RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 07 Mei 2014

Siamir Marulafau Dalam : PUISI DAN MAKNA


Membaca Sdr. Little Lite
BURUNG HANTU

terbanglah lebih rendah,
karena tikus ada ditanah..

tak perlu terbang tinggi,
karena bulan tak sudi ditemui..

pdg, 01052014



Aksara Marabunta menyukai ini.
Siamir Marulafau Puisinya singkat tapi mengurai makna yang mendalam.Penyair cermat menggunakan kata dengan tajuk puisi"BURUNG HANTU".Meskipun nama burung dalam untaian tajuk tapi penyair sangat berhati hati terbang rendah karena musuh-musuhnya ada di tanah dan sama sekali dia tak akan mau turun, dan kalimat indah ini terlihat pada larik2 1,2 dalam puisi dengan kalimat metafora yang indah

Selanjutnya, penyair dalam larik 3, dan 4 puisi singkat ini juga selalu cermat dan sangat hati-hati untuk terbang lebih tinggi karena dia tahu bahwa bulan yang sangat indah dalam pandang akan sukar ditemui.Hal seperti ini selalu tergambar dalam kehidupan sehari-hari.Ironisnya, akan sukar menjumpai seseorang yang statusnya serta pangkatnya tinggi walaupun kelihatannya cantik bagaikan "bulan" tapi belum tentu hatinya seindah bulan.

ANALISIS DAN SUGESTI :

Hemat saya sebagai pembaca puisi singkat ini bahwa penyair sangat cermat dalam menggunakan diksi yang tepat sehingga menyentuh sanubari pembaca mengacu pada apa yang dipikirkan oleh pengarang.Sebagai buktinya,penyair pada larik 1,2 : "terbanglah lebih rendah";"karena tikus ada di tanah". Dengan catatan bahwa penyair tidak sudi bila seseorang yang dimaksud akan hancur binasa disebabkan oleh ketidak samaan jenis dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan yang tak obahnya "tikus' adalah makhluk yang sangat rakus dan tidak memiliki timbang rasa dalam kehidupan dunia fana tanpa menghiraukan pada makhluk lainnya atau bisa juga diasumsi bahwa "Tikus-Tikus" adalah simbol dari "KERAKUSAN".Sebagaimana kita lihat sekarang, khususnya di negeri tercinta ini bahwa banyak tikus-tikus yang rakus sepertinya para pejabat yang mengkorup uang rakyat,dsbnya tanpa belah kasih pada sesamanya.

Sedangkan pada larik 3 puisi ini: "tak perlu terbang tinggi".Ini pembuktian bahwa penyair selalu antisipasi pada condisi pada apa yang dilihat dan apa yang dirasakan mengajak seseorang supaya "jangan terbang tinggi' karena di sana ada bulan yang amat cantik tapi cantiknya hanya di wajah atau omongan (lip Service).Di sisni, penyair melukiskan dalam larik yang singat indah bahwa bulan itu adaalah cantik tapi hati belum tentu cantik yang tak obahya sebagai simbol "KETIDAK PERDULIAN".Hal ini selalu tergambar dalam kehidupan sehari-hari bahwa banyak kalangan pejabat atau orang kaya yang tak suka ditemui dan mereka hanya bersahabat dan sudi ditemui bila ada maunya atau sesuatu yang diinginkan supaya apa yang diinginkannya tercapai dalam hidup dengan istilah "Ada maunya, abang sayang tak ada urusan cuek di mata". Dengan demikian puisi singkat ini dapat menambah wawasan berpikir ke depan dan menambah khazanah budaya bngsa sebagai salah satu karya seni dalam bidang perpuisian di negeri tercinta ini.

Sugesti saya dalam membaca puisi ini akan lebih baik dibaca oleh publik bahwa kualitet dan mutu sebuah puisi bukan tergantung pada panjang pendeknya sebuah puisi tapi tergantung pada pemilihan diksi, tema, dan makna sehingga makna sebuah puisi dapat menyentuh hati seseorang pembaca walaupun kadang pembaca itu memiliki daya imaji yang berbeda-beda.Atas ulasan saya tentang puisi ini, saya minta maaf bila ada kekurangan dan kelebihan dalam apresiasi karena memahami sebuah karya sastra adalah sepertinya membaca sebuah buku yang tak berhalaman.Makasih(sm/04052014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar