Senin, 31 Maret 2014
Kumpulan Tembang Kata Yusaku Kudo - GADIS PINGITAN
Gadis pingitanku melambai dr bilik tak bertirai,melempar snyum celah rumah tak berjendelA.bulan telah menampakkan sinarnya,wajah yang slma ini menggangguku sendu
Kenapa gerangan.?bisakan bulan bercerita?seolah tak terpisahkan bibir mengatup air mata berderai.
Membangunkan otak yg tidur bertanya!..ingin ku raih ku peluk sang bulan apa daya bulan di pagari dinding tinggi.menandakan bahwa dirix dipingit,1 saja dia rindu
-------------------------------------------
selangsa perapian melolo berkedip mengobarkan api dendam di hati, melahap menelan bangsal-bangsal tirani,sorak jerit dr mulut tak merelkan bangsal itu di jejal si jago merh.kobaran smkin membumbung sigap setap warga trut memdamkan kemarhan yg bergejolk mendendam
Sosok mata itu tlah tiba.kuning bercahya,dgan seruan memekakkan telinga, diamku di keramaian menuntaskan kobarAn amarah di hati.kutatap!bagaimna nasib kami?
-------------------------------------------
Salahkah ku berharap menggenggam padi berbulir merah?slahkah jika dirimu bgitu ku inginkn?apa aku yg mengiba?.bkan! smua karna kasih,
Tak hirau seruan orang,yg mengganggu nyenyak di tidurku, aku ingin bertemu,dismpingmu berbagi dganmu,yg menyeru dan berseru adkah kau tau arti kehilangan dan berharap? tawaqkalku pdmu tuhan,dktkat jarak yg jauh di antra kami..
-------------------------------------------
Salahkah ku berharap menggenggam padi berbulir merah?slahkah jika dirimu bgitu ku inginkn?apa aku yg mengiba?.bkan! smua karna kasih,
Tak hirau seruan orang,yg mengganggu nyenyak di tidurku, aku ingin bertemu,dismpingmu berbagi dganmu,yg menyeru dan berseru adkah kau tau arti kehilangan dan berharap? tawaqkalku pdmu tuhan,dktkat jarak yg jauh di antra kami..
-------------------------------------------
Pagiku tersentak oleh rinduku yg menggebu,msih ingatku dirimu msih di medan perjuanganmu,ku sapa dr Hpku,slamat pagi bwtmu. Matahri yg malu kini sejengkal di keplaku,melukiskn snyuM smngtmu. Bayngku,planglah bawa berita gmbira,kemenangan yg hakiki.
Sayup kudgar denting jam berdetak bisikn sisa semalm,bgitu menyentuh jatuh pilu dimataku,legenda akn terukir pahatan jsamu melukis sejrahmu,juangmu
-------------------------------------------
pesta sdh mlai,irama gendang sdah ditabuh mendendangkan suara hati rakyat,ini pesta kita dan untuk kita.
Gaun,sepatu kaca tdak di butuhkan di sini.Ribuan bola mata tertuju padmu,merka2 yg akan memilihmu berikan rasa aman,damai pada merka jagan janji yg kau tabur.
Disuatu kelak dirimu akan duduk di sana ingatlah klw kursi itu bukan milikmu semata,ingat mereka yg memberimu kursi itu!jgn bri mreka hrapn2 wahay bpk/ibu
-------------------------------------------
Ku sendiri lg,tanpa dirinya di sini, menentrmkan hati yg resah, dadaku sesak,ku tau sibukmu skrng,hari penobtanmu di ujung mata kelilipan semgat,itu yg bisa ku beri di balik do'a2 tulus,mengharap bambu sermpun kita bersama,
Ku harap menerti aku yg sperti ini,bkan smta2 mengganggu dirimu rindu,resah,takut, campur aduk di ulu hati.sekapur sirih mhon maafku tenglah melangkh krna aku sllu di smpingmu,dr jauh kudo'a kanmu
-------------------------------------------
mengintip sang camar!menguntit dara berdandan melukis wajahnya di rias sang rembulan,memoles bibir seksi merona pipi malu.
Gaun merah muda membalut tubuh seksi menadah bibir gemelintir menggiurkan hasrat kelakianku..bidadari mulai bersolek sanggul di padu,.kuajak menerawang angan yg dirasuki setan penguNtit..ahkk andai ku bisa menikmati tubuh sesaat, ku dekap kucium aroma perwan,sosok amata terbelalak menindih bulan.
-------------------------------------------
Dlm kabUt kesunyian malm diriku di bgunkan malaikat surga,walau sekedar berucap buwat saNg ayah "slmat istrahat ayah".tertundukku menguras resah di hati,diingatkan penjaga malm yg panjng,setengah lunglai di kantuk langkh ini menuju kedalm gelapx malm tak bertepi.
Dingin menusuk tulang,menggetar kan rambut di tengkuk.imamku tlah memanggilku maka,bergegaslah hendk tunaikan hajatmu,pertengah malm ini,sujdku untkmu ayah!
-------------------------------------------
Benarkah istlah itu tiada gading yg tak retak?benarkah bahwa hati manusia itu susah di terka adanya?
Lalu kemana hendak mengadukan
Setumpk cela yg mendengkur hebat.
Manusianya sibuk sendiri dgan 100 aktivitas seakan hdupnya berkekal,
Klw gading bisa retak kenapa hati manusia keras membatu?jauh dr sadar bahwa besok akan mati,sya bukan menggurui hanya memberi. Lambang bulan sabit itu bukan skedar penghias menara mesjid
------------------------------------------
.
Karya : Yusaku Kudo
Depok
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar