Stiap langkah jdi tumpuan,
brteman dgn alas penguasa,
bagai tak berharga,
selalu mudah tuk d jama oleh sang peraba,
tuk mengubah titik pandang trbwah,
hnya tuk singgah sesaat,
Dan
Terbuang,
Anak Tangga pun menangis,
tak berruas,
tak mampu menopang menuju langit,
smntara, buih tetap brhembus...
Oleh : SnDy Sry Dhrm
Jakata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar