Sabtu, 16 Juni 2012
JENDELA RASA DAN KARSA
Berangkat disenja keraguan,
bertingkat rasa kecewa,
tindih bertumpuk galau,
hampir disetiap tabungan usia,
tersimpan rahasia tentang rasa, karsa dan dosa
meski kita pungkiri keberadaannya,
bahkan tak sekalipun berani kita berkata apa adanya,
sebab tak seorang jua bisa terima,
jika dilembaran hidup kita nyatakan warna
sebagaimana adanya,
sebab senyatanya : orang lebih suka kepalsuan,
daripada kenyataan yang senyatanya,
begitulah kita,
sekuat tenaga akan berusaha,
melukis ulang setiap gambar jiwa,
jika tak seturut kemauan kita,
atau melintang dibatas toleransi pada umumnya,
meski dasar penghitungan tak jelas,
darimana sumber asalnya, referensinya
kita membebekkan diri, tererosi
mengikuti kata mereka, arus globalisasi
bahkan sampai ada yang melunturkan warna dasarnya,
demi karsa, asa dan keberadaanya
pada ujungnya, lunturlah jati diri
tapi kita semakin tidak perduli
sebab tuntutan zaman ini,
semakin tak kumengerti....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.-----
-----Pondok Bambu Batas, Istanaku , sabtu sore, 16 Juni 2012.---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar