Ketika waktu tak lagi bersahabat,
kita berada pada patahan kebimbangan
melangitkan dugaan dugaan,
...bahkan mengarah pada tudingan mematikan,
lalu satu persatu rencana direka,
diluar logika.
Tak ada lagi sentuhan rasa,
mengering didaun cemara patah rantingnya.
Saat angin kehampaan menghentakkan bawah sadar,
terpana diri pada kenyataan sesungguhnya,
entah bagaimana menggambarkannya.
Cepat cepat merapikan diri lalu benghindar entah kemana,
itulah kita.
Padahal saat mata rantai mengering disudut daur jiwa,
sesungguhnya telah kita biarkan hati kita membatu,
melupakan kodratnya.
-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham / putra fajar.-----
-----(I) Makassar sapo terulang, Jumat siang 14 Des 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar