Selasa, 27 Maret 2012
MENGEJA SUNYI, SEIKAT MIMPI
Terima kasih,
telah mengundangku mengeja sunyi,
diselingi canda sunyi yang sesunyi sunyinya,
bahkan ikhlasmu kubaca putih,
menawarkan perenungan,
dan tak lupa,
seikat mimpi dicahaya sukma,
juga , terima kasih setulusnya
telah mengijinkanku bermimpi,
meski tetap terjaga,
dan aku yakin,
kau pasti tau jawabnya,
dengan segala keterbatasanku,
tak mungkin kujanjikan itu,
ya,...tetaplah jadi rembulan,
setidaknya dalam bait bait mimpiku,
agar bisa kucatat nostalgia,
bahwa aku pernah bermimpi
dan malah berbuah mimpi lagi,
disepanjang tembang yang kau lantunkan,
meski isyaratku,
tetap saja jadi teka teki...
entahlah.....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.------------------------------------
-----Makassar, setelah kuterima pernyataanmu, 26 Maret 2012.---
-----Serat jiwa putra fajar, bagian akhir sebuah catatan.------------
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar