Minggu, 07 April 2019
Kumpulan Puisi Hidayat - SYAIR TERPUTUS
KEIKHLASAN RASA
*Hidayat*
kusadari dirinya
sangatlah cantik mempesona
sudah tentu tak sedikit pria
yang kan memujanya
keadaan diri
menyadarkan hati
yang tak kan mungkin
untuk mendekati
apalagi bermimpi
tuk dapat memiliki
biarlah
tak kudekati dirinya
agar tak mengganggu
rasa hatinya yang bahagia
agar kubisa selalu
memandang wajahnya yang ayu
serta senyum manisnya
yang menawan jiwa
dan biarkan rasa ini
tetap didalam hati
hingga saat nanti
bahagia
atau kubawa mati
#kediri 06/04/19
RESAH JIWA
*Hidayat
kau yang katakan resah jiwa
walau hanya didunia maya
namun mengapa kurasa
keberadaamu sungguhlah nyata
duduk diujung dunia sana
sedang menghitung gundah
entah apa yang kau rahasia
sedang hatiku masih terbuka
mengapa tak kau coba
membagi kisahmu disudut jiwa
agar bisa kubaca dan paham
serta mengerti arti yang sesunghuhnya.
bukan seperti ini
berdiam diri bagai sembunyi
seolah takut sesuatu terjadi
padahal semua belumlah pasti
sudahlah lupakan semua
marilah berbagi sukacita
buatlah semua seindah surga
agar hidup lebih bermakna
#kediri 05/06/19
GORESAN RASA
*Hidayat*
sebuah tulisan
apapun namanya
adalah goresan rasa
yang murni tercipta
dari dalam jiwa
bisa saja
ia tercipta tanpa disengaja
karena inspirasi yang datang
menyapa pada jiwa
hingga terbentuk
sebuah karya alami
yang tersusun bagai gunung
dan terhampar bagai lautan
tapi bisa juga
inspirasi itu
sengaja didatangkan
untuk sebuah alasan
hingga membentuk suatu tulisan
dengan maksud sebagai pesan
atau himbauan
untuk dipahami dan direnungkan
#kediri 04/04/19
SEMANGAT RASA
(*Hidayat*)
sudahlah
jangan kau ratapi
segala sesuatu
adalah takdir Ilahi
biarlah semua
jadi pelajaran jiwa
untuk menjaga
semangat rasa
tak perlu disesali
tak perlu ditangisi
biarkan saja semua pergi
menghilang dari dalam diri
karena matahari
tak kan padam
hanya karena
Sang langit yang mendung kelam
pun cantikmu
tak kan hilang
hanya karena
tangisan yang terbuang
#kediri 04/04/19
TERJEBAK SANDIWARA
*Hidayat*
kelakuanmu dimalam tadi
menyadarkanku
akan sandiwaramu
selama ini
seluruh kata cinta
yang kuberikan
nyatanya
tak pernah kau hiraukan
kau anggap
hanya pelengkap kesenangan
tapi biarlah tak mengapa
tak kusalahkan semua
anggaplah saja
pengalaman berharga
kuhormati kelakuanmu
yang telah berjuang demi cintamu
dengan segala
sepak terjangmu
aku pun kan berbenah
demi cinta yang hampir punah
haluan kan kurubah
menuju mimpi yang indah
tapi aku tak kan pergi
akan selalu ada disini
namun jangan kau harap lagi
kata cinta dari hati
biarkan saja hati
menyimpan semua dengan rapi
hingga saat nanti
ia kan terkata kembali..
MENULIS KEBAHAGIAAN
*Hidayat*
telah kusiapkan
pena cintaku
tuk menuliskan kebahagiaan
di kehidupanmu
sebagai bukti
kesungguhan hati
yang selalu saja
kau meragukannya
namun
kosongkanlah dulu
kanvas hatimu
agar kubisa
tuk segera memulainya
menulis kisah
dengan bait-bait rasa
yang kan tercipta
antara kita berdua
berharap
tuk jadi goresan indah
yang kan mewarnai
kisah cinta ini
#kediri 01/04/19
BERDO'A
*Hidayat*
berdo'a
sah-sah saja
memang dianjurkan Tuhan
sebagai bukti penghambaan
apapun do'a nya
itu terserah kita
tiada batasan
selama meminta kepada Tuhan
dengan cara yang benar
tapi sebagai makhluk sosial
terlalu egois rasanya
bila kita hanya berdo'a
untuk diri kita saja
hukum dunia
saling memberi dan menerima
menjadi rasa bakti kita
pada sesama
andaipun kita
tak mempunyai apa-apa
biarlah kita saling
berbagi senyum dan do'a
agar selalu bahagia
walaupun bahagia
itu relatif adanya
tergantung bagaimana
cara kita menafsirkannya
#kediri 01/04/19
CADAR CINTA
*Hidayat*
sayangku
andaikan kau tau
betapa aku
sangat bersyukur dan bahagia
atas karunia Tuhan
yang telah menganugerahkan
dirimu sebagai bidadariku
didunia ini
sadarkah kau
betapa cahaya wajahmu
mampu
memikat hatiku
juga
pancaran sinar matamu
mampu teduhkan jiwa
yang gelisah selalu
ijinkan kulilit
sutera halus
di separuh wajahmu
karna kutak ingin
cantikmu berkurang
terpapar dan terkontaminasi
oleh kotornya nafsu duniawi
kuingin
kau selalu menemani
dan menjadi bidadari
hingga ke surga nanti
DULU
*hidayat*
aku dibawa pulang kedesa saat usia 7 tahun. untuk bersekolah,dan dititipkan pada paman dan bibi ku bersama nenekku.
waktu itu,perbedaan ekonomi masih sangat mencolok sekali.
uang receh pecahan 5,10 dan 25 rupiah,masih berlaku.
dan rata-rata harga makanan masih segitu,dan bisa dibayangkan bila kita beli makanan seharga rp 5 dengan uang rp100,bisa dapat berapa?
dan aku pernah mengalaminya.
waktu itu aku sedang duduk diteras rumah sambil memegang uang receh rp100 buat jajan saat main nanti.
tak lama,lewat tetanggaku membawa jualan krupuk dari singkong yang oleh orang kampungku dinamakan kepeng.
harga perbijinya,rp 5,dan aku yang belum mengerti bahasa daerahku,langsung bilang beli sambil menyodorkan uang rp100 yang kupegang tadi.
tau apa yang terjadi...?
aku dapat krupuk itu dengan plastiknya,hehe..
aku bingung sendiri,siapa yang mau menghabiskan krupuk sebanyak itu..?
kan aku butuhnya cuma 2 saja buat cemilan.
terus sisanya mau diapakan...?
tapi untunglah aku punya banyak saudara,sehingga mereka bisa ikut membantu menghabiskan kerupuk tadi..hehehe
masalalu...memang suka membuat kita kadang tertawa sendiri...
tapi itulah sejarah hidup yang tak semua orang memiliki.
dan menjadi kenangan tersendiri.
Kediri,1 april 2019..
PENGGUGAH BAHAGIA
*Hidayat*
mungkin tak perlu
kau banyak bertanya
aku siapa
dan dari mana
hingga bergaya
lalu menatapku penuh sangka
dan curiga
aku
hanya seorang anak desa
dengan gaya
apa ada nya
namun
pastilah juga beragama
sama
dengan kalian semua
gayaku
hanyalah cara
implementasi rasa
dari dalam jiwa
walau agak berbeda
namun ku rasa
tujuan
tiadalah beda
celotehku didunia maya
hanyalah cara
untuk
menggugah bahagia
karena
menggugah bahagia
juga termasuk ibadah
sebagai wujud syukur kita
pada Yang Maha Kuasa
#Kediri 31/03/19
GALAU
-------------
Suatu hari dipinggir danau yang tenang
seekor belalang diam termenung.
daun pun lantas bertanya:
"mengapa diam saja,apa tak lapar? "
Belum sempat bicara
angin menghempas tubuhnya hingga
jatuh didepan sang katak yang pula
terdiam.
belalang pun berkata:"mengapa diam saja,apa tak lapar? "
Belum sempat bicara
seekor ular jatuh tepat dibelakang katak namun nampak lesu
dan langsung naik keatas dahan.
katak pun berkata:"mengapa tak makan aku,apa tak lapar? "
Belum sempat bicara
seekor elang hinggap didahan tepat disisi sang ular.
tapi diam saja,tatapannya kosong
ular pun berkata:"mengapa tak makan aku,apa tak lapar? "
Belum sempat bicara
seorang nelayan datang ke telaga hendak memancing,ia heran,kenapa hewan yang seharusnya saling memangsa,bisa diam berkumpul
ia pun berteriak:"hei,kenapa kalian diam saja..?
semua hewan menoleh,dan berkata:"
KAMI SEDANG GALAU.."
TEMPAT
*Hidayat*
takdir ketentuan
memang ditangan Tuhan
namun
kita diberi kebebasan
tuk menentukan hal kehidupan
sebagai rahmat-NYA
segala sesuatu ada tempat dan aturannya
agar tak bingung
dan menimbulkan masalah
karena itu
tak mungkin kita beli bunga
ditoko sepeda
kecuali penjaganya
sedang lagi jatuh cinta
pun tak mungkin
kita beli sepatu roda
diwarung tetangga
kecuali memang kita
sedang habis obatnya
hehehehe
#kediri 30/03/19
ANTARA AKU KSATRIA SYAIR DAN RIZAL
(*Hidayat*)
saat kau melihatku
aku hanya pria biasa
tiada hal istimewa
tiada apa tuk dibangga
namun saat kau menyapaku
di dunia maya
kan kau temui
hal yang berbeda
apalagi jika kau menemui
ke laman web pribadi
kau kan binggung sekali
karena hanya berisi
cerita dan puisi
tak usah heran dan bertanya
karena yang kau baca
adalah goresan rasa
milik Ksatria syair bercerita
jika kau mengikuti cerita
ia kan membawamu
berkenalan dengan Rizal
pria supel,pendiam
tak banyak gaya dan bicara
tapi sekali berkata
semua kan terpesona
bahkan dunia pun diam
tuk mendengarkannya
#kediri 29/03/19
INGIN KAYA
*Hidayat*
sebuah tulisan di sosial media
mengejutkanku yang baru terjaga
karena isinya
yang cukup aneh kurasa
(apakah anda ingin kaya..?)
jujur saja
didunia ini siapa yang tak ingin kaya
sebab orang gila pun
ingin kembali normal semula
hanya saja ia tak tau caranya
tapi kucoba
tuk berfikir positif dan baik sangka
jika dia bisa menjadi kaya
hanya dengan cara berdo'a
artinya
aku pun bisa
karena aku juga manusia
sama seperti dia
dan berdo'anya pun
kepada Tuhan yang sama
tapi
ah sudahlah
tak usah membahasnya
nanti lama-lama
bisa gila
bahaya
#kediri 29/03/19
HARAPAN PAGI
(*Hidayat*)
Secerah harapan hati
kala ku saksikan
Sang mentari
yang tersenyum menyapa hari
Ikhlas pancarannya
adalah karunia Ilahi
bagi kita semua
walau kadang kita lupa mensyukurinya
Kicau ribuan burung pagi
yang bernyanyi
selalu setia hati
mengiringi hari-hari
Mari memulai hari
dengan ketulusan dan kesungguhan diri
namun tetap bersyukur pada Ilahi
agar hidup ini diberkahi
#kediri 21/02/19
CINTA
(*Hidayat*)
temanku dulu berkata
cinta itu
cerita indah namun tiada artinya
lalu mengapa masih diperjuangkan
ada pula yang berkata
cinta itu
cerita indah
namun tantangannya ada saja
lalu mengapa kita
harus galau karenanya
terlepas dari apapun istilahnya
cinta tetaplah cinta
ia bagaikan takdir
yang tak bisa diduga
pun tak bisa direncana
apalagi di coba-coba
bisa berbahaya
karena
diri dan keluarga
yang kan jadi
taruhannya
#kediri 27/03/19
DIBALIK AWAN
(*Hidayat*)
dulu saat kecil
aku sering memandang langit
dengan gumpalan awan putihnya
yang menakjubkan
aku selalu berfikir
bahwa diatas awan itu
ada negeri lain
yang lebih maju peradabannya
dan lebih kaya penduduknya
karena semua pesawat
masuk kedalamnya
dan mereka yang kaya
dan suka naik pesawat
dari tetangga
dan orang-orang sekitar kita
selalu mampir kesana
sampai aku berfikir
mungkin disana juga ada
perkantoran dan gedung penunjang bisnis lainnya
namun setelah sekolah
aku jadi tau
bahwa awan itu
hanyalah gumpalan udara
tiada apa-apa disana
bahkan tuk sebuah gubuk
yang reot sekalipun
semuanya
hanya anganku saja
yang berfikir
disana ada gatotkaca
yang sedang patroli udara
#kediri 27/03/19
PADI&RUMPUT LIAR
(*Hidayat*)
Kau
bagai rumput liar
diluasnya hamparan padi
ladang hatiku
Serasa mengganggu
dan menyandra kalbu
memberatkan
jejak langkahku
Hadirmu
tak kuharapkan
namun Tuhan tunjuk
kepadaku sebagai ujian
Biarlah
kau hidup bersama padi" itu
agar ku bisa tau
Padi yang sesungguhnya
dari ladang hatiku
#kediri 22/02/19
SYAIR TERPUTUS
(*Hidayat*)
syairku hilang disenja lalu
tergerus
oleh deru hujan
yang melaju
dan dingin malam pun menyapa
entah esok
masihkah ada nada
yang bersuara
sedangkan
senar dawai
telah putus
berserakan
bagai
tali layangan
yang telah
terbuang
#kediri 26/03/19
HANYA INGIN MENULIS
(*Hidayat*)
aku
hanya ingin menulis saja
seluruh kata
yang ada
didalam jiwa
meski
aku tak tau
apakah namanya
tulisan ini
pun
aku tak peduli
apakah
ini berarti
atau
tidak sama sekali
karena
cukup kutulis saja
jiwaku pun
sudah merasa lega
silahkan saja
jika dirimu
ingin
membacanya
jika tidak pun
tak mengapa
aku tak kan
kecewa
karena aku
hanya ingin
menulis saja
#kediri 24/03/19
JIWA SASTRA
(*Hidayat*)
jiwa sastra
selalu melekat
bagai nyawa
yang bersemayam dalam dada
menemani hari-hari
dan setia memberikan
jutaan inspirasi
pada diri
jiwa sastra
tetap setia
meski setiap hari
kutinggal bekerja
bahkan kadang
hingga larut malam
namun
ia selalu berbisik mesra
dan mendorong
optimisme rasa
membisikkan kata-kata
yang lalu kutampung
dalam laci-laci sanubari
menunggu saat
terangkum jadi puisi
bahkan
saat aku
tertidur malam
karena kelelahan
jiwa sastra
merangkaikan imaji
bersama mimpi
hingga
saat bangun pagi
puisi pun
sudahlah jadi
#kediri 25/03/19
JEJAK CINTA
*Hidayat*
cinta
mungkin terlalu dalam
rasa yang kupendam untukmu
didalam dada ini
terlalu tebal kutulis
nama indahmu
didalam catatan hati
dan saat kau tinggal pergi
rasa itu masih ada
tetap abadi
hingga saat ini
selalu berdetak
laksana jam
yang tergantung didinding
memanggil manggil rindu
dengan syahdunya
kubiarkan
sisa sisa rasa yang tertinggal
di kedalaman relung jiwa
kan kujadikan titik titik jejak
bila suatu hari nanti
kuingin menemukan
cintamu kembali
#kediri 07/04/19
Kumpulan Puisi Genoveva Manohara - ENGKAU YANG KUSEBUT KEKASIH
ENGKAU YANG KUSEBUT KEKASIH
Engkau yang kusebut kekasih
Yang membawaku terbang melintasi langit jingga
Bermandi cahaya pelangi
Bersekutu dengan mega-mega kelana
Kau juga yang menghempaskanku ke dalam jurang hina
Engkau yang kusebut kekasih
Yang memujaku laksana bidadari
Menciumiku dengan puisi-puisi rindu
Membuat semua pujangga cemburu
Tapi kau juga kekasih
Yang telah menghujatku dengan berjuta bait cerca
Menistaku hingga aku hilang rupa
Engkau yang kusebut kekasih
Yang mendekapku dengan hangat cinta dari sorga
Juga membakarku dengan api cemburu dari neraka
Menghanguskanku hingga aku tak berjiwa
Gk, 20190329
(Genoveva Manohara)
Kumpulan Puisi Muhammad Jayadi - SENJA MERAH
SEBUAH MALAM DI GUYURAN HUJAN
Karya : Muhammad Jayadi
Menderas saja hujan
Sepotong malam telah basah
Dalam sajak kubawa berkisah
Mengharap turun berkah
Memugar asa yang hampir rebah
Sebab
Batang usia meninggi
Sedangkan diri
Sudah banyak menyia-nyia waktu
Bermandi kelam dan debu
Baiknya kembali
Ke jalan penuh cahaya
Membasuh luka dalam renung menajam mata hati yang tumpul terdera dunia.
Halong 31 Maret 2019
JEJAK KEMBARA DIRI
Karya : Muhammad Jayadi
Jejak-jejak bayang diri meninggalkan kesan
Keindahan dan keinsafan yang kuteguk dari tiap rasa yang kujamah dalam nada semesta
Berjalan menyusuri segala mimpi mewangi
Mewujud nyatakan harapan dalam doa dan gerak langkah di laju usia
Agar peradaban tertata, mengalirkan sungai-sungai mutiara
Dalam redam malam penuh renungan, di bias sunyi tanpa bulan.
Balangan 30 maret 2019
PUISI DAN PENYAIR
Karya : Muhamad Jayadi
Sedemikian indah
Menyusuri kata-kata para penyair
Memugar keindahan yang pernah rusak di fananya dunia
Kunikamati setiap renyah kalimat
Yang menyejukkan jiwa
Yang selalu haus makna.
Balangan 30 Maret 2019
SENJA MERAH
Muhammad Jayadi
Senja pernah merah
Di langit yang hampir gelap
Dalam samar, kutuliskan
Bait keindahannya, menawar hati yang kering makna dan duka.
Balangan 30 Maret 2019
MEMBAUR ALAM RINDANG
Karya : Muhammad Jayadi
Membaur lembut dengan alam
Angin ramah tamah
Dan hijau pohonan indah
Menentram jiwa
Sambil dengarkan
Lagu Untuk Sebuah Nama milik Om Ebiet
Benar sebuah siang tentram
Di ulu hati semesta diri.
Halong 29 Maret 2019
Kumpulan Puisi Julinar Sinaga - BIARKAN CINTA DATANG MENEMUKANMU
JIKA LAUT ADALAH CINTA
LANGIT ADALAH RINDU
BERNAMA
Karya : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Kepada Purnama Raya
tertulis kisah cinta berkasih
rindu bernama di langit cahaya
cinta di laut di penantian senja
bening permata berkilau sirna
diatas perahu riuh gelombang jiwa
kisah cinta datang berlalu berkasih nama
memahat di biduk hati tersembunyi
saat terpikat mengikat dalam seribu janji
Ketika laut gemuruh riuh melepas senja
Cinta berkasih terlepas raga dipantai dewata
Kasih nan sunyi memangku sukma
di langit rindu bernama
Datang berlalu sepi merindu
kasih nan sunyi pergi memburu
Cinta dan rindu , bernama selalu
memahat di laut dan langit membiru
Csablanca Raya JakSel
Selasa 260319/ 15.30 wib
BIARKAN CINTA DATANG MENEMUKANMU
By : Julinar Sinaga
#Juliet/ #BidaraJingga
Akulah penikmat sunyi
sang pemuja cinta mahar kasturi
Ketika malam datang menjemputmu
ketika itu rindu datang membezuk dan merayu
engkau kutitipkan dilubuk hatiku
dikamus cinta yang terdalam
Sayang
Kau yang belum kutemukan
kubujuk rayu dititian Doa
bersimpuh jiwa memahat ayat cinta
bergema jua
datang dan sengaja menjemputmu
Ketika Tuhan sedang masih bersamamu
ketika itu senyum hadirmu memahat Qolbu
menjemput Rindu ditaman Surgamu
Karena kutahu
Rindumu datang memanggilku
Ancol Jakarta
Selasa 260319/ 08.00 wib
Kumpulan Puisi Ella Karentina - LELAH
menatap kearah senja dibalik jendela
senyumnya pilu pada siulan syahdu yang dihantar angin sore itu
syairnya menusuk pori-pori di kuduk tengkuknya
dari masa yang jauh di belakang sana
diam membisu
menelan ludah
menutup mata sementara
napas dihembus panjang bak menahan lelah
luka dan rindu berkelahi di sanubari
demi menangi waktu yang terus memburu tak berjeda
camar menangis haru ditelan langit mentah-mentah
saat kejora mengambil alih paksa harinya
Senyum terlanjur beku
air mata terhalang karma masa lalu
sayatan demi sayatan mengikis gumpalan darah hingga lengan kaku
sorotan kejam kepunyaan terlanjur menuntut semena-mena jingga yang tak ada daya apa-apa
LELAH
Ella Karentina
Jakarta
10 Maret'2018
Aksaraku baik-baik saja,
hanya sedikit buram
membelenggu antara bait dan kata
lupa menyembuhkan imaji yang terlanjur lebam
Aksaraku seolah durjana
disiku bait yang kehilangan jati diri dia ada
tenggelam di hantam badai kenangan lama
serupa naluri yang sengaja dibuat- buat cerita
Aksaraku bersembunyi di tidurku
hentakan pilu seakan tak jemu mengganggu
kata demi kata merapikan ampas-ampas pena yang lalu
Seakan cemburu buta oleh waktu yang membelenggu
Jakarta Utara,
27 Maret 2019
Ella Karentina
AKSARAKU
Kumpulan Puisi YS Sunaryo - PEREMPUAN PUISI
PEREMPUAN PUISI
Karya YS Sunaryo
Tak habis-habisnya aku
tuliskan keindahan jiwamu
walau rupa ragamu
kini tak tahu
Terutama ketika luka
bertahun-tahun bertakhta
kau mainkan sebagai orkesta
yang selalu mengalun
menjadi denting penuntun
bagi sehimpun ketabahan
di sebait senyuman
Bagimu kebahagiaan itu sajak-sajak
pada juang yang mampu dipijak
walau sembilu setia mengkuliti
di kepala hingga telapak kaki
tetapi nyeri bisa dihindari
dengan lapis-lapis ketahanan
di bening kedalaman hati
Hati yang senantiasa berzikir
tak sebabkan langkahmu terkilir
lurus tegar di terjal jalanan
tak peduli tiada tiang sandaran
kau tetap perempuan pantang
jatuh di jauh jurang curam
Di bangku tua senja hari
kau benar-benar antologi puisi
bagi mekar damai buah hati
dan generasi makin percaya diri
yang sempat merasa asing
di bumi globalisasi
Hingga tak habis-habisnya aku
membaca seluruh maknamu
di ruang berdinding batu
pisahkan kau dan aku
Bandung, 3 April 2019
RESAH DI ATAS GABAH
Karya YS Sunaryo
Berserak gabah resah
dijemur di halaman rumah
keringkan bulir-bulir utang
pada tiga bulan ke belakang
Panen mengetam tulang belulang
buruh tani tertelikung di pematang
pun tuan tanah dan pemilik sawah
resah pada jatuh harga gabah
sedang para tengkulak
berjingkrak kepalkan tamak
mengusur-gusur keringat basah
para petani menelan ludah
O, nasib petani di sini
benteng negeri ambruk harga diri
remuk di lidah mesin industri
tiri dari belaian globalisasi
Bandung, 25 Maret 2019
SARJANA SAWAH
Karya YS Sunaryo
Di sawah ini, dulu
lahir sarjana bermutu
dari rahim ibu dan bapak petani
tiada henti berkelahi dengan lumpur, keringat dan wajah pucat pasi
Ilmu gizi acapkali memaki
sebab orang tua tani sembarang memberi
jenis makanan tanpa takaran
tak empat sehat tak lima sempurna
Tetapi langkah tidak berhenti
sebab padi cukupi sekolah tinggi
hingga toga disematkan
panen raya gelar syukuran
Di sawah ini, kini
menjadi rahim kemiskinan negeri
saban hari terdengar kabar debar
putus sekolah dan nganga lapar
anak-anak bermain serbuk besi
di antara kepulan asap industri
rindu asuhan para orang tua
yang lama diseret ke pinggiran kota
Sedang di sudut-sudut desa
terlihat lelaki dan perempuan renta
tanpa sawah tanpa kebun
menghitung laju truk yang melindas
tapak-tapak kehidupan
memaksa kematian
Sarjana yang lahir di sini entah ke mana
desa tak bergabah tak jadi singgasana
bersama itu pembangunan merobohkan
tiang-tiang penyangga budaya sahaja
dan hentikan jibaku daya pertanian
entah sampai kapan
Bandung, 28 Maret 2019
Kumpulan Puisi MS Sang Muham - RINDUKU PUPUS
SUDUT TAK BERPENGHUNI
Karya MS Sang Muham
Lelah menanti di sudut tak berpenghuni
serumpun tarian senja menawarkan diri
masih mampukah jiwa menganyam sunyi
Hati memang terus saja bersuara
gemuruh jiwa yang fana
terpuruk di sisi duka lara
Masih mampukah hati bertahan
pada selancar yang rawan
Pasrah berserah berpengharapan adalah tumpuan
semoga terjawab seturut amanah Gusti Pangeran
#Billymoonistanaku, Sabtulegi, April 06-2019 = 17:07 wib
HINGGA TITIK NADIR
Karya bersama Kemuning Senja Kadylla
dan MS Sang Muham
Bertahan di titik nadir berharap ada cercah
di ujung rindu tak perduli
berapa panjang waktu telah rebah
oleh pergumulan waktu dalam penantian ini
Perempuan sunyi tetap terkenang
pada seulas senyum
di penghujung pergulatan panjang
nan resah di kulum
Tak ada waktu terlalu meregang
bagi sebuah hati terpancang
pada sebuah asa yang hilang
Tetap berharap meski tak terucap
kemustahilan yang gagap
menembus langit langit tak beratap
#Belantaraibukota, Sabtulegi, April 06-2019 = 16:41 wib
SECERCAH MIMPI
Karya MS Sang Muham
Letih ku menggapaimu
tak perduli entah bagaimana lagi
rentan sekujur jiwa dalam warna kelabu
sungguh terbelit kaki
berlari terus berlari mengejar sesuatu
seperti mimpi
Mungkinkah segala resah punah
jika hati tak tentu arah
mendekati menyerah
Tolonglah ya Gusti Pangeran
nyatakan secercah impian
jadilah kenyataan
#Billymoonistanaku, Kamiswage, April 04-2019 = 18:38 wib
TETAP KU KENANG
Karya MS Sang Muham
Berapa kali mesti kuulang
agar jalanmu tak tersandung di penghujung
meski kau acuhkan dalam seribu kunang kunang
masih saja aku berujar
dengan nada datar
hati pun tergetar
Kini semuanya sia sia tak guna
nurani kosong retak sejuta
ingkarlah semua
Tapi aku tetap akan mengenangmu
sebab kau ada di alur hidupku
meski tak bisa ku henti untuk menyapamu
#Billymoonistanaku, Rabupon, April 03-2019 = 10:55 wib
TETAP KU KENANG
Karya MS Sang Muham
Berapa kali mesti kuulang
agar jalanmu tak tersandung di penghujung
meski kau acuhkan dalam seribu kunang kunang
masih saja aku berujar
dengan nada datar
hati pun tergetar
Kini semuanya sia sia tak guna
nurani kosong retak sejuta
ingkarlah semua
Tapi aku tetap akan mengenangmu
sebab kau ada di alur hidupku
meski tak bisa ku henti untuk menyapamu
#Billymoonistanaku, Rabupon, April 03-2019 = 10:55 wib
PENDALAMAN HATI NURANI
Karya MS Sang Muham
Berhentilah sejenak meluruskan rasa
supaya tak beban cerita lama
setelah itu mulailah menata hati
memilah apa yang terjadi
bentangan takdir tak bisa di pungkiri
biarkan sukma mengalir di nurani
Semilir senja bertaut dengan nostalgia
menata rasa menghanyutkan segala duka lara
hingga hening menyelimuti sudut sudut nuansa
Akhirnya mesti kita pahami lebih jauh lagi
rentetan nasib bahkan takdir masih bisa di perbaiki
memerlukan tafakur serta pendalaman hati nurani
#Billymoonistanaku, Selasapahing, April 02-2019 = 08:48 wib
TABURKAN KEBAIKAN
Karya MS Sang Muham
Untuk apa lagi meratapi hari
bukankah tragedi telah mengahiri cerita
biarkan waktu menghakimi
memilah rasa diantara peristiwa
ketimbang terus saja menggendong sakit hati
lepaskan biarkan berlalu begitu saja
Semua cerita dalam dan luar sukma
tak bisa terhapus membekas di jiwa
jadi prasasti suka tidak suka
Benahi hari hari mulai saat ini
taburkan kebaikan supaya welas asih bersemi
hingga tiba saatnya kita pun pergi
#Billymoonistanaku, Selasapahing, April 02-2019 = 08:28 wib
SKETSA KEHIDUPAN
Karya MS Sang Muham
Berhenti menabur suka ria
persimpangan terasa dingin mati rasa
memasuki senja tiada terasa
seorang diri
berdialog dengan nurani
mengkristal sepi di lubuk hati
Sejuta cerita bagai lembaran tak berharga
menjalani hari hari mengumpulkan duka lara
di penghujung waktu terasa hampa
Barangkali beginilah karma
setelah lelah melintasi sengketa jiwa
dalam hidup penuh nostalgia
#Billymoonistanaku, Selasapahing, April 02-2019 = 08:08 wib
DALAM DIAM
Karya MS Sang Muham
Menapaki senja kala temaram
tersentak kalbu dalam diam
nostalgia panjang serupa urutan gurindam
Masih saja teringat bait lagu tersimpan
ketika belia sempurna raga menyimpan
jauh di lubuk hati pada bilik ke sekian
Sekarang terkenang semua terbilang
tangan tak sampai tak bisa di pegang
Pasrah berserah serupa menyerah
kehendak takdir tak bisa di sanggah
#Billymoonistanaku, Seninlegi, April 01-2019 = 15:35 wib
PEREMPUAN SUNYI
Karya MS Sang Muham
Duhai perempuan sunyi
teriakanmu lirih pecah di belantara hati
melukiskan pedih di lembaran penuh bianglala
masihkah berharap bertemu cakrawala
di senja pekat tanpa cerita
Tiap senja mengharap pelangi di ujung suka
hingga pias hati berantakan sukma
terbiarkan tanpa berita
Sudahlah perempuan
barangkali hingga disini mesti henti meratapi impian
masih ada cerita pada episode kemudian
#Billymoonistanaku, Seninlegi, April 01-2019 = 15:15 wib
MENEPIS RINDU MEMBUKA HATI
Karya bersama Nur Cahaya
dan MS Sang Muham
Biarlah ku tepis rindu untukmu
kau yang pernah singgah di hatiku
dalam keheningan malam ku
Berharap masih ada secercah cahaya
menunjuk jalan membuka hati menerangi jiwa
pernah mati menjadi berarti bagai semula
Ku buka pintu hati untuk menyemai rasa
biarlah setitik cahaya menerangi gulita jiwa
Langkah rezeki pertemuan maut adalah milik-Nya
semua terpulang pada keputusan akhir-Nya
#Belantaraibukota, Jumatpon, Maret 29-2019 = 08:38 wib
MENCARI KETENANGAN DIRI
Karya besama Nur Cahaya
dan MS Sang Muham
Mungkin lebih baik sendiri
walau batin menangis
esok matahari akan bersinar lagi
menyelusuri hamparan luas
mencari ketenangan diri
Rembulan bersinar indah menjaga malam
menyimpan rahasia di balik rahasia alam
seorang diri menghadirkan tenteram
Menjalani senja menyeka satu persatu alfa
menyemai cinta kasih bagi sesama
bekal menuju kehidupan alam baqa
#Belantaraibukota, Jumatpon, Maret 29-2019 = 07:17 wib
RINDU YANG PATAH
Karya MS Sang Muham
Akh bagaimana aku bisa berkabar
jika surat menyurat putus di batas sabar
kau sembunyi di balik sandiwara
asa ku pupus di ujung kata
harus kemana aku bercerita
Ku catatkan berita di ujung lelah
tentang rindu yang patah
dan hati yang gelisah
Barangkali lebih baik sendiri
menata hati membenahi nurani
menyusuri senja sembari menyiapkan diri
#Billymoonistanaku, Kamispahing, Maret 28-2019 = 17:27 wib
TENTANG SEBUAH HARAPAN
Karya bersama Kemuning Senja Kadylla
dan MS Sang Muham
Seandainya boleh berandai andai
ingin ku luncurkan berjuta kata
tentang sebuah harapan jiwa
Dan bila lelah datang menggelayuti
biarkan hanya binar harapan sukma
melebur asa yang tak sampai jadi kata
Akan ku sembunyikan dalam nurani
tumpukan tanya sisa lelah hari ini
Entah sampai entah pun tersia dalam kecewa
semua terserah biarkan semesta jadi penyela
#Belantaraibukota, Kamispahing, Maret 28-2019 = 16:46 wib
DI MANA HATI MESTI KU LETAK
Karya MS Sang Muham
Hingga tumpah berserak
tak pelak hati tersentak
teganya mengelak
tak tau lagi harus di mana hati ku letak
#Puisiempatbaris, Kamispahing, Maret 28-2019 = 10:20 wib
BERSYUKUR DAN MEMAAPKAN
Karya bersama Yosephin
dan MS Sang Muham
Apakah harapan itu cuma bayangan
apakah salah jika itu menyakitkan
Air tidak mengalir membeku
laut tidak menderu
terima bersyukur lalu memaapkan
awal sebagai insan berTuhan.
Semua catatan pasti tersimpan
rangkaian pengadilan menanti keputusan
semua insan tak kan terluputkan
Mari membuat diri berarti
menyudahi perjalanan duniawi
#Belantaraibukota, Kamispahing, Maret 28-2019 = 09:09 wib
PERGIMU TAK BERKABAR
Karya MS Sang Muham
Lama ku termangu menatap tanpa kesan
pantai sunyi meninggalkan kenangan
Setumpuk catatan jadi saksi
semua seperti menampakkan diri
kenangan itu abadi
Semua nostalgia ada di sana
ombak dan pasir putih diam dalam sejuta bahasa
embun membeku menggenangi netra
pergimu tak berkabar entah untuk berapa lama
penantian tak berujung di pantai Akkarena
#BIllymoonistanaku, Kamispahing, Maret 28-2019 = 08:28 wib
H E N I N G
Karya bersama Ika Kartika
dan MS Sang Muham
Lalu air mata pun mengaliri alur basah
dan malam berlalu sudah
hening menjadi petuah
agar diri tak kenal lelah
Hati membeku
mematung nestapa memagari jiwa terasa pilu
semua diam tegak membisu
Harus bagaimana lagi menata rasa
agar tak hambar semua
bertumpuk kecewa di batas asa
#Belantaraibukota, Rabulegi, Maret 27-2019 = 20:30 wib
ANDAI DI HATIMU TERTULIS NAMAKU
Karya bersama Kemuning Senja Kadylla
dan MS Sang Muham
Andai di hatimu tertulis namaku
kan ku telusuri takdir itu
Tak perduli
Seberapa panjang jarak dan waktu harus ku daki
tetap akan kuraih dan ku simpan dalam bingkai hati
Tapi apalah daya
segalanya telah sirna terkikis masa
dan aku tak tau dimana aku ada
Kini ku berbalik sungsang menyisir suratan
menata hidup dalam kehidupan
untuk lebih baik di hari kemudian
#Belantaraibukota, Rabulegi, Maret 27-2019 = 19:59 wib
BIARLAH KUTEPIKAN RINDU
Karya bersama Dewi (Kemuning)
dan MS Sang Muham
Untukmu yang pernah singgah hati
hari telah meremukkan suara hati
semua jalan tertutup di balut sepi
aku menggigil bersama nurani layaknya mati
tak mungkin ini terjadi
Biarlah kutepikan rindu
dalam lipatan malam termasygul pilu
seharap masih ada secercah cahaya itu
penuntun jalan membuka lembaran baru
Jarak dan waktu kan merintangi hati
doaku membuka tingkap nurani
semua ini harus terjadi
#Belantaraibukota, Rabulegi, Maret 27-2019 = 08:58 wib
NAMAMU TAK ADA DI TAKDIRKU
Karya MS Sang Muham
Untukmu penjaga hati
hari telah lapuk masa telah berlalu
andai jalan bisa ku turuti
andai malam tak merahasiakan rindu
tak mungkin jalanku menepi
Sudah suratan mesti ku lalui
ketika ku henti membenahi nurani
ku tertinggal tak kau sadari
Maapkan ketidakmampuanku menolak takdir
pahit kenyataan pahit tak berakhir
biar kutanggung segala getir
#Billymoonistanaku, Rabulegi, Maret 27-2019 = 08:38 wib
TERLALU PAGI
Karya MS Sang Muham
Terlalu pagi mengusir lelah
rentang malam kusut oleh resah
tak ada kesan akan terlelap
narasi kian kalap
Begitu lama menanti pagi
padahal hati telah pergi
tak ada disini
Akh aku terjebak dalam pikiran
tak ada yang bisa ku lakukan
hanya pertentangan
#Billymoonistanaku, Rabulegi, Maret 27-2019 = 06:16 wib
MENGHITUNG SEPI
Karya MS Sang Muham
Lengang panjang
waktu melaju di buru kisi kisi kuatir
tetap sunyi sepanjang kenang
terbiarkan mengalir
lubuk hati guncang
Tragis
terlempar keluar garis
tak sanggub lagi menangis
Tetap ku tegak kan kepala
tak mungkin hidup sia sia
Entah sampai kapan begini
menghitung sepi sendiri
#Billymoonistanaku, Selasakliwon, Maret 26-2019 = 22:12 wib
SEMUA AKAN BERLALU
Karya MS Sang Muham
Lama ku pandangi potret itu
tak mungkin lagi terulang peristiwa lalu
waktu telah merangkai nostalgia biru
Begitulah kehidupan melukiskan goresan hati
setelah itu cerita terus berganti
bersama usia kita pun akan pergi
Lukislah kenangan serupa suara jiwa
selamanya indah buat di baca
Semua akan berlalu seiring waktu
tergantikan sesuatu yang baru
#Billymoonistanaku, Selasakliwon, Maret 26-2019 = 20:30 wib
RINDU TAK PERNAH MENYATU
Karya bersama Ika Kartika
dan MS Sang Muham
Bersama semilir bayu
gapaikan angin ke pucuk kayu
hati gundah mengadu sudah
rindu menyatu tak jua pernah
Gumpalan rindu luruh terkulai
harapan tinggal berteman sepi
menanti janji yang tak di tepati
Di ujung senja pupus jua catatan
sejuta nostalgia tinggallah kenangan
biarkan berlalu tersapu zaman
#Belantaraibukota, Selaskliwon, Maret 26_2019 = 19:39 wib
SURATAN DIRI
Karya MS Sang Muham
Selendang jiwa telah lepas
pembungkus rasa tak pernah tuntas
terseok lalu terkelupas
Masih jauh jalan mesti di lalui
perjalanan ini entah sampai entahlah henti
harus berakhir di batas nisby
Seperti masih terlalu dini
berharap tapi tak pasti
Entah dimana henti terhapus suratan diri
pasrah berserah pada sesuatu yang pasti
#Billymoonistanaku, Selasakliwon, Maret 26-2019 = 07:27 wib
HATI BIRU
Karya MS Sang Muham
Hari hari akan berlalu
tingkap hati mulai biru
tertutup kabut sutra ungu
Begitulah rupanya kehidupan
bentang panjang seperti terlupakan
habis terkikis dalam keyakinan
Pucuk telah henti bertumbuh
layu lalu luruh
Lenyap dalam kenyataan
tertinggal dalam catatan
#Billymoonistanaku, Selasakliwon, Maret 26-2019 = 06:16 wib
APA SALAHKU
Karya bersama Ika Kartika
dan MS Sang Muham
Aku takkan hilangkan jejak
karna malu
angin bertiup hingga batang pohon pun menyeruak
apa salah diriku
hingga rindu pun retak retak
Sepanjang kenangan terbaca nostalgia
terkesan indah begitu nyata
tak mungkin hilang begitu saja
Begitulah suratan jalan takdir tak terluputkan
jika itulah keputusan tak tersangkalkan
jadilah kehendak Tuhan dan berilah kemampuan
#Belantaraibukota, Sabtuwage, Maret 30-2019 = 06:56 wib
RINDUKU PUPUS
Karya MS Sang Muham
Senja telah mengakhiri ceritanya
sekarang malam datang menyapa
tapi berita tentang tetap hampa
Sudah sekian warsa tak jumpa
pohon jeruk yang kau tanam mulai berbunga
rinduku pupus tinggalkan kecewa
Entah di mana pun kini kau berada
melalui bayu kutitipkan nestapa
Semogalah kata sampai pada ruasnya
meskipun berita tak kunjung tiba
#Billymoonistanaku, Jumatpon, Maret 29-2019 = 19:19 wib
PELIHARA HATI
Karya bersama Wanti Siregar
dan MS Sang Muham
Senja telah mendekat
mari kita sambut dengan hangat
pelihara hati rapat rapat sobat
supaya selamat dunia akhirat
Jadikan diri saluran berkat
bersihkan hati jangan berkarat
mari kita berbuat
Bukalah pintu hikmat sebelum kiamat
sadar diri segeralah bertobat
isilah hidup dengan bermunajat
Langkah rezeki pertemuan maut
takdir Tuhan penuh hikmat
#Belantaraibukota, Sabtuwage, Maret 30-2019 = 07:17 wib
BERLABUH TENANG
Karya bersama Yosephin
dan MS Sang Muham
Berlabuh tenang
kutambat tali di dermaga biru
bahkan sauh telah di buang
letakkan sabar untuk menunggu
belum bertemu karena waktu
Mencari diri tak seperti menuai padi
satu persatu mesti di cermati
agar lestari hakiki
Berilah waktu untuk menata simphoni
menyamakan irama suara hati
semoga abadi
#Belantaraibukota, Jumatpon, Maret 29-2019 = 10:55 wib
SUPAYA JIWA TERBARUKAN
Karya MS Sang Muham
Ku dengar seruan-Mu Gusti Pangeran
mengingatkan sukma dalam buaian
datang mengabdi di kebersamaan
Sungguh lembut suara-Mu menyadarkan
menuntun langkahku menyongsong seruan
tiba saatnya jiwaku di segarkan
Lonceng bertalu tingkap tingkap terbuka
kemilau laksana cahaya menerangi jiwa
Basuhlah luka nestapa pun segala resah
supaya jiwa terbarukan hidup pun indah
#Billymoonistanaku, Minggupahing, April 07-2019 = 06:56 wib
TIADA DUPA SELAIN DOA
Karya MS Sang Muham
Jauh aku terperosok
tersentak kaget ketika kepentingan bergesek
betapa hingar bingarnya kehidupan
Mau tak mau kaki mesti melangkah meski terseok
menggendong nyali yang mulai tergolek
begitulah rupanya hidup dalam ketidakpastian
Nyala sukma tetap bergelora
tiada dupa selain doa
Barangkali karsa terus akan menuntun raga
menyelesaikan perhelatan tanpa pesta
#Billymoonistanaku, Minggupahing, April 07-2019 = 06:16 wib
SUMBER KASIH
Karya bersama Melati Blambangan
dan MS Sang Muham
Atma terus memuja
rasa terus mendera
harapan selalu meluah
seperti mana hujan yang selalu tercurah
Di musim kemarau pun tetap basah
berselimutkan kasih
sampai jiwa tertumpah
Melati suci putih berseri
melebur karsa jadi hakiki
saatnya indah di taman hati
Atma adalah sumber kasih
putih suci tetap bersih
#Belantaraibukota, Minggupahing, April 07-2019 = 05:55 wib
Jumat, 15 Februari 2019
Kumpulan Puisi Muara Senja - MAAF
MAAF
_________
Maafkan aku
Kesalahan terbesarmu
Adalah menghapus namamu dari hatiku
Membiarkan nisanmu memudar dari ukiran indah masa lalu
Maafkan aku
Bukan mauku
bukan juga keinginanku menguburmu dalam hidupku
Kau telah mati dalam imajinasiku
Maafkan aku
Cukup bagiku menjengukmu di tanah merah berpeluh amarah
Pusara cinta yang tak pernah ada dalam mimpi dan pikiranku
Maafkan aku
Kesalahan terbesarmu adalah menghapus namamu dalam hidupku
--------
____Muara Senja____
_____ Rindu Apa? _____
Aku masih menyimpan rindu setengah jadi untukmu
Tak pernah rindu itu kuselesaikan
Atau tanpa sengaja terselesaikan
Ku biarkan dia berserakan penuhi halaman kosong dengan rumput - rumput jelatang
Aku tak pernah tau bilamana rindu itu untukmu ; atau untuk siapa saja yang tanpa sengaja lewat dan memungutnya
Kemudian merawat dan menjaganya
Jangan kau marah jika rindu itu berubah arah
Jangan kecewa jika akhirnya rindu itu berbunga bahkan berbuah
Aku tak sengaja
Salahkan matahari jika kau mau
Salahkan dhomir jika kau ingin
Matahari yang menyinari nya
Memberikan Cahaya hangat kehidupannya
Dhomir yang menyelaminya hingga rindu nikmat terasa
Aku tak tau bilamana rinduku untuk siapa
Karena yang kupunya hanyalah rindu setengah jadi
Tak bertuan adanya
_____
------- Muara Senja -------
Kumpulan Puisi Yosu Sunaryo - NEGERI ENTAHLAH
NEGERI ENTAHLAH
Karya YS Sunaryo
Kita telah jauh lintasi orde-orde
Jadikan telanjang kaki ke sekolah
sebagai kenangan indah
Ketika kanak-kanakku teriak-teriak
minta uang saat melintas
pesawat terbang
Dan ketika ibu membagi-bagikan
nasi di atas piring sekali makan
namun anak-anak tidak kenyang
padahal beras tak pernah kurang
Sekarang pesawat berkeliaran
di atas kepala dan atap rumah
Kini aku tak lagi tengadah
Namun mengapa ada rasa
masa lalu yang belum berubah
Entahlah. Dulu demokrasi berkelahi Sekarang masih serang menyerang
Dulu para tokoh agama dipenjarakan
Kini banyak diseret ke pengadilan
Dulu kata-kata menikam berkuasa
dibungkam di balik terali besi
Sekarang besi itu terulang memukuli
Entahlah. Raga-raga dibuat gagah
Sedang jiwa masih bergumul
dengan kemiskinan pemikiran
dan moralitas dimelaratkan
Biarkan ruh peradaban bernafas
di jantung silam yang berpenyakitan
Kelakuan-kelakuan kekeliruan
yang dulu dihujat
tak sedikit kini diam-diam ditiru
Bahkan dipanjat dan dijilat-jilat
Entahlah. Seolah kita tak punya
jutaan gedung sekolah
Kaum terdidik sembunyi
di megah Perguruan Tinggi
Reformasi berkeliaran berebut kursi
Lalu kau ciptakan tikaman baru
dengan celupan tinggi teknologi
Menjadi pengintai mati demokrasi
lebih kejam senjata dan sepatu laras
serdadu masa lalu
Bandung, 13 Februari 2019
SAJAK KERTAS PETASAN
Karya YS Sunaryo
aku saksikan wajahmu
bersolek dengan bedak sajak
sejak dandanan dengan pamplet
tak lagi bisa memikat
dan berita-berita dalam kaca
telah pecah merobek bibirmu
sedang jiwa kitab suci
berikut pasal-pasal konstitusi
telah lama kau buat api
tetapi tidak pula memberi arti
bagi terjangmu yang membakari
bahkan tanding kemolekan
dilawan semampai tubuh puisi
hinggga panggung kesenian
terguncang jutaan tanda tanya
satu di antaranya: inikah gairah
masa depan sastra kita
ketika sajak boleh dipakai siapa saja
tanpa menunggu angguk para pujangga
asal fasih bacakan: "aku binatang jalang"
maka puisi berkeliaran di jalan-jalan
sebagai tameng
sebagai rintang
sebagai topeng
usai pakai tercecer di comberan
aku hanya mengulum gumam
bahwa bersajak hak mulut siapa punya
tetapi sebagai karya kekayaan batin
jangan gegabah dibanting-banting
bak kata-kata di kertas petasan
tak punya martabat tulisan
Cikampek, 12 Februari 2019
PESAN LAGU KASIDAHAN
Karya YS Sunaryo
gadis berkerudung panjang
dendangkan lagu kasidahan
tangan kanan meremas pertengkaran
tangan kiri menghalau jiwa anarki
di negeri berjuta-juta kaum santri’
"perdamaian, perdamaian"
bait seruan dalam lantun keindahan
menatap warna-warni pakaian
perbedaan sering diadudombakan
bahkan didorong saling menikam
di arena lomba bertropi kekuasaan
"banyak yang cinta damai
tapi perang makin ramai"
demikian gadis itu menunjuk ironi
kelakuan para petinggi
di luar sana dan di dalam sini
hingga pertunjukan kasidahan selesai
gadis berkerudung panjang membelai
anak kecil yang gegas mengaji
sebagai generasi asuhan demokrasi
dari orang tua masih berkelahi
lalu sang gadis menuntunkan bacaan
"cinta tanah air bagian dari iman"
Bandung, 14 Februari 2019
Sabtu, 09 Februari 2019
Kumpulan Puisi Ade Saputra Sunankaligandu - PEREMPUAN DI UFUK SENJA
Bukan Puisi
By. Ade Saputra Sunankaligandu
Alkisah, di negeri para kurcaci
Demokrasi, sekedar bungkus kuaci
Hak asasi, pemanis kopi pagi
Demi citra, pembungkus ambisi
Ingat, penguasanya tak pernah salah
Aturan, diputar tuk pembenaran
Agar kursi, tetap aman
Siapa pun penentang, harus musnah
Rakyat jelata, obyek wacana
Agar terlihat adil dan bijaksana
Realita, pengusaha yang kian buncit
Sementara sang jelata, kian terjepit
Sangatlah peka, sang penguasa
Pada nasib pencari kerja
Hingga impor tenaga kerja cina
Sungguh !, luar binasa
#DewaBumiRaflesia_06_02_19
Perempuan Di Ufuk Senja
By. Ade Saputra Sunankaligandu
Perempuan di ufuk senja, ratapi diri
Yang terbaring di altar sepi
Meronca, rupa aksara bertinta jingga
Guratkan, garis miris rerona dahaga
Perempuan di ufuk senja, melukis mimpi
Pada mega - mega di jumantara
Warnai hati dengan rerona pelangi
Melukis asa yang masih tersisa
Perempuan di ufuk senja, mematri hati
Dengan bara cinta yang menyala
Pada seraut rupa pembawa lentera
Yang kan terangi jalanan elegi
Perempuan di ufuk senja, damailah
Dalam dekap hangat asmara
Dalam belai lembut kasih mesra
Dalam legenda cinta bertasbih
#DewaBumiRaflesia_04_02_19
Pemimpi Paling Seksi
By. Ade Saputra Sunankaligandu
Sebut saja aku, sahaya
Yang mati suri ditikam alibi
Ketika renda rupa mimpi
Pada utas kanvas realita
Sebut saja aku, binasa
Luluh bersimpuh di titik nadir
Kepak sayap di atas pasir
Terbangkan debu paradigma buta
Sebut saja aku, sahaya yang binasa
Buta netra pada sepucuk rindu
Nan pijarkan bintik binar ambigu
Tentang "Yin" atau "Yang" bertahta
Sebut saja aku, pemimpi paling seksi
Yang mematri mimpi tanpa illusi
Pada pucuk ilalang gersang
Di hamparan sahara tak berujung
#DewaBumiRaflesia_02_02_19
Menembus Batas
By. Ade Saputra Sunankaligandu
Kulukis senyuman hati
Sang bidadari nun di awan
Pada secarik kanvas imaji
Dalam taman labirin
Cinta, pada arca di gelas kaca
Bisukan bisingnya nalar
Diam, dalam riuh para angkara
hanya nurani lesatkan suar
Biarkan, ini tertata rapi
Dalam dimensi sepi
Sebab cinta tanpa rupa
Biarkan, rindu ini tersandera
Sesaat saja
Hanya sehela napas
Lalu, semua jadi nyata
Tanpa sekat pembatas
#DewaBumiRaflesia_30_01_19
Aku Dan Biduk Kita
By. Ade Saputra Sunankaligandu
Langkah kita hingga ujung senja
Lalui pagi hingga terik mentari
Menabur benih - benih kasturi
Tapaki jalanan legenda suka duka
Kita, kayuh biduk di atas samudera
Gelombang datang tanpa diundang
Namun, biduk ini kembali tenang
Karena nakhoda masih perkasa
Menghadang ombak menerjang
Menghalau badai menghantam
Cukup diam
Penawar segala aral melintang
#DewaBumiRaflesia_30_01_19
Arah Langkah
By. Ade Saputra Sunankaligandu
Kita, terbang di awang
Menggapai bintang benderang
Menembus pekatnya malam
Lalui dimensi tak bermusim
Kita, mengeja rupa aksara
Dengan aneka rerona warna
Jengkali tiap inci ruang hati
Deraikan bebulir bening prasasti
Mengapa, mesti ambigu jadi benalu
Biar saja, jalan ini penuh liku
Bertabur onak serta duri
Jalani, dengan segala ambisi
#DewaBumiRaflesia_29_01_19
Tidurlah Sayang
By. Ade Saputra Sunankaligandu
Tidurlah sayang
Agar ada jedamu, menganyam bait bohong
Agar ada jedamu, menyebar cinta dusta
Agar ada jedamu, menoreh rupa luka
Tidurlah sayang
Lipat sayap angan, tuk terbang melayang
Hinggapi ranting - ranting kering
Agar patah, untuk kau buang
Tidurlah sayang
Jangan menjadi kunti
Yang hantui, sosok berbayang
Jadilah insani, pecinta sejati
#DewaBumiRaflesia_11_02_19
Nyanyian Senja
By. Ade Saputra Sunankaligandu
Nanar, senja di ufuk jingga
Siluet, ronakan cahaya rindu
Pada kuncup kelopak syahdu
Yang basah di sudut beranda
Kau, warnai hari dengan pelangi
Meski rinai jatuh di sudut netra
Berwarna cinta yang jelata
Hingga asah ambigu sunyi
Mengapa, tak kau raba
Dengan sayap-sayap angin
Yang terbangkan rima harmonika
Senandungkan kidung angan
Tetaplah, berdiri di altar janji
Nyanyikan melodi memori
Agar tak ada lagi rintik rinai
Atau tirai-tirai alibi
#DewaBumiRaflesia_10_02_19
Kumpulan Puisi Genoveva Manohara - BERLAYAR
AKHIRNYA
Aku tahu siapa dirimu
Akan datang masanya kau pergi menjauh
Meninggalkan bekas luka parut
Dengan sejuta jejak rindu pedih
Belum hilang kerinduanku akan kepergianmu waktu itu
Belum tandas rasa gamang yang sedang kuhindari
Cakar rindu mengoyak hati
Luka lama berdarah kembali
Akhirnya ....
