.
.
itu
masih aku
lugu termangu
dibawah dagu langit
mengernyit dahi buncit
terlintas selintas nyalar nanar
beri intimidasi dikasat mata buta
tak terarah falsafah apa diutarakan
semua semu dibalik topeng dan bayangan
entah makna yang tak dapat diterka
celoteh bak decak tak bersuara
bukan kagumi pemeran cadar
namun condong dikepalsuan
dianggap syah dan lumrah
yang terpenting aplous
para pengaggumku
menikmati aku
dikeluguanku
disitulah
aku
.
.
Oleh : purba sesha
Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar