Selasa, 27 Maret 2012
GELOMBANG SAMUDRA
Daun cemara pun
satu persatu luruh kebumi,
tembang ratapan menyayat sukma,
senada semilir bayu membelai alam,
darimana datangnya, kemana perginya..???
cuma langit yang mencatat hadirnya,
tapi senja telah mengundangnya,
agar ikut jadi saksi sebuah ketulusan,
melantunkan tembang campur sari,
meskipun tak semua orang menyukai,
tapi perannya bukan sandiwara sebabak,
apalagi untuk mencari kenikmatan duniawi,
ya....memang ia gelombang samudra,
terus bergelora,
kadang malah terkesan murka
padahal itu adalah pembelajaran,
pengejawantahan keseluruhan welas asih,
buat selasih yang mekarnya terlalu pagi,
duh....memang sudah jalan takdir,
bagianku menyiangi, menyiapkan jalan
menyingkirkan onak duri sebisaku,
meluruskan alur lelana,
layaknya peruntungan mentari,
itulah aku, putra Fajar...
aku tau, sekarang bara masih terus kau nyalakan
bagiku, maju kena mundur pun kena,
semoga segera kau pahami hikmat,
meski keberadaanku tak punya harkat....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.------------------------
-----Makassar, Bersama deru ombak , 26 Maret 2012---
-----serat jiwa putra fajar.---------------------------------
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar