Entah bagaimana harus kumulai,
menyatakan kecewaku
pada kenyataan
ketika tak pernah ada kesadaran,
akan sikap, tingkah laku dan tutur kata
tiap kali mesti berbenturan
dibatang asa,
tapi jika kuurai,
sontak amarahmu menyala,
seakan telah mahfum adanya,
bahkan bisa berbalik sangka,
menyudutkan adaku,
membenturkannya dengan hayalan,
catatan yang usang,
terus saja jadi referensi,
sementara warnamu tak sedikitpun boleh dieja,
lalu darimana kumulai,
padahal kini hampir berakhir,
sebab telah kering telaga,
menguap tak ada gunanya.....
----------oleh Drs Mustahari Sembiring.---------------------------------------
----------Makasar, Senin sore, 07 Mei 2012. Catatan harian putra Fajar.--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar