Jumat, 01 Juni 2012
AWAN TERBAKAR DUSTA
Aku menjadi keheranan,
sebab bahasamu kosok balik,
mana sebenarnya pintu,
dimana kau simpan anak kuncinya,
sejak awal kulalai mencatat,
ciri ciri kebohongan yang kau tawarkan,
sedangkan waktu terus bergulir,
aku tau itu dusta,
hanya tak kusangka kau tega menyajikannya,
sambil menikmati pemandangan,
kau santap jua racun dilaga,
diujung waktu pun terbengkalai,
dustamu beranak pinak,
dan sekian banyak orang terpesona,
jatuh lunglai dibelahan kata-kata,
masih beraroma dusta yang menganga,
semuanya kau telan tak bersisa,
kini petiklah hasilnya,
setumpuk noda beralaskan dosa,
kenapa murka
jika tak perduli kata-kata,
itupun bagian dari dustamu,
sungguh menyedihkan,
menjual harga diri,
padahal cuma itu yang kau miliki,
semoga masih terampuni......
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.---------------------------
-----Makassar, Istanaku yang sunyi, 02 Juniu 2012. ---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar