RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Minggu, 25 Juli 2021

Cerpen - PINTU TERBUKA Karya : Siamir Marulafau



   Di saat mentari memancarkan sinar violet, aku sudah mulai bergegas mempersiapkan langkahku pergi ke Kampus yang jauhnya hanya 5 km dari rumahku. Aku yakin kepergianku akan mulus tak ada hambatan apapun.Tapi sebaik kaki kananku melangkah, tiba-tiba Udin memanggilku sambil mengajakku ke kampus dan aku bilang"Memang aku akan mau ke sana sebentar lagi dan aku lagi menunggu anakku Nur sambil mengantarkannya ke sekolah."

"Oh! Begitu, kata Udin.Jadi, kalau begitu aku tak usah nunggu kau lagi Mir.Aku juga kebetulan menjemput Ibuku di Bandara Kuala Namo.Mereka tiba di sana sekitar jam 10.30."

Setibanya aku di kampus salah seorang temanku,Ani bercerita tentang masalah pamannya yang datang ke kampung pada bulan yang lalu.Pamannya rasa-rasanya aneh karena dia datang ke sana bertanya pada Ani,"Mengapa pintu kalian ini selalu terbuka pada malam hari.Ini kan bulan September ".

Mendengar ocehan Pamannya Ani, Tuti jadi terheran-heran dan berkata,"Paman,kalau paman ingin tahu maknanya, lebih baik paman tanyakan sama bibi dan kebetulan bibi lagi ke luar ke pasar membeli buah-buahan untuk acara pesta besok."

Pikirku, pintu ini selalu terbuka siang malam karena Bibi selalu menuggu kedatangan suaminya dan mereka pergi pada bulan September yang lalu melalui pintu ini,Paman.Biar kamu tahu Tuti,aku datang ke mari bukan ada apa-apa dan aku hanya menenangkan pikiranku karena kebetulan istriku meninggal 25062012 yang lalu.

Mendegar itu, Paman Ani jadi terkesima dan bertanya,"Pesta apa itu,Tuti?"

"Entah, apa itu,Om.Aku kurang paham.Teringatnya, kemungkinan pesta kecil-
kecilan karena di rumah ini, tragedi yang sangat mengharukan dan menyedihkan terjadi beberapa bulan yang lalu.Tapi mungkin Paman sudah tahu,iakan?"

"Tragedi apa itu?"Paman Ani bertanya dan sehemat saya tak mungkin itu terjadi karena bibinya, Ani tak pernah menyurati saya sebelumnya, dan saya tidak yakin dengan omonganmu.Kalau memang begitu,coba ceritakan padaku, apa sebenarnya yang terjadi?

"Wou.Begini Paman,sekitar setahun yang lalu, suami Bibi pergi memancing dengan beberapa orang temannya di laut dan sampai sekarang belum pulang-pulang.Peristiwa ini sudah dilaporkan pada yang berwajib dan kasusnya sedang ditangani polisi dan sungguh menyedihkan, ya Paman.Aku kasihan pada Bibi."

Mendengar cakapan Tuti, paman Ani juga turut bersedih, karena Almarhum diduga yang tak pulang-pulang adalah sangat akrab dengan Pak. Sunoto.Tapi menjelang magrib, suara kerumunan orang-orang disekitar mesjid kedengaran dan rupanya,Pak. Sudirman bersama rekan-rekan telah pulang dan singgah sholat magrib di mesjid.Diberitakan mereka dipulangkan di tanah air karena sampan mereka hanyut diperairan Malaysia.

Pak. Sunoto juga ikut terheran-heran, ada apa di mesjid itu,Tuti, nampaknya banyak sekali orang berkerumun di sana.Coba kau lihat, ada apa?
Tiga menit kemudian, terdengarlah ucapan'Salam' dan pak.Sunoto terasa kaku karena pak.Sudirmnan beserta tiga orang temannya masuk ke dalam rumah tanpa mengucapakan selamat datang kepada pak. Sunoto.Tutipun agaknya bingung dan bertanya dalam hati sambil memegang sebuah cermin, apa yang terjadi?
Dengan tidak mengucapkan 'selamat tinggal pada tuan rumah', pak Sunoto pergi dan lari terbirit-birit sepertinya ketakutan dihantui perasaan bersalah seiring dia terjatuh dekat pekuburan islam dengan suara yang melengking dan menjerit-jerit, di mana penduduk kampung mengira dia digigit seekor anjing gila.


---------------------------------TAMAT----------------------------------

Cerpen –
PINTU TERBUKA
Oleh :Siamir Marulafau
sm/31082013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar