Rabu, 21 November 2012
BATAS LANGIT
"sebenarnya Nyai, aku hanya kepengin mencium Wangit, juga hanya Wangit yang kuharapkan menciumku, lalu kami bersatu beranak pinak seperti sepasang kelinci ... " Kata Panji, kepada Nyai Salira, salah satu putri juragan tempatnya bekerja sambil matanya redup menatap batas cakrawala yang terasa kian menjauh dan menimbulk
an kesan ngelangut.
Sementara Salira, diam-diam mencuri pandang dengan sepasang mata membara penuh gairah, seperti mata kucing yang menatap nanar seekor tikus gemuk dalam sangkar ...
Kumis melintang tebal diantara bibir dan hidung Panji, tidak hanya menggelitik naluri kewanitaannya, ia juga seperti mengaduk-aduk jantungnya.
Oleh : Leo Sastrawijaya
Purwokerto, Jawa Tengah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar