Waduh,
betapa malunya aku telah menggelar asaku yang compang camping ,
seakan beban begitu berat menindih kehidupanku,
bahkan jumawa meratap dengan segenap kecewa,
seakan jalanku telah terbelah,
hatiku telah terkoyak...
Dihadapanmu sahabat ,
aku seperti tak punya nyali,
apalagi jika kusandingkan dengan berdiriku yang masih kokoh setegar karang, sementara berdirimu terhuyung huyung memperrtahankan satu persatu nafasmu,
Duh sahabat maafkan aku yang tak tau diri,
berlagak mati mati ayam,
itulah aku...
Dari dasar jiwa yang pernah dibawa ke alam baka,
kuhaturkan hormat dengan segenap rohku
didukung rohul kudus kupatrikan doaku ,
laksana mantera Pandawa Lima melebur sukma mewadahkan harkat,
Duhai Pangeran elas Asih,
ulurkan tangan kuasa MU mentahbisklan setiap jengkal tubuh saudaraku,
kembalikan jati dirinya, pulihkan pundi pundinya,
seperti Engkau mengembalikan seluruh milik Leluhurku Ayub...
mampukan dan menangkan dia senantiasa pada setiap detik perjuangannya...
diatas segala galanya itu, ampunilah dosa dan noda kami,
agar dilayakkan sebagai Pewaris Sorgamu...Amin....
---oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham / putra fajar.-----
---(V) Makassar sapo terulang, Minggu malam 15 Des 2012.----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar