua bagian yang mana masing-masing bagian adalah membentuk satu gambar dinamakan sebagai “Fungsi Kireji”. Kireji dalam haiku Jepang berupa huruf-huruf tertentu, yang dalam tradisi sastra Jepang mengandung makna tersendiri.
HAIKU
Sesejuk embun
Cinta menyentuh hati
Di pagi hari
SENRYU, bentuk puisi Jepang yang mirip Haiku untuk bersenang-senang. Senryu memiliki struktur fisik yang sama dengan haiku yaitu terdiri dari tiga baris dengan jumlah mora tiap barisnya masing-masing 5-7-5 (go-shichi-go). Namun, isi suatu senryu lebih ringan dan bahkan bisa saja lawakan.
SENRYU
Di taman syurga
Damai hati di dunia
Majelis dzikir
SENRYU
Subur menghibur
Perempuan dambaan
Suami beriman
SENRYU
Seperti mawar
Indah di pandang mata
Berduri pula
SENRYU
Merenda hari
Yang kian sunyi sepi
Takan terganti
SENRYU
Hiasan langitNya
Berwarna cerah indah
Di pagi hari
SENRYU
keindahannya
Suasana pantainya
Saat liburan
GOGYOSHI adalah puisi lima baris atau kalimat dengan ketentuan sebagai berikut:Tiap puisi diberi judul Judul ditulis dalam huruf kapital Tiap judul puisi terdiri dari 5 baris atau 5 kalimat. Tiap kalimat diusahakan kalimat pendek dan padat, dimulai dengan huruf kapital. Di akhir kalimat bisa diberi tanda titik (.), boleh juga tidak.
Gogyoshi
BAYANG
Oleh : Tati
Bayang ….
Aku tak tahu siapa dirimu
Hadirmu membuat aku mengingat kembali luka lukaku
Kau takkan tahu bagaimana malam malamku
Aku berteriak kesakitan, tanpa seorangpun mendengarkan
Jakarta, 24 September 2021
Gogyoshi
ALAM INDAH
By : Tati Kartini
Lembut hembusan bayu, pada daun riak mendayu
Suasana pagi nan indah berhias sinar surya keemasan
Kupu-kupu terbang, bergurau berlarian
Mencumbu bunga ditaman
Duh indahnya alam, ciptaanMu Tuhan ….
Jakarta, 4 Desember 2019
Gogyoshi
By : Tati Kartini
MARAH
Ada perasaan marah di dalam dada
Kutahan sekuat aku bisa
Hampir saja, jadi bahan permainan
Olok-olok laku tabu
Darimu
Jakarta, 4 Desember 2019
Gogyoshi
LEMBARAN BARU
By : Tati Kartini
Hari ini tanpa kamu
Memulai lembaran hidup yang baru
Kuikhlaskan kau pergi
Meski hati tercabik perih
Merintih
Jakarta, 16 Desember 2019
Gogyoshy
Judul : MENANTI SENYUM
Karya : Tati Kartini
Terpapar kisah memelas
Terkapar diantara gedung-gedung megah
Dibawah terik mentari
Sesosok jiwa yang lemah
Menanti seulas senyum ramah
Jakarta, 16 Desember 2019
Gogyoshi
Judul : MEMAHAMI CINTA
Oleh : Tati Kartini
Menguar rasa, sebening kaca
Fahami cinta mulia
Bukan sekadar kata-kata
Abrak pada jiwa yang mencinta
Adalah dengan membuktikannya
Jakarta, 9 Desember 2019
Gogyoshi
SAAT NAFAS TERHEMPAS
By : Tati Kartini
Ku untai kalimat thoyibah,di setiap tarikan nafasku singgah
Pada seuntai tasbih yang berulang terus tiada putus
La Ilaha Illallah …
Berharap jadi kalimat terakhir pada nafas yang terhempas
Saat butiran tasbihku terlepas ….
Jakarta, 9 Desember 2019
Gogyoshi
PERCUMA
By : Tati Kartini
Sedang sendiri sunyi
kupandangi langit kamar sepi
Berhamburan berjuta kenangan resahkan hati
Membaca aksara tanpa makna
Percuma
Jakarta, 9 Desember 2019
Gogyoshi
Judul: KENANGAN
By : Tati Kartini
Dikala rindu ... .
Aku bisa memandang fotomu
Saat hati terjeda ambigu
Cerita cinta bisa berlalu
Tapi kenangan tak bisa menipu
Jakarta, 27 Desember 2019
Gogyoshi
GERHANA
By : Tati Kartini
Cahaya redup berpendar, memudar
Seisi alam bertasbih, memuji dalam sunyi
Rembulan menutup mentari atas perintah Illahi
Bukan sekedar peristiwa alam, tapi juga ibrah
Pelajaran ….
Jakarta, 26 Desember 2019
By : Tati Kartini
Gogyoshi
Judul : JODOHKU
Oleh : Tati Kartini
Aku lelah menantikan sang bayu
Berharap datang menyapa, membelaiku
Ucapan selamat tinggal adalah keterpaksaan
Agar hati mau mengerti
Jodohku bukan kamu
Jakarta, 23 Desember 2019
Gogyoshi
MENCINTAMU
By : Tati Kartini
Tak kuasa mengucap kata
Selain keindahan rasa mencinta
Dirimu separuh jiwaku
Di seluruh hela nafasku
Yang ada hanya kamu
jakarta, 3 Januari 2020
Gogyoshi
Judul : SALAH
Karya : Tati Kartini
Aku lelah memendam resah
Sebentuk rasa sejatinya indah
Lalu mengapa harus ku hempas?
Ada rasa bersalah, kaidah dalam syariah
Membuat hati goyah
Haruskah aku pasrah walau salah?
Jakarta, 10 Februari 2020
Gogyoshi
Engkau Matahariku
By : Tati Kartini
Binar mentari pagi
Kicau indah kenari
Terindah ....
Hanya sapamu penyejuk hati
Hiasi sanubari
Jakarta, 19 Februari 2020
Gogyoshi
PERASAAN
Karya Tati Kartini
Jadilah seperti batu karang
Siap menghadang gelombang yang datang
Tidak mudah memahami isi hati seseorang
Terkadang kita serasa meradang
Menahan perasaan, dada pun ber goncang
JKT, 09082020
Gogyoshi
DZIKRULLAH
By Tati Kartini
Bila hati merasakan kesunyian
Seakan menjauh dari hiruk pikuknya dunia
Nikmati lah ….
Tak ada keindahan melebihi keramaian lafaz dzikrullah
Itulah sebaik-baik keriuhan gemuruh hati
Jakarta, 6 September 2020
Gogyoshi
JANGAN TANYAKAN
By Tati Kartini
Diamku adalah saat terindah
Saat asyik masyuk memadu rasa bersamaNya
Jangan pernah kau tanya mengapa
Karena takan kau temukan jawaban
Selain dalam pencarian sendiri
Jakarta 7 Desember 2019
Judul : AKU CINTA KAMU
Karya: Tati Kartini
Berdesakan berjuta kata di kepala
Yang mampu kuucap hanyalah satu kata
"Aku mencintaimu." lirih....
Sangat lembut nyaris hilang suara, terbawa sepoi bayu melaju.
Jakarta 19 November 2019
Puisi Empat Larik
Oleh : Tati Kartini
SAYANG
Kususuri padang ilalang nan gersang
Terik mentari membakar hati
Menepis kata cinta dan sayang
Yang terpapar murahan ….
Jakarta 24 November 2019
Puisi Empat Larik
Judul : AMBIGU
Karya : Tati Kartini
Ku kenalimu seindah rona senja
Hitam, merah dan warna surya keemasan yang mulai tenggelam
Sepekat hati dalam kepolosan
Memeluk ambigu
Jakarta, 30 November 2019
Puisi Empat Larik
Judul : WASPADALAH
Karya : Tati Kartini
Berjalan membawa kotoran
Tempat lupa dan salahnya
Sanjungan hanya akan melenakan
Waspadalah ....
Jakarta, 30 November 2019
Puisi Empat Larik
CINTA DUSTA
Karya : Tati Kartini
Cinta yang indah tak 'kan sesederhana mengatakannya
Bukanlah cinta namanya bila tak berdasarkan syariatNya
Cinta di bibir saja, hanyalah permainan kata
Berhiaskan dusta.
Jakarta 3 Desember 2019
Puisi Empat larik
RINDU
Karya: Tati Kartini
Tidurlah kekasih, lena dan rebahkan rindumu
Sejuk kan sejenak, dalam mimpi temu
Lelahnya rindu yang membara, menikam jiwamu
Dan jiwaku.
Jakarta, 2 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : EMBUN LURUH
Karya : Tati Kartini
Airmata ku terjatuh
Diiringi nada isakan pilu
Seperti embun luruh
Dari pelukan dedaun lusuh
Jakarta, 15 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : MENIKAM
Karya : Tati Kartini
Kususuri di setiap inci
Jalan kenangan bersamamu adalah keindahan.
Rasa yang tak akan terlupakan begitu saja
Walau di akhirnya kau menikam
Jakarts, 15 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : MATI SURI
Karya : Tati Kartini
Berbaris luka di bilik hati
Tercipta lukisan sunyi
Tangis tawa pun kini tiada lagi
Mati suri
Jakarta, 14 Desember 2019.
Puisi Empat Larik
Judul : SURYA
Oleh. : Tati Kartini
Kali ini sang surya berwarna merah darah
Seakan luruh dari hati yang resah
Dari luka yang semakin parah
Bernanah
Jakarta 12 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : MERINDUMU
Selalu saja ada sesak di dada ini
Kilau bening menggenang di sudut netra
Tak kuasa hatiku membayangkan kemuliaanmu
Yaa Rasulullah ….
Jakarta, 12 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : LELAH
By : Tati Kartini
Hari ini melelahkan ….
Kepala benar-benar pusing tujuh keliling.
Muter-muter bicara entah tentang apa
Yang terlihat hanya ketidak sempurnaan kita
Jakarta, 28 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : MUMET
By : Tati Kartini
Seberat godam menghatam
Dari dada lanjut kepala
Menghunjam tak berkesudahan
Mumet gak karuan
Jakarta, 28 Desember 2019
Puisi Empat Larik
AKU BERSAMAMU
Oleh : Tati Kartini
Semua hari dan tanggal milikmu
Disetiap hela nafasku
jalan dan jalin tiada henti
Aku bersamamu selalu dan selamanya
Jakarta, 21 Januari 2020
Puisi Empat Larik
KAMU
By Tati Kartini
Pernah satu waktu kau undang hatiku
Menemani harihari sulitmu
Walau akhirnya kau lari saat kakimu mampu tegak berdiri
Meninggalkan aku sendiri ....
Jakarta, 19 Mei 2021
Puisi Empat Larik
MATI
Karya: Tati Kartini
Diamku bukan mati
Rinduku mencabik hati
Tapi sejak kau pergi
Aku seakan telah mati
Jakarta, 22 April 2021
Puisi Empat Larik
Oleh : Tati Kartini
Kamu yang hampir terlupakan
Terbang menjauh tersapu badai angin topan
Tinggal puing kenangan tersisa pada sebongkah hati
Yang enggan melupakan
Jakarta, 10 April 2020
Puisi Empat Larik
TENTANG MU
By Tati Kartini
Ingin kuhapus semua kenang tentang mu
Takkan kusisakan lagi di dalam ingatanku
Sepanjang yang kulalui di kehidupanku
Kaulah pria terburuk untukku
Jakarta, 13 Maret 2021
Puisi Empat Larik
Karya : Tati Kartini
Judul : KEPADA SENJA
Kepada senja aku ingin bercerita
Tentang rasa sakit yang tak tertahankan
Di indah ronamu ku merasakan keindahan
Bebanku seakan hilang bersama datangnya gelap malam
Jakarta, 26 Juli 2019
Puisi Empat Larik
Karya:Tati Kartini
Judul:SENDIRI
Langit pagi sendu membiru
Kembali tatap ini beku
Merasakan kehilangan teramat dalam
Kekasih tak jua datang berkirim salam
Jakarta, 18 Juli 2019
puisi empat larik
Oleh Tati Kartini
Aku ingin terbang sejauh angan
Meninggalkan bayang, kenangan
Menggapai bulan
Berselimut awan
Jakarta, 21 April 2020
Puisi Empat Larik
RINDU
By Tati Kartini
Ada saat rindumu membuncah, tumpah ruah
Terserak, menyesak, hingga terkulai lelah
Terkadang menghilang jauh meninggalkan
Membiarkan rasa terlarut dalam kepiluan
Jakarta, 19 Mei 2020
Puisi Empat Larik
PUSING
By Tati Kartini
Melihat setiap ulah, terkadang buatku lelah
Sebagaimana juga aku, kau taklah sempurna
Tak urung tingkahmu sering
Membuat kepalaku pusing tujuh keliling
Jakarta, 27 Mei 2020
MENCINTAMU
By : Tati Kartini
Tak kuasa mengucap kata
Selain keindahan rasa mencinta
Dirimu separuh jiwaku
Di seluruh hela nafasku
Yang ada hanya kamu
jakarta, 3 Januari 2020
Gogyoshi
Judul : SALAH
Karya : Tati Kartini
Aku lelah memendam resah
Sebentuk rasa sejatinya indah
Lalu mengapa harus ku hempas?
Ada rasa bersalah, kaidah dalam syariah
Membuat hati goyah
Haruskah aku pasrah walau salah?
Jakarta, 10 Februari 2020
Gogyoshi
Engkau Matahariku
By : Tati Kartini
Binar mentari pagi
Kicau indah kenari
Terindah ....
Hanya sapamu penyejuk hati
Hiasi sanubari
Jakarta, 19 Februari 2020
Gogyoshi
PERASAAN
Karya Tati Kartini
Jadilah seperti batu karang
Siap menghadang gelombang yang datang
Tidak mudah memahami isi hati seseorang
Terkadang kita serasa meradang
Menahan perasaan, dada pun ber goncang
JKT, 09082020
Gogyoshi
DZIKRULLAH
By Tati Kartini
Bila hati merasakan kesunyian
Seakan menjauh dari hiruk pikuknya dunia
Nikmati lah ….
Tak ada keindahan melebihi keramaian lafaz dzikrullah
Itulah sebaik-baik keriuhan gemuruh hati
Jakarta, 6 September 2020
Gogyoshi
JANGAN TANYAKAN
By Tati Kartini
Diamku adalah saat terindah
Saat asyik masyuk memadu rasa bersamaNya
Jangan pernah kau tanya mengapa
Karena takan kau temukan jawaban
Selain dalam pencarian sendiri
Jakarta 7 Desember 2019
Gogyoshi
CINTA
By Tati Kartini
Bila dirasa dalam dada hanya ada gelora
Jangan katakan itu cinta
Begitu banyak yang mendefinisikannya
Meskipun berbeda-beda, cinta adalah cinta
Jangan ada dosa dan dusta.
Jakarta, 4 Oktober 2021
Judul : AKU CINTA KAMU
Karya: Tati Kartini
Berdesakan berjuta kata di kepala
Yang mampu kuucap hanyalah satu kata
"Aku mencintaimu." lirih....
Sangat lembut nyaris hilang suara, terbawa sepoi bayu melaju.
Jakarta 19 November 2019
Puisi Empat Larik
Oleh : Tati Kartini
SAYANG
Kususuri padang ilalang nan gersang
Terik mentari membakar hati
Menepis kata cinta dan sayang
Yang terpapar murahan ….
Jakarta 24 November 2019
Puisi Empat Larik
Judul : AMBIGU
Karya : Tati Kartini
Ku kenalimu seindah rona senja
Hitam, merah dan warna surya keemasan yang mulai tenggelam
Sepekat hati dalam kepolosan
Memeluk ambigu
Jakarta, 30 November 2019
Puisi Empat Larik
Judul : WASPADALAH
Karya : Tati Kartini
Berjalan membawa kotoran
Tempat lupa dan salahnya
Sanjungan hanya akan melenakan
Waspadalah ....
Jakarta, 30 November 2019
Puisi Empat Larik
CINTA DUSTA
Karya : Tati Kartini
Cinta yang indah tak 'kan sesederhana mengatakannya
Bukanlah cinta namanya bila tak berdasarkan syariatNya
Cinta di bibir saja, hanyalah permainan kata
Berhiaskan dusta.
Jakarta 3 Desember 2019
Puisi Empat larik
RINDU
Karya: Tati Kartini
Tidurlah kekasih, lena dan rebahkan rindumu
Sejuk kan sejenak, dalam mimpi temu
Lelahnya rindu yang membara, menikam jiwamu
Dan jiwaku.
Jakarta, 2 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : EMBUN LURUH
Karya : Tati Kartini
Airmata ku terjatuh
Diiringi nada isakan pilu
Seperti embun luruh
Dari pelukan dedaun lusuh
Jakarta, 15 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : MENIKAM
Karya : Tati Kartini
Kususuri di setiap inci
Jalan kenangan bersamamu adalah keindahan.
Rasa yang tak akan terlupakan begitu saja
Walau di akhirnya kau menikam
Jakarts, 15 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : MATI SURI
Karya : Tati Kartini
Berbaris luka di bilik hati
Tercipta lukisan sunyi
Tangis tawa pun kini tiada lagi
Mati suri
Jakarta, 14 Desember 2019.
Puisi Empat Larik
Judul : SURYA
Oleh. : Tati Kartini
Kali ini sang surya berwarna merah darah
Seakan luruh dari hati yang resah
Dari luka yang semakin parah
Bernanah
Jakarta 12 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : MERINDUMU
Selalu saja ada sesak di dada ini
Kilau bening menggenang di sudut netra
Tak kuasa hatiku membayangkan kemuliaanmu
Yaa Rasulullah ….
Jakarta, 12 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : LELAH
By : Tati Kartini
Hari ini melelahkan ….
Kepala benar-benar pusing tujuh keliling.
Muter-muter bicara entah tentang apa
Yang terlihat hanya ketidak sempurnaan kita
Jakarta, 28 Desember 2019
Puisi Empat Larik
Judul : MUMET
By : Tati Kartini
Seberat godam menghatam
Dari dada lanjut kepala
Menghunjam tak berkesudahan
Mumet gak karuan
Jakarta, 28 Desember 2019
Puisi Empat Larik
AKU BERSAMAMU
Oleh : Tati Kartini
Semua hari dan tanggal milikmu
Disetiap hela nafasku
jalan dan jalin tiada henti
Aku bersamamu selalu dan selamanya
Jakarta, 21 Januari 2020
Puisi Empat Larik
KAMU
By Tati Kartini
Pernah satu waktu kau undang hatiku
Menemani harihari sulitmu
Walau akhirnya kau lari saat kakimu mampu tegak berdiri
Meninggalkan aku sendiri ....
Jakarta, 19 Mei 2021
Puisi Empat Larik
MATI
Karya: Tati Kartini
Diamku bukan mati
Rinduku mencabik hati
Tapi sejak kau pergi
Aku seakan telah mati
Jakarta, 22 April 2021
Puisi Empat Larik
Oleh : Tati Kartini
Kamu yang hampir terlupakan
Terbang menjauh tersapu badai angin topan
Tinggal puing kenangan tersisa pada sebongkah hati
Yang enggan melupakan
Jakarta, 10 April 2020
Puisi Empat Larik
TENTANG MU
By Tati Kartini
Ingin kuhapus semua kenang tentang mu
Takkan kusisakan lagi di dalam ingatanku
Sepanjang yang kulalui di kehidupanku
Kaulah pria terburuk untukku
Jakarta, 13 Maret 2021
Puisi Empat Larik
Karya : Tati Kartini
Judul : KEPADA SENJA
Kepada senja aku ingin bercerita
Tentang rasa sakit yang tak tertahankan
Di indah ronamu ku merasakan keindahan
Bebanku seakan hilang bersama datangnya gelap malam
Jakarta, 26 Juli 2019
Puisi Empat Larik
Karya:Tati Kartini
Judul:SENDIRI
Langit pagi sendu membiru
Kembali tatap ini beku
Merasakan kehilangan teramat dalam
Kekasih tak jua datang berkirim salam
Jakarta, 18 Juli 2019
puisi empat larik
Oleh Tati Kartini
Aku ingin terbang sejauh angan
Meninggalkan bayang, kenangan
Menggapai bulan
Berselimut awan
Jakarta, 21 April 2020
Puisi Empat Larik
RINDU
By Tati Kartini
Ada saat rindumu membuncah, tumpah ruah
Terserak, menyesak, hingga terkulai lelah
Terkadang menghilang jauh meninggalkan
Membiarkan rasa terlarut dalam kepiluan
Jakarta, 19 Mei 2020
Puisi Empat Larik
PUSING
By Tati Kartini
Melihat setiap ulah, terkadang buatku lelah
Sebagaimana juga aku, kau taklah sempurna
Tak urung tingkahmu sering
Membuat kepalaku pusing tujuh keliling
Jakarta, 27 Mei 2020
TATI
KARTINI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar