Minggu, 25 Maret 2012
BHAYANGKARA NEGARA (4)
Tenggelam disamudra ibukota,
berlapis lapis problema,
bertumpuk aduk tantangan kerja,
tapi, aku tak lalai
pedang keadilan kugenggam erat,
nafas pengabdian kupenuhkan dirongga dada,
apapun kata mereka,
kutatap lurus kedepan,
takutku pada Sang Pencipta,
mengalahkan segala goda, riba main mata
kakiku goyah, limbung
sepuluh kali kucoba ujiannya,
sepuluh tahun kuterima kekalahan telak
seburuk itukah rapotku ?
senista itukah warnaku ?
dosa tak berampun,
jasa tak terhimpun,
kugendong catatan hitam kemana mana,
ketika aku terjaga,
dari keyakinan yang tak pernah tertidur,
ternyata, apa nyatanya
begitu jauh aku tertinggal,
gerbong kereta telah jauh meninggalkan stasiun,
jatuh bangun remuk redam segenap rasa,
kebanggaan anak desa tinggal kenangan,
menatap perihnya penzoliman sesama,
tak jelas siapa berbuat apa bertanggung jawab kemana,
tenggelam dikedigjayaan Markas Besar,
terlupakan, tersingkirkan atau pembunuhan karakter
cuma karena dendam pribadi,
tak jelas cacat celanya ?
tak jelas siapa korbannya..?
aku terhukum selama lamanya....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.----
-----Makassar, Minggu siang, 25 Maret 2012. Catatan pribadi putra Fajar.--
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar