Bagaimana harus kukirimkan kata,
selaraskan rasa pada degup jantung berirama renta....
Barangkali bahasa tubuhku isyaratkan kecewa,
agar tak keruh suasana pada lipatan waktu tersisa,
mengapa terus saja menghidangkan lara,
sepertinya tak ada tenggang rasa,
Kuhentikan langkahku dikotamu,
kutitipkan catatan terbengkalai
notakan saja sebagai ketidakmampuanku......
Selamat malam perangkai jiwa sepi
sayang sekali payung telah robek patah tangkainya
tercecer dijalan berdebu peta jiwa......
-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham / putra fajar.-----
-----(V)Makassar sapo terulang, Sabtu tengah malam, 14 Des 2012.--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar