Senin, 07 Januari 2013
ISI SAMUDRA KU
Salah kah jika menoleh haluanku kembali
setelah meniti buih buih jejaring lautan teduh
Apakah masih tegap berdiri ke kiblat arah kompas
untuk mengawali meniti samudra di depan
oleh aba aba komando teriakan sang nakhoda
Beberapa lautan teduh yang ganas telah ku arungi
ketika belajar bertindak sebagai nakhoda
mempelajari peta laut, melihat petunjuk bintang
mengikuti arah angin dan tanda tanda alam
Sungguh dahsyat perilaku isi samudra
beraneka ragam karakter, bentuk dan perangai nya
terlihat indah karang berwarna warni, ada ikan yang sangar
berperilaku lemah gemulai dengan senyum harapan
ada yang mampu beradaptasi sesuai petunjuk bintang
beberapa ikan berkamuflase sesuai arah angin
kadang terlihat gerombolan ikan napoleon
berada di antara celah karang
siap memangsa dan merobek ramahnya isi alam
tanpa menghitung keseimbangan untuk esok
bahkan ikan pari bersembunyi di bawah pasir
sambil memasang duri ekor beracun agar mereka berdarah terjerembab
akhirnya yang lain musnah, ruang ikan pari semakin bebas
Terlihat juga ikan pelagis berenang tanpa arah
mencari planton atau ikan teri yang tak berdaya
sambil berawas datangnya predator
tidak terasa aku berdecak kagum oleh ragam karakter
rakusnya penghuni samudra ku
mengikuti alunan rantai makanan
tapi melupakan hembusan jaring makanan
bahkan rakusnya karakter individu berkumpul menjadi populasi
rakusnya populasi menjadi suatu komunitas
diantara komunitas gerombolan sepakat berkoloni
memangsa dan menelan isi samudra ku
sehingga jauh dari keseimbangan apalagi keadilan
aku tersenyum melihat perilaku isi lautku
aku tertawa mereka memajang fatamorgana untuk kamuflase kehancuran
aku geram melihat ikan predator keadilan alamku
aku menggeleng geleng ketidak keseimbangan alam ku
Oleh : Karyawan Perangin angin
Cianjur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar