Minggu, 15 April 2012
PATAH TAK BERTUNAS
Kelopak mengatupkan panggilan,
rapatkan putik sari
menggigil sunyi dan malu
dibekapan luruh hamparan jiwa
antara nyata dan hayal,
batas batas yang rapuh,
berserabutan hening yang syahdu,
tarian syakral dan magis,
bahkan lantunan mantera
menyayat, melukai jiwa ,
pada jeritan tak berdaya
sebab lelah yang berujung patah,
tak mungkin lagi bertunas,
setelah jauh harap dari nyata,
sebait kesia sian yang fakta,
tak perlu berdusta,
pada rupa yang terbaca,
separah inikah semuanya,
dijalur hidup yang berdebu,
mengukir jalan yang senyap,
tak berwarna sebening mega mega,
tak pula wajar
bila menghitamkan hajar,
jika hati masih bergetar,
saat rembulan menyapa kalbu,
bersama nostalgia biru,
ketika menganyam waktu,
meski cuma sederetan larangan,
menggantungkan cita,
dihati kita......
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.---------------------------------------------
-----Makassar, Sabtu Sore, 14 April 2012. Catatan harian putra Fajar.------
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar