Ketidakberdayaan membenteng dalam hening dan kemegaan,romansa mengisah bagai lampion-lampion malam tanpa tersentuh dan jiwamu terpaku olehnya,genangan membendung dalam keperihatinan, meruah bagai tangisan sang bai yang enggan mendiami pagi dan ketika itu, kalimat-kalimat tanpa batas telah tertetas, hingga terkemas dalam sebingkis dupa yang siap membakar kelam tanpa dipinta, seakan meraup rupa merubah kabut menjadi kemelut dan terhempas bagai karang dalam laut yang merenggut kusut, kematian pasti tercipta....
Oleh : Yuni Kurniati
Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar