Jadi
beginikah akhirnya
pil kina didada,
bukan obat
tapi fakta nyata,
semestinyakah kureguk,
sebab ragaku tak merasa,
jiwaku tak terima,
hatiku menolaknya....
Jadi
karmapalakah ini,
atau sekedar uji nyali
atau bahkan cuma sisipan,
atas fakta yang dikerjakan
kerna telah menyalahi pakem,
menaburkan benih,
dikebun yang keliru
setelah subur ,
pantaskah menyalahkan tagedi ?
jika bersama kita rasa,
memetik buah larangan....
----oleh Drs Mustahari Sembiring----
----Makassar, Sapo Terulang, Sabtu pilu, 25 Februari 2012. Catatan Putra Fajar.---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar