Jumat, 23 Maret 2012
TARIAN PENA DIBIBIR KERTAS
Dalam mendung yang semakin terasing,
ada rindu yang tak kau kenali lagi,
memuncak pada apa yang tak pernah kau sapa,
belenggumu melepasku dari pahit rindu yang mencandu,
juga cinta yang kerap menggenggam lara,
diujung pena bayangku berkaca-kaca,
berdebar menunggu akan jadi apa ia dilukis,
ketika kutulis puisi tentang sepi,
bayangmu melahirkan kegaduhan dalam ingatan,
tak rela kutuliskan sebagai nyeri,
kumainkan pena di bibir kertas,
melumurkan tinta kepercayaan di atas putihnya kalbu,
memahatkan cinta yang tak terucap.
-----么Ɩ ℳ么.ℳs-----
-----Makassar 20 Maret-----
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisi yang indah
BalasHapus