Aku harus merelakanmu melangkah jauh dari duniaku
Berjalan tanpa menoleh lagi
Sisakan bayang punggung yang makin lenyap dari pandangku
Gk, 20190206
(Genoveva Manohara)
PELANGI
Tuan meredakan hujan yang membadai di hati
Mendekap gemuruh rindu di jiwa
Sambil menawarkan pelangi
Dengan rona rona asmara
Dan selayaknya pelangi
Tuanpun segera pergi berlalu
Meninggalkan hatiku beku
Dalam wadah rindu nan pedih
Lantas apa yang Tuan inginkan sebenarnya
Kehancuran hati hambakah
Aih ... kejamnya Tuan
Memadatkan kembali hati yang mencoba mencair
Dan memudarkan kerinduan jiwa
Pada pelangi yang memijar sekilas
Gk, 20190202
(Genoveva Manohara)
BERLAYAR
Layar telah terkembang
Kita taklukkan gelombang pasang
Berdamai dengan badai
Tenggelamkan ego di dasar lautan
Biar jadi santapan ikan ikan
Memang masih jauh benua yang kita tuju
Nyanyian camar jangan dulu disangka cinta
Kita perlu belajar dari masa lalu
Tak perlu janji janji usang itu
Kita bertolak ke tanah harapan
Ijinkan Tuhan yang jadi nahkodanya
Firman Tuhan jadi mercusuar pelayaran kita
Kerelaan jadi dasar kehidupan
Kita cipta puncak bahagia
Di batasi lazuardi keillahian
Curahkan hujan cinta dan sayang
Biarkan tumbuh subur kesejahteraan dalam teduh kasih Tuhan
Gk, 20290130
(Genoveva Manohara)
PULANG KE PANGKUAN BUNDA
Ketika angin sakal ribut bertiup
Kugumuli rindu dalam lautan gaduh
Cintaku terhempas pada karang keangkuhan
Menepi dari pusaran mimpi
Buih buih asmara tercecer di dermaga rapuh
Kupunguti lara dengan derai air mata
Tubuhku menggigil berselimut luka
Susah payah aku merangkak
Pulang ke pangkuan Bunda
Gk, 20190307 / Nyepi
(Genoveva Manohara)
DITIKAM RINDU
Matahari telah jauh dari ufuk timur
Sinarnya tak mampu menembus pekatnya mendung
Daun daun jati bergesekan ditiup angin
Ada sedikit gerimis yang mulai jatuh satu persatu
Tapi hujan badai melanda hati
Merobohkan ketegaran diri
Aku terkapar ditikam rindu
Mengoyak hati
Luka lama berdarah kembali
Gk, 20190306
(Genoveva Manohara)
PALACE OF THE GOLDEN HORSES
Aku termenung di sudut megahnya
Menepi dari hingar pesta
Sembunyi dari gemerlap cahaya
Bias hati bertanya
Masihkah rindumu untukku
Dan kisahmu tentangku
Kekasih ....
Di sini di hati ini
Selalu ada kisah indah tentangmu
KL, 20190304
(Genoveva Manohara)
Kumpulan Puisi Muhammad Jayadi - HUJAN YANG MEMBERI ARTI
DAUN KEINDAHAN JIWA
Lembar daun kehidupan
Segar menawan, bertahan pada nilai keindahan
Kemurnian yang terjaga dengan selalu menengok hati
Menjaga cerlang cahya menggapai mimpi
Di sini
Di garis kesadaran ingin menjadi sejati diri.
Kalsel 03-02-2019
Muhammad Jayadi
JEJAK
Oleh : Muhammad Jayadi
Pagi yang mengandung kabut
Pecah dalam warna sinar matahari
Kehidupan sehari-hari berjalan
Menerima segala hadir
Pandang dan resapi segala nilai
Menembus relung yang tak tergapai
Dengan menajamkan jarum hati
Pada sekian jejak perjalanan diri.
Halong Kalsel 31-01-2019
DALAM SEBUAH PERJALANAN HIDUP
Muhammad Jayadi
Setengah bisu, aku menatap sepi angin bergoyang di tepi dahan menarikan daun-daun hijau yang indah. Menghidupkan ranting-ranting jiwa di urat nadi yang menari dalam detak waktu menelusuri penghidupan seperti sosok manusia lainnya dan mencintai misteri alam ciptaan Tuhan yang indah. Mencintai tiap saat kejadian yang menjadi kenangan antara pahit manis jejak mata mimpi.
Setelah jauh terasa aku berjalan, menemukanlah diriku dalam lembah rasa bahwa aku harus dan harus berjalan menempuh puncak keringanan diri menerima dari segala pemberian Tuhan, jejak musibah, derita dan duka, bahkan kebahagiaan.
Dan mensyukuri tiap hirupan nafas yang menghirup udara yang telah diberikan-Nya.
Musik terindah bagi jiwa ialah kebenaran yang bersembunyi di dalam hati dan meneriakkan nyanyian putih suci pada tatapan mata hati yang bersemi indah dan menjadikan kehidupan penuh arti menuju kemuliaan yang menyeluruh, menjadikan hidup tinggi dan tak redup cahaya atas kembara menaiki pohon jiwa hijau rindang dan mencampakkan kerendahan nafsu
di bawah pijakan kaki.
Loa Buah Samarinda, Maret 2007
ISYARAT PAGI YANG KUTANGKAP
Muhammad Jayadi
Kujadikan dingin jadi isyarat kebisuan yang indah untuk jadi penyejuk seluruh jiwa ragaku.
Dan pagi berdendang bersama burung yang penuh kicau dan racau yang penuh semangat kerinduan. Menyanyikan hari-hari bersemi.
Udara bergelora nafas kehidupan membentuk sebuah dunia yang berada dalam jiwa diri sendiri. Untuk menjadi sebuah arti dari berbagai jejak kaki yang kesana dan kemari menempuh perjalanan berliku.
Awan putih kesejukan di dalam jiwa tumpah menyuarakan teriakan hati nurani yang ingin menyanyi kebenaran dan memperoleh nilai dari segala kenyataan di depan mata yang menyorot letih dengan luka di dada.
Lantas diriku sendiri adanya, lantunan dari segala kenyataan yang diciptakan Tuhan yang maha kuasa.
Menjadikanku. Menjadikanmu.
Lebih dari kebisuan ini, bersama dengan gerak tangan mengayun pena di atas kertas yang tak bisa berkata, untuk berkata dengan kata-kata dari kegetiran sukma yang terbelenggu beban-beban dunia.
Suatu pandang mata dari banyaknya manusia hidup telah redup. Layu dan jemu karena tak menemukan keasyikan bernyanyi dalam menjalani hari-hari ini.
Lalu sinar matahari, menyembul, menyinari wajahku yang setengah bermimpi melihat dari segala kekeringan dari jiwa yang lapar dan dahaga dari sebuah nilai pandang mata hati pada dunia penuh cedera.
Loa Buah Samarinda, Maret 2007
DOA HUJAN
Hujan deras mengguyur malam
Ketika sunyi tidur di mata manusia
Dan berharap saja aku, akan karunia melimpah
Di rinai hujan ini
Dan dosa-dosa kami terampuni
Beserta tetesan air hujan yang membasahi hati yang kering ini
Rahmat-Mu ya Allah kami pinta
Ampunilah kami
Atas dosa-dosa kami
Aamiin.
Halong 27-01-2019
ZIKIR
Muhammad Jayadi
Memilin putih cahaya
Di lembar pagi bertahta.
Halong 28-01-2019
DUNIA YANG TUA
Muhammad Jayadi
Hari panas, seperti sarapan dengan menu matahari terhidang di meja. Jendela terbuka menunggu angin masuk menyejukkan badan. Sunyinya daerah ini seperti sunyinya jiwaku yang telah beku beradu dengan terjangan igauan mimpi-mimpi dunia penuh tipu. Angkasa terik matahari terjerat titik air mata kebisuan.
Jadi basah hari. Jadi buyar lamunan.
Detak jam, detak waktu, detak hari-hari ini, hari-hari berlalu. Kududuk terbius angin senja merah. Lambaian pohon-pohon dan bisik kerinduan pada hati makin bertengger, makin berkutat erat. Mimpi dan hanyalah mimpi di angkasa paling jauh, gemetar jiwa mengayuh mabuk racau sandiwara ini. Bersusun barisan ketakutan pada hidup berdebu. Meskipun kata-kata bukanlah apa-apa tapi bisa jadi hibur pada saat-saat duka, sebagai kenangan untuk sunggingkan senyum secuil di bibir yang mengatakan perih pada derita yang panjang.
Loa Buah Samarinda, Maret 2007
HUJAN YANG MEMBERI ARTI
Muhammad Jayadi
Hujan dan dingin, satu lipatan dalam aroma hari-hari murung dan beku. Liukan hari-hari bermain di ujung mata dan sepasang tangan berdoa, meminta ampun dosa, meminta rahmat masuk di dada.
Kuyup jiwa di basahi noda-noda, menyelimut ribuan mimpi yang kotorkan suasana hari-hari terbata. Remang. Ribuan kali mencoba mandi di sumur cahaya, ribuan kali noda menyiram dada. Bertarung dua jiwa di dalam diri. Perih dan pedih.
Waktu adalah wadah menimang usia. Hari-hari berlalu menyisihkan kemudaan, jadi tua dan kering badan. Lama mencari arti diri di balik kekosongan pandang yang selalu lalai dan berjalan tak tentu arah ditipu mimpi-mimpi.
Loa Buah Samarinda, Maret 2007
DENTING PERJALANAN HIDUP
Muhammad Jayadi
Aku menulis hidup di lembaran-lembaran mega-mega penuh warna
Menjamah perjalanan usia di denting waktu yang selalu berjalan dengan keindahannya
Sementara yang namanya ujian, setiap orang mengalaminya
Menjadi tempaan jiwa kita supaya membaja melawan getir dan kerasnya dunia
Menembang pagi, siang, sore dan malam
Menceritakan riwayat jiwa mengais mimpi-mimpi, menyulam cahaya
Meski juga yang namanya kelam selalu saja menggoda dengan nada manja
Menawarkan bencana-bencana berupa kenikmatan semu di udara
Mengalun senja dalam dada yang terasa tawar
Menghamparkan kenangan jadi pengalaman berharga memperbaiki jiwa raga menaiki jendela usia yang makin berwarna.
Halong Kalsel Januari 2019
TEMBANG FANA
Muhammad Jayadi
Dalam lengang dunia fana
Kita teraduk segala sengketa pada perjalanan ini
Panjang dan berliku tapi penuh keindahan
Menapaki tangga-tangga kemudian jatuh dan bangkit kembali
Selalu mencoba, tak ada alasan menggerutu dan menyerah serah tanpa arti
Sebab keindahan hidup ini, selama nada juang tetap tinggi
Menyanyikan semangat menggapai makna-makna di balik langit
Maka dengan ruang hati yang luas menerima tanpa batas segala arti dan raung coba yang menggigit senja
Jadilah kehidupan dalam pandang jiwa kita
Serta merta keindahan tergapai dalam dada, dalam rasa semesta
Dan itu yang selalu kuinginkan bertengger dengan santai, menyulam manis kesan pada udara yang kuhirup hingga hari depan.
Halong Kalsel, Januari 2019
ELEGI PAGI
Karya : Muhammad Jayadi
Tangan waktu menyentuh musim berganti
Hujan pun turun menyejukkan bumi
Membasahi gerak jiwa yang pernah kering
Di segenap jalan membentang di jiwa sendiri
Pada kelengangan ini, kugurat puisi
Merenung dan mencoba mencari arti
Merindu cahaya menerangi hati.
Halong Kalsel, 23-01-2019
KEINDAHAN ITU SEDERHANA TAPI MULIA
Keindahan menghanyutkanku di antara butir-butir nasi
Yang kumakan lahap dengan rasa syukur ketika lapar didatangkan padaku
Yang meninggalkan jejak-jejak rindu
Untuk mengingat Tuhan selalu.
Muhammad Jayadi
Halong Balangan 15-02-2019
LAGI
Lagi, berlagu senja
Kata datang dari langit jiwa
Memesona mimpi
Di kelopak embun pagi.
Muhammad Jayadi
Halong 15-02-2018
DESAKU DAMAI
Untuk desaku Bahan, Halong
Sepoi sejuk angin
Menari di desaku
Rindang pohonan
Menata hatiku
Untuk lebih syukur
Dan menyelami
Arti kedamaian.
Muhammad Jayadi
Halong 15-02-2019
MENJAGA MATA HATI
Ruang bening di jiwa
Mesti dijaga
Dirawat biar segar mekar
Mengangkasa
Terbang mengarungi
Udara nafas lepas bebas
Tapi tetap bersahaja
Menggapai mata bijaksana
Setelah melewati celah duka derita
Yang dicermati jadi keindahan semata
Hikmah adanya.
Muhammad Jayadi
Halong 15-02-2019
RINDU JIWAKU
Nuansa rasa
Tajam
Menudingku
Sebagai seorang yang rindu.
Muhammad Jayadi
Halong 16-02-2019
SELINTAS RASA
Ku ungkap pagi dingin
Memasuki ruang hati
Mensyukuri nikmat yang ada
Segala bentuk karunia Allah
Di dalam hidup kita.
Muhammad Jayadi
Kalsel 16-02-2019
RIMBA SUNYI
Di rimba kesunyian
Ia menelusuri sebuah perjalanan
Kesan yang terkandung dalam kehidupan
Yang ditangkap hati
Menuju arti di langit tinggi.
Muhammad Jayadi
Halong 15-02-2019
KATA
Bias kata
Meresap jiwa
Bernada riang
Menerima kenyataan
Sebuah nilai kehidupan.
Muhammad Jayadi
Halong 15-02-2019
DEMI ESOK HARI
Meniti hening
Dalam balut doa
Sambil bercengkrama
Dengan jiwa
Melihat perjalanan
Masa yang kelam
Perlu dibenahi
Demi esok hari
Yang lebih baik lagi.
Muhammad Jayadi
Halong Kalsel 15-02-2019
PUISI ASA
Rinai pengertian
Menetes ke hatiku
Kutuliskan saja
Puisi penuh asa
Dalam tanda mata
Menepi jejak semesta.
Muhammad Jayadi
Halong 2017
DIA DI SUDUT MALAM
Dia duduk di sudut malam
Mengatasi kehidupan dengan perenungan
Atas apa yang dia dapati dari perjalanan
Dia pahami dan petik hikmah dari kenyataan yang ada.
Muhammad Jayadi
Halong Kalsel 13-02-2018
KITA CERITAKAN TENTANG MALAM
Kita berbicara tentang malam
Di gelap malam tak berbintang
Mengukir puing-puing cerita diri
Menjadi bait-bait puisi
Ku berjalan telusuri malam
Memandang langit, menembang nyanyian jiwaku
Menenun cahaya, menggapai nilai-nilai
Mengungkap selubung yang menyelinap di ruang beku hatiku
Sehingga jelas semua persoalan
Memandang benar salah alur kehidupan
Menuju kepulangan ke hadhrat Tuhan.
Muhammad Jayadi
Halong Kalsel 13-02-2019
RINDU ARTI
Ceruk terdalam hati
Terus merindui arti
Sehingga kehidupan ini
Berjalan pasti
Menuju kenyataan hakiki.
Muhammad Jayadi
Halong Kalsel 13-02-2019
ALAM SORE HARI
Merekah warna angkasa sore hari ini
Menabur pesona keindahan matahari
Berbalut desir angin menerpa pohonan
Kesenjukkan menata ruang hati yang memandang keindahan ciptaan Tuhan
Dengan menanam rasa syukur di dada
Mengagumi ciptaan dan mengagungkan Allah sang Pencipta
Terbukalah segala lorong menawarkan keindahan
Di hatiku yang memandang matahari jingga sore ini.
Muhammad Jayadi
Halong Kalsel 13-02-2019
KEPASTIAN
Bergema kenang membayang
Selalu membius nada nafas silih berganti datang
Perjalanan waktu
Hari ke hari
Mencari arah pasti
Juga berjuta arti
Yang tersembunyi di balik tragedi
Rampung cerita ketika kematian jadi pemutus jalan.
Muhammad Jayadi
Halong Kalsel 13-02-2019
PAGI
Bunyi cericit pipit
Di pagi mendung ini
Antara kehijauan taman ilahi
Pohon-pohon tumbuh bersemi
Menyejuk bumi.
Muhammad Jayadi
Kalsel, 07-02-2019
CERAH
Muhammad Jayadi
Cerah ceria langit hari ini
Mentari cemerlang menembus relung hati
Membuka cakrawala syukur di nadi kehidupan sehari-hari.
Kalsel 08-02-2019
BIJAK
Engkau bijak
Ketika mencapai puncak
Batas kesempurnaan yang meniscaya
Menyingkap tabir misteri yang senantiasa menikam jiwa.
Muhammad Jayadi
Halong Kalsel 11-02-2019
SIANG TENTRAM
Siang tentram dalam jiwa
Selalu coba menata hati biar terarah
Pada keinginan menggapai ridha Allah.
Muhammad Jayadi
12-02-2019
MENULISKAN SENJA
Tulisku pada raut hari yang beranjak pulang
Bahwa kesementaraan ini harus jadi keindahan dalam nilai-nilai
Sembari menyesuaikan kehendak kita dengan kehendak Tuhan
Itulah jalan keridhaan.
Muhammad Jayadi
Kalsel 12-02-2019
SAJAK REMBULAN SUNYI
Rembulan sunyi
Cahayanya menerpa wajahku
Sepoi angin bisu
Bermain dalam pekat malam ini
Puing-puing hari yang berserakan
Ku himpunkan dalam renung yang terhidang dalam jiwa
Memugar asa yang berkarat di ujung jendela.
Muhammad Jayadi
Kalsel 12-02-2019
MENYELAMI ALAM
Meraga semesta dalam jiwa
Timbunan keindahan yang mengurai nestapa
Ketika matahari terpancar memesona
Kupastikan puisi menggema dan menari di taman hati
Alur hidup yang kusukai dengan nada menginsafi diri
Belajar mengikuti kehendak Tuhan di setiap langkah kaki
Agar keridhaan-Nya meluaskan gerak hidup ini.
Muhammad Jayadi
Paringin 11-02-2019
Kumpulan Puisi Indudewi / BDH - BINTANG DI PANGKUAN BULAN
BINTANG DI PANGKUAN BULAN
Karya : Indudewi / BDH
Gemetar jemarimu kedinginan
Namun hangat mengenggam
Senyumanmu di langit fajar
Seperti bintang di pangkuan bulan
Hatiku harubiru
Bahagia dalam cintamu
Biarlah kasih mengalir tenang
Memanjakan kita dalam timang
Abadilah rajuk dan rayuan
Setia meniti perjalanan harapan
Kelak di masa ranum usia kita
Suntinglah aku di perjodohan indah
Indudewi/BDH.Mojokerto.010219.07:28
TERPISAH MASA
Karya : Indudewi / BDH
Ku usap cincin baiduri
Temali janji mengikat kasih
Tersimpul erat setulus hati
Ikhlas jiwa setia menanti
Sejuta waktu telah berjalan
Menapak lembar-lembar kenangan
Tak jemu menyemai harapan
Berharap kusuma cinta bermekaran
Wahai cinta
Masihkah takdir tertulis berjumpa
Jauh jarak di mata
Terpisah waktu dan masa
Indudewi / BDH.mojokerto.300119.18:40
MANJA
Karya : Indudewi / BDH
Aku bersandar di kakimu
Pagi ini,cepat nian debaran jantungku
Tersipu pada teduh tatapanmu
Sejuk seperti titis salju
Cinta,kaulah terindah
Biarkan aku bermanja
Menikmati manisnya tuturmu
Terlelap dalam hangat pelukmu
Wahai cinta..
Sepenuh jiwa
Padamu saja
Tiada pilihan kedua
indudewi / BDH.300119.07:51
HAI CINTA
Karya : Indudewi / BDH
Hai cinta...
Sesuai janjiku kepadamu
Terimalah seikat mawar merah
Sebatas pembuka cintaku untukmu
Hai cinta...
Berikanlah aku tatap mata harapan
Bilanya jiwamu masih diam
Tanpa jawaban terkata
Hai cinta..
Janganlah tergesa-gesa
Aku takkan pergi lagi
Sepenuh hati,aku kau miliki
Hai cinta..
Kecuplah senyum bahagia
Genggamlah jemari tangan
Peluklah rindu sepanjang jalan
indudewi / BDH.mojokerto.290119.07:05
DENGARLAH HATIKU
Karya : Indudewi / BDH
Kalam cinta tersipu sepi
Erat terlantun rindu menyapa
Naskah lama tentangmu kasih
Hangat berderai pelupuk mata
Kidung cinta tulus suci
Jauh waktu menggenggam mimpi
Guman resah sesak jiwa
Harapan mengguriskan lara
Debur ombak pasai di kakiku
Masih berbisik manja rayuanmu
Aku Luh mu,cintamu...
Dengarlah hatiku
Indudewi / BDH.mojokerto.120219.18:19
Kumpulan Puisi Ahmad Effendi Sibarani - MALAM MINGGUKU
#Malam Mingguku#
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani
Malam minggu kena debu
Semua kegiatan terasa beku
Cuma karena kamu tidak ada di sampingku
Badanku terasa lesu, hatiku terasa pilu
Aku Tak habis pikir ada apa sebenarnya dengan diriku
Jomblo masih saja bersamaku
Padahal sudah ku coba segala jurus
Dari jalan terang, gelap sampai jalan lurus
Ku coba kenal lewat facebook, Tweeter, instagram dan What App
Toh tak berhasil juga, pasangan facebok banyak akun palsu
Ku kenal via twitter
Aku bingung statusnya muter muter
Ku kenal lewat Waths App ternyata gelap
Kucoba dengan Instagram, semangkin Dalam
Malam mingguku terasa beku
Aku belum sukses mengakhiri jombloku
Tambah parah lagi kisah terakhirku
Ku kenal cewek baru, muka cantik dan ayu
Ku amati, ku dekati setelah dekat ehhh... ternyata biniku
"Medsos Penyebar Hoaks"
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani
Banyak orang-orang membaca
Mengeja huruf, kata demi kata disusun menjadi kalimat
Mengisahkan berita
Di zamannya serba hoax mengkungkung logika
Tak bisa membedakan fakta , data dan logika
Tajamnya kata menjadi perisai berita dan kebenaran
Bahkan berita pencitraan dan ketenaran.
Media Sosial
Memang milik rakyatku
Penyambung lidah fraksi serta politisi
Sebagai jembatan kata-kata para seniman
Pesanpun sampai ditangan dengan aman dan damai
Tanpa ada huru hara bahkan Sara, Apalagi provokasi.
Negeri ini sudah Aman dan damai.
Jangan kau rusak
Dengan tipuan media sosial penyebar hoaxs.
PUISI :
"MANUSIA SETRES"
Tak juga dimengerti.
Ditengah hiruk pikuk keramaian di dunia Maya. Canda, tawa di tengah alur hidupnya cerita terselip kata yang tak dimengerti.
Bodohkah aku dengan tulisanku sendiri
atau
Bodohkah dia dengan gagal fahamnya.
atau memang orang setres yang tak bisa di ajak berdiskusi, becanda dan tertawa ?
Kurenungi lagi kata demi kata.
ku pahami bait demi bait yang berisi cerita fiksi dan fakta
tak ada kutemukan kata nista
yang bahkan memojokkan rasa, sesorang pembaca
tapi mengapa?
Berbagai ocehan tanpa alasan terselip dalam alur cerita canda dan tawa di dunia Maya.
Setress ucapku
Walau rasanya berat tuk ku tulis dan katakan
Walau sungkan mulut ini mengucapakan
Inilah kenyataan yang kukatakan kepadamu
kucapkan kepdamu
wahai manusia-manusia setress.
#bangtoyyibyangtakpulangpulang
Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - KAU BAGAI SINAR REMBULAN
# KAU BAGAI SINAR REMBULAN #
Maafkan aku rembulan,
Aku terlupa akan sinarmu,
Yang menerangi kegelapan,
Cahaya di antara bayang semu,
Akan mencari arti kehidupan,
Di kala impian cinta ku membeku.
Kini baru ku sadari,
Kau begitu berarti,
Menerangi sunyi sepi,
Kembalikan semangat di sanubari,
Yang bangunkan ku dari mimpi mimpi.
Mimpi yang tiada pernah berati.
Terima kasih rembulan,
Kau masih di sini,
Menerangi kesendirian,
Berikan arti cinta yang suci,
Kasih sayang yang dapat ku rasakan,
Yang dulu hilang di dalam hidupku ini.
LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 09:02:2019
# JIKA MENDUNG TAK JUGA PERGI #
Mendung yang menyelimuti,
Sembunyikan cerahnya mentari,
Seakan usir burung burung pergi,
Meninggalkan aku disini,
Di taman yang mulai bersemi
Kala senja mulai menyepi.
Mungkinkah mendung kan pergi,
Biar nanti ku nikmati sinar rembulan,
Menjadi malam yang penuh arti,
Yang menjadi jalinan sebuah pertemuan,
Pertemuan yang telah menjadi janji,
Di bawah terangnya sinar rembulan.
Mungkinkah malam ini,
Hanya menjadi sebuah mimpi,
Jika mendung tak jua pergi,
Tak perduli dengan rasa di hati,
Rasa cinta yang telah lama pergi,
Yang telah bekukan hati ku selama ini.
LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 04:02:2019
# INDONESIAKU ADALAH PERMATA DUNIA #
Indonesia,
Kau umpama batu mulia,
Yang kaya aneka ragam Flora dan fauna,
Kaya ragam Suku Adat dan Budaya,
Karena itu kau begitu berharga,
Menjadi Permata di mata Dunia.
Permataku,
Jangan engkau terpecah belah,
Lalu terbuang karena sebatang penyapu.
Yang berserakan diantara pasir pasir dan sampah,
Oleh karena kotor dan kuatnya hasutan napsu,
Ulah dari ambisi manusia manusia yang serakah,
Tetaplah bersama Sang Pancasila,
Eratkan kerukunan kehidupan yang berbeda,
Karena keanekaragaman yang telah tercipta,
Adalah kekayaan dan kekuatan dari Tuhan YME,
Untuk kami dan Tanah Air Nusantara Indonesia,
Di bawah kibaran Sang Saka Merah Putih tercinta.
LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 13:02:2019
# HANYA BERSAMA MU #
Ingin ku terbang melayang,
Menggapai bintang bintang,
Dan ku bawa pulang,
Untuk tanda cinta kasih sayang.
Kasih sayang yang tak akan hilang,
Hanya buat mu seorang.
Kan ku nyanyikan senandung merdu,
Tentang indah cahaya rembulan,
Tinggalkan gelap malam kelabu,
Menuai indah nya kemesraan,
Mengecap romantis nya cumbu rayu,
Dalam tawa canda kebahagiaan.
Tetap lah kita bersama,
miliki indahnya malam ini,
Menelusuri perjalanan cinta,
Menikmati malam yang penuh arti,
Bersama kasih sayang yang tercipta,
Dalam ikatan cinta kita yang abadi.
LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 11:02:2019
# BERSEMI KEMBALI #
Di sini,
Benih cinta telah bersemi,
Mekar berseri,
Penuh warna warni,
Berhiaskan pelangi,
Bagaikan taman surgawi.
Hilang sudah keraguan,
Cemburu sirna bersama maya,
Gelisah pun tak ingin ketinggalan,
Tinggalkan luka lara di bait bait aksara,
Yang telah mengundang kepedihan,
Di dalam jiwaku yang dahulu teraniyaya cinta.
Hati ku kini kian bahagia,
Dia yang telah lama kucinta,
Hadirkan senyum rayuan manja,
Merajutkan canda tawa asmara,
Selimuti ikatan janji untuk bersama,
Dalam suka duka romantika gita cinta asmara.
LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 10:02:2019
---------------------------------------
KOTA KU YANG MENJADI KAMPUNGAN,
CINTA ADALAH JODOH DARI ORANG TUA BUKAN TUHAN,
BUKAN SUKA SAMA SUKA,
LAYAKNYA SITI NURBAYA.
Kumpulan Puisi Julinar Sinaga - IZINKAN AKU PERMISI
IZINKAN AKU PERMISI
Di Batas Senja
By : Julinar Sinaga
#Juliet/#BidaraJingga
Setelah kutahu Senja itu
hanya penghias cahya jingga
ku pergi beranjak lagi..
.dan lagi
Melangkah..
dan melangkah pergi
Bukankah disudut senja
masih ada rembulan menari
purnama
menerangi kepiawaianku
yang tak ingin jatuh
seperti dedaunan kering
Aku hanya permisi pamit
duduk rindang dibawah
purnamamu
Jangan tinggalkan aku
yang masih haus
ingin bercahaya rembulan
diatas kegelapan gulita
berpaut sinar bintang
gemintang
yang menutupi rona- rona
mentawai hidupku
dari gelapnya malam
menuju kelam menjelang
#MedanLestari
Sabtu, 090219/ 07.07 wib
SAYANG..
AKU MASIH TERDUDUK DISINI
bersinggah manja menatap
senja
Sebab langit menanti surya
Berpijar cahaya di bawah sinar
bulan purnama
#SangMahaSenja
Selasa 120219/ 19.50 wib
Julinar Sinaga
#Juliet/ #BidaraJingga
KAU YANG TAK.DAPAT KUTEMUKAN
By : Julinar Sinaga
#Juliet/ #BidaraJingga
Sejak langit membiru tertutup
awan kelabu
tak terlihat pesona mentari
karena langit menjadi garang
bersinar pelangi di pagi hari
dan jingganya tertutup mendung
di pagi hari
Seperti arah mata angin
mengibas dedaunan kering
terbang tak terhitung dalam
lembaran helaian jatuh kebumi
menjadi busuk hangus hitam
mengering
Seperti arah pandanganku
menari- nari diujung tandus
bukan sepenggal tatapan
menjadi haus dalam kerinduan
mengubur kelelahan
karena rindu tak ditemukan
karena rindu berdamai lara
karena rindu hati menjadi suri
seperti aku terdiam di kota mati
#RniduBersunyi
#MedanPagi
Rabu, 130219/ 07.00 wib
SENJA BERKELANA
By : Julinar Sinaga
#Juliet / #BidaraJingga
Kemana lagi kau pergi
Sedang waktu tersembunyi kini
Sedangkan langit memutar senja
membatas awan dipelangi jingga
Bukankah cinta
mengintaimu di senta berlangit senja
Bukankah dunia
sedang membentangmu di ufuk surya
Kadang kau pergi tanpa permisi
kadang kau bersembunyi
berkelana kembali
tak bersinggah pamit padaku
tak tahu aku cara mengintaimu
Kepergianmu membatas jarak
di ujung waktu pelangi surya
ditabir langit bercahaya jingga
sedang rindu terfana melintas duka
dibalik senja cinta masih berkelana
#DipilarTrotoarSenja
Selasa 120219 /20.30 wib
DI UJUNG TROTOAR RINDU
By : Julinar Sinaga
#Juliet/ #BidaraJingga
Masihkah kau ingat
Penantian itu
membatas jarak
Ketika jerjak- jerjak rindu
memenjarakan hatimu
di batas senja kelabu
di ujung trotoar rindu
#SenjaBertepi
Selasa 120219 /18.00 wib
Langganan:
Postingan (Atom)