Jumat, 27 April 2012
KETIKA ANAKKU BERTANYA (3)
Anakku tongat,
terlalu lama bapak selonjoran,
sampai tak lagi terasa hembusan angin sorga,
bahkan bapak akhirnya kesemutan dan terakhir sudah mati rasa.....
anakku tongat,
sekarang senja telah tiba,
pohon seri depan rumah pun sudah kehilangan bayangannya,
burung malam menyanyikan godaan,
sungguh bapak sudah lelah,
lelah meniti jalan yang penuh jebakan,
kakiku penuh luka, jiwaku lara....
anakku tongat,
yang bapak heran,
sekarang setelah malam bertabur bintang,
kemilau lampu kehidupan menyilaukan pandang mata,
kemana perginya teman seperjuangan dulu,
ketika dicandi baru,
ketika bapak jadi pahlawan kesiangan....
tampil kedepan jadi perwakilan,
dibantai kejam penuh kezolliman,
oleh kekuasaan tanpa pembelaan,
bagai anak sapi sembelihan,
tragedi itulah april kelabu...
bapak salah seorang tonggak prasastinya,
hujan deras disiang naas itu,
halilintar menyambar alam tak rela menerima air mata putih bapakmu,
itulah penzoliman yang pertama,
bapak cuma getir,
mengapa bapak tak berpikir,
lalu berzikir...
atau bapak buang jangkar,.
putar haluan lalu ingkar...
barangkali jalan pengabdian bapak akan lancar,
hidup kalian pun mekar ..
dan pastinya kembang dipundak bapak pasti sudah mekar...
tapi semua itu tak mampu bapak bayar,
sebab bapak takut dan gentar pada DIA yang Maha Mendengar,
yang dulu menjadikan bapak Taruna yang tegar....
dimana kini mereka ya nak..
kenapa bapak merasa sendirian kini...
terlantar dijalan pengabdian murni...
anakku tongat,
sebelum gelap menyekap bumi,
bapak harap kalian siap,
ulurkan tanganmu yang kekar,
genggamlah tongkat estafet bapak ini,
berlarilah dengan percaya diri,
jangan mengulang gagalnya bapak ini,
sakit sekali...
anakku tongat,
jika Dia yang dulu menuntun bapak di jalan Tribrata,
maka sekarang ini,
Dia juga yang akan menuntun kalian menjadi Bhayangkara yang setia
kepada sumpah dan ikrarnya....
majulah anakku, Tuhan memampukanmu.....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.-------------------------------
-----Makassar, 25 April 2012 catatan pribadi putra Fajar.---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar