Aku mengenangmu,
dengan segenap sajakku,
narasi yang tak pernah berhenti,
menyuling air mata,
yang paling murni....
Sesekali mari bertukar telinga,
agar kau tahu,
cara mendengarkan
cinta yang ku punya,
detik demi detik tanpa sua,
adalah rindu pekat tanpa cahaya,
tapi kau ibarat lilin tangguh,
yang menghibahkan makna,
pada setiap alinea cerita
dalam kehidupanku.....
----Putri Melaci------------------
----Makassar 05 April 2012-----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar