Direruntuhan puing - puing peradaban ini
aku teringat akan satu nyanyian ketidak pastian
Mereka tau kalau mereka lapar
tapi. mereka tidak memahami lapar mereka
Sikecil meronta berlumur keringat
memangsa dan terus mencari mangsa
mangsa yang didapat disambar rakus oleh silapar
Sikecil meronta berlumur lelah
mengintai akan menyambar santapan malam
setelah didapat si lapar merampok di dalam suapanNya
oooohhhh Realita Tragedi Kaum Barbar
Jangan Mampir ke Kota ku Tanjungbalai.
Selamat Pagi semua Wahai perangkai Aksara....
Oleh : Custom Srg
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Lewat rona malam yang larut ku sisip pesan
Terimakasih untuk pengasuh dinding ruang pekerja seni yang telah memberi kepercayaan pada aqoe untuk bergabung . disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar