Jumat, 08 Juni 2012
JEJAK DIKEBUN TEH MALINO
Diarah timur kabut putih bergulung,
masih tengah hari,
tapi sapaan sang lelana begitu dingin,
menembus hingga rongga kesadaran,
daun-daun teh tetap melambai,
mengajak hayalan melayang kepuncak bukit,
desa yang damai,
negeri yang kaya,
detak jantung seirama gemericiknya pancuran kecil,
putih jernih bening air kehidupan,
hijau dedaunan bagai hamparan jiwa,
saat menyapa bukit teh,
didesa kelahiranmu,
mengapa kujejakkan jua kakiku disini,
menambah panjang rantai pasungan,
aku ragu,
jejak ini ada atau tidak ada dipeta karma,
atau malah garis merah menghubungkanya,
pada tali jiwa,
lalu apa maknanya,
apalagi jika harus menggoreskan duka,
siapa pun pelakunya....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.---------------------------------------------
-----Makassar Sapo Terulang, Jumat 07 Juni 2012. Cttn harian putra Fajar.--
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar