Masih saja jumawa,
mengira samudera tak lena
semestinya ya,
ada kalanya kering hingga dasarnya,
saat gelombang surut hanyut
siapa runut
mengapa jenaka,
tak ada bicara atau suara,
ini rasa
dari kedalaman tata surya jiwa
alpa itu sengaja
bahkan dengan sendawa
mengantar kecewa
pada raga lelahkan hati
kini
tak lagi tersisa
benih sejadimula
semuanya sirna
tak bersisa
tetap keraskan rasa,
merasa memiliki segalanya,
tak ingat kemarin,
dunia hampa
-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar--
-----Makassar Sapo Terulang, Kamis Dini hari 20 Juni 2012.----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar