Senin, 07 Mei 2012
TEGURAN HUJAN
ketika jalan kemilau emas menanjak menemui kegelapan
mata nurani menjadi buta terbekap nafsu duniawi
dan tersungut kecut langit
membuat marah kapas hitam
diselingi akar cahaya menjalar menciumi rambut rambut buana
gemuruh gaungnya laksana lentikkan cambuk malaikatul Isroil
dibarengi riuhnya sulur menari nari menggulung permadani
bagai tiang penyangga langit doyong
drama realita dari suyradara yang pantas sombong
adakah dari kita yang jumawa kaya
berani busungkan dada dan dongakkan kepala sambil berseloroh
ini gejala alam biasa bukan peringatan bagi kita
hingga daun daun kejatuhan keringat deras langit
kerlap kerlup menambah meriah suasana
terkadang muncul dentuman suara meriam langit
sampai hanya dua jam lebih
mulut air menciumi dan menjilati telapak kaki menuju paha
menjadikan ciut hati sekecil debu
sayup menampar persis ditelingga
banjir
banjir
banjir
Oleh : DEKY BUDI
Surabaya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar