Sesekali,
biarkan jiwa melayang dibenua tak bernama,
berhanyut hanyut dibatas waktu,
tak usah dituntun, biarlah merambati alur kehidupan,
kerna sepanjang napak tilas ,terbentang catatan dilangit,
siapapun tak mampu membacanya,kecuali ruh kasunyatan diri.
sebab bernostalgia sama perlunya : raga dan jiwa.
Mungkin dengan tak sadar itu,nalar semakin tegar,
biarpun disana sini koyak koyak sanubari,
bukan berarti energinya tak ada lagi.
Tapi, jangan pula terjebak dilembah nostalgia,
bermelo atau nestapakan raga yang menantinya.
Barangkali secara alami,
embun akan mebeku dan mengalir dikelopak mata, biarkanlah.
Bahkan barangkali,
denyut sang penanda kehidupan tak beraturan,
menahankan sahdu yang merambati batang sanubari.
Saat terbangun dari lelap yang tak tidur,
niscaya pelangi kan nyata warnanya,
agar kita lebih ikhlas dan mawas diri...
-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham/putra fajar.----
-----Makassar sapo terulang, Selasa malam 13 Nov 2012. 22:52.---
( Kudedikasikan utk sahabatku LELIANA LESMANA pd PUISI MALAM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar