Rabu, 09 Mei 2012
SENYUM SEMANGATMU, JANGAN USAI ( Yang Tersingkir , Terbuang dan Yang Terlupakan Part II )
Lesung pipih di kedua sisi
seolah menjadi saksi hidup bagi sejarah langkah
rentan usiamu kini ,
tak lagi bukan beban masalah yang menjadi
tapi bagimu , mencari rejeki tuk sesuap nasi
bukanlah proses perjuangan yang " najis " dan " terhina "
tapi juga tak cukup proses waktu yang instan
untuk menjadikannya sesuatu hal yang indah
hingga torehkan lekuk manis senyum merekah di bibirmu
Panas , hujan hingga gelap malam
adalah alur waktu yang harus kau lewati
mesti terkadang ,
harus kau paksa keadaan hati
diantara bau busuk tumpukan sampah , dan lalat-lalat sebesar ujung jari tengah
apapun keadaanmu , siapa orang yang mau peduli
sebongkah emas diantara tumpuhkan sisa-sisa
bau menyengat , tentunya bukanlah harum semerbak menggoda
lalat-lalat beterbangan
sudah pemandangan yang wajar tak luput dari pandangan
lesung pipih di kedua sisi
seolah menjadi satu-satunya catatan sejarah
rentan usiamu kini ,
tak lagi bukan beban masalah yang menjadi
tapi bagimu , mencari rejeki tuk sesuap nasi
bukanlah proses perjuangan yang " najis " dan " terhina "
tapi juga tak cukup proses waktu yang instan
teruslah bersinar senyum semangatmu , jangan usai
selama matahari terbit dari timur berikan ( Kita ) pagi .
oleh : Wong Djogja
Yogyakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar