MAMBANG BUDAYA KOTA
Diantara Deru puja puji keagungan
Ditiap detik rasa iba di relung hati
Ia berselimut dengan baja, menghela semua kegetiran hidup
Dengan pandangan kosong ea berdendang
Melarut hasrat di telinga yang merdu
Ditiap hentakan cacian dan sanggahan
memudar wajah ceria nang tadi berseri
Ia tetap membawa Diri berpacu dan berjuang
DESWA Peserta Dangdut Academi Asal Kota Kami
Maju dan Kuatlah Wahai Pengembara Suara
Dendangkan , Lantunkan, Runtuhkan Hati mereka
Karena Kamu membawa Mambang Budaya Kota
Sikota Kerang Yang hampir Terlupakan.
By. Galu Ananta = Custom
BALADA PAGI SITUKANG CUCI
Keriput kulit tampak jelas membias di pandang ku
Mengukir kesan perjalanan sang waktu yang kejam
Berlari menwujud mimpi-mimpi anak mu
Bersepeda Mini yang tak punya rem
Kau kayuh harapan sedini pagi
Menggedor pintu-pintu majikan
Bersimbah Air di pagi yang dingin
Membilas helaian helaian busana kehormatan
Jenuh pantang bagi mu
Sakit hanya senda gurauan bagi mu
Yang kau tau hanya mencukupi kebutuhan yang tak pernah putus
Dari wujud perjuangan kebahagiaan anak - anak mu
Sesekali hentakan suara lantang kau telan
Dari majikan yang tak mengerti penderitaan
Kau diam dalam tafakur berdo'a janganlah anak ku merasakan ini
Sempat pituah do'a kau turun kan pada ku
Jangan ya Allah kasi aku rejeki dari yang haram
Jangan uji aku dengan kekayaan
Hindarkan dari anak - anak ku benda nista
oh..... Balada Pagi si tukang cuci
Menoreh pagi bergelimang dingin
dari bilasan bilasan kain sang majikan
PUSAKA BERHARGA YANG TERLEPASKAN
Hidup adalah rahmad, yang selalu dihirup dari berbagai kenikmatan
Dunia suatu altar untuk berbagi romantika perjalanan sementara
Aqoe tertegun dengan Nada setia dari para pejuang-pejuang cinta
Dengan berbagai dendangan bercumbu 1000 nista larangan agama
Satu peradaban yang dijalani saat ini Kurasa Pantangan Ilahi
Terlalu mudah melepas pusaka berharga
Hanya dengan harap akan menuai kebersamaan
Mengarungi gelombang peradaban-peradaban jaman yang labil
Generasi ku saat ini berwajah eropa
tampilan sibakan baju bukan lagi pantangan
potongan helaian rambut tidak lagi tertutup
tutur sapa dalam ocehan berkias tabu nyaring ditelinga Ku
Aku hanya Bernyanyi dalam Getir Ku
Oeo oeo eoo laksana beo, Di tegur tak Bergeming
Oeo oeo eoo laksana perkutut, Mengoceh Tak Tau Berbuat Baik
Oeo oeo eoo Generasi Ku Carut Marut.
Generasi Ku, Kau adalah Pusaka berharga negeri ini
Jangan Kau Ragukan akan Hukum Peradaban Mu
Karena itu Baik untuk Hidup Mu, di sini dan disana
Setelah Kau menjumpai ia. (Allahu Robbi).
Wassalam
Custom
MANTAN DI GUDANG NAFSU
Rasa ini terbalut sutra
Saat diri mu tersenyum diwaktu 1 detik
Rasa ini begitu sempurna
Taat kala kerling mata mu mencuri wujud renta ini
Makna tersibak di hamparan gemercik ombak pasang
membentang kenangan dalam gulungan yang lama terikat
Kau begitu lembut, di pesona mu yang semakin berwujud ibu
Seakan merangkul ku untuk berada dalam dekap mu.
Rasanya ingin ku rajut tali ikatan halal bersama mu
Namun dinding Kebaikan melarang nya
Karna diri mu dan diri ku dalam ikatan yang berbeda
Kini kita hanya bisa menyatukan pandangan
Merangkai hasrat dalam imajinasi khayal kebahagiaan
Berdusta pada hati, menyirat naluri yang sebenar nya punya mereka
Berdosakah kita. ....? Kuharap jangan membawa bencana pada diri
Diri MU dan diri KU.
Oh... Mantan Kasih
Kuharap kau mengerti Diri Ku.
Jangan kita jalani Jalan yang penuh simpang
Yang membuat murka semua orang, makhluk dan sang pencipta
Mari kita kubur bersama hasrat-hasrat yang tertunda
Mari kita buang semua ingatan yang tersimpan digudang nafsu
Bantu aku untuk menuju jalan rahmad
dan Kudo'a kan diri mu berakhir dalam syurganya
Amin.
Di Ufuk Bimbang Cakrawala 1000 asa
BY. gALu aNANTa = cUSTOm
Medan,Sumatera Utara
KARENA MU LEK...! ANAK KU PUASA 2000
Seluruh Negeri ku menjerit
Karena tetesan keringat bumi ini kian bernilai tinggi
Hidup manusia masih menggunakan karbohidrat sebagai makanan
Masih ikan dan daging sebagai lauk pauk
dan masih menggunakan air untuk pelepas dahaga.
Namun Inti semua nya kini Naik Tak Beraturan..!
Anak ku heran tat kala berembun malam antri
menantikan jatah tetesan keringat bumi ini.
Ayah... besok jajan ku kurangi 2000. itu ucap takjub anak ku
berusia 3 tahun.
Aku kah yang tak mampu berpikir atas ucap anak ku...?
Atau kamu Lek.. yang tak punya pikiran...?
Karena Mu Lek... Anak ku Puasa 2000
Karena Mu Lek...Anak ku Berdahaga...
Karena uang nya Kau sita.....
di hari mendatang akan banyak kucuran keringat yg tak bernilai
Abang betor, Pak nelayan, Petani, Buruh Karyawan, Bahkan Aparat negeri ini.
Lek, Kenapa begitu tega keringat negeri ini bermahar mahal
Lek. Kemana perginya penambahan 2000 itu
Lek. Usia moe segini dini Kinerja moe Setinggi gunung
Gunung yang sedang menumpahkan laharnya
Mencekik Kami di persada negeri ini.
SAPA LEMBUT BUSANA SI CIPIT MATO
ooiiii mariah nian lagak busananyo
panjang dipotong sampai ka pangkal
tak porlu lagi kalimat singkap
ditunjukkan sampek tabuka pintu narako
tak ado lagi yang basungkup halal
tak nampak lagi orang yg mambawak qur'an
kota ku malang kampung ku hilang
hilang ditolan si cipit mato
kamano lagi ondak ku ungsikan
duo anak jantan ku ini
omak nyo ondak anak ni mambawak tasobih
menggendong shall mengucap salam lombut panoduh hati
ooiiii bacamano la ini ayah kato anak ku
siapo lagi yang mandongar pokik ku di kubah masjid ni
hampir samuo sudah geleng geleng kapalo mangombus asap
hampir samuo di pintu laknat
kotaku malang kampungku hilang
salah lah aku kolo sakarang di pegang si cipit mato
pintak kami samo samo anak ku
jangan kau potong calana kau sampek ka panggal paho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar