Minggu, 23 Maret 2014
SEJENGKAL DI BAWA BMI CINTA INI
“Kupetik pipinya yang ranum,
kuminum dukanya yang belum: Kekasihku,
senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu.”
tau kah engkau..
Cinta seperti penyair berdarah dingin
Yang pandai menorehkan luka.
Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.”
bercumbu dengan kata cinta dan mahligai puitisi insan pujangga.,
dan berkarya akan cinta duniawi.,.,
kasih ku kini tiada batas untuk mu..
Sementara kita saling berbisik
Untuk lebih lama tinggal
Pada debu, cinta yang tinggal berupa
Bunga kertas dan lintasan angka-angka..
bernoda hitam di atas lembaran putih..
aku mencintaimu karna aku tidak akan pernah bosan locehan mu..
'dengan lembayung ku.. hingga suatu saat cinta itu pergi di telan sang permadani cinta... yang beroda yang sejengkal di bawah bumi...
by wira ara sudibyo.
tanjungbalai./north sumatra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar